Anda di halaman 1dari 46

SPO

PEMASANGAN
INFUS

Nita Yusnita, S.Kep


5 Agustus 2019
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Memahami anatomi vena terkait
pemasangan infus
 Memahami pemberian cairan yang
baik dan benar
 Memahami alat-alat pemasangan
infus
 Memahami tehnik pemasangan infus
 Menerapkan tehnik pemasangan
infus yang baik dan benar di lapangan
Terapi intravena adalah memberikan cairan
tambahan yang mengandung komponen tertentu
yang diperlukan tubuh secara terus menerus selama
periode tertentu
- KEADAAN EMERGENCY
- INGIN MENDAPATKAN
RESPONSE YANG CEPAT

- UNTUK KOREKSI/
PENCEGAHAN - MENDAPAT TERAPI OBAT IV
SECARA TERUS MENERUS
GANGGUAN CAIRAN &
ELEKTROLIT - MENDAPAT TERAPI OBAT
YANG TIDAK BISA MELALUI
ORAL / INTRAMUSKULER

INDIKASI

- PASIEN YANG - PARENTERAL


MEMBUTUHKAN TERAPI NUTRISI
CAIRAN
- TRANSFUSI DARAH - UPAYA PROFILAKSIS
RESIKO PEMASANGAN INFUS
 Perdarahan
 Infiltrasi(dimana cairan infus masuk
kedalam jaringan disekitar pembuluh
darah)
 Infeksi  Flebitis
 Overdose (karena respon obat i.v. lebih
cepat)
 Inkompabilitas antara obat dengan
cairan infus ketika dicampur
RESIKO PEMASANGAN INFUS
Infiltrasi
RESIKO PEMASANGAN INFUS
PERSIAPAN PEMASANGAN INFUS

1. Petugas kesehatan
2. Pasien
3. Alat dan lingkungan
1. PERSIAPAN PETUGAS

 Cuci tangan : untuk mencegah infeksi nosokomial


 Memakai APD (Alat Pelindung Diri)
- Sarung tangan
- Masker
- Kacamata google (untuk pasien khusus) untuk
melindungi mata petugas
PERSIAPAN PETUGAS
2. PERSIAPAN PASIEN
• PASIEN DIBERI PENJELASAN TENTANG PROSEDUR YANG AKAN
DILAKUKAN
Masalah pada pasien :
- Takut, cemas
- Tegang
Langkah-langkah yang dapat mendorong pasien
untuk bekerjasama :
1. Tunjukan sikap percaya diri
2. Beri salam pada pasien dengan menyebut
namanya
3. Perkenalkan diri anda
4. Validasi identifikasi pasien tersebut
5. Jelaskan prosedur dengan cara yang mudah
dimengerti oleh pasien/keluarga
6. Libatkan orangtua (terutama pada anak
dan bayi)
SARUNG TANGAN TOURNIQUET

IV CHATETER
II. PERSIAPAN ALAT
SPALK

GUNTING

NAMPAN TINDAKAN

TEGADERM
PERSIAPAN LINGKUNGAN

1. Nyaman
2. Pasang skerm (untuk privasi pasien)
3. Ruang tindakan (untuk pasien tertentu,
misalnya anak-anak)
ANATOMI TEMPAT PEMASANGAN
INFUS :
LOKASI PENUSUKAN
PEMILIHAN KATETER INTRA VENA (I.V)

Perbedaan diantara macam-macam kateter :


1. Ketebalan dinding kateter
2. Ketajaman jarum
3. Sifat kelunakan kateter
4. Desain yang aman untuk mencegah cedera
tertusuk
UKURAN KATETER
UKURAN KATETER

http://www.google.co.id/search?hl=id&biw=755&bih=289&tbm=isch&sa=1&q=kateter+intra+vena&oq=kateter+i
20
ntra+vena&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl=1100208l1105262l0l1105777l18l14l0l0l0l0l0l0ll0l0
PEMILIHAN VENA
Perbedaan antara vena dan arteri
PEDOMAN PEMILIHAN VENA
1. Gunakan vena distal terlebih dahulu
2. Gunakan lengan pasien yang tidak dominan jika
mungkin
3. Pilih vena diatas area fleksi
4. Pilih vena yang cukup besar untuk memungkinkan
aliran darah yang adekuat kedalam kateter
5. Palpasi vena untuk menentukan kondisinya. Selalu
pilih vena yang lunak, penuh.
6. Pastikan lokasi yang dipilih tidak mengganggu aktifitas
pasien
7. Pilih lokasi yang tidak mempengaruhi pembedahan
atau prosedur yang direncanakan
PEDOMAN PEMILIHAN VENA
Tipe vena berikut ini harus dihindari jika mungkin :
1. Vena yang telah digunakan sebelumnya
2. Vena yang telah mengalami infiltrasi atau flebitis
3. Vena yang keras dan sklerotik
4. Vena kaki, karena sirkulasi lambat dan
komplikasi sering terjadi
5. Ekstremitas yang lumpuh setelah serangan
stroke
6. Vena yang dekat area terinfeksi
7. Vena yang digunakan untuk pengambilan sampel
darah laboratorium
Pengecekan Cairan Infus

