TENTANG K3LH
SMK.N 1 PKL.KERINCI
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan kliping ini. Dimana kliping ini
merupakan salah satu dari Tugas Mata Pelajaran Produktif ,yaitu tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja atau K3LH.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Guru dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan kliping ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya kliping ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
B. Defini K3LH
K3LH adalah singkatan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.
Program K3LH menciptakan suasana kerja yang sehat, aman dan nyaman. Hal ini menjadikan
pekerja dan perusahaan memiliki daya saing yang lebih kuat. Alas an utama perusahaan
mewajibkan K3LH diantaranya diwajibkan oleh undang-undang tenaga kerja, hak asasi manusia,
mengurangi beban ekonomi para pekerja.
Adapula keuntungan pada program K3LH ini yaitu terciptanya hasil kerja yang optimal,
karena suasana kerja yang nyaman akan menghasilkan produksi yang lebih banyak dan lebih
bermutu. Jadi program K3LH ini bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil produksi.
Perusahaan yang menerapkan program K3LH biasanya mengaplikasikan K3LH di lingkungan
perusahaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja adalah
upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama
bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan tempat terdapatnya sumber-sumber
bahaya.
Kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi kecelakaan yang disebabkan oleh :
a. Mesin
b. Alat angkutan
c. Peralatan kerja yang lain
d. Bahan kimia
e. Lingkungan kerja
f. Penyebab yang lain
E. Simbol – simbol dalam K3LH
F. Undang – Undang Mengenai K3LH
UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
menjamin suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses
produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses produksi tidak merugikan
semua pihak. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan dalam
melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional.
UU Keselamatan Kerja yang berlaku di Indonesia sekarang adalah UU Keselamatan Kerja
(UUKK) No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini merupakan undang-undang pokok yang memuat
aturan-aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja di segala macam
tempat kerja yang berada di wilayah kekuasaan hukum NKRI.
Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 adalah UUD 1945 pasal 27 (2) dan UU No. 14 tahun
1969. Pasal 27 (2) menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Ini berarti setiap warga negara berhak hidup layak
dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak menimbulkan kecelakaan/ penyakit. UU No. 14
tahun 1969 menyebutkan bahwa tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksana dari
pembangunan.
Ruang lingkup pemberlakuan UUKK dibatasi oleh adanya 3 unsur yang harus dipenuhi secara
kumulatif terhadap tempat kerja. Tiga unsur yang harus dipenuhi adalah:
a. Tempat kerja di mana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
b. Adanya tenaga kerja, dan
c. Ada bahaya di tempat kerja. UUKK bersifat preventif, artinya dengan berlakunya undang-
undang ini, diharapkan kecelakaan kerja dapat dicegah. Inilah perbedaan prinsipil yang
membedakan dengan undang-undang yang berlaku sebelumnya. UUKK bertujuan untuk
mencegah, mengurangi dan menjamin tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja untuk
mendapatkan perlindungan, sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara aefisien, dan
proses produksi berjalan lancar.
G. Prosedur Keselamatan
Tenaga kerja. Adalah orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun diluar
hubungan kerja, guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pengusaha adalah :
a. Orang, persekutuan, atau badan hokum yang menyalurkan suatu perusahaan milik sendiri.
b. Orang, persekutuan atau badan hokum yang secara berdiri sendiri menjelaskan perusahaan
bukan miliknya
c. Orang, persekutuan, atau badan hokum yang berada di Indonesia dalam huruf a dan b yang
berkedudukan di luar wilayah Indonesia
Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang memperkerjakan tenaga kerja dengan tujuan
mencari untung atau tidak, baik milik swasta maupun Negara.
Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka bergerak atau tetap di
mana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan di
mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, baik darat, di dalam tanah, di permukaan air,
di dalam air, maupun di udara yang berada di dalam wilayah kekuasaan hokum Republik
Indonesia.
Pihak pengusaha atau perusahaan melakukan prosedur bekerja dengan aman dan tertip dengan
cara :
Menetapkan standar K3
Menetapkan tata tertip yang harus dipatuhi
Menetapkan peraturan-peraturan
Mensosialisasikan peraturan dan perundang-undangan k3 ini kepada seluruh tenaga kerja
Memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan
H. Kesimpulan
Pada dasarnya UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja, menjamin suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar
proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses produksi tidak
merugikan semua pihak. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan
dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
I. Saran
Dalam pelaksanaan K3 perlu memperhatikan 2(dua) hal penting yakni indoor dan outdoor. Baik
perhatian terhadap konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap
bahaya kebakaran serta kode pelaksanannya maupun terhadap jaringan elektrik dan komunikasi,
kualitas udara, kualitas pencahayaan, kebisingan, display unit (tata ruang dan alat), hygiene dan
sanitasi, psikososial, pemeliharaan maupun aspek lain mengenai penggunaan komputer.
Hal diatas tidak hanya meningkatkan dari sisi kesehatan maupun sisi keselamatan
karyawan/pekerja dalam melakukan pekerjaan di tempat kerjanya.
Harapannya rekomendasi ini dapat dijadikan sebagai acuan ataupun perbandingan dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan K3 khususnya di perkantoran.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ruslani.com/pengertian-k3lh.html
http://hierone1.blogspot.co.id/2013/04/contoh-makalah-perlindungan-kesehatan.html
http://footballokers.blogspot.co.id/2013/01/makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja.html