Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN LUKA AKUT


DAN KRONIS
KELOMPOK 10
DEFINISI LUKA

• Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan karena cedera atau


pembedahan. Luka bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur
anatomis, sifat, proses penyembuhan, dan lama penyembuhan.
• Luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit
dan jaringan dibawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau
disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi,
superfisial atau dalam.
KLASIFIKASI LUKA

Klasifikasi luka dibagi berdasarkan:


• Sifatnya
• Stadium
• Mekanisme yang terjadi
• Penampilan.
BERDASARKAN SIFAT
1. Luka Akut
Luka akut adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu yang
diharapkan. Contoh: luka akut pembedahan (insisi, eksisi dan skin graft), luka
bukan pembedahan (luka bakar), luka akut faktor lain (abrasi, laserasi, atau
imnjuri pada lapisan kulit superficial).

2. Luka kronis
Luka kronis adalah luka yang proses penyembuhannya mengalami
keterlambatan atau bahkan kegagalan (luka dekubitus, luka diabetes dan leg
ulcer).
BERDASARKAN STADIUM
Stage 1 Stage 3
• Lapisan epidermis utuh, namun • Kehilangan jaringan sampai dengan
terdengan eritema atau perubahan jaringan sub kutan, dengan
warna. terbentuknya rongga (cavity).
Stage 2 Stage 4
• Kehilangan kulit superficial dengan • Hilangnya jaringan sub kutan
kerusakan lapisan epidermis dan dengan terbentuknya rongga yang
dermis, eritema di jaringan yang melibatkan otot, tendon, dan atau
nyeri panas, dan edema. tulang.
BERDASARKAN MEKANISME
TERJADINYA
• Luka insisi (incised wounds)
Terjadi karena teriris oleh instrument yang tajam. Misalnya yang terjadi akibat pembedahan.
• Luka memar (contusion Wound)
Terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikan oleh cedar pada jaringan lunak,
perdarahan dan bengkak.
• Luka lecet (Abraded Wound)
Terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
• Luka tusuk (punctured wound)
Terjadi akibat adanya benda seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang
kecil.
LANJUTAN...
• Luka gores (lacerated wound)
Terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau kawat
• Luka tembus (penetrating wound)
Luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk
diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
• Luka Bakar (Combutsio)
Luka yang disebabkan oleh trauma panas, listrik, kimiawi, radiasi atau suhu
dingin yang ekstrim.
BERDASRKAN PENAMPILAN
• Nekrotik, (hitam), Eschar yang mengeras dan nekrotik, mungkin
kering atau lembab.
• Sloughy (kuning), jaringan mati yang fibrous
• Terinfeksi (kehijauan), terdengan tanda-tanda klinis adanya infeksi
seperti nyeri, panas, bengkak, kemerahan dan peningkatan
eksudat.
• Granulasi (merah), jaringan granulasi yang sehat
• Epitalisasi (pink), terjadi epitelisasi.
PROSES PEMYEMBUHAN LUKA
1. Fase inflamasi
• Hari ke-0 sampai 5
• Respons segera setelah terjadi injuri berupa pembekuan darah
untuk mencegah kehilangan darah
• Karakteristik: tumor, rubor, dolor, color, functio laesa
• Fase awal terjadi hemostasis
• Fase akhir terjadi fagositosis.
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
2. Fase proliferasi atau epitelisasi
• Hari ke-3 sampai 14
• Disebut juga fase granulasi karena adanya pembentukan jaringan
granulasi; luka tampak merah segar, mengkilat,
• Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi: fi broblas, sel infl amasi,
pembuluh darah baru, fi bronektin, dan asam hialuronat
• Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai dengan penebalan lapisan
epidermis pada tepian luka
• Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi.
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
3. Fase maturasi atau remodeling
• Berlangsung dari beberapa minggu sampai 2 tahun,
• Terbentuk kolagen baru yang mengubah bentuk luka serta peningkatan
kekuatan jaringan (tensile strength)
• Terbentuk jaringan parut (scar tissue) sama kuatnya dengan jaringan
sebelumnya
• Pengurangan bertahap aktivitas seluler and vaskulerisasi jaringan yang
mengalami perbaikan.
PENATALAKSANAAN
• Modern dressing
Perawatan luka modern harus tetap memperhatikan tiga tahap,
yakni mencuci luka, membuang jaringan mati, dan memilih balutan.
Mencuci luka bertujuan menurunkan jumlah bakteri dan
membersihkan sisa balutan lama, debridement jaringan nekrotik
atau membuang jaringan dan sel mati dari permukaan luka. Jenis
modern dressing lain, yakni Ca Alginat, kandungan Ca-nya dapat
membantu menghentikan perdarahan.
PENATALAKSANAAN
• Modern Wound Dressing
a. Mempercepat fi brinolisis. Fibrin yang terbentuk pada luka kronis dapat
dihilangkan lebih cepat oleh neutrofi l dan sel endotel dalam suasana lembap.
b. Mempercepat angiogenesis. Keadaan hipoksia pada perawatan luka tertutup akan
merangsang pembentukan pembuluh darah lebih cepat.
c. Menurunkan risiko infeksi; kejadian infeksi ternyata relatif lebih rendah jika
dibandingkan dengan perawatan kering.
LANJUTANNYA...

