Oleh:
dr. Santyowibowo SpB
PENATALAKSANAAN
LUKA BARU
Luka masuk
Luka keluar
Electrical burn
Avulsi
excoriasi
D. PEMBAGIAN LUKA
1. MENURUT TINGKAT
KONTAMINASI LUKA
1. Clean Wounds (Luka bersih),
Luka yg tidak terinfeksi
Kemungkinan infeksi luka sekitar 1% - 5%.
2. Clean-contamined Wounds (Luka bersih
terkontaminasi),
luka pembedahan pada saluran respirasi, pencernaan,
genital atau perkemihan.
Kemungkinan infeksi luka : 3% - 11%.
3. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi),
termasuk luka terbuka, luka akibat kecelakaan
Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
4. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi),
yaitu terdapat infeksi dan produk infeksi pada luka.
Pembagian luka menurut
kontaminasinya
Luka steril:
Luka yang dibuat secara steril, seperti luka yang dibuat dikamar
operasi.
Luka kontaminasi:
Luka yang terkontaminasi oleh bakteri dan usianya belum 6 jam
(“Golden Period”). Seperti luka akibat KLL atau kecelakaan R.T.
Luka infeksi:
Luka kontaminasi yang usianya sudah lebih dari 6 jam.
2. BERDASARKAN LUAS DAN
KEDALAMAN LUKA
Stadium I :
Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) :
luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
Stadium II :
Luka “Partial Thickness” :
hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan
bagian atas dermis.
Stadium III :
Luka “Full Thickness” :
kerusakan seluruh lapisan kulit, subkutan dan fasia , tidak
mengenai otot.
Stadium IV :
Luka “Full Thickness” :
stadium III + kerusakan otot, tendon dan tulang.
3. MENURUT WAKTU
PENYEMBUHAN
1. Luka akut :
yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan
konsep penyembuhan yang telah disepakati.
luka yang proses penyembuhannya menghasilkan
restorasi anatomis dan fungsional.
2. Luka kronis :
yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses
penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan
endogen.
luka yang dalam proses penyembuhannya gagal
mengembalikan anatomis dan fungsional.
CONTOH :
Luka akut / Baru:
- Luka pembedahan / operasi
- Luka tembus ( pisau, luka tembak )
- Avulsi ( mis. : finger tip amputaion )
- Crush injury / Shearing injury
- Luka Bakar
- Laserasi
- Luka Gigitan(anjing,kucing,manusia)
Luka kronik :
- Ulkus venosus
- Lymphedema
- Pressure Ulcers (Decubitus Ulcer)
- Neuropathic ulcer (Diabetes Mellitus)
E. PENYEMBUHAN LUKA
E.1. FASE FASE PENYEMBUHAN LUKA
CLOT
Komponen hemostasis sitokin :
EGF - epidermal growth factor
IGF - insulin-like growth factor
khemotaksis :
Neutrophil
Makrofag
Sel mast
Sel endothelial
Sel fibroblas
proses INFLAMASI
Sel mast serotonin dan histamin
permeabilitas kapiler bertambah eksudasi
cairan, penyebukan sel radang, vasodilatasi
setempat edema dan pembengkakan
Klinis : TANDA RADANG
Leukosit FAGOSITOSIS kotoran dan bakteri.
Fase Coagulasi/Hemostasis & Inflamasi
- segera ~ 2-5 hari
- hemostasis : Platelet activation
• Vasokonstriksi,vasoretraksi
• agregasi platelet
• clot EGF
- sitokin IGF-1
• khemotaksis PDGF
TGF β
• Inflamasi
chemotactic
Neutrophil, macrophage,
Epithelial cells, mast cells
Endothelial cells, fibroblast
- Kontraksi
Tarikan tepi luka yang akan mengurangi defek
- epitelialisasi
Migrasi epitel dari tepi luka
36
FASE REMODELING
Terjadi proses pematangan :
Penyerapan jaringan yg berlebih
Pengerutan
remodeling
Berlangsung ber-bulan2.
Fase berkahir bila semua tanda radang sudah
hilang.
Selama proses ini PARUT yg pucat,tipis,lemas dan
mudah digerakkan
Tampak pengerutan maksimal dari luka
Pada akhir fase, kekuatan regangan 80% dari N (
kira2 3 -6 bulan setelah penyembuhan.
