Anda di halaman 1dari 14

PERAWATAN KOLOSTOMI

DISUSUN OLEH
FITRIA FANI
SUSANTI
TRI SUGIARTI
RIA INDRIANI
RICHY RAMADHAN

MATA KULIAH DEWASA III


2016
Kolostomi adalah sebuah lubang
buatan yang dibuat oleh dokter
PENGERTIAN ahli bedah pada dinding abdomen
untuk mengeluarkan feses (
M.Bouwhuizen,1991)

Kolostomi adalah lubang


sementara atau permanen dari
usus besar melalui dinding perut
untuk mengeluarkan feses (
Randy, 1987).
Jenis kolostomi

Kolostomi permanen
pembuatan kolostomi permanen dilakukan pada pasien
dengan keganasan, perlengketan, atau pengangkatan
kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak
memungkinkan feses keluar melalui anus. Biasanya
berupa kolostomi single barrel ( satu ujung lubang)

Kolostomi temporer / sementara.


biasanya untuk dekompresi kolon atau mengalirkan
feses semntara dan kemudian kolon akan di kembalikan
seperti semula dan abdomen ditutup kembali. Kolostomi
ini mempunyai 2 ujung lubang yang disebut kolostomi
double barrel
Lubang kolostomi yang muncul di permukaan
abdomen disebut stoma. Pada minggu pertama post
kolostomi biasanya masih terjadi pembengkakan
sehingga stoma tampak membesar.
Pendidikan pada pasien
Berbagai hal yang harus diajarkan pada pasien adalah :
1. Tehnik pengantian/pemasangan kantong stoma.
2. Tehnik perawatan stoma dan kulit sekitar stoma.
3. Jadwal makan atau pola makan yang harus dilakukan
untuk menyesuaikan.
4. Pengeluaran feses agar tidak mengunakan aktifitas
pasien.
5. Berbagai jenis makanan bergizi yang harus dikonsumsi.
6. Berbagai aktifitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan
oleh pasien.
7. Keluhan yang harus dilaporkan ke dokter.
8. Kontrol ke dokter secara teratur.
Komplikasi kolostomi
1. Obstruksi/ penyumbatan.
2. Infeksi
3. Retraksi stoma/ mengkerut.
4. Prolaps pada stoma.
5. perdarahan stoma.
SOP Perawatan kolostomi

Pengertian : suatu tindakan membersihkan stoma,


kulit stoma dan menganti kolostomi dengan cara
berkala sesuai kebutuhan.
Tujuan :
1. mencegah terjadnya infeksi
2. meningkatkan kebersihan klien.
3. mempertahankan kenyamanan kulit dan
lingkungan sekitar stoma.
4. mencegah iritasi kulit sekitar stoma.
Persiapan alat

1. Kantong kolostomi. 10. Sarung tangan


2. Kapas. 11. Kantong palstik.
3. Kassa steril. 12. Perlak / pengalas.
4. Larutan NaCl. 13. Tempat sampah.
5. Zink salep/ Zink oil. 14. air hangat
6. Plester.
7. Satu set ganti
balutan.
8. Betadin.
9. Bengkok.
Prosedur tindakan

1. Petugas melakukan 6 langkah cuci tangan.


2. Memberi salam kepada pasien dan menjelaskan
tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
3. Menjaga privasi pasien.
4. Mengunakan sarung tangan / handscoon.
5. Meletakkan perlak atau pengalas dibagian kana /
kiri pasien sesuai letak / lokasi stoma.
6. Meletakkan bengkok tepat diatas perlak
didekakkan pada tubuh pasien.
Lanjutan tindakan .
7. Mengobservasi produksi stoma ( seperti warna,
konsistensi, serta bau, dll).
8. Membukan kantong kolostomi secara hati hati
dengan mengunakan pinset dan tangan kiri
digunakan untuk menekan area kulit pasien.
9. Membersihkan kulit sekitar stoma dengan kapas
Nacl/ kapas basah ( air hangat).
10. Membersihkan area stoma dengan hati hati
mengunakan kapas Nacl/ kapas basah. Hindari
terjadi perdarahan.
11. Mengeringkan area kulit sekitar lokasi stoma
dengan mengunakan kassa steril.
Lanjutan prosedur.
12. Observasi stoma dan
kulit sekitar stoma apabila
terdapat iritasi, berikan
zink salep/ zink oil tipis
tipis.
13. Mengukur stoma dan
lobang kantong kolostomi
sesuai dengan ukuran
stoma.
14. Selanjutnya membuka
salah satu sisi dari
sebagian perekat kantong
kolostomi
.15. Menempelkan
kantong kolostomi bisa
secara posis vertikal /
. horisontal sesuai dengan

kebutuhan.

16. Mengunakan pinset


untuk membantu
memasukkan stoma
melalui lubang kantong
kolostomi.

17. Lalu membuka sisa


perekat dan hindari udara
yang masuk kedalam
kantong kolostomi
18. Merapihkan alat
Lanjutan 19. Membuang sampah dalam
prosedur..
bengkok kedalam tempat
sampah medis
20. Melepas sarung tangan.
21. Mencuci tangan
22. Mengevaluasi tindakan yang
baru saja dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai