Anda di halaman 1dari 13

KLIPING

TENTANG K3LH
SMK.N 1 PKL.KERINCI

DISUSUN OLEH :

-PUTRI KURNIA SARI


-LAILI MAI SARI
-RAJA RAMADHAN
-FARHAN RAMDHAN
-M. NANDA
KATA PENGANTAR

              Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan kliping ini. Dimana kliping ini
merupakan salah satu dari Tugas Mata Pelajaran Produktif ,yaitu tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja atau K3LH.

            Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Guru dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan kliping ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya kliping ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Pkl.kerinci,         Juli 2019


A.    Latar Belakang
          K3 atau yang dikenal sebagai keselamatan dan kesehatan kerja sudah banyak diterapkan
hampir diseluruh perusahaan. peraturan pemerintah, dan manajemen kualitas dari setiap
perusahaan atau tempat kerja mulai menanamkan program ini. sebenarnya K3 memang penting
untuk diterapkan apalagi jika pihak perusahaan melihat lebih jauh mengenai keuntungan jangka
panjang.
        K3 merupakan hak bagi setiap pekerja sebagai benteng pertahanan bagi diri mereka selama
melaksanakan tugas dan kewajiban ketika sedang melakukan pekerjaan, K3 juga bentuk
pertanggung jawaban perusahaan kepada para pekerja sebagai jaminan yang diberikan oleh
perusahaan.

B. Defini K3LH
        K3LH adalah singkatan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.
Program K3LH menciptakan suasana kerja yang sehat, aman dan nyaman. Hal ini menjadikan
pekerja dan perusahaan memiliki daya saing yang lebih kuat. Alas an utama perusahaan
mewajibkan K3LH diantaranya diwajibkan oleh undang-undang tenaga kerja, hak asasi manusia,
mengurangi beban ekonomi para pekerja.
        Adapula keuntungan pada program K3LH ini yaitu terciptanya hasil kerja yang optimal,
karena suasana kerja yang nyaman akan menghasilkan produksi yang lebih banyak dan lebih
bermutu. Jadi program K3LH ini bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil produksi.
Perusahaan yang menerapkan program K3LH biasanya mengaplikasikan K3LH di lingkungan
perusahaan.

C.     Tujuan dibentukya K3LH


        Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja bertujuan untuk menjamin kesempurnaan atau
kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya.Secara singkat, ruang
lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja adalah sebagaai berikut :
  Memelihara lingkungan kerja yang sehat.
  Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat pekerjaan sewaktu bekerja.
  Mencegah dan mengobati keracunan yang ditimbulkan dari kerja
  Memelihara moral, mencegah, dan mengobati keracunan yang timbul dari kerja.
  Menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan, dan
  Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan.
Keselamatan kerja mencakup pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan terhadap terhadap
tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan sebagai akibat dari kondisi kerja yang tidak
aman dan atau tidak sehat. Syarat-syarat kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ditetapkan
sejak tahap perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan
aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.

D.    Bagian – Bagian dari K3LH


1.      Keamanan Kerja
Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana
kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril.
a.       Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut.
  Baju kerja
  Helm
  Kaca mata
  Sarung tangan
  Sepatu
b.      Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut.
  Buku petunjuk penggunaan alat
  Rambu-rambu dan isyarat bahaya.
  Himbauan-himbauan
  Petugas keamanan

2.      Kesehatan Kerja


              Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial, dengan
usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.
              Kesehatan dalam ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja tidak
hanya diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit. Menurut Undang-Undang Pokok
Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai kesempurnaan
keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan.

