Anda di halaman 1dari 11

Kerusakan Integritas

Kulit
(Konsep Luka)
Retnayu Pradanie
INTEGRITAS KULIT
Integritas = keseluruhan, utuh, tidak terpisah
Integritas Kulit: struktur kulit yang utuh dan normal dan
tidak terganggu oleh adanya luka
Faktor yang mempengaruhi integritas kulit:
Internal genetic, usia, status kesehatan
Ekxternal aktivitas, diet, lingkungan

Kerusakan integritas kulit: rusaknya struktur jaringan


kulit yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi
kulit.
Penyebab kerusakan integritas jaringan kulit

1. Imobilitas : rendahnya aktifitas (duduk dan berbaring terlalu lama, paralisis)


2. Nutrisi tidak adekuat (kurus, ketidakcukupan protein)
3. Tingkat hidrasi (kelebihan dan kekurangan volum cairan)
4. Kelembapan lingkungan (urin, feses)
5. Kerusakan mental
6. Penambahan usia
Sel basal berkurang lapisan dermis lebih tipis
Pertumbuhan sel berlangsung lebih lambat penyembuhan luka lebih lama
Sel Langerhans berkurang respon inflamasi lambat
Sensitivitas taktil berkurang persepsi sentuhan menurun
Lemak pada lapisan subkutan berkurang keriput dan bergaris
Pembuluh darah menipis dan sirkulasi menurun bruising
Melanosit berkurang age spot
7. Kerusakan imun (SLE, AIDS)
8. Cancer atau neoplasma
LUKA
Luka adalah kerusakan yang terjadi pada kulit atau
struktur penunjangnya sehingga dapat menyebabkan
kerusakan intergitas jaringan kulit dan fungsinya.
Pada tahap awal luka mungkin tampak sama, namun
perlu dipahami baha tidak semua luka dapat disamakan
Memahami etiologi dari luka sangat penting untuk
menentukan penatalaksanaan yang tepat.
Kontusio : memar akibat kerusakan pembuluh darah
Tertutup dan kapiler
Hematom : gumpalan darah di bawah kulit dan sedikit
(Closed a bengkak
Wounds) Crush (tertekan
benda berat)
Insisi : luka akibat sayatan benda tajam dengan
Luka sengaja
Laserasi : luka robekan tidak beraturan akibat goresan
benda tajam
Terbuka Abrasi : luka superfisial akibat gesekan dengan benda
keras
(Open
wounds) Tusukan
Penetrasi /
Tembus
Tembaka : luka akibat tertembak peluru
n
Berdasarkan tingkat
kontaminasi:
a. Clean Wounds (Luka bersih)
Merupakan luka yang tertutup dan tidak disertai adanya
inflamasi.
b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih
terkontaminasi),
Merupakan luka bersih yang karena sesuatu hal memungkinkan terjadinya
kontaminasi mikroorganisme, misalnya karena luka terletak di area
genitourinaria.

c. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi),


Merupakan luka terbuka akut yang beresiko tinggi terkontaminasi oleh
mikroorganisme

d. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi),


Berdasarkan kedalaman dan
luasnya luka
Stadium I
Luka superfisial yang terdapat pada lapisan epidermis atas, biasanya diatndai
dengan adanya perubahan warna dan tidak sampai terjadi perubahan struktur
kulit
Stadium II
Kerusakan terjadi pada lapisan epidermis yang dapat ditandai dengan
abrasi/lecet, blister/bula, atau lubang yang dakngkal
Stadium III
Kerusakan terjadi pada semua lapisan kulit (epidermis, dermis, subkutan) namun
tidak sampai mengenai otot, ditandai dengan lubang yang dalam.
Stadium IV
Luka dengan kerusakan seluruh struktur kulit, bahkan telah mengenai otot,
tendon, dan tulang
Berdasarkan waktu
penyembuhannya
Luka akut
Merupakan luka yang waktu penyembuhannya berlangsung
sesuai dengan tahapan penyembuhan luka yang normal.
Luka kronis
Merupakan luka yang memerlukan waktu penyembuhan sangat
lama, seringkali menimbulkan nyeri yang berkepanjangan
sehingga dapat menyebabkan kelemahan dan perubahan
kualitas hidup penderitanya.
Wound Healing / fase penyembuhan
N
lukaFASE KARAKTERISTIK
o
1. HEMOSTASIS / a. Vasokonstriksi pembuluh darah untuk menghentikan
VASCULAR perdarahan yang terjadi segera setelah adanya luka
RESPONSE b. Pembentukan jaringan fibrinogen dari perlengketan
trombosit dan protein
(0-30 menit) c. Proses pembekuan darah akibat aktivitas pecahnya
trombosit dan menghasilkan enzim trombokinase yang
dapat merubah protrombin menjadi trombin.
Selanjutnya trombin akan mengubah fibrinogen
menjadi benang-benag fibrin yang dapat menutup luka
sehingga darah tidak keluar lagi.
2. INFLAMASI a. Vasidilatasi pembuluh darah, meningkatkan aliran
(0-3 hari) darah ke luka menyebabkan eritema, oedema lokal,
panas, dan nyeri
b. Aliran darah yang mengandung leukosit
polimorfonuklear (PMN) dan makrofag membunuh
bakteri yang masuk melalui luka dan merangsang
3. PROLIFERASI / a. Angiogenesis yaitu pembentukan pembuluh
REKONSTRUKSI darah baru yang bertujuan untuk meningkatkan
(2-24 hari) aliran nutrisi dan oksigen ke daerah luka
b. Terbentuk jaringan granulasi akibat aktivitas
fibroblast yang berproliferasi membentuk
kolagen
c. Terjadi kontraksi kulit di tepi luka yang
mengarah ke tengah luka menyebabkan luas
luka semakin sempit.
d. Terjadi proses re-epitelisasi yaitu pembentukan
epitel baru pada permukaan luka yang berasal
dari tepi luka dan melintasi luka.
4. MATURASI / Terjadi pembentukan kolagen lebih lanjut, penyerapan
REMODELLING kembali sel-sel radang, penutupan dan penyerapan
(hari ke 24-1 kembali kapiler baru serta pemecahan kolagen yang
tahun) berlebih. Akibatnya terbentuk jaringan parut yang
menutupi luka yang hanya mempunyai kekuatan
elastisitas 80% dari kulit yang normal. Untuk mencapai
kesembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan
Faktor yang mempengaruhi luka
Penyakit yang diderita
Gagal ginjal, gagal jantung, stroke, diabetes
Usia
Aliran darah berkurang seiring dengan bertambahnya usia, dan lansia lebih beresiko
mengalami gangguan kulit sehubungan dengan aging process
Nutrisi dan hidrasi
Proses penyembuhan luka sangat membutuhkan nutrient berupa protein dan energy
sedangkan cairan membantu meningkatkan aliran darah yang membawa nutrient dan oksigen
yang diperlukan untuk penyembuhan luka
Ada/tidaknya infeksi
Invasi mikroorganismen pathogen dapat mengambat penyembuhan luka. Manifestasi infeksi
yang menimbulkan eksudat di luka membuat lingkungan sekitar luka menjadi terlalu basah
dan menjadikan perkembangbiakan kuman yang semakin subur.
Obesitas
Tumpukan jaringan adipose menghambat aliran darah di daerah yang terluka
Status psikologis

Anda mungkin juga menyukai