Bandung
Update Wound
Care Acute &
Chronic Healing
Presented By
Sierly Sevianti, S.Kep.,ETN
Outline PART 1 LUKA & TIPE LUKA
02
DEFINISI LUKA
• Kerusakan integritas kulit
• Penyebab :
ü Trauma mekanik : tersayat, teriris,
tertusuk, tergigit (hewan)
ü Suhu : luka bakar
ü Zat kimia
ü Tekanan : ulkus dekubitus
ü Penyakit : ulkus diabetik
Tipe Luka -
Berdasarkan Lama
Penyembuhan Luka
LUKA AKUT
• Luka yang baru terjadi
• Penyembuhan terjadi dalam waktu < 4 minggu, Cth :
• Luka bakar
• Luka operasi
• Teknik pembedahan : graft
LUKA KRONIS
• Biasa berawal dari luka akut
• Belum sembuh setelah > 4 minggu atau tidak ada
tanda-tanda perbaikan setelah > 8 minggu, Cth :
• Ulkus diabetic (gangrene)
• Ulkus decubitus
• Ulkus vaskular
Tipe Penyembuhan Luka
• Primer yakni penyembuhan pada kondisi luka yang bersih
dan seluruh lapisan kulit tertutup (setelah penjahitan luka)
• Sekunder yakni penyembuhan pada luka yang kotor atau
terkontaminasi Pada kondisi ini, luka tidak dapat
melakukan penjahitan luka
• Tersier merupakan penyembuhan pada luka kotor yang
masih baru. Pertama-tama, luka akan dicuci dan dibiarkan
terbuka sementara waktu hingga bersih, kemudian luka
akan dievaluasi selama beberapa hari. Jika tidak ada tanda
infeksi, luka akan dijahit
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
MATURASI
ü Bersifat mengubah
PROLIFERASI bentuk (remodelling)
luka yang sebelumnya
ü Regenerasi terjadi
INFLAMASI jaringan ü Pembentukan jaringan
ü Migrasi sel parut
ü Bersifat reaktif saat epitel
pertama kali terjadi luka
ü Penghentian perdarahan
ü Keluarnya mediator
inflamasi
FASE INFLAMASI
• Pada fase ini tubuh berusaha membatasi kerusakan jaringan
dengan cara menghentikan perdarahan, menyegel permukaan
luka, menghilangkan jaringan-jaringan yang mati (nekrotik),
benda asing (debu, kerikil dll) dan mikroorganisme (bakteri)
• Fase ini ditandai dengan
o Vasodilatasi
o Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
o Keluarnya mediator inflamasi (sitokin), zat-zat pembekuan darah
FASE PROLIFERASI
Perubahan Pengerutan luka yang terjadi akibat dari tekanan negatif yang diterapkan
Makrodeformasi pada foam yang menyebabkan mengecilnya ukuran luka, serta
dan perubahan struktur yang terjadi pada skala mikroskopis ketika tekanan
Mikrodeformasi negatif
Hemostasis:
NPWT diduga menstimulasi hemostasis melalui
dua mekanisme. Pertama, tekanan negatif
menyempitkan dan menyumbat pembuluh
darah kecil mengurangi perdarahan secara
mekanis. Kedua, kompresi karena tekanan
negatif dengan dressing ke permukaan luka
mendukung pembentukan bekuan oleh kain
kasa.
Modulasi peradangan:
NPWT mempromosikan penyembuhan
luka dengan secara bersamaan
menginduksi peradangan sambil
menghilangkan komponen peradangan
yang berbahaya seperti infiltrasi
leukosit, sitokin, dan matriks
metaloproteinase.
Pembentukan jaringan granulasi:
NPWT mempengaruhi tahap
proliferasi jaringan dengan
menginduksi jaringan granulasi yang
kuat, proliferasi sel, dan
pertumbuhan pembuluh darah.
Neurogenesis:
NPWT telah dikaitkan dengan peningkatan
pertumbuhan saraf dan ekspresi neuropeptida
melalui peningkatan regulasi faktor pertumbuhan
saraf neurotropin, substance-P, dan calcitonin
gene-related peptide.