Kelompok B1:
Abdalia Zubara Siregar 210131092
Cj Randas Senggado 210131143
Siti Maghfirah 210131173
Rio Wahyudi Panggabean 210131247
Ziqka Afriza Zuzafni 210131252
Adrian Joshua V. Sinaga 200131142
Edwin Utomo 200131123
Bucket-Handle Injury
• Trauma abdomen merupakan trauma yang terjadi pada regio dengan batas atas toraks dan batas
bawah pelvis (abdomen anterior, torakoabdomen, flank, back) yang dapat terjadi melalui
mekanisme trauma tumpul, penetrasi dan ledakan.
Panchal, H., Ramanuj, A.M. 2016. ‘ The study of abdominal trauma: patterns of injury, clinical presentation, organ
involvement and associated injury’. Int Surg J.
American College of Surgeons.2018. ‘Advanced Traumatic Life Support’, 10th edn.
Epidemiologi Trauma Abdomen
Epidemiologi Trauma Abdomen
• 20% cedera yang membutuhkan pembedahan adalah trauma abdomen
• Trauma tumpul memiliki mortalitas keseluruhan 42% dan perdarahan intraabdomen masif
diidentifikasi sebagai penyebab sering kematian dini
• Kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian dan serangan sebagai penyebab paling
umum dari trauma tumpul
• Pada tahun 2020, perkiraan kematian setiap tahun akibat tabrakan lalu lintas (penyebab
kecacatan ke-3 paling umum di dunia/ ke-2 di negara berkembang) sebanyak 8,4 juta orang
El-Menyar, A., Parchani, A., Peralta, R., Zarour, A., Al-Thani, H., Al-Hassani, A., Abdelrahman, H. and Arumugam, S., 2015. Frequency,
causes and pattern of abdominal trauma: A 4-year descriptive analysis. Journal of Emergencies, Trauma, and Shock, 8(4), p.193.
Legome, E., 2019. Blunt Abdominal Trauma: Practice Essentials, Pathophysiology, Etiology. [online] Emedicine.medscape.com. Available at:
<https://emedicine.medscape.com/article/1980980-overview#a6> [Accessed 3 August 2020].
Diagnosis Trauma Abdomen
Anamnesis Trauma Abdomen
Pasien yang mengalami trauma abdomen akibat tabrakan kendaraan bermotor mencakup :
• Kecepatan kendaraan
• Jenis tabrakan (benturan frontal, samping ataupun belakang)
• Berapa besar penyok kendaraan
• Jenis pengaman yang digunakan
• Ada/tidak air bag
• Posisi pasien dalam kendaraan
• Status pasien yang lain
• Jarak dari penyerang (terutama penting dengan luka tembak, kemungkinan untuk cedera
visceral mayor berkurang setelah jarak 10 kaki atau 3 meter)
• Jumlah luka tusuk atau tembakan berkelanjutan
• Jumlah perdarahan di tempat kejadian
• Tambahan penting informasi yang diperoleh dari pasien termasuk intensitas dan lokasi
nyeri perut
● Nyeri lepas
● Perkusi redup
● Nyeri tekan
hemiperitonium
● Defans muskular
● Shifting dullness Adanya
darah dalam rongga perut
● Pekak hati yang beranjak atau
menghilang udara bebas
Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN PENIS, PERINEUM & RECTUM
VAS: 7
Kepala Konjungtiva anemis
Hematokrit 25,7 % 39 - 54
Elektrolit
MSCT Head
Foto Thoraks AP Erect
Tidak tampak perdarahan, maupun fraktur saat ini. Sinusitis frontalis kanan Tidak tampak pneumothoraks, fraktur costae, maupun kontusio paru
Diagnosis
Blunt Abdominal Injury with Stable Haemodinamic
Tatalaksana
IVFD RL 20 tetes/menit Planning:
O2 nasal canul 3 lpm
Observasi tanda-tanda peritonitis
NGT dan kateter urin
Transfusi PRC 840cc (5 bag)
Laparatomi eksplorasi (+) tanda
peritonitis
Inj. Asam Traneksamat 500 mg
Ceftriaxone 2x1 gr
Analgetik, injeksi Ketorolac 30 mg (IV)
Fitomenadion 2mg/12 jam
Terimakasih