Anda di halaman 1dari 5

MODUL

PERAWATAN KOLOSTOMI

Dalam kegiatan belajar praktikum ini akan di jelaskan bagaimana cara melakukan prosedur tindakan
menggosongkan kantong dan mengganti kantong kolostomi.. Prosedur ini di lakukan terhadap pasien yang
mengalami mengalami gangguan pada pencernaan akibat yang paling sering adalah kondisi kegawatan
obstruksi pada kolon atau perforasi kolon dengan peritonitis. Obstruksi kolon paling sering pada penderita
kanker kolon atau rektum, divertikular disease, atau trauma pada kolon distal dengan perforasi yang
mengakibatkan gangguan pada defekasi sehingga pasien harus dilakukan operasi pembuatan stoma.

Kompetensi yang diharapkan


A. Kognitif
Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang perawatan kolostomi, mahasiswa mampu melakukan prosedur
Pengosongan dan penggantian kantong kolostomi dengan benar dan tepat.

B. Psikomotor dan Afektif


Kegiatan Tugas Fasilitator Pencapaian Penilaian
Mahasiswa Hardskill Softskill
PBL Fasilitator Mahasiswa mampu Mengaplikaskan 1) Berpikir
mendemonstrasikan melakukan SOP Perawatan kritis
keterampilan redemonstrasi terkait kolostomi 2) Problem
(intervensi keterampilan yang solving
keperawatan ) yang telah ditunjukkan
akan dipelajari fasilitator

Defenisi :
Prosedur mengosongkan, mengganti dan merawat kantong penampung pada stoma, baik kolostomi atau
ileotomi.

TUJUAN :
1. menampung pengeluaran feses dari stoma
2. melindungi kulit terhadap hasil pengeluaran dari stoma
3. mencegah terjadinya infeksi
4. mempertahankan posisi dan fiksasi kantong kolostomi
5. menjaga kebutuhan eliminasi pasien
6. memberikan rasa nyaman pada pasien

Diagnosa Keperawatatan
Diagnosa keperawatan yang dapat dirumuskan pada pasien dengan kolostomi adalah
a. Perubahan pola eliminasi fekal
b. Kerusakan integritas kulit
c. Gangguan citra tubuh
1. Standar Operasional Prosedur Perawatan Kolostomi
NO PROSEDUR/LANGKAH KEGIATAN Mandiri Dengan Tidak dapat
(2) Bantuan melakukan
(1) (0)
1 Menyampaikan salam
Identifikasi pasien ( minta pasien menyebutkan nama dan
tanggal lahir)
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan pada klien agar pasien dapat berpartisipasi aktif,
sehingga perlu dikaji kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
Perlu dikaji pula kemampuan berbicara verbal dan kemampuan baca
tulis pasien untuk membantu kelancaran dan kesuksesan
pelaksanaan perawatan kolostomi. Kemampuan kognitif dan afektif
pasien yang baik serta didukung oleh kemampuan berkomunikasi
yang baik, pasien diharapkan dapat menerima penjelasan mengenai
perawatan kolostomi.
.
3 Persiapan Alat
4 Jaga Privacy Pasien
5 Pelaksanakan
Pengosongan Kantong stoma
PENGKAJIAN
1) Kaji penampilan stoma dan kondisi kantung
2) Kaji karakteristik Feses
3) Tentukan pengetahuan dan pemahaman klien tentang perawatan
kolostomi.

PERENCANAAN
4). Cuci Tangan
5). Persiapkan alat yang diperlukan
- kantong stoma, Tissue/kassa, Larutan pencuci stoma; Nacl atau air
matang, kantong plastic dan pengalas

IMPLEMENTASI
6). Identifikasi klien dan jelaskan prosedur
7). Berikan Privasi
8). Jika menggunakan toilet, tempatkan klien di toilet dengan
kantong
di atas toilet. Jika menggunakan pispot, letakkan kantong di atas
pispot
9). Kenakan sarung tangan sekali pakai
10). Tempatkan pengalas di perut di sekitar dan di bawah kantong
11). Lepaskan penjepit di bagian bawah tangan bersarung
12). Buka lipatan kantong dan biarkan tinja mengalir ke dalam
pispot atau toilet
13).Tekan kedua sisi ujung kantong bersama-sama
14). Semprot jarum suntik aseptik dengan air keran ke bagian bawah
kantong.
15). Gulung kantong dan ambil kembali kantong tersebut.
16). Bersihkan kantong luar
17). Lepaskan sarung tangan dan buang peralatan yang kotor.
18). Semprotkan penyegar ruangan, jika perlu
19). Cuci Tangan

Evaluasi :
Mengevaluasi warna, konsistensi dan jumlah tinja
21). Mengevaluasi kondisi stoma
22). mengevaluasi respons dan respons klien untuk melakukan
perawatan diri

DOKUMENTASI
23). Catat warna, konsistensi, dan jumlah tinja
24). catat kondisi stoma
25) catat respons klien terhadap prosedur

Penggantian Kantong Kolostomi


Pengkajian
1. Kaji kondisi stoma dan kulit di sekitarnya.
2. Kaji karakteristik limbah feses

PERENCANAAN
3. Cuci Tangan
4. Siapkan peralatan yang diperlukan
 Gunting.
 Spidol.
 Pola ukuran stoma.
 Tissu basah.
 Stoma bag dan klem/pengunci
 Plastik sampah.
 Nacl atau air hangat

IMPLEMENTASI
5. Identifikasi klien dan jelaskan prosedurnya
6. Berikan Privasi
7. Tempatkan pengalas sekali pakai di bawah pinggul klien
8. Pakai sarung tangan
9. Lepaskan kantong stoma yang kotor dari kulit dengan hati-hati.
10. Buang kantong stoma yang kotor ke dalam kantong sampah
plastik
12. Bersihkan stoma dan kulit dengan Nacl atau air hangat.
13. Keringkan kulit sekitar stoma dengan tissue atau kassa bersih
12. Amati area sekitar stoma; apakah ada iritasi atau gangguan kulit
14. Ukur kantong sesuai dengan besarnya lubang stoma
15. Lepaskan perekat/lem dan pasang sesuai dengan posisi yang
dikehendaki
15. Pasang klem atau pengunci bagian bawah kantong.
18. Lepaskan pengalas sekali pakai dan buang semua peralatan yang
kotor dengan benar.
19.Cuci tangan

Evaluasi :
20. Evaluasi warna, konsistensi dan jumlah tinja
21. Evaluasi kondisi stoma
22. Evaluasi kenyamanan klien
23. Evaluasi kesiapan klien untuk melakukan perawatan diri

DOKUMENTASI
24. Catat warna, konsistensi, dan jumlah feses
25.Catat kondisi stoma
26. Catat kenyamanan klien.

Pendidikan Kesehatan :

HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Cara mengatasi bau dengan menggunakan kantong yang ada


pelindung bau.
2. Cara mengatasi kantong bocor, cek apakah penggunaan
kantong sudah benar ?
3. Harus segera mengganti bila bocor. 

MASALAH YANG SERING TIMBUL PADA PASIEN


DENGAN STOMA
 Dehidrasi,Minum setidaknya 8 - 10  gelas cairan per hari
(laporkan bila keluaran dari stoma lebih dari 500 -1000 ml
ke dokter atau perawat spesialis ostomy.
 Minum pil imodium untuk mengurangi keluaran stoma ½
jam sebelum makan sesuai instruksi dokter.
 Menghindari penyumbatan makanan :
1. Kunyah makanan dengan baik.
2. Makan makanan kecil tetapi lebih sering hindari
makanan tinggi serat selama sekitar 6 - 8 minggu
setelah operasi ileustomi.
3. Bicara dengan dokter bedah untuk memastikan
bahwa penyumbatan tidak berhubungan dengan
operasi.
 Iritasi kulit sekitar stoma : Biasanya disebabkan oleh kulit
yang terkena tinja, Gunakan stoma powder, Re evaluasi
produk yang digunakan.

AKTIFITAS DAN KEGIATAN SEHARI – HARI


1. Pakai baju yang seperti biasanya.
2. Hindari penggunaan ikat pinggang yang menekan stoma.
3. Mandi seperti biasa.
4. Dapat bekerja seperti biasa  setelah pulih dari operasi.
5. Olah raga dilakukan setelah 3 bulan pasca operasi.

DIET PASIEN DENGAN STOMA


1. Hindari makanan dan minuman yang menyebabkan
kelebihan gas seperti brokoli, kol, kacang - kacangan,
jagung, soda, mentimun, susu, jamur, bawang.
2. Minum 8 - 10 gelas sehari. 

PJMA FASILITATOR

( ) ( )

Tugas
Setelah Anda mempelajari kegiatan belajar 2 ini, silahkan Anda mencoba prosedur tindakan pada
panthum di laboratorium, dibawah bimbingan seorang Pembimbing. Lakukan prosedur tersebut minimal
2 kali sampai Anda bisa. Semoga sukses.

Daftar Pustaka

Berman, Audrey, et all. 2008. Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing Concepts, Process, dan Practice – 8 th
ed. New Jersey : Pearson Education.
Ellis, J. R, & Nowlis, E. A., (1994). Nursing: A Human Needs Approach. (5th ed.).Philadelphia : Lippincott
Company

Fiers S dan Thayer D (2000), Incontinence: Nursing Management: Management of intractable Incontinence. 2nd
edition. Editor Duoghty D. St. Louis, Missouri: Mosby.Inc

Kozier, et al. (2003). Fundamentals of Nursing, Concepts, Process, and Practice. (5th ed.). California: Addison-
Wesley
Potter & Perry. (2005). Fundamental of Nursing.(4th ed.). Volume 1. Jakarta : EGC

Smith, Sandra Fuchi. 2008. Clinical Nursing Skills : Basic to advanced skills – 7 th ed. New
JerseyPearsoEducation.

Anda mungkin juga menyukai