Anda di halaman 1dari 13

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM

http://coklatline.blogspot.co.id/2015/06/makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja.html

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Laboratorium
Bakteriologi ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.

Di dalam penulisan laporan ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan tidak lupa kami mohon maaf bila terjadi
kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupaun isi makalah ini sehingga ke depannya dapat menjadi lebih baik.

Surakarta , 3 Juni 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

Latar Belakang masalah.................................................................................... 1

Rumusan Masalah............................................................................................. 2

Tujuan............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3

Pengertian dan tujuan K3................................................................................. 3

Peralatan Yang Harus Ada Di Laboratorium Bakteriologi............................... 4

Peralatan Kerja Keamanan Laboratorium......................................................... 5

Rambu Prasyarat/ Wajib Dilaksanakan Dalam Lab Bakteriologi..................... 6

Cara mencuci tangan yang baik dan benar....................................................... 7

Penanganan limbah bakteriologis...................................................................... 8

Prosedur dalam laboratorium............................................................................ 11

BAB III PENUTUP........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 14

LAMPIRAN................................................................................................ 15
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti melakukan
percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya
dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya.
Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak
jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan
prosedur penggunaan alat yang akan digunakan .

Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya kerja
dilaboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik yang bersifat luka
permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan dalam yang dapat menyebabkan penyakit kronis
maupun akut, serta kerusakan terhadap fasilitas fasilitas dan peralatan penunjang Praktikum yang
sangat mahal harganya. Semua kejadian ataupun kecelakaan kerja di laboratorium sebenarnya dapat
dihindari dan diantisipasi jika para Praktikan mengetahui dan selalu mengikuti prosedur kerja yang
aman di laboratorium.

Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan
pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Keamanan laboratorium merupakan hal yang penting, sebagai upaya keselamatan dalam
melaksanakan pemeriksaan/praktikum di laboratorium, dengan tujuan melindungi pekerja/praktikan
dan orang disekitarnya dari resiko terkena gangguan kesehatan yang ditimbulkan laboratorium.

B. Rumusan masalah

1. Pengertian dan tujuan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) dalam lab bakteriologi

2. Cara mencuci tangan yang baik dan benar

3. Penanganan limbah bakteriologis

4. Prosedur bekerja yang aman di laboratorium


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
laboratorium bakteriologi

2. Untuk mengetahui bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar

3. Untuk mengetahui penanganan limbah bakteriologis

4. Untuk mengetahui bagaimana prosedur bekerja yang aman di laboratorium


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

1. Pengertian dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993

Adalah upaya perlindungan untuk tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja agar selalu dalam
keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang
berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis
pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik
pekerja serta orang yang berada di sekelilingnya.

Tujuannya agar tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi
sehingga menciptakan kesenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Tidak ada sesuatu di
tempat kerja yang terjadi secara kebetulan tetapi karena ada alasan-alasan yang jelas dan dapat
diperkirakan sebelumnya. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus dilakukan
secara teratur dan berkesinambungan.

2. Tujuan dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Tujuan K3 Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993 :mewujudkan
masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, sehingga akan tercapai suasana
lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat fisik, mental,
sosial, dan bebas kecelakaan.

Tujuan kesehatan kerja adalah:

a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan


pekerjaan ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan sosial.

b. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh


tindakan/kondisi lingkungan kerjanya.

c. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya dari kemungkinan bahaya yang
disebabkan olek faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.

d. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan fisik dan psikis pekerjanya

Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan dari
keselamatan dan kesehatan kerja antara lain :

Menurut Gary J. Dessler (1993), untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang
aman dan sehat kepada setiap pekerja dan untuk melindungi sumber daya manusia.
Menurut Sumamur (1992), tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah :

a. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.

b. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.

c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Menurut pendapat Sumamur (1992), menyebutkan bahwa dalam aneka pendekatan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain akan diuraikan pentingnya perencanaan yang tepat, pakaian kerja
yang tepat, penggunaan alatalat perlindungan diri, pengaturan warna, tanda-tanda petunjuk, label-
label, pengaturan pertukaran udara dan suhu serta usaha-usaha terhadap kebisingan.

Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993, tujuan dari keselamatan dan
kesehatan kerja adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
sejahtera, sehingga akan tercapai ; suasana lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman dengan
keadaan tenaga kerja yang sehat fisik, mental, sosial, dan bebas kecelakaan.

B. Peralatan yang Harus Ada di Laboratorium Bakteriologi

1. Ventilasi

2. Wastafel

3. Meja kerja

4. Emergency Alarm

5. Alat pemadam kebakaran

6. 2 pintu ( masuk/keluar dan darurat )

7. Terdapat toilet yang memadai

8. Dinding dan lantai mudah dibersihkan

Bentuk lab umumnya persegi panjang tanpa sudut,hal ini untuk mencegah terjadinya penumpukan
debu atau partikel pengganggu lainnya yg dapat mengurangi tingkat kebersihan.

C. Peralatan kerja keamanan laboratorium

1. Jas laboratorium

2. Masker

3. Autoclave

4. Sarung tangan (safety glove disposible)

5. Inkubator

6. Sepatu laboratorium

Ketentuan jas laboratorium:

1. Nyaman dipakai
2. Bahan kain yang cukup tebal

3. Berwarna Terang/putih

4. Berkancing(Non Resleting)

5. Panjang jas sampai Lutut dan dengan Lengan sampai pergelangan tangan

6. Ukurannya Tidak terlalu Kecil ataupun terlalu besar

Jenis sepatu di dalam laboratorium bakteriologi:

1. Sepatu Latex/Karet

Tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra pada permukaan licin.

2. Sepatu Buthyl

Melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde, alcohol, asam, garam, dan basa.

3. Sepatu Vinyl

Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas dan darah.

4. Sepatu Nitrile

Tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia

E. Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari
dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih,
sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan
berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.

Dalam keseharian, kita tidak terlepas dari kegiatan cuci tangan, tapi seberapa yakinkah bahwa tangan
anda bebas dan nantinya tidak akan terinfeksi oleh kuman? karena memang, terkadang kita jatuh sakit
sementara sang dokter mengatakan infeksi bisa dari mana saja termasuk dari kebiasaan cuci tangan
yang kurang tepat.

Ribuan bahkan jutaan kuman yang tidak kasat mata ada disekitar kita. Sadar atau tidak sadar, mau
atau tidak mau, kita akan melakukan kontak atau bahkan impossible untuk terhindar sama sekali
(steril).

Karena itulah, kapan saja di saat kondisi badan lemah terutama anak-anak, sistem pertahan tubuh
(immunitas) tidak mampu melawan keganasan (patogenitas) kuman-kuman yang masuk ke dalam
tubuh tanpa kita sadari, baik melalui makanan dan minuman, setelah bekerja, bermain ataupun keluar
dari kamar kecil. Yang pada akhirnya kita akan jatuh sakit.

Berikut adalah standar cuci tangan :

7. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir

8. Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah


9. Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa secukupnya selama 15-
20 detik

10. Bilas kembali dengan air bersih

11. Tutup kran dengan siku atau tissu

12. Keringkan tangan dengan tissu / handuk kertas

13. Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci tangan.

F. Penanganan Limbah Bakteriologis

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik,
yang lebih dikenal dengan sampah, yang kehadirannya pada suatu saatdan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri
dari bahan kimia senyawa organik dananorganik. dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadirannya berdampak negatifterhadap lingkungan.

Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari kegiatan laboratorium. Limbah ini memiliki sifat
khas yang berbeda dengan limbah yang berasal dari kegiatan industri karenabiasanya memiliki
keragaman jenis limbah yang sangat tinggi walaupun dari setiap macambahan yang dibuang tersebut
jumlahnya tidak banyak. Artinya limbah laboratorium kimiameskipun volumenya masih relatif kecil
dibandingkan dengan limbah industri, namunjustru mengandung jenis B3 yang sangat bervariasi
dengan konsentrasi yang relatif tinggi.Oleh karena itu, limbah ini harus dikelola secara benar agar tidak
menimbulkanpencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan masyarakat. Limbah laboratorium
dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu:

1. Bahan baku yang sudah kadaluwarsa,

2. Bahan habis pakai, misalnya medium perbenihan yang tidak terpakai,

3. Produk proses di dalam laboratorium, misalnya sisa spesimen,

4. Produk upaya penanganan limbah, misalnya jarum suntik sekali pakai setelah di autoklaf

Penggolongan limbah:

1. Berdasarkan fasanya, limbah laboratorium digolongkan menjadi:

a. limbah padat

b. limbah cair

c. limbah gas

2. Berdasarkan Klasifikasinya

a. Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam larutan

b. Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik dalam larutan

c. Residu padatan bahan kimia laboratorium organik

d. Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan kemasan pada pH 6 -8

e. Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat danlarutannya


f. Senyawa beracun mudah terbakar

g. Residu air raksa dan garam anorganik raksa

h. Residu garam logam; tiap logam harus dikumpulkan secara terpisah

i. Padatan anorganik

j. Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik

3. Berdasarkan Sifatnya, Limbah Laboratorium Digolongkan Menjadi:

i. limbah B3(Berbahaya dan Beracun)

ii. limbah bakteriologis/infeksius

iii. limbah radioaktif

iv. limbah umum

Penanggulangan Limbah Laboratorium

Tujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko pemaparan limbah terhadapkuman
yang menimbulkan penyakit (patogen) yang mungkin berada dalam limbahetrsebut. Penanganan
limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah, yaitu:

a. Limbah B3 (Berbahaya dan Beracun), dengan cara:

1) Netralisasi

Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti kapur tohor, CaO atau Ca(OH)2
Sebaliknya, limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti H2SO4 atau HCI.Parameter
netralisasi adalah pH dan sebagai indikator dapat digunakan Phenol Phtalein(PP.). Zat ini akan berubah
pada pH 6-8 sehingga cukup aman digunakan jika pH limbahberkisar antara 6,5-8,5.

2) Pengendapan/Sedimentasi, Koagulasi, dan Flokulasi

Kontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan dengan tawas/FeC13, Ca(OH)2/CaOkarena dapat
mengikat As, Zn, Ni. Mn dan Hg.

3) Reduksi-Oksidasi

Terhadap zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan reaksi reduksi oksidasi(redoks) sehingga
terbentuk zat yang kurang/tidak toksik.

4) Penukaran Ion

Ion logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation, sedangkan anion beracun dapat diserapoleh resin
anion.

b. Limbah Bakteriologis/Infeksius, dengan cara:

1) Metode Desinfeksi: penanganan limbah (terutama cair) dengan cara penambahan bahan-bahan
kimia yang dapat mematikan atau membuat kuman-kuman penyakit menjadi tidakaktif.

2) Metode Pengenceran (Dilution): mengencerkan air limbah sampai mencapai konsentrasiyang


cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Kerugiannya ialah bahankontaminasi
terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang terjadi dapatmenimbulkan
pendangkalan terhadap badan-badan air seperti selokan, sungai dansebagainya sehingga dapat
menimbulkan banjir.

3) Metode Ditanam (Landfill): menimbun limbah dalam tanah.

4) Metode Insinerasi (Pembakaran): memusnahkan limbah dengan cara memasukkan kedalam


insinerator. Dalam insinerator senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan keatmosfir sebagai CO2
dan H2O.

c. Limbah Radioaktif

Masalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan memakai radioaktif sekecilmungkin,
menciptakan disiplin kerja yang ketat dan menggunakan alat yang mudah didekontaminasi.
Penanganan limbah radioaktif dibedakan berdasarkan:

1) Bentuk : cair, padat dan gas, tinggi-rendahnya tingkat radiasi sinar gamma (), Tinggi-rendahnya
aktifitas, Panjang-pendeknya waktu paruh.

2) Sifat : dapat dibakar atau tidak.

Ada 2 sistem penanganan limbah radioaktif :

a. Dilaksanakan oleh pemakai secara perorangan dengan memakai proses peluruhan,peguburan


dan pembuangan.

b. Dilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan limbah radioaktif, seperti BadanTanaga
Atom Nasional (BATAN).

d. limbah umum

Limbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam wadah kantong plastik diikat kuatdan dibakar
di insinerator.

G. Prosedur Bekerja yang Aman di Laboratorium

Laboratorium merupakan suatu tempat untuk melakukan percobaan dan penelitian, yang dilakukan
oleh mahasiswa, pelajar, dosen, peneliti dan lainnya. Percobaan ini dilakukan menggunakan berbagai
alat dan bahan khusus yang bisa saja menyebabkan terjadinya kecelakaan, jika dilakukan dengan cara
yang salah atau tidak tepat. Kecelakaan juga dapat terjadi akibat kelalaian atau kecerobohan dalam
bekerja, sehingga dapat membuat cedera pada pelaku dan bahkan pada orang disekitarnya, karena
itu keselamatan kerja di laboratorium menjadi dambaan bagi pelaku dilaboratorium, maka bekerjalah
dengan baik dan benar.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan praktikum di laboratorium
bakteriologi, yaitu:

a. Melindungi petugas/ Praktikan

1) Hindari penyebaran percikan bahan infeksi dari spesimen (mis : saat penanaman /pembakaran
dengan sengkelit
2) Tempatkan spesimen pada wadah yang tahan bocor

3) Dekontaminasi permukaan meja dengan dekontaminan yang sesuai

4) Cuci tangan pada saat yang tepat dengan sabun/desinfektan, jangan menyentuh mulut, hidung
dan mata saat bekerja

5) Jangan makan/minum/merokok saat bekerja

6) Gunakan jas praktikum saat bekerja

7) Hindari luka/tertusuk pada saat bekerja (lakukan segala sesuatu dengan hati-hati)

b. Melakukan sterilisasi yang cukup sebelum mencuci alat/membuang sisa specimen

c. Menyediakan tempat tersendiri untuk peralatan yang digunakan dan telah terkontaminasi
dengan bakteri

d. Menyediakan tempat untuk sampah terkontaminasi dan tidak terkontaminasi

e. Gunakan sarung tangan dengan tepat

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang
berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis
pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik
pekerja serta orang yang berada di sekelilingnya. Tujuannya agar tenaga kerja mencapai ketahanan
fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi sehingga menciptakan kesenyamanan kerja dan
keselamatan kerja yang tinggi.

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari
dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih,
sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan
berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.

Penanganan limbah bakteriologis/infeksius, dengan cara:

a. Metode Desinfeksi

b. Metode Pengenceran (Dilution)

c. Metode Ditanam (Landfill)

d. Metode Insinerasi (Pembakaran)

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan praktikum di

laboratorium bakteriologi, yaitu:

a. Melindungi petugas/ Praktikan

b. Melakukan sterilisasi yang cukup sebelum mencuci alat/membuang sisa specimen.

c. Menyediakan tempat tersendiri untuk peralatan yang digunakan dan telah terkontaminasi
dengan bakteri.

d. Menyediakan tempat untuk sampah terkontaminasi dan tidak terkontaminasi.

e. Gunakan sarung tangan dengan tepat

DAFTAR PUSTAKA
http://santii.blog.uns.ac.id/2010/02/28/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3-laboratorium/

http://e-journal.uajy.ac.id/3052/3/2TS11587.pdf

http://fkg.unair.ac.id/filer/buku%20pedmn%20K3PSTKG.pdf

http://dinkes.magetankab.go.id/node/11

https://www.academia.edu/5609829/LIMBAH_LABORATORIUM

www.biologi.unud.ac.id/ind/wp.../sop-laboratorium-di-biologi.doc

http://www.perkuliahan.com/makalah-keselamatan-kerja-di-laboratorium/

http://jdih.depnakertrans.go.id/data_puu/KEPMEN_BULAN_K3_386.pdf

https://www.scribd.com/doc/24950388/Standar-Operasional-Ruang-Media-Mikrobiologi#scribd

Anda mungkin juga menyukai