Anda di halaman 1dari 5

PEMUDA BERLANDASKAN PRINSIP 2 K DAN 1 A DALAM MEWUJUDKAN

PROGRAM SDGs (Sustainable Development Goals) DI BUMI MELAYU

Oleh: Hana Miswara, Lady Asia, Syafira Annisa Rosadi


SUBTEMA
UNIVERSITAS RIAU,
PERAN PEMUDA DALAM SDGs (Sustainable Development Goals)

Bulan September 2015 lalu, PBB melakukan pertemuan yang dihadiri 193 perwakilan
negara seluruh dunia untuk mengesahkan Sustainable Development Goals (SDGs).
Pertemuan tersebut dilaksanakan di New York, Amerika Serikat yang memiliki 17 tujuan dan
169 target pembangunan global yang akan dilakukan selama 15 tahun 2016 hingga 2030.
Program tersebut mewujudkan dunia yang damai dan sejahtera. Dalam mewujudkan SDGs
ini, terutama peran pemuda. Lalu bagaimana peran pemuda untuk mewujudkan tujuan dan
target SDGs?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas mari kita bahas terlebih dahulu apa itu
Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupahkan perpanjangan dari program
sebelumnya yaitu pembangunan milenium (Millenium Development Global/MDG) yang
selesai tahun 2015 lalu (KOMPAS, Mei 2016).

Pemuda? Pe-Mu-Da, apa itu pemuda? Siapa dia? Apa perannya bagi kehidupan di
lingkungan masyarakat? Apa juga perannya terhadap sekolahnya? Terhadap orangtuanya?
Terhadap bangsa dan negaranya? Apa perannya bagi ilmu pengetahuan baik agama maupun
dunia yang ada di muka bumi ini? Saya akan memberikan penjelasan mengenai pemuda dan
apa fungsi pemuda serta bagaimana pemuda dapat menjadi pionir penting bagi keluarganya,
masyarakat, bangsa dan negaranya serta ilmu pengetahuan baik agama maupun dunia. Karena
saya juga pemuda, saya harus mengembangkan diri saya dan menaikkan tingakatan
keterampilan diri saya atau dapat dikatakan sebagi “level diri”.

Pernahkah Anda mendengar bahwa harapan bagi kemajuan bangsa dan negara adalah
para orangtua? Pernahkan Anda mendengar bahwa harapan terciptanya generasi yang
berdasarkan IPTEK serta belandaskan IMTAQ adalah para orangtua? Tentu tidak, bukan?
Hal yang sering kita dengar adalah bahwa harapan bagi kemajuan bangsa dan negara adalah
para pemuda, harapan terciptanya generasi yang berdasarkan IPTEK serta berlandaskan
IMTAQ adalah para pemuda. Mengapa harus pemuda? Mengapa bukan para orangtua saja
yang diharapkan untuk memajukan bangsa dan negara? Karena pemuda itu daya ingatnya
masih kuat, raganya masih sehat, akalnya masih optimal, pandangannya luas dan tajam, dan
daya analisanya masih kuat. Inilah yang membuat pemuda sangat diharapkan bagi kemajuan
bangsa dan negara. Semua orangtua tahu bahwa harapan bangsa dan negara adalah pemuda,
tetapi tidak semua pemuda tahu bahwa dirinya menjadi harapan dan menjadi peran penting
bagi kemajuan bangsa dan negara. Ini dikarenakan adanya globalisasi yang begitu
“kencang”sehingga apapun dapat diakses dengan mudah. Tetapi kita tidak bisa serta merta
secara keseluruhan menyalahkan globalisasi, karena globalisasi akan terus mengalami
perkembangan seiring dengan kemajuan zaman, yang dimana semakin tinggi daya teknologi
maka semakin tinggilah perubahan yang akan diterima oleh masyarakat dunia.

ILMU AGAMA SERTA PRINSIP 2 K DAN 1 A

Lantas, bagaimana cara kita untuk kemajuan bumi Melayu yang lebih baik lagi?
Saya memiliki gagasan untuk meningkatkan pandangan masyarakat, siswa terhadap bumi
Melayu yang lebih baik. Belajar dari kebudayaan lain, bumi Melayu juga dapat lebih baik
dengan memprioritaskan ilmu agama dan prinsip 2 K dan 1 A, yaitu: kerja
sama,kompetitif, dan aktif.
Saya dilahirkan dari keluarga yang beragama Islam. Jadi, agama saya adalah Islam.
Apakah saya hanya menerima serta merta status saya sebagai agama Islam tanpa
mengimplementasikan ajaran Agama Islam? Tentu tidak, bukan? Kenapa? karena saya tidak
ingin dibilang Islam KTP.Pastilah saya mempelajari tentang Agama Islam. Begitu pula
dengan agama yang lain pasti Anda akan marah jika dibilang agama “ abal- abal” untuk
menghilangkan perkataan memalukan itu maka Anda harus mencintai dan mempelajarinya.
Ini merupakan hal yang penting bagi saya. Mengapa? Karena dengan menuntut ilmu agama
inilah, saya dapat mendekatkan diri saya kepada Sang Pencipta. Di dalam agama saya
terdapat suatu ajaran dimana yang disebutkan bahwa “Barang siapa yang berniat mencari
ilmu dan mengamalkannya, maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga”
Mengapa ilmu agama itu penting? Karena dapat menjadi tameng kita di dunia dan di
surga. Bahkan Sistem nilai Islam merupakan barometer dari sistem nilai yang ada di sistem
nilai kebudayaan melayu serta ilmu agama inilah yang akan memberikan cahaya penerangan
bagi pikiran Anda, apalagi para siswa. Dengarlah wahai para teman-teman, siswa yang
cerdas bukanlah siswa seperti tong kosong nyaring bunyinya yang hanya bisa
melontarkan kata-kata tanpa makna tanpa kandungan agama, tetapi jadilah siswa yang
cerdas ketika ia berbicara bagai mutiara yang dijaga, perkataannya mengandung makna
penuh tanggung jawab kemudian diimplementasikan di kehidupan sehari-harinya. Apakah
wahai kalian para siswa pernah mendengar kata-kata penuh makna dari seorang Presiden
Amerika Serikat yang bernama Jhon F. Kennedy yang ia berkata, “Jangan pernah bertanya
apa yang telah negara berikan kepadamu, tapi tanyakanlah, apa yang telah engkau
berikan kepada negaramu”. Dan saya ingin Anda memilih dan menjawab pertanyaan dari
saya, dimulai dari, contohnya dilingkungan sekolah yang mana sekolah kita adalah sekolah
yang favorit karenanya dikenal luas oleh khlayak ramai sedangkan kita adalah siswa yang
berada disekolah itu, dalam hidup ini ada dua tipe atau karakter seseorang, pertama orang
yang memiliki andil dari sebuah penghargaan atau kedua, orang yang hanya mendapatkan
popularitas dari hasil kerja orang lain sedangkan ia hanya bagai puing-puing debu yang
sebenarnya tidak ada andil dan menikmati serta mengikuti kemana saja yang telah di perbuat
orang. Lalu Anda ingin menjadi siswa yang pertama atau kedua??, itu tergantung pada Anda,
namun perbuatlah sesuatu yang akan bernilai bagi kita dan orang lain untuk itu mari kita
menjadi seperti orang pertama. Perhatikan dan dengarlah para siswa, kita adalah perisai bagi
negeri ini, kita adalah kunci bagi utuhnya bumi Melayu ini, kita adalah sinar yang akan
menerangi negeri Lancang kuning ini. Ingatkah Anda akan kata-kata penuh makna dari
seorang tokoh politik nasional yang bernama Prabowo Subianto yang ia berkata, “Kalau
bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi?”Perhatikan dan dengarkan wahai
siswa, kita adalah generasi yang sangat diharapkan untuk melakukan suatu perubahan, jika
dari sekarang kita selalu membuang-buang waktu kita untuk bersenang-senang,
menghamburkan uang yang uang tersebut adalah uang orangtua, maka kehinaanlah yang akan
kita terima pada bangsa dan negara ini, wahai siswa. Jadi, wahai kalian para siswa,
tinggalkanlah kesenangan kalian, korbankalah waktu kalian untuk hal-hal yang berguna,
buka hati kalian, buka mata kalian, masyarakat Melayu dan bumi seiya sekata ini
membutuhkan kita.
PRINSIP 2 K DAN 1 A