3.      Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan
pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor yang harus dilakukan
selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan.
Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu
dilaksanakan.
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
  Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan diatas.
  Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
  Teliti dalam bekerja
  Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja adalah
upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama
bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah ruang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan tempat terdapatnya sumber-sumber
bahaya.
Kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi kecelakaan yang disebabkan oleh :
a.       Mesin
b.      Alat angkutan
c.       Peralatan kerja yang lain
d.      Bahan kimia
e.       Lingkungan kerja
f.       Penyebab yang lain
E. Simbol – simbol dalam K3LH
F.     Undang – Undang Mengenai K3LH
        UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
menjamin suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses
produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses produksi tidak merugikan
semua pihak. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan dalam
melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional.
        UU Keselamatan Kerja yang berlaku di Indonesia sekarang adalah UU Keselamatan Kerja
(UUKK) No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini merupakan undang-undang pokok yang memuat
aturan-aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja di segala macam
tempat kerja yang berada di wilayah kekuasaan hukum NKRI.
        Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 adalah UUD 1945 pasal 27 (2) dan UU No. 14 tahun
1969. Pasal 27 (2) menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Ini berarti setiap warga negara berhak hidup layak
dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak menimbulkan kecelakaan/ penyakit. UU No. 14
tahun 1969 menyebutkan bahwa tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksana dari
pembangunan.
Ruang lingkup pemberlakuan UUKK dibatasi oleh adanya 3 unsur yang harus dipenuhi secara
kumulatif terhadap tempat kerja. Tiga unsur yang harus dipenuhi adalah:
a.       Tempat kerja di mana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
b.      Adanya tenaga kerja, dan
c.       Ada bahaya di tempat kerja. UUKK bersifat preventif, artinya dengan berlakunya undang-
undang ini, diharapkan kecelakaan kerja dapat dicegah. Inilah perbedaan prinsipil yang
membedakan dengan undang-undang yang berlaku sebelumnya. UUKK bertujuan untuk
mencegah, mengurangi dan menjamin tenaga kerja dan orang lain ditempat kerja untuk
mendapatkan perlindungan, sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara aefisien, dan
proses produksi berjalan lancar.
G.     Prosedur Keselamatan
Tenaga kerja. Adalah orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun diluar
hubungan kerja, guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pengusaha adalah :
a.       Orang, persekutuan, atau badan hokum yang menyalurkan suatu perusahaan milik sendiri.
b.      Orang, persekutuan atau badan hokum yang secara berdiri sendiri menjelaskan perusahaan
bukan miliknya
c.       Orang, persekutuan, atau badan hokum yang berada di Indonesia dalam huruf a dan b yang
berkedudukan di luar wilayah Indonesia
Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang memperkerjakan tenaga kerja dengan tujuan
mencari untung atau tidak, baik milik swasta maupun Negara.
Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka bergerak atau tetap di
mana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan di
mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, baik darat, di dalam tanah, di permukaan air,
di dalam air, maupun di udara yang berada di dalam wilayah kekuasaan hokum Republik
Indonesia.
Pihak pengusaha atau perusahaan melakukan prosedur bekerja dengan aman dan tertip dengan
cara :
  Menetapkan standar K3
  Menetapkan tata tertip yang harus dipatuhi
  Menetapkan peraturan-peraturan
  Mensosialisasikan peraturan dan perundang-undangan k3 ini kepada seluruh tenaga kerja
  Memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan

H.    Kesimpulan
Pada dasarnya UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja, menjamin suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar
proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses produksi tidak
merugikan semua pihak. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan
dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
I.     Saran
Dalam pelaksanaan K3 perlu memperhatikan 2(dua) hal penting yakni indoor dan outdoor. Baik
perhatian terhadap konstruksi gedung beserta perlengkapannya dan operasionalisasinya terhadap
bahaya kebakaran serta kode pelaksanannya maupun terhadap jaringan elektrik dan komunikasi,
kualitas udara, kualitas pencahayaan, kebisingan, display unit (tata ruang dan alat), hygiene dan
sanitasi, psikososial, pemeliharaan maupun aspek lain mengenai penggunaan komputer.
Hal diatas tidak hanya meningkatkan dari sisi kesehatan maupun sisi keselamatan
karyawan/pekerja dalam melakukan pekerjaan di tempat kerjanya.
Harapannya rekomendasi ini dapat dijadikan sebagai acuan ataupun perbandingan dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan K3 khususnya di perkantoran.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ruslani.com/pengertian-k3lh.html
http://hierone1.blogspot.co.id/2013/04/contoh-makalah-perlindungan-kesehatan.html
http://footballokers.blogspot.co.id/2013/01/makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja.html

Anda mungkin juga menyukai