Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS DAN KESIMPULAN MATERI HUBUNGAN NEGARA DAN

WARGA NEGARA KELOMPOK LIMA DAN LAMBANG-LAMBANG


PERSATUAN INDONESIA, PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
ATURAN PERALIHAN DAN ATURAN TAMBAHAN KELOMPOK ENAM

DOSEN PEMBIMBING

HEVI SUSANTI S.I. Kom. M.A

DISUSUN OLEH

SELO PUTRA TANIRAN

(1906112883)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS ILMU PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

2019
HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA

Negara adalah suatu organisasi atau lembaga tertinggi dari kelompok


masyarakat yang terdiri dari sekumpulan orang di wilayah tertentu, memiliki cita-cita
untuk hidup bersama, serta memiliki sistem pemerintahan yang berdaulat.

Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari negara itu. Warga negara adalah orang yang secara hukum
merupakan anggota dari suatu negara.warga Negara menurut pasal 26 ayat 1, “Yang
menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara” Peran warga negara
dalam kehidupan Hukum Negra Indonesia telah diatur dalam pasal 27 ayat (1) UUD
1945 : "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya."

Pasal 28 UUD 1945 menerapkan hak warga negara dan penduduk untuk
berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, dan
sebagainya. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokratis.
Pelaksanaan Pasal 28 telah diatur dalam UU antara lain:

1. UU No. 1 tahun 1969 tentang perubahan atas UU No. 15 Tahun 1969


tentang pemilihan umum anggota-anggota badan permusyawaratan /
perwakilan rakyat sebagaimana telah diatur dengan UU No. 4 tahun 1975
dan UU No.3 Tahun 1980.
2. UU No. 2 Tahun 1985 tentang perubahan atas UU No. 16 tahun 1969
tentang susunan dan kedudukan MPR,DPR, dan DPRD sebagaimana telah
diubah dengan UU No.5 Tahun 1975.

Pasal 28 ayat (1) UUD 1945 menyatakan, "Negara berdasar atas ketuhanan
Yang Maha Esa". Selanjutnya penjelasan UUD 1945 menyebutkan bahwa ayat ini
menyatakan kepercayaan bangsa Indoneaia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ayat (1)
menyatakan "Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing masing dan bwribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu".
Kebebasan memeluk agama merupakan salah satu hak yang paling asas diantara hak
hak asasi manusia karena kebebasan beragama itu langsung bersumber pada martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hak atas kebebasan beragana bukan
pemberian negara atau golongan Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa adalah berdasarkan keyakinan sehingga tidak dapat dupaksakan.

Pasal 27 ayat (3) yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya Pembelaan Negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945
menyatakan hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan ayat ini menentukan bahwa pengaturannya lebih lanjut dengan
UU.

Dari materi yg disumpulkan dapat dikatakan bahwa hak setiap warga Negara
dijamin oleh Negara di dalam UUD RI 1945, dengan demikian setiap warga Negara
memiliki perlindungan hokum dalam menjalakan atau menggunakan hak-haknya
dalam menjalankan kehidupan namun demikian tdak serta merta warganegara bebas
berkehendak berdasarkan hak yang dimilikinya, dalam hal ini setiap hak diatur oleh
hukum misalnya hak untuk melanjutkan keturunan,oleh hukum kependudukan hal
tersebut harus dimulai dengan beberapa tahap hukum, hal ini di tujukan untuk
mempermudah proses hukum seterusnya dan untuk kewajiban warga Negara adalah
hal yang wajib dilakukan untuk menjaga kestabilan nasional dan kesejahteraan umum.

LAMBANG-LAMBANG PERSATUAN INDONESIA, PERUBAHAN


UNDANG-UNDANG DASAR ATURAN PERALIHAN DAN ATURAN
TAMBAHAN

Pada isi Bab 15 UUD 1945, dijelaskan mengenai tentang bendera, bahasa, lambang
negara, serta lagu kebangsaan Indonesia. Berikut sedikit penjabarannya :
a. Pasal 35 “Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih”.

b. Pasal 36 “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.

c. Pasal 36A “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan


Bhinneka Tunggal Ika.”

d. Pasal 36B “Lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya.”

e. Pasal 36C “Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur dengan undang-undang.”

ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum
diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini. ****)
Pasal II
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan
ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-
Undang Dasar ini. ****)
Pasal III
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan
sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung. ****)

ATURAN TAMBAHAN
Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untak melakukan peninjauan terhadap
materi dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003. ****)
Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ***

Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ***

Dari kesimpulan di atas dapat dikatakan bahwa lambang-lambang persatuan


sangat dibutuhkan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa, hal ini bertujuan untuk
menghimpun rakyat dalam satu kesatuan dan persatuan yaitu Indonesia. Untuk aturan
peralihan dan aturan tambahan digunakan bila sewaktu-waktu pasal-pasal yang
terdapat di UUD RI 1945 tidak sesui lagi dengan kehidupaan berbangsa dan bernegara
dan digunakan untuk memperbagus pasal- pasal yang telah ada yaitu dengan di
amandemen.

Anda mungkin juga menyukai