Pertama adalah menerapkan prinsip kerja sama. Bumi Melayu sangat kaya dengan
keanekaragaman budaya sehingga menjadi keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kerja sama daerah-daerah di Indonesia hingga dunia khususnya dalam bidang
sosial budaya dengan memperkenalkan kebudayaan daerah kita seperti saya tinggal di bumi
Melayu.Adapun poin-poin yang dapat membangun kerjasama ini adalah kejujuran, jika siswa
dapat menanamkan perilaku jujur dalam segala hal maka bukan tidak mungkin ia dapat
mengendalikan bumi Melayu ini dari dampak globalisasi, karena di dalam membangun kerja
sama tentu kita akan menemui kelompok- kelompok dalam sebuah organisasi ataupun sedang
melakukan musyawarah. Di dalam menyampaikan pendapat haruslah dari hati kita jangan
takut untuk mengatakan kebenaran. Karena kebenaran akan mempercepat mengatasi segala
urusan bukan menanbah urusan sedangakan jika kita berbohong maka suatu waktu akan
membenarkannya, ia yang berbohong akan dikucilkan. Keikhlasan, setelah hasil mufakat itu
kita tidak boleh egois, anarkis jika pendapat orang lainlah yang diterima kenapa keiklasan
itu adalah kunci dari kesabaran jika ada sedikit saja kesabaran dalam diri kita negeri ini
akan damai dan akan memperoleh kemenangan. Kekompakan dalam sebuah kelompok yang
tidak kalah penting harus adanya kekompakan dalam melakukan kerja sama. Kekompakan
akan dapat menyelesaikan kehancuran dengan kejujuran,iklas dan sabar dalam menghadapi
segala masalah. Kekompakan ini juga bukan antara siswa sajatetapi terhadap pemerintah dan
siswa juga harus ada kerja sama, melalui peran pemerintah sebagai pemimpin rakyat ia dapat
memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengeksplorasi kebudayaan tiap daerahnya
dengan tidak mempersulit mereka melainkan turun tangan langsung membantu mereka dalam
menciptakan kerja sama ini. Selanjutnya kerja sama lingkungan keluarga, orang tua adalah
cermin untukanaknya sedang saudara-saudarinya bagian dari kehidupannya. Contoh kerja
sama dalam lingkungan keluarga adalah agar mendapatkan rumah yang bersih dan nyaman
kita dapat melakukan membagi- bagi tugas atau kita sebut gotong royong begitu juga kita
harus terapkan dalam lingkungan masyarakat.

Kedua kompetitif. Mengikuti olimpiade merupakan salah satu cara menumbuhkan


mental kompetitif dan aktif dalam lingkungan siswa. Siswa yang kompetitif seringkali
berprestasi bagus di sekolah dan atletik sebab mereka bekerja keras dan sebisa mungkin
keluar sebagai juara.
Ketiga aktif siswa yang aktif untuk generasi emas bumi Melayu, Indonesia. Siswa
yang aktif pastilah dia kreatif banyak ide-ide brilian yang sangat berguna untuk perubahan.
Terpikir oleh semua itu, kenapa tanggung jawab itu diberikan kepada siswa? Mengapa bukan
para orang tua? Karena siswa itu daya ingatnya masih kuat, raganya masih sehat, akalnya
masih optimal, pandangannya luas dan tajam, dan daya analisanya masih kuat. Inilah yang
membuat siswa sangat diharapkan bagi kemajuan bangsa dan negara.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemuda merupahkan aktor dibalik
kesuksesan tujuan SDGs. Dengan sikap yang memiliki kreativitas menciptakan ide baru,
memperbaiki prinsip diri, semangat yang membara, jiwa pemimpin yang kuat, memiliki
khazanah ilmu IPTEK dan IMTAQ yang luas, berkerja sama, kompetitif dan aktif, maka
yakin tujuan SDGs tersebut akan dengan mudah dicapai dan berjalan dengan baik. Dunia
akan damai dan sejahtera jika pemuda menjadi agen perubahan dunia dalam mencapai tujuan
SDGs yang berlangsung selama 15 tahun ini kita mulai dengan Bumi Melayu tercinta. Tak
kan hilang Melayu di Bumi. Bersama-sama satukan presepsi untuk membangun Negeri.

Anda mungkin juga menyukai