Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

Coloctomy care

Oleh :

Nama : asriani yanti


Npm :
Semester : VII
Prodi : keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES MALUKU HUSADA
KAIRATU
2021/2022
A. DEFENISI
 Sebuah lubang yg di buat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk
mengeluarkan faces (M.Bouwhuizen 1991).
 Lubang yg di buat melalui lunamg dinding abdomen ke dalam kolon iliaka untuk
mengeluarkan faces (Evelyn,1991)
 Pembuatan lubang sementara atau permanent dari usus besar melalui dinding perut
untuk mengeluarkan feces (Randy,1997)

B. JENIS JENIS KOLOSTOMY


Kolostomy di buat verdasarkan indikasi dan tujuan terntu,sehungga jenisnya ada beberapa
macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomy dapat di buat secra permanen
maupun sementara.
1. Kolostomi permanen
Biasabya di lakukan apa bila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara
normal kareba adanya keganasan,perlengketan atau pengangkatan kolon sigmoid atau
rectum sehingga tidak memumnhkinkan feces melalui anus . kolostomy permanent
biasanya berupa kolostomy singel barrel (dengan satu ujung lubang)
2. Kolostomy temporer/sementara
Untuk tujuan dekomperasi kolon atau mengalirkan feces sementara dan kemudian kolon
akan di kembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomy temporer
ini mempunyai dua ujung lubang yg di keluarkan melalui abdomen yg di sebut kolostomy
doble barrel.

C. KOMPLIKASI KOLOSTOMY
1. Obstruksi/penyumbatan
Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus atau adanya pergeseran
feces yg sulit di keluarkan untuk menghindari terjadinya penyumbatan. Pasien perlu
melakukan ingasi kolostomy secara teratur.
2. Infeksi
Merupakan faktor yg paling ssering menjadi penyebab infeksi pada luka sekitar stoma
oleh karena itu pemantauan yg terus menerus sangat diperlukan dan tindakan segera
menggantikan balutan luka dan menggantikan kantong kolostomi sangat bermanfaat
agar mencegah infeksi.
3. Retraksi stoma/mengkerut
Stoma mengalami peningkatan karena kantong kolostomi yg teralalu sempit dan juuga
karena adanya jatingan scra yg berbentuk di sekitar stoma yg mengalami pengerutan
4. Prolap pada stoma
Kelemahan otot abdomen atau fiksasi strukrur penyongkong stoma yg kurang adekuat
bpada saat pembedahan
5. Stenosis
6. Perdarhan stoma

D. TUJUAN
1. Mencegah kebersuhan pasien
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. Mencegah irigasi kulit sekitar stoma
4. Mempertahankan kenyamanan pasien dari lingkungannya

E. PROSEDUR KERJA
a. Persiapan alat
1. Kantong kolostomi

kantong kolostomi adalah komponen penting yang


dibutuhkan dalam perawatan kolostomi. Kantong kolostomi ada yang
bisa digunakan berulang kali hingga 1 minggu, ada pula yang sifatnya
2. Satu set ganti balutan (pinset anatomi,pinset shiruugis,kom kecil dan
gunting)

Gunting:
Pinset anatomi : menjepit jaringan yg mulai robek seperti mukosa
Pinset chirugis : di gunakan pada jaringan

3. Kapas

Kapas tentu saja sangat penting untuk merawat semua


luka. Kapas digunakan sebagai alat untuk membersihkan luka dan
sebagai bantalan luka. Karena kapas mudah menempel pada luka
basah, pastikan tidak ada kapas yang masih tersisa.

4. Kassa steril
5. Larutan sublimate/NaCl

Cairan NaCl berfungsi untuk membersihkan luka sebelum


kantong kolostomi diganti. Pembersihan diperlukan untuk mencegah
iritasi dan pertumbuhan bakteri.

6. Zink salep/zink oil

Salep zinc berfungsi untuk mempercepat penyembuhan


luka agar cepat kering. Selain melalui salep, asupan zinc juga bisa
didapatkan dari makanan tinggi protein seperti telur.

7. Betadin sol(jika diperlukan)

Fungsi Betadine dalam perawatan luka adalah sebagai


cairan antiseptik untuk mencegah perkembangan kuman, virus, dan
bakteri. Larutan ini juga membantu mencegah gatal-gatal karena
jamur pada luka kolostomi.

8. Sarung tangan

Saat melakukan perawatan kolostPlesteomi harus


memakai sarung tangan steril yaitu handscoon, yang biasa dipakai
oleh dokter dan tenaga medis. Pemakaian sarung tangan bertujuan
untuk mencegah infeksi silang dan penularan kuman.
9. Bengkok

10.Perlak

Perlak atau alas dibutuhkan oleh pasien yang


akan melakukan perawatan kolostomi untuk menahan dan menyerap
cairan dengan cepat. Perlak steril diperlukan untuk mencegah kursi
atau ranjang tempat perawatan mudah kotor.

11.Kantong plastik dan tempat sampah

12.celemek

b. Fase pra Interaksi


 Melakukan verifikasi order yg ada untuk pemeriksaan
 Mencuci tangan
 Siapkan alat
 Memasang sampiran

c. Tahap orientasi
 Memberi salam dan memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
 Memberi kesempatan pasien untuk bertanya

d. Tahap kerja
 Mengatur posisi tidur klien (supinasi)
 Mengatur tempat tidur klien dan lingkungan klien (menutup korden, jendela,
pintu memasang penyekat tempat tidur (k/p), mempersilahkan keluarga untuk
menunggu diluar kecuali jika diperlukan untuk belajar merawat kolostomi klien
dll)
 Perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan
 Meletakkan perlak dan pengalasnya di sebelah kanan/ kiri klien sesuai letak
stoma
 Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh klien
 Membuka set kolostomi,siapkan kapas berisi cairan NaCI 0,9%/ air matang
 Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, bau & jumlah), jika tipe
kantong kolostomi drainable, buka klem buang feses ke pispot.
 Membuka kantong kolostomi yang terpasang pada tubuh klien dengan sangat
hati-hati dan tangan kiri menekan kulit klien.
 Membuang kantong kolostomi kotor ke tempat sampah/plastik
 Membersihkan kulit sekitar stoma dengan sabun dan air hangat dg
menggunakan waslap
 Membersihkan stoma dan sisa feces/produk stoma dengan kapas NaCI 0,9%
dengan sangat hati-hati (hindari perdarahan)
 Mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kassa/tisue.
 Mengobservasi stoma dan kulit sekitar stoma
 Berikan stoma powder sekitar kulit stoma, dan stoma hasiv pasta disekitar
stoma
 Mengukur stoma dan gambar pola stoma pada plastic penutup kantong dengan
menggunakan spidol, kemudian gambar pola pada bagian yang adesif pada
kantong stoma kemudian gunting sesuai ukuran stoma
 Membuka salah satu sisi perekat kantong kolostomi dan menempelkan dengan
tepat dengan menghindari udara masuk kantong kolostomi
 Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi Vertical/ horizontal/ miring
sesuai kebutuhan kilen (sesuaikan dengan aktivitas klien). Klem kantong
kolostomi jika menggunakan tipe drainable pounch

e. Tahap terminasi
 Mengevaluasi respon klien dan keadaan stoma.
 Merapikan klien dan alat.
 Melepas sarung tangan dan cuci tangan.
 Mendokumentasikan : kondisi stoma(bentuk,warna stoma,kelaian stoma)
keluaran stoma(warna,jumlah)
REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai