Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM TINDAKAN PERAWATAN STOMA

Mata Kuliah
Keperawatan Medikal Bedah (KMB)

Disusun Oleh :

Kelompok Tutorial M (2)

1. Juwita Yogiswara 220210190015


2. Muna Az Zahra 220210190016
3. Euis Irna N 220210190021
4. Sulis Nur Apni 220210190022

Dosen Tutor :

Bambang Aditya NS.Kep, Ners, M.Kep

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

PROGRAM STUDI DI LUAR KAMPUS UTAMA

PANGANDARAN

2021
PERAWATAN STOMA

1. Nama Prosedur
Stoma care / Perawatan stoma

2. Tujuan Prosedur
1) Menjaga kebersihan pasien
2) mencegah terjadinya infeksi
3) Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
4) Mempertahan kenyamanan pasien dan lingkungannya

3. Indikasi
Indikasi klien yang dilakukan operasi stoma yaitu:
● Peritonitis lokal dan general yang disebabkan oleh perforasi kolon
● Trauma pada kolon dan rektum proksimal yang tidak menjamin dilakukannya
anastomosis primer karena secara teknik sulit dan tanpa atau kurang bowel
preparation.
● Obstruksi yang disebabkan oleh tumor atau karsinoma pada kolon dan rektum
● Divertikulitis sigmoid
Perawatan pasca operasi stoma yaitu:
● Pasca bedah pasien perlu dilakukan perawatan untuk mengobservasi
kemungkinan terjadinya komplikasi dini yang membahayakan jiwa pasien seperti
perdarahan.
● Stoma dilakukan setelah 48 jam dengan membuka dinding kolon
● Jahitan luka diangkat pada hari ke-7 setelah operasi.

4. Kontraindikasi
Pada saat ingin dilakukan operasi, kontraindikasinya yaitu keadaan umum yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi. Sedangkan pada saat perawatan
pasca operasi tidak ada.

5. Konsep secara singkat


Stoma adalah sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada
dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991). Stoma adalah
pembedahan yang dibuat pembukaan dari kolon (colostomy, ileostomy) atau saluran
kemih (urostomy) di daerah dinding perut(Golicki et al., 2013). Kolostomi adalah
tindakan pembedahan untuk membuka kolon melalui dinding abdomendan dapat
dilakukan pada salah satu segmen intestinal. Dengan melakukan kolostomi bagian
kolon yang berpenyakit dipotong lalu dibuang dan bagian yang sehat dikeluarkan dari
perut membentuk stoma.
Jenis – jenis kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu, sehingga
jenisnya ada beberapa macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat
dibuat secara permanen maupun sementara. Kolostomi permanen biasanya dilakukan
apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya
keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak
memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen biasanya berupa kolostomi
single barrel (dengan satu ujung lubang). Kolostomi temporer/ sementara biasanya
untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian
kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi
temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang
disebut kolostomi double barrel. Pembagian bentuk Feses sesuai tempatnya:
1) Colon Asenden : Bentuk feses cair dan lebih untuk keluar
2) Colon Tranversal : Bentuk feses lebih padat
3) Colon Sigmoid : Bentuk feses mendekati bentuk feses normal
Tipe stoma diberikan nama sesuai dengan bagian segmen yang dilakukan pembedahan :
a. Loop colostomy
Lokasi di colon transversum, bersifat sementara, dilakukan pada kondisi
darurat medis dengan membuat 2 lubang usus yang dihubungkan
b. End ostomy
Terdiri dari satu hubungan dimana bagian usus berikutnya dibuang/ dijahit
tetapi masih ada/ tetap dlm rongga abdomen. Dilakukan untuk klien dg terapi
colorectal
c. Double barrel colostomy
Terdapat 2 hubungan dibagian proximal dan distal. Bagian proximal untuk
drain feses dan distal untdrain mucus