Fase Remodelling
- 3 minggu sampai 2 tahun
- Kolagen akan meningkatkan tensil
strength luka
- Akhir proses terbentuk parut
- 80% kekuatan jaringan semula
E.2. GANGGUAN
PENYEMBUHAN LUKA
1. ENDOGEN :
Koagulopati.
Gangguan sistem imune
Penyakit lanjut
Hipoksia lokal
Gizi
Usia lanjut.
2. EKSOGEN :
Pasca radiasi.
Obat-obatan :
sitostatika
kotikosteroid
Pengaruh setempat :
Infeksi
Benda asing
Jaringan nekrosis, sequester.
F. PENANGANAN LUKA
Prinsip Dasar:
1. Cleansing / Pencucian :
a. Penilaian luka
b. Preparasi bed
c. luka/debridemant
2. Closure / Penutupan
3. Dressing / Pembalutan
1. PENCUCIAN LUKA
PERSIAPAN :
a. Pakai APD ( alat pelindung diri )
b. Lakukan tindakan aseptik:
- Mencuci tangan
- Pakai sarung tangan steril
c. Peralatan:
- set operasi minor.
- sikat yang lunak.
- larutan saline yang banyak.
CUCI TANGAN
PAKAI SARUNG TANGAN
MELEPAS SARUNG TANGAN
A. PENILAIAN LUKA
BED LUKA
Penilaian
UKURAN Jaringan
DAN nekrotik / non
vital Jaringan
DALAM
Granulasi,
LUKA fibrin, eksudat
Kolonisasi
bakteri
TEPI LUKA
Penilaian Tepi luka dan
perlekatan ke dasar luka
2. PRIMER TERTUNDA
( TERTIER )
3. SEKUNDER
Penyembuhan luka
Primer.
Sekunder.
Tersier.
1. PRIMER
INDIKASI:
a. luka bersih
b. luka kurang dari 6 jam.
c. dapat dijahit tanpa menimbulkan
ketegangan.
d. luka pada kepala,wajah,leher, -- dengan
lamanya luka sampai 24 jam.
JAHITAN PRIMER
KONTRA INDIKASI :
a. luka > 6 jam
b. luka kotor.
c. crush injury, luka tembak,luka gigitan.
d. degloving injury.
e. pada pasien dengan syok berat.
f. fraktur terbuka.
g. luka pada pasien yang akan dirujuk dalam
perjalanan jauh.
A. Jahitan
mattress
vertical, terbaik
untuk eversi.
B & C.
penempatan
jahitan yang
baik. Jika “x” <
“y” kulit akan
eversi.
D&E:
tepi kulit
dieversi agar
tusukan
jaringan baik.
F&G:
tidak boleh
dilakukan,
jahitan terlalu
superfisial dan
tepi kulit inversi.
HAL-HAL PENTING PADA JAHIT PRIMER
Sebelum menutup luka pastikan perdarahan
dikontrol dengan baik.
Jika perlu hasil kosmetik subcuticuler.
Jika tidak perlu kosmetik, lakukan jahitan terputus
yang dalam.
Luka dalam atau lemak rapuh, lakukan jahitan
mattrass vertikal.
Jahitan jangan terlalu kencang, atau terlalu dekat,
sehingga eksudat dapat keluar diantara jahitan.
Jangan ada ruang mati ( dead-space ).
Perawatan pasca operasi :
TINDAKAN :
Lakukan irigasi dengan larutan saline,
SKIN GRAFT :
FLAP
Penutupan Luka
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PENYEMBUHAN LUKA
1. Usia
Semakin tua kemampuan penyembuhan menurun.
2. Infeksi
Menghambat proses penyembuhan luka
Menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang,
akan menambah luasnya luka.
3. Hipovolemia
Kurangnya volume darah vasokonstriksi oksigen dan
nutrisi berkurang untuk penyembuhan luka.
4. Hematoma
Hematoma (bekuan darah) pada luka, secara bertahap
diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi.
Bila terdapat bekuan yang besar perlu waktu untuk
dapat diabsorbsi tubuh menghambat proses
penyembuhan luka.
5. Benda asing
Seperti pasir atau mikroorganisme abses.
Abses timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit cairan nanah
(“Pus”).
6. Iskemia
Terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat :
Balutan luka terlalu ketat.
Obstruksi pada pembuluh darah.
7. Diabetes
Peningkatan gula darah nutrisi tdk dapat masuk ke dalam sel
penurunan protein-kalori tubuh.
8. Pengobatan
· Steroid : menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh
terhadap cedera
· Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan
· Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk
bakteri penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika
diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak akan
efektif akibat koagulasi intravaskular.
KOMPLIKASI LUKA
a. Hematoma (Hemorrhage)
Perawat harus tahu lokasi insisi, sehingga dapat diketahui
adanya perdarahan dalam 24 jam pertama pasca
pembedahan.
b. Infeksi (Wounds Sepsis)
Biasanya muncul dalam 36 – 48 jam
Jenis infeksi a.l :
· Cellulitis -- infeksi pada jaringan
· Abses
· Lymphangitis, infeksi lanjutan dari selulitis atau abses
ke sistem limphatik (dapat diatasi dengan istirahat dan
antibiotik ).
c. Dehiscence dan Eviscerasi
Dehiscence : terbukanya luka bedah
Eviscerasi: keluarnya isi dari suatu rongga dari dalam
luka
d. Keloid
3. DRESSING / PEMBALUTAN
( NURSING MANAGEMENT )
Tujuan :
1. memberikan lingkungan optimaluntuk
penyembuhan luka
2. absorbsi drainase
3. imobilisasi luka
4. mencegah epitel baru dari cedera mekanis
5. mencegah kontaminasi bakteri
6. meningkatkan hemostasis dengan menekan
dressing
7. memberikan rasa nyaman mental dan fisik
pada pasien
TIPE PEMBALUT LUKA
Hydroactive Gel
PEMBALUT LUKA YANG
MENJAGA KELEMBABAN
Hydrocolloid
PEMBALUT LUKA YANG
MENYERAP CAIRAN
PEMBALUT LUKA YANG MENYERAP BAU
CarboFlex
Prinsipnya:
Basah dilawan basah
LUKA BAKAR
BERAT RINGAN DITENTUKAN OLEH:
DERAJAT
LUASNYA
DAERAH YANG TERKENA
USIA PENDERITA
KEADAAN UMUM PENDERITA
LUAS LUKA BAKAR
Dalam prosentase
Rumus 9 dari EVANS
Derajat Luka Bakar
I. Kemerahan (eritema)
II. Gelembung (Bula)
III. Meng”arang”(keropeng = eskar)
Rumus Evans (dewasa):
Plasma:L.B % x B.B = X cc
NaCl atau R.L: L.B % x B.B = Y cc.
D5 (maintenance): 2000 cc
Indikasi :
1. LB pada wajah
2. LB dengan ketebalan partial, kecuali tangan
Kontra indikasi :
LBluas pada lingkungan yang dingin,dengan kekurangan
panas yang adekuat.
Cara :
Pasien pakai jas steril
Tempat tidur bersih
LB akan dikeringkan oleh udara.
Perlu diberikan AB topikal
Pada anak dapat dengan ayunan yang ditutup kain
steril.
Suhu kamar hangat dan lembab ( 400C 40% - ideal)
Biarkan LB yang kering tetap kering
Krusta terlepas secara alami
Bersihkan bagian yang basah saja
2. Metoda tertutup
1. gunakan tehnik “tanpa menyentuh”( gunakan pinset
atau sarung tangan steril )
2. perlu pembalut yang banyak.
3. sulit menilai adanya infeksi dengan cepat
4. lebih banyak menggunakan antiseptik / AB lokal
5. pembalut dibuka apabila :
Ada eksudat pada pembalut
Berbau
Pembengkakan
Nyeri
Demam
6. Kerugiannya :
Sering tidak dibalut dengan baik( pembalut tipis )
Membiarkan eksudat merembes
Diagnosis Luka
Penutupan luka
Luka sembuh
Falanga V, 2001
Luka gigitan binatang
Ular bisa: Hematotoksin dan Neuratoksin.
Anjing: Rabies.
Lebah: bisa.
Binatang laut, dll.
Trauma dipatok ular berbisa pada mata
KEPUSTAKAAN.