Anda di halaman 1dari 16

Luka

Struktur Kulit
Definisi
• Luka adalah diskontinuitas lapisan epitel kulit atau mukosa karena kerusakan fisik
atau termal
• Luka antara lain dapat mengakibatkan perdarahan, infeksi, kematian sel dan
gangguan sebagian atau seluruh fungsi organ.
Etiologi
Jenis Luka
• Luka Memar (contusion)
• Luka Lecet (vulnus excoriatum)
• Luka Robek (vulnus laceratum)
• Luka Sayat (vulnus insivum)
• Luka Gigitan (vulnus morsum)
• Luka Tusuk (vulnus punctum)
• Luka Tembak (vulnus schlopetorum)
• Luka Bakar (combusio)
• Luka Tembus (vulnus perforatum)
• Luka Terpotong (vulnus amputatum)
• Luka Bakar (Combustio)
Klasifikasi Luka
Berdasarkan proses penyembuhan luka:
1. Luka Akut
• Pembedahan: insisi, eksisi dan skin graft
• Bukan pembedahan: Luka bakar
• Faktor lain: abrasi, laserasi, injuri pada lapisan kulit superfisial
2. Luka Kronik
• Luka decubitus
• Luka diabetes
• Leg ulcers
• Some skin conditions (eczema, psoriasis)
Klasifikasi Luka
Berdasarkan kehilangan jaringan:
1. Superfisial: luka hanya terbatas pada lapisan epidermis.
2. Parsial: Lapisan epidermis-dermis
3. Penuh: luka meliputi epidermis, dermis dan jaringan subcutan bahan dapat juga melibatkan otot, tendon,
dan tulang.

Berdasarkan stadium:
• Stadium I: Lapisan epidermis utuh, namun terdapat eritema atau perubahan warna
• Stadium II: Kehilangan kulit superfisial dengan kerusakan lapisan epidermis dan dermis. Eksudat sedikit
sampai sedang
• Stadium III: Kehilangan jaringan sampai dengan jaringan sub cutan, dengan terbentuknya rongga (cavity),
exudate sedang sampai banyak
• Stadium IV: Hilangnya jaringan sub cutan dengan terbentuknya rongga (cavity) yang melibatkan otot, tendon
dan atau tulang. Exudat sedang sampai banyak.
Klasifikasi Luka
Derajat Kontaminasi – resiko infeksi:
Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka
Proses Penyembuhan Luka
• Fase koagulasi dan inflamasi (0-3 hari)
Koagulasi: Melibatkan platelet  vasokonstriksi 
untuk homeostasis  perdarahan berhenti
Inflamasi: Leukosit (neutrophil) fagosit bakteri dan
masuk ke matriks fibrin  jaringan baru terbentuk
• Fase Proliferasi atau Rekonstruksi (2-24 hari)
Tujuan: proses granulasi (mengisi ruang kosong pada
luka), angiogenesis dan proses kontraksi
• Fase Remodelling atau Maturasi (24 hari-1 tahun)
Serabut-serabut kolagen meningkat secara bertahap dan
disokong oleh proteinase untuk perbaikan sepanjang
garis luka
Tipe Penyembuhan Luka
1. Primary Healing
Jaringan yang hilang minimal, tepi luka dapat dirapatkan kembali melalui jahitan,
klip atau plester.
2. Delayed Primary Healing
Terjadi ketika luka terinfeksi atau terdapat benda asing yang menghambat
penyembuhan
3. Secondary Healing
Proses penyembuhan tertunda dan hanya bisa terjadi melalui proses granulasi,
kontraksi dan epitelisasi. Secondary healing menghasilkan scar
Prinsip Manajemen Luka
• Hemostasis
• Analgetik
• Pembersihan Luka
• Penutupan Luka
• Dressing dan Follow-up
Analgetik
• Anestesi lokal atau regional menjadi pilihan
• Pilihan obat anestetik: Lidocaine dan Bupivacaine
• Alergi cukup jarang dijumpai
Pembersihan Luka
Skin Preparation
• Disinfeksi kulit di sekitar luka
• Umumnya menggunakan Povidone-iodine atau Chlorhexidine
• Toksik terhadap luka
• Hindari terkena mata
• Bersihkan daerah berambut

Wound Preparation
• Debridemen
• Pembersihan luka
• Irigasi normal saline solution 0.9%
• Irigasi air bersih
• High-pressure irrigation
Penutupan Luka
• Open vs. closed
• Pilihan penutupan luka
1.Closed primarily
2.Delayed primary closure, secondary closure
3.Left open
• Pertimbangkan ukuran, bentuk, lokasi, kedalaman, dan tension
• Suture, Staples, Tissue Adhesive
Dressing dan Follow-Up
Dressing Follow-up
• Sebagai proteksi • Pemberian antibiotik profilaksis
• Menyerap eksudat • Luka – luka tetanus-prone wounds
dapat diberikan profilaksis ATS (3000
• Three-layer dressing IU) serta pemberitan tetanus toxoid
(non-adherent contact layer, absorbent (0,5 cc)
layer, outer layer) • Instruksi perawatan luka
• Contact-layer
(dry, semiocclusive, occlusive)

Anda mungkin juga menyukai