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan


1) Wafer (two-piece) bisa tetap terpasang selama 3 – 4 hari jika tidak bocor
2) Kantong dapat diganti sesuai kebutuhan
3) Ostomate (Ostomate yaitu orang yang memiliki stoma atau lubang buatan di
tubuhnya) bisa mandi dengan kantong terpasang maupun dilepas
4) Hindari menggunakan minyak mandi atau cream karena dapat mengganggu
pelekatan alat
5) Ostomate mungkin melihat adanya sedikit darah pada saat stoma dibersihkan,
ini adalah hal yang normal
6) Rambut sekitar stoma seharusnya dibersihkan atau dicukur
7) Gunakan tisue, waslap lembut sementara melakukan pencukuran untuk
melindungi stoma
8) Bawa selalu kit “stoma care” emergensi di mana pun ostomate berada, termasuk
kantong perlengkapan, wipes, dan kantong plastik
9) Pelajari nama, nomor kode, diameter, dan tipe kantong yang ostomate pakai
untuk mempermudah pemesanan/pembelian kantong dan baseplate-nya
10) Ukuran stoma ostomate biasanya akan menurun dalam waktu 6 – 8 minggu
setelah pemebedahan dan ostomate perlu mengatur kembali ukuran stoma untuk
menyesuaikannya dnegan alat bantu ukur

7. Alat yang dibutuhkan

- Colostomy bag - Kapas - NaCl


sublimate/kapas basah
- Kapas kering/tissue - Handscoon bersih - Kantong untuk
balutan kotor

- Celemek skort - Zink salep - Perlak dan alasnya

- Gunting - Desinfektan - Bengkok

- Pinset anatomis 2 - Pinset cirrurgi steril - Kassa steril


steril
- Kapas steril - Plester - Sampiran

8. SOP
a. Tahap Pra- Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan medis
2. Siapkan alat dan bahan

b. Tahap Interaksi
1. Berikan salam dan memperkenalkan diri
2. Identifikasi klien (nama dan TTL) dan panggil sesuai namanya
3. Jelaskan tindakan prosedur
4. Kontrak waktu
5. Jelaskan tujuan pemberian tindakan dan beri kesempatan kepada klien
serta keluarga untuk bertanya

c. Tahap kerja
● perawat melakukan cuci tangan
● Menggunakan sarung tangan
● Letakkan perlak dan alasnya di bagian sisi tubuh pasien
(menyesuaikan dengan letak stoma)
● Observasi produk stoma (warna, konsistensi, bau dll)

● Buka kantong kolostomi secara perlahan dengan menggunakan pinset


dan tangan kiri untuk menekan kulit pasien

● Letakkan kolostomi bag kotor dalam bengkok


● Lakukan observasi terhadap kulit stoma
● Bersihkan kolostomi dan kulit sekitarnya dengan kapas sublimat/
kapas air hangat/NaCl

● Keringkan kulit sekitar kolostomi dengan perlahan menggunakan


kasa steril
● Berikan zink salep dengan tidak terlalu tebal jika dibutuhkan pada
kulit sekitar stoma
● Sesuaikan lubang kolostomi dengan stoma kolostomi

● Tempelkan kolostomi bag dengan posisi vertikal/horizontal, sesuai


kebutuhan pasien

● Masukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi


● Rekatkan kolostomi bag tanpa adanya udara didalam bag

d. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien dan hasil kegiatan
2. Berikan reinforcement positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dan cuci tangan
9. Daftar Pustaka

Basuki, K. (2019).Modul 10 Bedah Digestif Kolostomi. ISSN 2502-3632 (Online)


ISSN 2356-0304 (Paper) Jurnal Online Internasional & Nasional Vol. 7 No.1,
Januari – Juni 2019 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, 53(9), 1689–1699.
Retrieved from www.journal.uta45jakarta.ac.id.

UPKRS (Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit) RSUP Dr Sardjito. (2015). Perawatan
Kolostomi. 53/Leaflet?UPKRS/2015. Retrieved from
http://ppid.sardjito.co.id/wp-content/uploads/2019/07/Perawatan-Kolostomi.pdf

Sianturi, A. H. (2018). PENGARUH EDUKASI STOMA TERHADAP


KEMAMPUAN SELF-CARE PADA PASIEN STOMA KOLON DI RUMAH
SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. Universitas Sumatera
Utara, 44–48.

Tindakan, D. (n.d.). Konsep dasar dan prosedur tindakan colostomy 1. (Keperawatan


2).

Syarif, Y. (2020). Standar Operasional Prosedur (SOP) Perawatan Stoma. Received


2021.

Anda mungkin juga menyukai