Anda di halaman 1dari 34

Wound Healing/

Penyembuhan Luka

venny tram
09-067
A Wound is
Luka adalah keadaan hilang/terputusnya kontinuitas jaringan
tubuh,kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang
atau organ tubuh lain yang mengganggu proses selular normal
sehingga mengganggu fungsinya.

• Berdasarkan mekanisme terjadinya, luka dibagi


menjadi:
• Luka insisi (Incised wounds/Vulnus insivum
• Luka memar (Contusion Wound/Vulnus contussum)
• Luka lecet (Abraded Wound/Vulnus excoriasi)
• Luka tusuk (Punctured Wound/Vulnus punctum)
• Luka tembus (Penetrating Wound/Vulnusperforatum)
• Luka Bakar (Combustio)
ANATOMI KULIT
1. Epidermis
2. Dermis
3. Hypodermis
Menurut tingkat Kontaminasi luka

1. Clean Wounds (Luka bersih)

2. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi)

3. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi)

4. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi)


Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka

1. Stadium I : Luka Superfisial “Non-Blanching Erithema” :


yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.

2. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya


lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari
dermis.

3. Stadium III : Luka “Full Thickness” : Lukanya sampai pada


lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai
otot.

4. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai


lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya
destruksi/kerusakan yang luas.
Fisiologi Penyembuhan Luka
Fase Penyembuhan
Luka

Fase Inflamasi (0-5 hr)


Fase Proliferasi ( 5-21 hr)
Fase Remodeling
( 21 hr- 1 tahun)
Fase Inflamasi
a. Pada awal fase ini, kerusakan pembuluh darah akan
menyebabkan keluarnya platelet yang berfungsi hemostasis.
Platelet akan menutupi vaskuler yang terbuka (clot) dan
mengakibatkan pembuluh darah kapiler vasokonstriksi,
selanjutnya terjadi penempelan endotel yang yang akan
menutup pembuluh darah

b. Periode ini hanya berlangsung 5-10 menit, dan setelah itu akan
terjadi vasodilatasi kapiler stimulasi saraf sensoris, local reflex
action, dan adanya substansi vasodilator: histamin, serotonin
dan sitokins.Histamin akan menyebabkan meningkatnya
permeabilitas vena sehingga cairan plasma darah keluar dari
pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis
terjadi edema jaringan
c. Fase inflamasi terjadi pergerakan leukosit
(utamanya neutrofil) ke ekstra vaskuler. Neutrofil
akan memfagosit dan membunuh bakteri di
daerah luka selama 3 hari dan digantikan oleh
makrofag.

Fungsi makrofag disamping fagositosis adalah:


 Sintesa kolagen
 Pembentukan jaringan granulasi bersama-sama
dengan fibroblas
 Memproduksi growth factor yang berperan
pada re-epitelisasi
 Pembentukan pembuluh kapiler baru atau
angiogenesis
HEMOSTASIS
 Platelet aggregation
 Thrombin, fibrin
 Vasoconstriction

Tujuan

1. Menghentikan
perdarahan
2. Membersihkan area
luka dari benda asing,
sel2 mati dan bakteri.
3. Persiapan dimulainya
proses penyembuhan
luka
Inflamasi

fase inflamasi ditandai dengan adanya:


eritema, hangat pada kulit, edema dan rasa sakit yang berlangsung
sampai hari ke-3 atau hari ke-4.
Proliferasi
a. Peran fibroblas sangat penting pada proses penyembuhan luka
krn bertanggung jawab untuk menghasilkan produk struktur
protein yang akan digunakan selama proses rekonstruksi
jaringan
b. Sesudah terjadi luka, fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan
sekitar luka ke dalam daerah luka, kemudian akan berkembang
(proliferasi) serta mengeluarkan beberapa substansi (kolagen,
elastin, hyaluronic acid, fibronectin dan profeoglycans) yang
berperan dalam membangun (rekonstruksi) jaringan baru.
c. Angiogenesis (pertumbuhan kapiler baru) tujuannya untuk
suplai oksigen kedalam jaringan
d. Proses kontraksi (untuk menarik kedua tepi luka agar saling
berdekatan).
Proliferasi
Maturasi
a. Fase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjang pada
proses penyembuhan luka. Dimulai pd mgg ke 3 dan berakhir – 1
thn atau lebih. Tujuan menyempurnakan terbentuknya jaringan
baru mjd jaringan penyembuhan yg baru yg kuat.

b. Fibroblas sudah meninggalkan jar.granulasi ,warna kemerahan


berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari
kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut.

c. Diperlukan keseimbangan antara kolagen yang diproduksi


maupun yang dipecahkan,kolagen yang berlebih akan
mengakibatakan jaringan parut menebal (hypertropic scar)
,sebaliknya bila produksi yang berkurang akan menurunkan
kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka.
Maturasi
Cells of Wound Healing.
Fisiologi Penyembuhan Luka
Proses Penyembuhan Luka

Penyembuhan Penyembuhan
Primer Sekunder

Melalui aproksimasi kehilangan jaringan yg


tepi luka yang baik. signifikan.Melalui fase
koagulasi, inflamasi,
dimana terdapat proliferasi dan
sedikit jaringan yg remodeling yang lebih
hilang panjang.
TIPE PENYEMBUHAN

• Primary intention
healing

• Secondary intention
healing luka operasi
yg mengalami infeksi

• Tertiary intention
healing
Type Penyembuhan:
Primary Intention
LUKA OPERASI
• Luka akut / luka operasi
akan sembuh secara
sempurna sesuai proses
penyembuhan

• RE-EPITELISASI terjadi
dalam 24 – 48 jam
pertama

• Tidak melakukan
penggantian balutan
TEHNIK PENUTUPAN

SUTURE

STAPLER
Delayed Intention
Secondary Intention
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Proses Penyembuhan Luka

Faktor Lokal Faktor Sistemik

• Diabetes
•Usia
•Oksigenasi • Obat-obatan
• Hormonal
• hematoma • Alkohol
• Stress
• Merokok
• Nutrisi
Faktor-faktor
Yang mempengaruhi penyembuhan

Faktor Umum (General):


1. Kelembaban luka.
2. Temperatur luka.
3. Managemen luka.
4. Tekanan, gesekan, dan tarikan.
5. Benda asing.
6. Infeksi luka.
Tahapan Perawatan Luka Secara Umum

Describe (luka akut/kronis,luas/kecil,permukaan/dalam,terbuka/tertutup)

Debridement (necrotomy, irrigation, drainage)


Buang semua debris, pus, jaringan nekrotik, corpus alienum, & semua hal
yang menghambat penyembuhan luka. Irigasi cukup dengan cairan berupa
NaCl fisiologis 0,9%. Hindari pemakaian antiseptik ( H2O2,alkohol,betadine).

Dressing (moist wound bed)


Luka ditutup dengan balutan yang memenuhi prinsip perawatan luka yakni
“moist” / lembab, bukan “wet” atau basah.

Disease
Selama penyakit yang mendasari (underlying disease) timbulnya luka tidak
diobati dengan benar (mis. diabetes mellitus, dll), luka tidak akan dapat
sembuh dengan sempurna.
Diet
Nutrisi yang cukup sangat penting dalam proses penyembuhan luka.
Berbagai tipe ”moist wound dressing”
Foam/Busa
Balutan foam/busa dapat menyerap banyak cairan, sehingga
digunakan pada tahap awal masa pertumbuhan luka, bila luka
tersebut banyak mengeluarkan drainase.
Foam silikon lunak/balutan yang menyerap

Balutan jenis ini menggunakan bahan silikon yang direkatkan, pada


permukaan yang kontak dengan luka. Ini dirancang untuk luka dengan
drainase yang luas.
Balutan wafer berperekat/ balutan hydrocolloid

Elastis dan merekat. Digunakan untuk drainase yang sedikit atau sedang
Balutan jenis ini biasanya diganti satu kali selama 5-7 hari.hydrocolloid
ini tidak bisa digunakan pada luka yang terinfeksi.
Hydrogels

Hidrogel tersedia dalam bentuk lembaran, seperti serat kasa, atau


gel. Gel akan memberi rasa sejuk dan dingin pada luka, yang akan
memberikan rasa nyaman pada pasien.digunakan pada junis luka
dengan drainase yang sedikit.
Hydrofibers

Hidrofiber merupakan balutan yang sangat lunak dan bukan tenunan


atau balutan pita yang terbuat dari serat sodium
carboxymethylcellusole.hidrofiber ini digunakan pada luka dengan
drainase yang sedang atau banyak,luka yang dalam dan
membutuhkan balutan sekunder.dapat dipakai selama 7 hari.
Penyembuhan luka dilakukan oleh tubuh penderita
itu sendiri, yang dapat kita lakukan : memberikan
suasana & kondisi yang ideal agar luka dapat
sembuh tanpa adanya hambatan/gangguan. Jika
seluruh faktor yang menghambat penyembuhan
luka dapat diatasi (mulai dari faktor sistemik
sampai keadaan status lokalis luka itu sendiri),
maka tidak ada alasan luka tidak dapat sembuh 
Thanks 

Any question ???

Anda mungkin juga menyukai