PENDAHULUAN • Lingkup pekerjaan GD seseorang dituntut bekerja cepat & penuh tuntutan • Ruang GD setiap hari rentang terhadap konflik Emosional, komunikasi yang buruk, tuntutan beban kerja, insiden kritis tidak terduga (kematian pasien tiba–tiba)
• Sumber konflik yang paling umum terjadi di IGD Konflik interpersonal atau konflik antara individu anggota tim perawatan kesehatan. • Tantangan utama Perawat GD Mengelola konflik • Perawat GD dituntut memberikan pelayanan halus, holistik dan cepat.
PERAN PERAWAT GADAR • Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 : 1. SEBAGAI PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN (Care Giver) • Perawat memperhatikan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan
Sambungan 2. SEBAGAI ADVOKAT KLIEN a. Perawat, dalam membantu klien & kelg menginterpretasikan berbagai informasi khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan b. Perawat berperan dalam mempertahankan & melindungi hak-hak pasien (pelayanan, informasi, privacy, penentuan nasib sendiri, menerima ganti rugi akibat kelalaian)
Sambungan 3. SEBAGAI EDUCATOR • Perawat membantu klien meningkatkan pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan terjadi perubahan perilaku
Sambungan 4. SEBAGAI KOORDINATOR • Perawat mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien
Sambungan 5. SEBAGAI KOLABORATOR • Perawat bekerja melalui tim kesehatan (dokter, fisioterapi, ahli gizi dll) mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan
Sambungan 6 SEBAGAI KONSULTAN • Perawat berperan sebagai tempat konsultasi terkait dengan masalah atau tindakan yg tepat untuk diberikan atas permintaan klien/klg ttg tujuan tindakan yang dilakukan
Sambungan 7. SEBAGAI PEMBAHARU • Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
FUNGSI PERAWAT GADAR 1. FUNGSI INDEPENDEN • Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain. • Perawat melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.
Sambungan 2. FUNGSI DEPENDEN • Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain ( tindakan pelimpahan tugas) • Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana. 8/31/19 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 12 Sambungan 3. FUNGSI INTERDEPENDEN • Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim. • Terjadi bila bentuk pelayanan butuh kerjasama tim dalam pemberi pelayanan • Keadaan yg tidak dapat diatasi hanya dgn tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun tim lainnya
PERAN PERAWAT DLM PELAYANAN KEGAWAT DARURATAN • Terjadi perkembangan peran perawat dalam mengemban tugas dari tingkat basic nursing (paling dasar) menuju keperawatan modern yang kompleks • Dalam pelayanan kegawatdaruratan 3 bidang peran perawat.
Peran Perawat Dlm Pelayanan Kegawatdaruratan 1. CARING ROLE (Peran Merawat) • Adalah memelihara pasien dan menciptakan lingkungan biologis, psikologis, sosial yang berperan dalam penyembuhan. • Dilakukan dgn metode Look, listen dan feel
Sambungan • Caring Role meliputi : a. Memeriksa keadaan pasien secara biologis : • Digunakan pendekatan proses keperawatan sesuai prioritas kegawatan: • A = Airway B = Breathing • C = Circulation • D = Disability E = Exposure 8/31/19 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 16 A = Airway • Penilaian Airway untuk mengetahui kondisi jalan napas bebas atau tersumbat • Lakukan dgn Cara : 1) Lihat (melihat) : Adanya gerak napas, pengembangan dada, gerak dada dan gerak perut adakah retraksi intercostae suprasternal, napas cuping hidung. Apakah terdapat agitasi (penurunan kesadaran). Ada tidaknya pergerakan dada dan perut waktu bernapas 8/31/19 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 17 Gambar Pengembangan Rongga Dada
2) Dengar (Listen) • Yang dinilai apakah terdapat : a) Snooring (dengkuran karena lidah yang menutup orofaring), b) Gurgling (kumuran karena sekret, darah/muntahan), c) Crowing stridor (siulan penyempitan jalan napas karena spasme, odema /pendesakan
3) Raba/Rasa (Feel) • Penilaian ttg : a) Ada /tidaknya hawa napas pasien saat ekspirasi, b) Ada tidaknya getaran leher waktu bernapas. (Jika ada getaran berarti terdapat sumbatan parsial ringan) c) Raba apakah terdapat fraktur maksilo fasial.
B = Breathing 1) Lihat: • Yang dinilai adalah adanya al: • Cyanosis, kesimetrisan pergerakan dada, tachipnea, distensi vena leher, paralisis otot napas, status mental pasien dan apakah terdapat jejas di daerah dada
2) Dengar • Penilaian adanya : a) Stridor : bunyi kasar saat inspirasi, karena penyempitan saluran udara o/ benda asing/ abses b) Wheezing: suara pernapasan frekuensi tinggi yg nyaring terdengar di akhir ekspirasi c) Penurunan suara napas
C = Circulation • Dapat dilakukan dengan meraba nadi radialis, nadi karotis, kemudian nilai frekuensi, irama dan kekuatan nadi tersebut. • Raba dan lihat perfusi perifer, bila normal (terasa hangat merah kering). • Cek Capillary refill (normal kurang dari 2 detik) turgor kulit dan cekungan mata. • Nilai tingkat dehidrasi, produksi urine dan komposisi cairan.
8/31/19 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 29 D = Disability • Dilakukan untuk memeriksa status neurologi meliputi : 1. Tingkat kesadaran dengan Glasgow Coma Scale (GCS) 2. Penilaian tanda lateralisasi : pupil (ukuran, simetris dan reaksi terhadap cahaya, kekuatan tonus otot (motorik)
• Pem. Pupil evaluasi fungsi cerebral. • Normal rekasi pupil : digambarkan dengan PEARL (Pupils, Equal, Round Reactive to Light) = simetris, bundar dan bereaksi normal terhadap cahaya
E = Exposure • Periksa seluruh bagian tubuh pasien yg tdk terlihat secara sepintas untuk melihat adanya cedera • Setelai selesai tutup tubuh pasien u/ hindari kehilangan panas tubuh
Metode Pelayanan Gadar DR-ABC-DEFGH • DR : • D = Danger • Sebelum menolong korban sebaiknya kita harus perhatikan diri kita sendiri/penolong, lingkungan dan pasien • 3A, (Aman Diri, Aman Lingkungan /lokasi kejadian dan Aman Pasien/Korban) 8/31/19 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 33 Sambungan • R = Rerspons • Cek status kesadaran korban dengan konsep AVPU : • A = Alert/Sadar (berorientasi terhadap tempat, waktu dan orang) • V= Verbal/respon terhadap suara (korban/klien dalam keadaan disorientasi namun masih diajak bicara) 8/31/19 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 34 • P = Pain/resepon terhadap nyeri (korban/klien berespon terhadap nyeri) • U = Unresponsive/tidak sadar (tentukan apakah berada dalam keadaan Alert Verbal, Pain, Unresponsive)
• G = Gastic Tube • Untuk mengurangi distensi lambung dan mencegah aspirasi jika terjadi muntah sekaligus mempermudah pemberian obat /makanan • Kontraindikasi Gastic Tube (NGT) : penderita yang mengalami fraktur basis crania atau diduga parah, pemasangan kateter lambung via mulut atau OGT.
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis