ABSTRAK
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan yang akan diterima oleh pasien. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan tersebut salah satunya dengan mengaplikasikan teori virginia henderson.
Tujuan: Penerapan teori Virginia Henderson pada pasien dengan neglected fracture of left shaft
femur. Metodologi yang digunakan adalah dengan menggunakan studi kasus. Hasil : Penerapan
teori Virginia Henderson efektif diterapkan pada pasien dengan neglected fracture of left shaft
femur. Kesimpulan : teori Virginia Henderson dapat digunakan pada asuhan keperawatan pasien
dengan neglected fracture left shaft femur untuk meningkatkan kemandirian akibat perubahan
fisik dan psikologis.
Kata-kata kunci : neglected fracture of left shaft femur, Teori Virginia Henderson.
ABSTRACT
Nursing care provided by nurses greatly influences the quality of health services that patients will
receive. One of the efforts taken to improve the quality of nursing care is by applying Virginia
Henderson's theory. Objective: Application of Virginia Henderson's theory to patients with the
Neglected Fracture of Left Shaft Femur. The methodology used case studies. Results: The
application of Virginia Henderson's theory was effectively applied to patients with the Neglected
Fracture of Left Shaft Femur. Conclusion: Virginia Henderson's theory can be used in nursing
care for patients with Neglected Fracture Left Shaft Femur to increase independence due to
physical and psychological changes.
143
Sahrudi dkk, Aplikasi Teori Virginia...
144
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 2, September 2019: 142-152
145
Sahrudi dkk, Aplikasi Teori Virginia...
Kaki kiri bagian distal tampak tubuh pasien 36,50 C. Inspeksi : Pasien
atropi, lingkar betis kiri 28 cm, kanan 36 tampak selalu memakai selimut untuk
cm, pemedekan pada kaki kiri, panjang menjaga tubuhnya tetap hangat. Air
kaki kiri 83 cm, kanan 85 cm. minum, peralatan makanan diletakkan di
Deformitas kaki kiri (+), adanya dekat pasien supaya pasien mudah
penonjolan abnormal pada paha kiri menjangkaunya. Palpasi : Kulit teraba
pasien, diameter paha kiri 45 cm, paha hangat (normal), CRT < 2 detik.
kanan 40 cm. Feel: Pulsasi arteri dorsalis
pedis kiri = kanan, teraba hangat dan 8). Kebutuhan Proteksi dan Kebersihan
nyeri palpasi pada area pine site traksi. Diri
Move: ROM pada lutut kiri mengalami Penampilan umum pasien bersih,
keterbatasan gerak (gerakan fleksi hanya kulit bersih dan ada luka pada pin site
30°) dan nyeri akibat jarang digerakkan. traksi, mata bersih, tidak ada kotoran
Skor Barthel Indeks: 10 (Ketergantungan pada mata dan tidak memakai alat bantu
sedang). Skor Morse : 60 (Risiko tinggi penglihatan. Kuku bersih, warna merah
jatuh). muda dan terpotong rapi, hidung bersih
dan tidak ada sekret. tidak ada luka
Kekuatan otot : dikulit kepala. Kebersihan mulut baik,
mukosa bibir lembab dan lidah bersih.
5555 5555
5400 5555 9). Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Pasien dirawat dengan kapasitas
tempat tidur diisi oleh 5 pasien yang
5). Kebutuhan Istirahat dan Tidur setiap pasien memiliki pembatas
Pasien mengatakan pola tidurnya hordreng. Sirkulasi lingkungan baik
teratur karena klien bisa tidur siang. dengan pembatasan jam kunjungan.
Namun, untuk tidur malam pasien sering Suhu dan kelembaban ruangan baik
terbangun karena merasakan nyeri. dengan menggunakan AC split.
Selain itu pasien juga merasa sangat Pengaturan cahaya cukup, makanan
tidak nyaman dan pegal di pinggang yang disajikan dari rumah sakit bersih
karena kaki kirinya terpasang traksi. dan tertutup rapat. Sementara gelas
Pasien tidur malam mulai jam 21.00- minum klien tertutup dan satu setiap
05.00. Tidak menggunakan obat tidur. pasien. Pasien mengeluh nyeri pada kaki
Tidak terdapat kantung mata, kirinya, nyeri terasa berdenyut dengan
konjungtiva tidak anemis, pasien sadar skala 4, nyeri terasa hilang timbul dan
aktif. bertambah saat kaki kiri begeser.
Inspeksi; terdapat luka pada ektremitas
6). Kebutuhan berpakaian kiri (pin site traction ).
Pasien mampu memilih pakaian
sehari-hari. Pasien lebih suka memakai 10). Kebutuhan Berkomunikasi
pakaian yang berbahan baju dan kain Pasien mampu mengulang informasi
sarung. Pasien mengatakan masih jangka panjang dan pendek, orientasi
mampu memakai dan melepas pakaian terhadap orang, tempat dan waku baik.
namun perlu bantuan saat memakai dan Pasien berkomunikasi menggunakan
melepas kain sarung karena kaki kiri bahasa Indonesia. Pasien berkomunikasi
pasien terpasang skeletal traksi . dengan baik, pengucapan jelas,
komunikasi terbuka dan relevan. Pasien
7). Modifikasi Lingkungan mengatakan tidak mengetahui mengapa
Pasien lebih suka menggunakan kaki kirinya harus kembali di operasi,
selimut terutama pada malam hari. Suhu pasien tidak tahu penyebabnya.
146
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 2, September 2019: 142-152
147
Sahrudi dkk, Aplikasi Teori Virginia...
Evaluasi
Pasien nampak dapat melakukan
manajemen dan mengontrol nyeri secara
mandiri. Pasien cenderung
mengekspresikan nyeri dan melaporkan
2.2 Hambatan mobilitas fisik nyeri yang berkurang (dengan skala NRS),
berhubungan dengan kerusakan pasien nampak rileks, tanda vital dalam
integritas struktur tulang batas normal 110/75 mmHg, Nadi 77
(00085) x/menit, pernapasan 19 x /menit, suhu
36,70C.
148
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 2, September 2019: 142-152
149
Sahrudi dkk, Aplikasi Teori Virginia...
Evaluasi
Pasien mengatakan BAK masih 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan
menggunakan urinal dan BAB mengunakan dengan kerusakan integritas
pispot masih di tempat tidur, nampak struktur tulang (00085)
skeletal traksi terpasang pada kaki kiri Setelah menjalani operasi ORIF femur
pasien dengan beban 12 Kg. sinistra (tgl 21 nopember 2018), latihan
mobilisasi dini dilakukan pada pasien.
2). Post Operasi
Catatan perkembangan dan evaluasi pasien
post operasi neglected fracture of left shaft
femur selama dirawat di lantai 1 GPS
RSUP Fatmawati adalah sebagai berikut :
150
Dunia Keperawatan, Volume 7, Nomor 2, September 2019: 142-152
151
Sahrudi dkk, Aplikasi Teori Virginia...
2. Rekam medis RSUP Fatmawati, 2018. 14. Wong E, Chan S. The effect of
educational intervention on pain beliefs
3. Blom A, Warwick D, Whitehouse M. and postoperative pain relief among
Apley and Solomon’s System of Chinese patients with fractured limbs;
Orthopaedics and Trauma. 10th ed: CRC 2652–2655, 2010.
Press Taylor and Francis Group, 2018.
15. Tanpreet K, Mokshi K, Shilpa, Tushar
4. Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah JP. Incidence Of Anxiety And
Ortopedi. 3th ed. Jakarta; Yarsif Depression In Pre-Operative Patients;
Watampone, 2012. 894–903, 2018.
5. Smeltzer, Bare’s. Textbook of Medical- 16. Bulechek G, Butcher H, Dochterman,
Surgical Nursing. Lippincott Williams Joanne WC. Nursing Intervention
and Wilkins Pty Ltd, 2017. Classification. 6th ed. Elseiver Mosby,
6. Ignatius D, Workman A. Medical - 2013.
Surgical Nursing. 7th ed. St.Louis 17. Parry SM, Puthucheary ZA. The impact
Missouri; Elsevier, 2013. of extended bed rest on the
7. Waqar A. Traditional bonesetters; musculoskeletal system in the critical
frequency of complications with care environment. Extreme Physiology
traditional bonesetters, 2016. & Medicine; 1–8, 2018.
152