d. Mempercepat pembentukan growth factor. Growth factor


berperan pada proses penyembuhan luka untuk membentuk stratum
korneum dan angiogenesis.
e. Mempercepat pembentukan sel aktif.
Pada keadaan lembap, invasi neutrofi l yang diikuti oleh makrofag,
monosit, dan limfosit ke daerah luka berlangsung lebih dini.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUKA

• Usia
• Nutrisi
• Infeksi
• Sirkulasi dan Oksigenasi
• Hematoma
• Benda asing
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUKA

• Usia • Benda asing


• Nutrisi • Iskemia
• Infeksi • Diabetes
• Sirkulasi dan Oksigenasi • Keadaan Luka
• Hematoma • Obat
KOMPLIKASI

1. Infeksi
Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama pembedahan
atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari
setelah pembedahan. Gejalanya berupa infeksi termasuk adanya purulent,
peningkatan drainase, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka,
peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih.
KOMPLIKASI
2. Perdarahan
Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit
membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah
oleh benda asing (seperti drain). Hipovolemia mungkin tidak cepat
ada tanda. Sehingga balutan (dan luka di bawah balutan) jika
mungkin harus sering dilihat selama 48 jam pertama setelah
pembedahan dan tiap 8 jam setelah itu.
KOMPLIKASI

3. Dehiscence dan Eviscerasi


Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total.
Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan.
Sejumlah faktor meliputi, kegemukan, kurang nutrisi, multiple
trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan
dehidrasi, mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka.
PENGKAJIAN LUKA
• Luka dasar merah: Tujuan perawatan luka dengan warna dasar
merah adalah mempertahankan lingkungan luka dalam keadaan
lembap, mencegah trauma/perdarahan serta m encegah eksudat.
PENGKAJIAN LUKA

• Luka dasar kuning: Tujuan perawatan adalah meningkatkan sistem


autolisis debridement agar luka berwarna merah, kontrol eksudat,
menghilangkan bau tidak sedap dan mengurangi/menghindari
kejadian infeksi.
PENGKAJIAN LUKA
• Luka dasar hitam: Tujuan perawatan sama dengan luka dasar
warna kuning, yaitu pembersihan jaringan mati dengan
debridement, baik dengan autolysis debridement maupun dengan
pembedahan.
TERIMAKASIH 
Kelompok 10:
1. Dwi Indra Laksono 1511011085
2. Narista Ovi Lajuning Ati 1511011086
3. Darmila 1511011087

Anda mungkin juga menyukai