• Periksa ukuran botol dan jenis cairan apakah sudah benar


(tanggal expired, ada/tidak kerusakan)
• Pastikan cairan infus utuh (tidak ada robekan atau bocor)
• Buang botol infus yang rusak, meskipun cairannya terlihat
bening
• Jika cairan terlihat keruh, jangan diberikan lalu laporkan ke
bagian pharmasi atau logistik
• Cairan infus ada beberapa yang berwarna, tapi harusnya
tidak buram, keruh dan terlihat cairannya terpisah
(misalnya bagian atas kuning sementara bagian bawah
cairannya berwarna bening)
Pastikan botol infus diberi label, seperti :
• Nama pasien,
• Kamar,
• Tanggal dan waktu dipasang dan selesai,
• Ada obat tambahan/tidak,
• Nama petugas yang memasang
PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
1. Beritahu pasien
2. Beri salam dan identifikasi pasien
3. Perkenalkan diri kepada pasien
4. Dekatkan alat-alat
5. Posisikan tempat tidur pasien
6. Atur posisi pasien
7. Petugas ; cuci tangan, pakai APD
8. Pasang skerm/gorden
9. Pasang alas
10. Pasang infus set ke botol infus;
STEP
2
STEP
3
STEP
4
STEP
5
STEP
6
STEP
7
STEP
8
PROSEDUR PEMASANGAN INFUS

7. Pilih vena yang baik


8. Pasang torniquet 4-6 inci diatas tempat
penusukan
9. Desinfeksi kulit tempat penusukan dengan
gerakan melingkar dari pusat keluar dengan
alkohol swab
PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
10.Pegang tangan/pergelangan tangan pasien dengan tangan kiri.
Fiksasi vena, letakkan ibu jari anda diatas vena untuk mencegah
pergerakan dan untuk meregangkan kulit melawan arah
penusukan
11.Tusuk vena dengan bevel jarum menghadap keatas (dengan sudut
30-40 derajat), tusukan searah aliran vena ½ kateter (terlihat
darah akan mengisi tabung kateter vena)
PROSEDUR PEMASANGAN INFUS

12. Sementara tangan kanan memegang jarum infus,


dorong kateter sampai kateter masuk semua.
13. Cabut jarum infus dan hubungkan kateter dengan
infus set yang sudah dipersiapkan.
14. Lepaskan torniquet

Weinstein S.M., Plumers; Principles & Practice of Intravenous Therapy, Sixth edition, New York, Lippincott, 1997.
38
TEKNIK PENUSUKAN
PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
15. Alirkan cairan infus, cek lancar/tidak, adakah tanda-tanda bengkak
16. Fiksasi, atur tetesan sesuai instruksi dan atur tinggi botol infus ±
90 cm dari jantung pasien
17. Beri label, rapihkan alat
18. Cuci Tangan
19.Dokumentasikan Tgl, Jam pemasangan, area
pemasangan, Jenis Cairan, respon setelah pemasangan
20. Evaluasi tetesan infus dan tanda tanda Flebitis secara
periodik lalu di dokumentasikan.

Weinstein S.M., Plumers; Principles & Practice of Intravenous Therapy, Sixth edition, New York, Lippincott,
1997.
40
PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
FIKSASI DENGAN PLESTER INFUS

Weinstein S.M., Plumers; Principles & Practice of Intravenous Therapy, Sixth edition, New York, Lippincott, 1997.
41
Dokumentasi dan Evaluasi
 Tanggal dan waktu penggantian selang infus, tuliskan semua
selang tambahan
 Tanggal, waktu dan isi cairan infus
 Kecepatan aliran infus, termasuk perubahan kecepatan
berikutnya
 Peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur aliran
 Pengkajian tempat penusukan infus secara teratur
 Komplikasi dan tindakan yang dilakukan untuk mem-perbaiki
masalah
 Waktu saat terapi infus dihentikan dan apakah kateter utuh
saat dilepas
 Observasi kondisi kateter 2 kali tiap shift (untuk dewasa) dan
setiap jam untuk anak-anak
Perawatan Tempat Penusukan

 Balutan steril diperlukan untuk menutup


tempat masuk kateter i.v
 Balutan harus diganti setiap 24 jam atau jika
balutan basah, kotor atau lepas
 Gunakan jenis balutan transparan, perban
steril kasa dan plester untuk
mempertahankan kesterilan.
• ∑ Cairan X Faktor Tetes
Tetes/menit • Jam X 60 (wkt dlm menit)

• ∑ Cairan X Faktor Tetes


JAM • Tts/mnt X 60 (wkt dlm menit)

• Jam X Tts/mnt X 60
∑ CAIRAN
• Faktor Tetes
DAFTAR PUSTAKA
1. ALIMUL, A.AZIZ DKK.2004.BUKU SAKU PRAKTIKUM KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA.JAKARTA:EGC

2. GOODNER, BRENDA.1994.PANDUAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLINIK


PRAKTIS.JAKARTA:EGC

3. KUSYATI, ENI. 2006. KETERAMPILAN DAN PROSEDUR LABORATORIUM. JAKARTA :


EGC

4. LAROCCA, JOANNE C.1998.


TERAPIINTAVENA.JAKARTA:EGC
POTTER & PERRY. 2005. FUNDAMENTAL KEPERAWATAN: KONSEP, PROSES DAN
PRAKTIK

5. STANHOPE, MARCIA DKK.1997.


BUKU SAKU KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KESEHATAN RUMAH.JAKARTA:EGC
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai