Anda di halaman 1dari 17

STANDAR RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International:


Gangguan Eliminasi Urine Disfungsi pada eliminasi urine
(Nanda )
Komponen Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi (NIC)
keperawatan (NOC)
Etiologi : Setelah diberikan Aktivitas Keperawatan
intervensi keperawatan Pantau eliminasi urine, meliputi frekuensi,
selama konsistensi, bau, volume, dan warna, jika perlu
Batasan Karakteristik : klien akan menunjukkan Kumpulkan specimen urine porsi tengah untuk
Disuria kontinesia urine,(sebutkan urinalisis, jika perlu
Urgensi 1-5: selalu, sering,
Sering berkemih kadang-kadang, jarang, Penyuluhan untuk pasien/keluarga
Mengalami kesulitan atau tidak pernah Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala infeksi
diawal berkemih ditunjukan) dengan kriteria saluran kemih
Inkontinensia hasil : Instruksikan pasien dan keluarga untuk mencatat
Nokturia Infeksi saluran kemih haluaran urine, bila diperlukan
retensi (SDP[sel darah Instruksikan pasien untuk berespons segera
Lain- putih] <100.000) terhadap kebutuhan eliminasi, jika perlu
lain............................ Kebocoran urine di Ajarkan pasien untuk minum 200 ml cairan pada
........................ antara berkemih saat makan, diantara waktu makan, dan diawal
petang
Faktor-faktor yang Setelah diberikan
berhubungan: intervensi keperawatan
selama
Penyebab yang multipel,
klien akan menunjukkan
meliputi obstruksi
kontinesia urine,
anatomis, gangguan
(sebutkan 1-5: selalu,
anatomis, gangguan
sering, kadang-kadang,
sensori atau motorik, dan
jarang, atau tidak pernah
infeksi saluran kemih
ditunjukan) dengan kriteria
hasil :
Eliminasi secara
mandiri
Mempertahankan
pola berkemih yang
dapat di duga
Ditetapkantanggal......................................Pukul...................
NamaPerawat.........................................................TandaTangan.........................
MengetahuiPerawatPrimer.........................................................TandaTangan.........................

Saran Penggunaan :
Gunakan judul diagnosis yang lebih spesifik bila memungkinkan. Untuk hasil pasien yang spesifik, kriteria
avaluasi, dan intervensi keperawatan, rujuk pada alternative diagnosis yang disarankan berikut.

Alternative Diagnosis yang Disarankan:


Inkontinensia urine: fungsional
Inkontinensia urine:overflow
Inkontinensia urine:refleks
Inkontinensia urine: stres
Inkontinensia urine:total
Inkontinensia urine:urgensi
Inkontinensia urine: urgensi, risiko
Retensi urine
STANDAR RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International:
Kesiapan untuk Pola fungsi perkemihan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan eleminasi dan
Meningkatkan Eliminasi Urin dapat ditingkatkan

Komponen Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
Etiologi : Setelah diberikan intervensi Pengkajian
keperawatan Identifikasi dan dokumentasikan pola
selama..pasien akan pengosongan kandung kemih
Batasan Karakteristik : menunjukan eliminasi urine yang Kumpulkan data tentang penggunaan obat
Subjektif buktikan oleh indikator berikut resep dan obat nonresep
Mengungkapkan (sebutkan 1-5: gangguan Manajemen eliminasi urine (NIC):
keinginan untuk eksterm, berat, sedang, ringan Pantau eliminasi urine, termasuk
meningkatkan eliminasi atau tidak ada gangguan): frekuensi, konsistensi, bau, volume,
urine Identifikasi dorongan dan warna, jika perlu.
Objektif berkemih (5)
Jumlah haluaran urine Mengosongkan kandung Penyuluhan untuk pasien /keluarga
dalam batas normal kemih secara tuntas (5) Beri informasi tentang fungsi perkemihan
Asupan cairan adekuat Pola eliminasi (5) normal
untuk memenuhi Asupan cairan adekuat (5) Beri informasi tentang kebutuhan cairan,
kebutuhan sehari-hari berkemih teratur, dll
Mengatur posisi diri Setelah dilakukan tinadakan Manajemen Eliminasi Urine (NIC)
untuk mengosongkan keperawatan Ajarkan pasien tentang tanda dan
kandung kemih selama.pasien akan gejala infeksi saluran kemih
Berat jenis urine dalam Mendeskripsikan rencana Ajarkan pasien untuk segera berespon
batas normal untuk meningkatkan fungsi terhadap keinginan untuk berkemi jika
Urine kuning kecoklatan perkemihan perlu
Urine tidak berbau Memiliki urine residu >100- Ajarkan pasien untuk minum 200 ml
200 ml cairan saat makan, diantara waktu
Tetap terbebas dari infeksi makan, dan di awal petang.
saluran kemih
Memiliki asupan dan Aktivitas lain
haluaran urine tetap 24 jam Bantu menyusun rencana untuk
yang seimbang meningkatkan fungsi perkemihan
Melaporkan jumlah dan Dorong asupan cairan per
karakteristik urine yang oral :ml pada siang hari: ..ml
normal pada petang hari
Menunjukan pengetahuan
yang adekuat tentang obat
yang mempengaruhi fungsi
perkemihan
Mengalami eliminasi urine
yang normal
- Bau, jumlah, dan warna
urine dalam batas normal
- Tidak terjadi hematuria
- Mengeluarkan urine tanpa
nyeri, kesulitan di awal
berkemihataupun urgensi
- BUN, kreatinin serum dan
berat jenis urine dalam
batas normal
- Protein, glukosa,keton pH,
dan elektrolit dalam batas
normal

Ditetapkantanggal......................................Pukul...................
NamaPerawat.........................................................TandaTangan.........................
MengetahuiPerawatPrimer.........................................................TandaTangan.........................
Saran Penggunaan
Tidak ada

Alternatif Diagnosa yang Disarankan


Tidak ada
STANDAR RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International:
Inkontenensia Urine: Total Kondisi seorang individu yang mengalami pengeluaran urine secara terus-
(Nanda) menerus dan tidak dapat diprediksi

Komponen Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil


Intervensi (NIC)
Keperawatan (NOC)
Etiologi : Setelah diberikan
intervensi keperawatan Aktivitas Keperawatan :
selama Kaji pasien terhadap adanya fistula (uretra,
klien akan menunjukkan vagina, retrovagina)
Batasan Karakteristik : kontinensia urine yang Kaji pasien terhadap kerusakan kulit dan
Tidak menyadari tentang dibuktikan oleh indicator pemeliharaan rutinitas hygiene dan
inkontenensia urine nilai 1-5 ; 1 tidak pernah, 2 perawatan kulit
Aliran urine yang terus- jarang, 3 kadang-kadang,
menerus terjadi pada saat 4 sering, atau 5 selalu Penyuluhan untuk pasien / keluarga :
yang tidak dapat diprediksi ditunjukkan: Ajarkan pasien dan keluarga tentang
tanpa distensi atau kontraksi Berespon tepat waktu penggunaan manajemen kateter menetap
kandung kemih yang tanpa terhadap keinginan di rumah
hambatan/spasme berkemih Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
Kurangnya sensasi diperineal Berkemih ditempat kemih, misalnya demam, nyeri pada
atau pengisian kandung yang tepat paha, hematuria, dan perubahan dan
kemih konsistensi serta bau urine.
Nokturia Setelah diberikan
Pengobatan inkontenensia intervensi keperawatan Aktivitas Kolaboratif :
yang tidak berhasil selama Konsultasikan dengan dokter terkait
Lain-lain......................... klien akan: kateter memetap
Mempertahankan
Faktor yang Berhubungan : integritas kulit yang Aktivitas Lain :
Anatomik (fistula) adekuat Untuk perawatan kulit pertimbangkan
Kontraksi mandiri dari refleks Tidak mengalami tindakan berikut: pastikan kulit benar-
detrusor karena pembedahan infeksi saluran kemih benar kering dan gunakan barrier
Mendeskripsikan kelembapan, salep, atau penyegel kulit.
Disfungsi neurologis yang
menjadi pemicu berkemih rencana asuhan untuk Perawatan Inkontinensia Urine (NIC):
pada waktu yang tidak dapat kateter menetap Batasi cairan 2-3 sebelum tidur, jika perlu.
diprediksi (Folley) di rumah
Neuropati mencegah
transmisi refleks yang
mengidentifikasi penuhnya
kandung kemih
Trauma atau penyakit yang
memengaruhi saraf tulang
belakang
Ditetapkantanggal......................................Pukul...................
NamaPerawat.........................................................TandaTangan.........................
MengetahuiPerawatPrimer.........................................................TandaTangan.........................

SARAN PENGGUNAAN:
Tidak ada

ALTERNATIF DIAGNOSA YANG DISARANKAN :


1. Deficit perawatan diri
2. Gangguan eliminasi urine
3. Inkotenensia urine, fungsional.
4. Inkotenensia urine, overflow.
5. Inkotenensia urine, reflex.
6. Inkotenensia urine, stress.
7. Inkotenensia urine, urgensi.
8. Retensi urine
STANDAR RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International:
Inkontenensia Urine: Urgensi Pengeluaran urine secara involunter yang terjadi segera setelah keinginan
(Nanda) berkemih yang kuat muncul

Komponen Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil


Intervensi (NIC)
Keperawatan (NOC)
Etiologi : Setelah diberikan
intervensi keperawatan Aktivitas Keperawatan :
Batasan Karakteristik : selama lihat aktifitas keperwatan untuk
Subjektif klien akan menunjukkan inkontenensia urine: fugsional
Melaporkan urgensi kontinensia urine yang
berkemih dibuktikan oleh indicator Penyuluhan untuk pasien / keluarga :
Melaporkan pengeluaran nilai 1-5 ; 1 tidak pernah, 2 Ajarkan kepada pasien teknik yang
urine secara involunter jarang, 3 kadang-kadang, meningkatkan kapasitas kandung kemih,
akibat kontraksi/pasme 4 sering, atau 5 selalu seperti mulai mengangkat dasar panggul
kandung kemih ditunjukkan: aat merasakan dorongan untuk berkemih
Melaporkan Berespon tepat waktu dan menggunakan jadwal pelatihan
ketidakmampuan terhadap keinginan kandung kemih yang memperpanjang
mencapai toilet pada berkemih waktu antara berkemih
waktunya guna mengidentifikasi obat Pantau efek obat antispasmodic, seperti
menghindari pengeluaran yang mengganggu mulut kering, yang mengganggu
urine kendali berkemih kemampuan untuk bicara atau makan
Objektif mempertahankan Perawatan inkontiniutas urine (NIC):
Tampak tidak mampu lingkungan bebas Jelaskan etiologi masalah dan
mencapai toilet pada kendala untuk rasional tindakan
waktunya untuk eliminasi mandiri (urine Diskusikan proedur dan hasil yang
menghindari pengeluaran dikeluarkan tanpa diharapkan bersama pasien
urine urgensi)
Faktor yang Berhubungan : Aktivitas Kolaboratif :
Asupan alcohol Setelah diberikan Konsultasikan dengan dokter dan ahli
Uretritis atrofik intervensi keperawatan terapi okupasi untuk mendapat bantuan
Vaginitis atrofik selama dalam melatih ketangkasan manual
Infeksi kandung kemih klien akan: Konsultasikan dengan dokter mengenai:
Asupan kafein mendeskripsikan Obat antispasmodik dan anti
Penurunan kapasitas program menejemen koolinergik
kandung kemih (misalnya, kandung kemih untuk Menejemen medis (misalnya, terapi
riwayat penyakit radang mengembalikan pola stimulasi listrik, pemeriksaan
panggul, pembedahan eliminasiurine yang gangguan kandung kemih iritatif atau
abdomen, kateter urine memuaskan inflamatori yang mendasari
menetap) memeiliki episode inkontenensia, dan terafi bedah)
Hiperaktifitas detrusor inkontenensia yang
akibat gangguan lebih jarang Aktivitas Lain :
kontraktilitas kandung Bantu kelian berkemih sebelum tidur dan
kemih dorong berkemih dimalam hari untuk
Impaksi fekal mengurangi urgensi
Penggunaan diuretic Beri pispot, kursi buang air, dan urinal
didekat pasien untuk mendorong episode
berkemih yang sering

Perwatan dirumah
Tindakan diatas dapat digunakan atau
diadaptasikan untuk perawatan di rumah
Bantu klien dan keluarga menyingkirkan
penghalang untuk eliminasi di rumah,
misalnya, jalan yang rapi menuju kamar
mandi, meletakkan tempat tidur sedekat
mungkin dengan kamar mandi

Untuk lansia
Selain tindakan diatas, kaji kemampuan
kognitif klien dan efek dankemampuan
tersebut pada perwatan diri: eliminasi
Kaji kemampuan fungsional; sediakan alat
bantu jika perlu
Ditetapkantanggal......................................Pukul...................
NamaPerawat.........................................................TandaTangan.........................
MengetahuiPerawatPrimer.........................................................TandaTangan.........................

SARAN PENGGUNAAN:
Tidak ada

ALTERNATIF DIAGNOSA YANG DISARANKAN :


1. Deficit perawatan diri: eliminasi
2. Eliminasi urine, gangguan
3. Inkontenensia urine: fungsional
4. Inkontenensia urine: overflow
5. Inkontenensia urine: reflex
6. Inkontenensia urine: stress
7. Inkontenensia urine: total
8. Retensi urine
STANDAR RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International:
Inkontinensia Urine: Ketidakmampuan individu yang biasanya kontinen untuk mencapai toilet tepat
Fungsional waktu guna menghindari pengeluaran urine yang tidak disengaja.
(Nanda )
Tujuan dan Kriteria Hasil
Komponen Diagnosis Intervensi (NIC)
(NOC)
Etiologi : Setelah diberikan Aktivitas Keperawatan
intervensi keperawatan Pantau eliminasi urine, termasuk frekuensi,
selama konsistensi, bau, volume dan warna jika perlu.
Batasan Karakteristik : klien akan menunjukkan Kupulkan specimen urine porsi tengah untuk
Mampu mengosongkan Kontinensia urine yang urinalis, jika perlu.
kandung kemih secara dibuktikan oleh indicator Identifikasi faktor yang menyebabkan episode
tuntas. berikut (sebutkan 1-5: inkontinensia.
Lama waktu yang 1.tidak pernah, 2.jarang, Penyuluhan untuk Pasien/Keluarga.
diperlukan untuk 3.kadang-kadang,4 sering, Diskusikan dengan pasien dan keluarga
mencapai toilet lebh 5. Selalu), kriteria hasil : tentang cara memodifikasi lingkungan guna
panjang dari waktu Mengidentifikasi mengurangi episode mengompol,
antara merasakan keingnan berkemih pertimbangkan strategi berikut :
dorongan ingin berkemih Berespon tepat Meningkatkan pencahayaan lingkungan untuk
dan berkemih tanpa waktu terhadap meningkatkan penglihatan.
kendali. dorongan berkemih Memasang dudukan toilet yang lebih tinggi.dan
Mengeluarkan urine Mencapai toilet susur tangan
sebelum mencapai toilet antara waktu Menyediakan kursi buang air, pispot dan urinal
Kemungkinan hanya dorongan berkemih portable.
inkontinensia di pagi hari dan pengeluaran Melepas karpet yang mudah bergeser.
Merasakan dorongan urine Anjurkan pasien dan keluarga untuk
ingin berkemih. Menata laksana menetapkan rutinitas berkemih pada waktu
pakaian secara tertentu (sering diingatkan) berdasarkan pola
Faktor-faktor yang mandiri eliminasi pasien untuk menurunkan episode
berhubungan: Melakukan eliminasi mengompol.
Perubahan faktor secara mandiri Anjurkan pasien dan keluarga untuk
lingkungan Mempertahankan melakukan perawatan kulit dan hygiene untuk
Gangguan kognisi pola eliminasi yang mencegah kerusakan kulit.
Gangguan penglihatan tepat diduga. Lakukan strategi manajemen kandung kemih
Keterbatasan selama melakukan aktivitas ditempat yang
neuromuskular Setelah diberikan jauh dari rumah.
Faktor psikologis intervensi keperawatan Anajemen eliminasi urine (NIC):
Kelemahan struktur selama Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala
penyokong panggul. klien akan menggunakan infeksi saluran kemih.
peralatan adaptif untuk Ajarkan pasien untuk segera berespon
membantu memanipulasi terhadap keinginan berkemih, jika perlu.
pakaian (melepas dan Ajarkan pasien dan keluarga untuk mencatat
mengenakan kembali haluaran urine (dan pola) jika perlu.
pakaian untuk eliminasi) Ajarkan pasien untuk minum 200 ml cairan
dan berpindah jika saat makan, diantara waktu makan, dan
inkontinensia dipetang hari.
berhubungan dengan Aktivitas Kolaboratif
hambatan mobilitas). Konsultasikan dengan dokter dan ahli terapi
okupasi untuk bantuan ketangkasan manual.
Manajemen eliminasi urine (NIC):Rujuk ke
dokter jika tanda daninfeksi saaluran kemih
terjadi.
Aktivitas Lain
Beri pakaian pelindung atau pengalas, jika
perlu
Modifikasi pakaian yang mudah dan cepat
dilepas (misalnya, menggunakan ikat pinggang
elastic atau Velcro, bukan risleting, kancing
dan pengait.
Pelatihan kegiatan berkemih (NIC):
Tetapkan interval jadwal eliminasi awal,
berdasarkan pola berkemih dan rutinitas yang
biasanya (misalnya, makan, bangun, dan
istirahat ).
Bantu pasien untuk eliminasi dan berkemih
tepat waktu pada interval yang diprogramkan
Gunakan kekuatan sugesti (misalnya, air
mengalir atau membilas toolet ) untuk
membantu pasien berkemih.
Hindari meninggalkan pasien di toilet selama
lebih dari 5 menit.
Kurangi interval eliminasi selama setengah jam
jika terjadi lebih dari dua episode inkontinensia
dalam 24 jam.
Tingkatkan interval eliminasi selama setengah
jam jika pasien tidak mengalami episode
inkontinensia selama 48 jam hingga interval
optimal setiap 4 jam dicapai.
Ditetapkantanggal......................................Pukul...................
NamaPerawat.........................................................TandaTangan.........................
MengetahuiPerawatPrimer.........................................................TandaTangan.........................
:
Saran Penggunaan:
Tidak ada

Alternatif Diagnosis yang Disarankan:


1. Inkontinensia urine, overflow
2. Inkontinensia urine, refleks
3. Inkontinensia urine, stres
4. Inkontinensia urine, total
5. Inkontinensia urine, urgensi
6. Defisit perawatan diri: eliminasi
7. Eliminasi urine, gangguan
8. Retensi urine.
STANDAR RENCANA KEPERAWATAN
DiagnosaKeperawatan: Definisi Nanda International:
Inkontinensia Urine: Pengeluaran urine involunter yang berkaitan dengan over distensi kandung kemih.
Overflow
(Nanda )
Tujuan dan Kriteria Hasil
Komponen Diagnosis Intervensi (NIC)
(NOC)
Etiologi : Setelah diberikan Aktivitas Keperawatan
intervensi keperawatan Kaji kemampuan mengidentifikasi keinginan untuk
selama berkemih
Batasan Karakteristik : klien akan Menunjukkan Pantau asupan dan haluaran.
Subjektif Kontinensia urine, yang Perawatan retensi urine (NIC):
Melaporkan kebocoran dibuktikan oleh indicator Lakukan pegkajian perkemihan komprehensif
sedikit urine secara berikut (sebutkan 1-5: yang berfokus pada inkontinensia (misalnya,
involunter. 1.tidak pernah, 2.jarang, haluaran urine, pola berkemih, fungsi kognitif,
Objektif 3.kadang-kadang,4.sering, dan masalah perkemihan yang sudah ada).
Distensi kandung kemih 5. Selalu), kriteria hasil : Gunakan tehnik berkemih ganda
Volume residu pasca Mengosongkan Pantau tingkat distensi melalui palpasi dan
berkemih banyak kandung kemih perkusi.
Nokturia secara tuntas. Lakukan kateterisasi, untuk urine residu, jika
Tampak kebooran sedikit Mengonsumsi cairan perlu.
urine secara involunter. dalam jumlah yang
adekuat. Penyuluhan untuk Pasien/Keluarga
Faktor-faktor yang Ajarkan cara menghindari konstipsi dan impaksi
berhubungan: Setelah diberikan fekal.
Obstruksi pintu keluar intervensi keperawatan Ajarkan membersihkan diri setelah episode
kandung kemih selama overflow, serta membersihkan diri sehari sekali
Disinergi sfingter klien akan Menunjukkan dan menjaga perineum tetap kering.
eksternal detrusor Kontinensia urine, yang
Hipokontraktilitas dibuktikan oleh indicator Aktivitas Kolaboratif
detrusor berikut (sebutkan 1-5:
Rujuk keperawatan ahli terapi enterostoma untuk
Impaksi fekal 1.tidak pernah, 2.jarang,
panduan membrsihkan kateterisasi mandiri,
3.kadang-kadang,4.sering,
Prolaps panggul berat intermitten, jika perlu.
5.Selalu, ditunjukan),
Efek samping obat Perawatan retensi urine (NIC): Rujuk kespesialis
kriteria hasil:
antikolinergik kontinensia urine, jika perlu.
Urine residu pasca
Efek saping pemblok
berkemih >100-200
saluran kalsium Aktivitas Lain
ml.
Efek samping obat Pertahankan asupan cairan sekitar 2000 ml/hari
Infeksi saluran
dekongestan. Lakukan manuver Crede, jika perlu
kemih (hitung sel
Obstruksi uretra. darah putih Beri waktu sekitar 10 menit untuk mengosongkan
<100.000 kandung kemih
Kebocoran urine Bantu pasien mempertahankan hygiene dan
diantara waktu rutinitas perawatan kulit yang adekuat,
berkemih. pertimbangkan strategi berikut: Oleskan salep
barrier lembab atau zat penyegel kulit.
Pertahankan kulit tetap kering.
Perawatan retensi urine (NIC): Pasang kateter
urine, jika perlu.

Ditetapkantanggal......................................Pukul...................
NamaPerawat.........................................................TandaTangan.........................
MengetahuiPerawatPrimer.........................................................TandaTangan.........................
:
Saran penggunaan:
Tidak ada.
Alternatif Diagnosis yang Disarankan:
1. Inkontinensia urine, overflow
2. Inkontinensia urine, refleks
3. Inkontinensia urine, stres
4. Inkontinensia urine, total
5. Inkontinensia urine, urgensi
6. Defisit perawatan diri: eliminasi
7. Eliminasi urine, gangguan
8. Retensi urine.
STANDAR RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International:
Inkontinensia Urine: refleks Pengeluaran urine involunter pada interval yang dapat diduga saat kandung kemih
(Nanda ) terisi urine dalam volume tertentu.

Tujuan dan Kriteria Hasil


Komponen Diagnosis Intervensi (NIC)
(NOC)
Etiologi : Setelah diberikan Aktivitas Keperawatan
intervensi keperawatan Kaji kemampuan mengidentifikasi keinginan
selama untuk berkemih
Batasan Karakteristik : klien akan menunjukkan Identifikasi pola berkemih (baik berkemih setelah
Tidak merasakan kontinensia urine yang asupan tertentu atau berkemih setelah interval
kandung kemih penuh dibuktikan dengan tertentu)
Tidak merasakan indikator/ dengan kriteria Pantau teknik pasien dan pemberi asuhan yang
keinginan atau dorongan hasil (sebutkan 1-5 : tidak melakukan kateterisasi intermiten
untuk berkemih pernah, jarang, kadang- Untuk pasien yang menjalani kateterisasi
Tidak merasakan kadang, sering atau selalu intermiten, pantau warna, bau, dan kejernihan
berkemih ditunjukkan): urine dan lakukan urinalisis secara sring untuk
Sensasi urgensi tanpa Berkemih ditempat memantau infeksi
penahanan volunter yang tepat. Tentukan kesiapan dan kemampuan pasien
terhadap kontraksi Berkemih >150 ml untuk melakukan kateterisasi intermiten mandiri
kandung kemih setiap kali berkemih Pelatiahan kebiasaan berkemih (NIC) :
Sensasi yang berkaitan Mempertahankan pertahankan catatan khusus kontinensia selama
dengan kandung kemih pola berkemih yang 3 hari untuk menentukan pola berkemih
yang penuh, seperti dapat diduga Intervensi NIC:
berkeringat, gelisah, dan Perawatan perineum: memelihara integritas
ketidaknyamanan Setelah diberikan kulit perineum dan memulihkan
abdomen intervensi keperawatan ketidaknyamanan perineum
Pengosongan kandung selama Pelatihan kandung kemih: meningkatkan
kemih secara tuntas klien tidak mengalami fungsi kandung kemih bagi individu yang
dengan lesi di atas pusat kerusakan kulit. mengalami inkontinensia urgensi dengan
mikturisi di pontin meningkatkan kemampuan kandung kemih
Ketidakmampuan untuk Setelah diberikan untuk menahan urine dan kemampuan pasien
secara volunter intervensi keperawatan untuk menekan urinasi
menghambat atau selama Kateterisasi urine: Intermiten: menggunakan
memulai berkemih klien akan menunjukan kateter periodik secara teratur untuk
Pengosongan kandung prosedur kateterisasi mengosongkan kandung kemih
kemih tidak tuntas intermiten mandiri.
Manajemen eleminasi urine: memelihara pola
dengan lesi di atas pusat eleminasi urine yang optimum
mikturisi di sakrum Perawatan inkontinensia urine: membantu
Pola berkemih yang meningkatkan kontinensia dan
dapat diduga memperthanakan integritas kulit perineum.
Lain-
lain............................ Penyuluhan untuk pasien/keluarga
........................ Ajarkan pasien dan keluarga tetntang tanda dan
gejala disrefleksia otonom yang dpat dilaporkan,
Faktor-faktor yang seperti hipertensi berat, sakit kepala berat,
berhubungan: diaforesis di atas area cedera, takikardia awitan
Kerusakan neurologis di mendadak
atas tingkat pusat Ajarkan pasien, keluaraga dan pemberi asuhan
mikturisi di sakrum teknik membersihkan kateterisasi intermiten
Kerusakan neurologis di Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
atas tingkat pusat kandung kemih (misalnya, demam, menggigil,
mikturisi di pontin nyeri pada paha, hematuria, dan perubahan
Kerusakan jaringan pada konsistensi dan bau urine)
akibat sistitis,
peradangan kandung
kemih, atau Aktivitas kolaboratif
pembedahan panggul Rujuk ke perawat ahli terapi enterestoma untuk
radikal panduan membersihkan kateterisasi mandiri
intermiten, jika perlu
Beri terapi antibakterial, sesuai program dikter,
di awal kateterisasi intermiten.
Aktivitas lain
Bantu pasien mempertahankan hygiene dan
rutinitas perawatan kulit yang adekuat,
pertimbangkan strategi berikut :
Oleskan salep barier lembap atau zat
penyegel kulit
Pertahankan kulit tetap kering
Gunakan alat pengumpul urine
Pertimbangkan alat pengumpul kateter kondom
dengan kantung tungkai
Ingatkan pasien untuk menahan urine hingga
waktu eleminasi yang dijadwalkan
Pertahankan asupan cairan sekitar 2000 ml per
hari
Untuk kateterisasi urine intermiten :
Sediakan ruangan yang tenang dan privasi
untuk prosedur
Gunakan teknik bersih atau steril (sesuai
protokol) untuk kateterisasi
Tentukan jadwal kateterisasi, berdasarkan
pengkajian pola berkemih
Jika haluaran urine . 300 ml dicapai (untuk orang
dewasa), lakukan kateterisasi secara lebih
sering
Pelatihan kebiasaan berkemih (NIC) :
Tentukan interval jadwal eleminasi awal,
berdasarkan pola berkemih dan rutinitas yang
biasanya (misalnya makan, bangun tidur, dan
istirahat)
Bantu pasien mencapai toilet dan dorong
untuk melakukan eleminasi pada interval
yang ditetapkan
Gunakan kekuatan sugesti (misalnya, air
mengalir atau membilas toilet) untuk
membantu pasien berkemih
Hindari meninggalkan pasien di toilet selama
lebih dari 5 menit
Kurangi interval eleminasi selama setengah
jam jika terdapat lebih dari dua episode
inkontinensia selama 24 jam
Tingkatkan interval eleminasi selama
setengah jam jika pasien tidak mengalami
episode inkontinensia dalam 48 jam hingga
interval optimal setiap 4 jam dicapai.

Perawatan di rumah
Tindakan diatas dapat digunakan atau
diadaptasikan untuk perawatan dirumah
Ajarkan klien dan keluarga tentang hubungan
antara kandung kemih yang penuh dan
disrefleksia otonom
Ajarkan untuk mengidentifikasi gejala komplikasi
inkontinensia refleks yang harus menjadi tanda
peringatan bagi pasien untuk menghubungi
dokter
Ajarkan klien dan keljuarga tentang cara
membersihkan dan menyimpan persediaan
kateter di rumah (misalnya, cuci kateter dengan
sabun dan air, biarkan kering dengan udara
bebas)
Kaji depresi dan kesepian, yang dapat terjadi
akibat inkontinensia dan kehilangan harga diri.
Ditetapkantanggal......................................Pukul...................
NamaPerawat.........................................................TandaTangan.........................
MengetahuiPerawatPrimer.........................................................TandaTangan.........................

Saran Penggunaan:
Tidak ada

Alternatif Diagnosis yang Disarankan:


1. Inkontinensia urine : fungsional
2. Inkontinensia urine : overflow
3. Inkontinensia urine : stress
4. Inkontinensia urine : total
5. Inkontinensia urine : urgensi
6. Defisit perawatan diri: eleminasi
7. Gangguan eleminasi urine
8. Retensi urine
STANDAR RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International:
Inkontinensia Urine: stres Kebocoran mendadak urine akibat aktivitas yang meningkatkan penekanan
(Nanda ) terhadap abdomen.

Tujuan dan Kriteria Hasil


Komponen Diagnosis Intervensi (NIC)
(NOC)
Etiologi : Setelah diberikan Aktivitas Keperawatan
intervensi keperawatan Manajemen eleminasi urine (NIC):
selama Pantau eleminasi urine, termasuk frekuensi,
Batasan Karakteristik : klien akan menunjukkan konsistensi, bau, volume, dan warna, jika perlu
Melaporkan kebocoran kontinensia urine yang Kumpulkan spesimen urine porsi tengah untuk
sedikit urine secara dibuktikan dengan urinalisis, jika perlu
involunter: indicator (sebutkan 1-5 : Identifikasi faktor yang menyebabkan episode
Saat tidak ada kontraksi tidak pernah, jarang, enkontinensia.
detrusor kadang-kadang, sering
Saat tidak terjadi atau selalu ditunjukkan): Penyuluhan untuk pasien/keluarga
overdistensi kandung Kebocoran urine Anjurkan pasien untuk melakukan tindakan
kemih akibat peningkatan perawatan kulit dan higiene
Saat bekerja atau penekanan terhadap Ajarkan pemebrian estrogen oral atau topikal
beraktivitas atau akibat abdomen (misalnya, secara mandiri untuk meredakan gejala.
bersin, tertawa, atau bersin tertawa, Ajarkan tekhnik yang menguatkan sfingter dan
batuk mengangkat beban) struktur penyokong kabdung kemih (misalnya,
Tampak kebocoran sedikit Mengompol disiang latihan otot panggul, latihan stop-and-start urine)
urine secara involunter: hari Beri tahu pasien bahwa latihan perlu dilakukan
Saat tidak ada kontraksi selama beberapa minggu terleboih dahulu untuk
detrusor Setelah diberikan mencapai perbaikan.
Saat tidak terjadi intervensi keperawatan
overdistensi kandung selama Aktivitas kolaboratif
kemih klien akan Konsultasikan dengan dokter tentang
Saat bekerja atau mendeskripsikan rencana manajemen medikal-bedah episode
beraktivitas atau akibat untuk mengatasi inkontinensia
bersin, tertawa, atau inkontinensian stres.
batuk Aktivitas lain
Lain- Setelah diberikan
Bantu pasien memilih pakaian yang tepat atau
lain............................ intervensi keperawatan
pembalut untuk manajemen inkontinensia jangka
selama
........................ pendek
klien akan
Beri umpan balik positif untuk melakukan latihan
mempertahankan
Faktor-faktor yang dasar panggul.
frekuensi berkemih setiap
berhubungan: Perawatan inkontinensia NIC : Membatasi
lebih dari 2 jam sekali.
Perubahan degeneratif ingesti zat yang dapat menyebabkan iritasi
pda otot panggul kandung kemih (misalnya, kola, kopi, teh, dan
Tekanan-intra abdomen cokelat)
tinggi (misalnya,
obesitas, uterus gravid)
Defisiensi sfingter uretra
intrinsik
Kelemahan otot panggul
Ditetapkantanggal......................................Pukul...................
NamaPerawat.........................................................TandaTangan.........................
MengetahuiPerawatPrimer.........................................................TandaTangan.........................

Saran penggunaan:
Tidak ada
Alternatif diagnosis yang disarankan:
1. Inkontinensia urine : fungsional
2. Inkontinensia urine : overflow
3. Inkontinensia urine : stress
4. Inkontinensia urine : total
5. Inkontinensia urine : urgensi
6. Defisit perawatan diri: eleminasi
7. Gangguan eleminasi urine
8. Retensi urine
STANDAR RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan: Definisi Nanda International:
Retensi Urine Ketidaksempurnaan (tidak komplet) pengosongan kandung kemih
(Nanda)

Komponen Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil


Intervensi (NIC)
Keperawatan (NOC)
Etiologi : Setelah diberikan
intervensi keperawatan Aktivitas Keperawatan:
selama Lihat aktifitas keperawatan untuk Inkontinensia
Urine: Overflow
Batasan Karakteristik : klien akan menunjukkan
Subyektif: kontinensia urine yang Pengkajian:
Disuria dibuktikan oleh indicator Identifikasi dan dukumentasikan pola
Sensasi kandung kemih penuh nilai 1-5 ; 1 tidak pernah, 2 pengosongan kandung kemih
Obyektif: jarang, 3 kadang-kadang, Perawatan retensi Urine (NIC):
Distensi kandung kemih 4 sering, atau 5 selalu Pantau penggunaan agen non-resep
Urine menetes (dribbling) ditunjukkan: dengan antikolinergik atau agonis alfa
Inkontinensia overflow Kebocoran urine Pantau efek obat resep, seperti penyekat
Urine residu diantara berkemih saluran kalsium dan antikolinergik
Haluaran urine sering dan Urine residu pasca Pantau asupan dan haluaran
sedikit atau tidak ada berkemih >100-200 cc
Pantau derajat distensi kandung kemih
melalui palpasi dan perkusi
Faktor yang Berhubungan : Setelah diberikan
Sumbatan intervensi keperawatan
Penyuluhan untuk pasien / keluarga :
Tingginya tekanan uretra yang selama
Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala
disebabkan oleh kelemahan klien akan:
infeksi saluran kemih yang harus dilaporkan
detrusor Menunjukan
(misalnya demam, menggigil, nyeri
Inhibisi arkus refleks pengosongan kandung
pinggang, hematuria, serta perubahan
kemih dengan
Sfingter yang kuat konsistensi dan bau urine)
prosedur bersih
Perawatan retensi Urine (NIC): Instruksikan
kateterisasi intermiten
pasien dan keluarga untuk mencatat
mandiri
haluaran urine, bila diperlukan
Mendeskripsikan
rencana perawatan
Aktivitas Kolaboratif :
dirumah
Rujuk keperawat terapi enterostoma untuk
Tetap bebas dari
instruksi kateterisasi intermiten mandiri
infeksi saluran kemih
menggunakan prosedur bersih setiap 4-6
Melaporkan penurunan jam pada saat terjaga
spasme kandung
Perawatan retensi Urine (NIC): Rujuk pada
kemih
spesialis kontinensia urine jika diperlukan
Mempunyai
keseimbangan asupan Aktivitas Lain :
dan haluaran 24 jam
Lakukan program pelatihan pengosongan
Mengosongkan kandung kemih.
kandung kemih secara
Bagi cairan dalam sehari untuk menjamin
tuntas.
asupan yang adekuat tanpa menyebabkan
kandung kemih over-distensi.
Anjurkan pasien mengonsumsi cairan
peroral:......cc untuk siang hari; ........cc
untuk sore hari, dan .......cc untuk malam
hari
Perawatan retensi Urine (NIC):
Berikan privasi untuk eliminasi
Gunakan kekuatan sugesti dengan
mengalirkan air atau membilas toilet
Stimulasi refleks kandung kemih dengan
menempelkan es ke abdomen, menekan
bagian dalam paha atau mengalirkan air
Berikan cukup waktu untuk
pengosongan kandung kemih (10 menit)
Gunakan spirtus dari wintergreen pada
pispot atau urinal.
Lakukan manuver crede jika perlu
Lakukan kateterisasi untuk
mengeluarkan urine residu, jika
diperlukan
Pasang kateter urine, jika diperlukan.

Ditetapkantanggal......................................Pukul...................
NamaPerawat.........................................................TandaTangan.........................
MengetahuiPerawatPrimer.........................................................TandaTangan.........................

SARAN PENGGUNAAN:
Tidak ada

ALTERNATIF DIAGNOSA YANG DISARANKAN :


1. Gangguan eliminasi urine
2. Inkotenensia urine, fungsional.
3. Inkotenensia urine, overflow.
4. Inkotenensia urine, stress.
5. Inkotenensia urine, urgensi.

Anda mungkin juga menyukai