1
(Terrell et al, 2010)
Sebagai salah satu syarat kelulusan kepaniteraan
klinik di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Manfaat dari pembuatan laporan kasus ini diharapkan dapat menambah informasi
dan meningkatkan wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai teori Immune
Thrombocytopenia (ITP) pada anak.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
ITP (Immune Thrombocytopenia) adalah kelainan imun
dimana keadaan trombosit <100.000/µL dengan parameter
hematologis lain dalam batas normal.
Terminologi ITP
Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
Immune Thrombocytopenia
4
(Frederiksen dan Norgaard, 2014; Nicodemus,
ETIOLOGI ITP Primer
• Tidak ada faktor pencetus
ITP Sekunder
• Autoantibodi IgG (paling sering)
20%
ITP Sekunder
• Infeksi Helicobacter pylori, Hepatitis C, Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dan infeksi virus lainnya
• Obat-obatan (kina, heparin dan trimetoprim-
sulfametoksazol)
• Penyakit autoimun
• Sindrom antifosfolipid
ITP Primer • Sindrom imunodefisiensi (Canale-Smith syndrome,
80%
Wiskott-Aldrich syndrome)
• Systemic lupus erythematosus
• Efek samping vaksin 5
(McCrae K, 2011; Zufferey et al, 2017; Matzdorff et al, 2018)
EPIDEMIOLOGI
Pada anak-anak, kejadian tahunan diperkirakan
antara 1-6,4 kasus per 100.000 orang. Para peneliti
percaya kejadian tahunan pediatrik mungkin lebih
tinggi karena kasus yang dilaporkan didasarkan pada
gejala ITP yang membutuhkan rawat inap dan bukan
kasus ITP total.
6
(Terrell et al, 2010)
PATOFISIOLOGI
a. Produksi autoantibodi
b. Peningkatan destruksi trombosit
c. Penurunan produksi trombosit
1 2 3
Newly diagnosed ITP ITP Persisten ITP Kronik
Menggantikan terminologi ITP akut ITP (jumlah trombosit ITP yang berlangsung
(jumlah trombosit <100.000/µL <100.000/µL) yang >12 bulan
yang berlangsung hingga 3 bulan) berlangsung 3-12 bulan
8
(Breakey dan Blanchette,
MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang sering ditemukan:
• Perdarahan mukokutaneus (petekie dan purpura)
• Perdarahan mukosa pada mulut dan hidung
• Perdarahan traktus urinarius dan traktus gastrointestinal
• Perdarahan menstruasi bertambah (perempuan)
• Perdarahan intrakranial
Gejala tambahan:
• Cepat lelah
• lemas (fatigue)
• Gejala depresi Gejala tambahan biasanya terjadi pada pasien dengan
• Anemia defisiensi besi trombosit <10.000/µL, perdarahan, terapi steroid maupun
• Hepatosplenomegali menunjukkan kecurigaan ke arah penyakit yang lain.
• Nyeri sendi
• Limfadenopati 9
(Sandy Wijaya, 2019; Nicodemus, 2019)
DIAGNOSIS Pemeriksaan tambahan Keterangan
Biopsi sumsum tulang Ketika leukosit dan eritrosit abnormal, pembesaran nodus limfa,
hepatosplenomegali dan pasien usia >60 tahun
Anamnesis
Glukosa darah/glukosa urin Deteksi diabetes oleh karena efek samping kortikosteroid
• Riwayat keluarga
• Riwayat perdarahan Serum immunoglobulin Deteksi sindrom immunodefisiensi (immunodefisiensi variabel umum),
• Riwayat penyakit sebelumnya mieloma
Marker autoimun (Anti-CCP, Menyingkirkan ITP sekunder dan penyakit autoimun lainnya
• Penggunaan obat-obatan (e.g. antikoagulan) ANA, ANCA, anti-DS-DNA,
• Penggunaan alkohol antiphospholipid-antibodies,
Lupus anticoagulant)
• Infeksi
Faktor analisis Von Penyakit Von Willebrand tipe 2b dapat terjadi pada trombositopenia
Willebrand berat
Pemeriksaan Fisik
Tes fungsi tiroid >10% pasien ITP memiliki tanda penyakit autoimun tiroid dan mungkin
• Tanda perdarahan mukokutan seperti peteki dan membutuhkan terapi
purpura
Tes Helicobacter pylori Dapat menyebabkan infeksi pada mukosa lambung
Pemeriksaan Penunjang Hepatitis B, C, HIV Berhubungan dengan terapi imunosupresif setelah splenoktomi
• Pemeriksaan darah lengkap
• Pemeriksaan darah tepi Ultrasound, X-Ray, CT scan Menyingkirkan diagnosis tumor padat, limfoma ataupun keganasan
hematologi lainnya, pembesaran limfa dapat mengarah ke Gaucher’s
disease
10
(Sandy Wijaya, 2019; Matzdorff et al, 2018)
DIAGNOSIS BANDING
A. Penurunan produksi trombosit B. Peningkatan penghancuran trombosit
• Kegagalan sumsum tulang kongenital (Anemia Fanconi, • Heparin-induced thrombocytopenia
Sindrom Wiskott-Aldrich) • Koagulasi intravaskular diseminata
• Kegagalan sumsum tulang didapat (anemia aplastik, • Purpura setelah tranfusi
mielodisplasia) • Neonatal alloimmune thrombocytopenia
• Kemoterapi dan iradiasi • Penyakit Von Willebrand tipe 2B
• Infiltrasi sumsum tulang (neoplastik, infeksi) • Hemofagositosis
• Nutrisi (defisiensi vitamin B12, asam folat, besi dan
penggunaan alkohol)
13
(Matzdorff et al, 2018)
TATALAKSANA (cont.)
14
(Matzdorff et al, 2018)
TATALAKSANA (cont.)
Antifibrinolitik
15
(Matzdorff et al, 2018)
KOMPLIKASI PROGNOSIS
• Epistaksis • Pada anak-anak, sebagian besar sembuh dari ITP dalam waktu 3-6
• Perdarahan mukosa mulut bulan dari presentasi awal
• Perdarahan saluran cerna • Sekitar 10-20% anak-anak dengan ITP berkembang menjadi ITP
• Hematuria kronis
• Menoragia • Remisi spontan terjadi pada sekitar 50% kasus setelah bertahun-
• tahun dari diagnosis pada anak-anak dengan ITP kronis
Perdarahan gastrointestinal
• Kematian akibat ITP pada anak-anak jarang terjadi
• Perdarahan intrakranial
• Mayoritas mortalitas dan morbiditas pada ITP kronis terjadi karena
komplikasi dari pengobatan imunosupresif jangka panjang, infeksi
maupun perdarahan hebat (e.g. perdarahan intrakranial)
16
(Pietras dan Pearson, 2020)
BAB III
STATUS ORANG SAKIT
ANAMNESIS PRIBADI
Nama : DFN
Tanggal Lahir : 28 Agustus 2007
Umur : 14 tahun 6 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dusun III Jl. Bengawan No. 54
No. Rekam Medis : 00784954
ANAMNESIS PASIEN
Keluhan Utama : Buang air kecil (BAK) berdarah
Telaah :
• Kencing berdarah sejak 3 hari yang lalu, keluar gumpalan darah saat BAK
• Bintik-bintik merah pada tangan dan kaki yang dialami hilang timbul sejak 9 bulan yang lalu
• Lemas serta badan terasa pegal
• Demam tidak ada
• Batuk pilek tidak ada
• BAB kesan normal 17
Riwayat Penyakit Terdahulu : PEMERIKSAAN FISIK
• Pasien lama divisi Hemato-Onkologi Medik Anak
Sensorium : Compos Mentis
dengan diagnosis ITP sejak Agustus 2019
Berat Badan : 45 kg
Tinggi Badan : 154 cm
Riwayat Penggunaan Obat :
Tekanan Darah : 92/76 mmHg
• Prednisone 5 mg 5-5-4
Frekuensi Jantung : 90 kali/menit
Frekuensi Nafas : 20 kali/menit
Riwayat Imunisasi :
Suhu : 36,8 ℃
• BCG, Hep.B I, DPT I, Campak, Polio I, Hep.B II
SpO2 : 99% room air
Riwayat Tumbuh Kembang :
• BB lahir 3000 gram
• PB Lahir 50 cm
• ASI sampai dengan umur 1 tahun
• Makanan tambahan umur 6 bulan
• Tengkurap, duduk dan merangkak sesuai bulan
• Berdiri dan berjalan sesuai bulan
• Asupan zat gizi sehari-hari 70% : Energi 2000 kalori, 18
Protein 90 gram
STATUS LOKALISATA
Kepala : Wajah : Tidak terdapat deformitas
Mata : Refleks cahaya (+/+), Pupil isokor (+/+), Perdarahan konjungtiva os (+)
Telinga :-
Hidung :-
Mulut :-
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Dada : Simetris fusiformis, Retraksi Dada (-), Heart Rate = 90 Kali/Menit, Reguler, Desah (-)
Respiratory Rate = 20 Kali/Menit, Reguler, Ronki (-)
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+), Hepatomegali (-), Splenomegali (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, Bintik-bintik merah pada tangan dan kaki (+)
19
STATUS ANTROPOMETRI
20
FOTO KEADAAN PASIEN
21
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM 07 MARET 2022 PEMERIKSAAN LABORATORIUM 08 MARET 2022
Darah Lengkap Hasil Nilai Rujukan Satuan Urine Lengkap Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 7,9 12-16 g/dL Warna Kuning Jernih Kuning
Eritrosit 3,38 4,10-5,10 Juta/ µL Glukosa Negatif Negatif
Leukosit 6.590 4.000-11.000 /µL Bilirubin Negatif Negatif
Trombosit 30.000 150.000-450.000 /µL Keton Negatif Negatif
Hematokrit 24,6 36-47 % Berat Jenis 1,011
MCV 73 81-99 fL pH 7,0
MCH 23,4 27-31 Pg Protein Negatif Negatif
MCHC 32,1 31-37 g/dL Nitrit Negatif Negatif
RDW 19,1 11,5-14,5 % Leukosit Positif
Hitung Jenis Darah Positif Negatif
Neutrofil 72,30 50-70 % Hitung Jenis
Limfosit 22,90 20-40 % Eritrosit 34,3 <8,7 /µL
Monosit 4,60 2-8 % Leukosit 9,9 <7,4 /µL
Eosinofil 0 1-3 % Epitel 3,4 <12,9 /µL
Basofil 0,2 0-1 % Casts 0,67 <0,47 /µL
Neutrofil Absolut 4,77 2,7-6,5 103/µL Kristal 0,1 /µL
Limfosit Absolut 1,51 1,5-3,7 103/µL Bakteri 39,1 <93,0 /µL
Monosit Absolut 0,30 0,2-0,4 103/µL Path Cast 0,40 <0,47 /µL
Eosinofil Absolut 0,00 0-0,10 103/µL
Basofil Absolut 0,01 0-0,1 103/µL 22
NRBC 0,0 %
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM 10 MARET 2022
Darah Lengkap Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 10,9 12-16 g/dL
Eritrosit 4,37 4,10-5,10 Juta/ µL
Leukosit 7.370 4.000-11.000 /µL
Trombosit 5.000 150.000-450.000 /µL
Hematokrit 33,6 36-47 %
MCV 77 81-99 fL
MCH 24,9 27-31 Pg MORFOLOGI :
MCHC 32,4 31-37 g/dL Eritrosit : Hipokrom anisositosis
RDW 18,4 11,5-14,5 % Leukosit : Bentuk normal
Hitung Jenis
Trombosit : Big thrombocyte
Neutrofil 67,90 50-70 %
Limfosit 22,90 20-40 % (+)
Monosit 7,60 2-8 % Kesan : Trombositopenia
Eosinofil 1,20 1-3 %
Basofil 0,40 0-1 %
Neutrofil Absolut 5,00 2,7-6,5 103/µL
Limfosit Absolut 1,69 1,5-3,7 103/µL
Monosit Absolut 0,56 0,2-0,4 103/µL
Eosinofil Absolut 0,09 0-0,10 103/µL
Basofil Absolut 0,03 0-0,1 103/µL 23
NRBC 0,1 %
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM 11 MARET 2022
Darah Lengkap Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 11,4 12-16 g/dL
Eritrosit 4,63 4,10-5,10 Juta/ µL
Leukosit 8.400 4.000-11.000 /µL
Trombosit 14.000 150.000-450.000 /µL
Hematokrit 35,5 36-47 %
MCV 77 81-99 fL
MCH 24,6 27-31 Pg
MORFOLOGI :
MCHC 32,1 31-37 g/dL Eritrosit : Hipokrom anisositosis (sferosit,
RDW 17,6 11,5-14,5 % ovalosit)
Hitung Jenis
Leukosit : Atypical lymphocyte (+)
Neutrofil 87,60 50-70 %
Limfosit 11,10 20-40 %
Trombosit : Big thrombocyte (+)
Monosit 1,30 2-8 % Kesan : Trombositopenia
Eosinofil 0,00 1-3 %
Basofil 0,00 0-1 %
Neutrofil Absolut 7,36 2,7-6,5 103/µL
Limfosit Absolut 0,93 1,5-3,7 103/µL
Monosit Absolut 0,11 0,2-0,4 103/µL
Eosinofil Absolut 0,00 0-0,10 103/µL
Basofil Absolut 0,00 0-0,1 103/µL 24
NRBC 0,0 %
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM 12 MARET 2022
Darah Lengkap Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 11,6 12-16 g/dL
Eritrosit 4,76 4,10-5,10 Juta/ µL
Leukosit 7.740 4.000-11.000 /µL
Trombosit 14.000 150.000-450.000 /µL
Hematokrit 36,1 36-47 %
MCV 76 81-99 fL
MCH 24,4 27-31 Pg
MCHC 32,1 31-37 g/dL
RDW 17,2 11,5-14,5 %
Hitung Jenis
Neutrofil 53,70 50-70 %
Limfosit 39,00 20-40 %
Monosit 5,30 2-8 %
Eosinofil 1,60 1-3 %
Basofil 0,40 0-1 %
Neutrofil Absolut 4,16 2,7-6,5 103/µL
Limfosit Absolut 3,02 1,5-3,7 103/µL
Monosit Absolut 0,41 0,2-0,4 103/µL
Eosinofil Absolut 0,12 0-0,10 103/µL
Basofil Absolut 0,03 0-0,1 103/µL
25
NRBC 0,0 %
DIAGNOSA BANDING :
• ITP Kronis + ISK
• ITP Kronis + Sangkaan SLE
• ITP Kronis + Sangkaan ISK
• ITP Kronis + Sangkaan SLE + Sangkaan ISK
• ITP Kronis + Sangkaan ISK + Sangkaan PUA-C
DIAGNOSA KERJA :
ITP Kronis + ISK
PENATALAKSANAAN :
• IVFD D5%, NaCl 0,45% 20 cc/jam • Tapering Off Prednisone dalam 2 minggu
• Injeksi Asam traneksamat 500 mg/8 jam - 5-6/3 (55 mg): 4-4-3
• Transfusi TC 5 unit/ TC Apheresis 1 unit - 7-9/3 (44 mg): 3-3-3
• Transfusi PRC I 180 cc, II 200 c - 10-12/3 (36 mg): 3-2-2
• Vit D 1x1000 mg - 13-15/3 (29 mg): 2-2-2
• Calcium 1x1000 mg - 16-18/3 (24 mg): 2-2-1
• Diet makanan biasa 2000 kalori 3x makan - 19-21/3 (19 mg): 2-1-1
utama, 1x Selingan + Ekstra susu • Injeksi Amikasin 200 mg/6 jam 26
PENJAJAKAN :
• Konsul Ke Divisi Alergi Imunologi
• Konsul Ke Divisi Nefrologi
• Konsul Ke Divisi Hemato-Onkologi Medik
• Konsul Ke Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
• Konsul Ke Divisi Obgyn
• Konsul Ke Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis
27
BAB IV
FOLLOW UP PASIEN
Tanggal : 05 Maret 2022
S Bintik-bintik merah pada tangan dan kaki hilang timbul sejak 9 bulan yang lalu, Kencing berdarah sejak 3 hari yang lalu, Keluar
gumpalan darah saat buang air kecil
O Kepala : Mata : Refleks Cahaya (+/+), Pupil isokor , Perdarahan konjungtiva os (+)
Dada : Simetris fusiformis , Retraksi (-)
Jantung : HR : 90 kali/menit, Reguler, Desah (-)
Pernafasan : RR : 20 kali/menit, Reguler , Ronki (-)
Perut : Soepel , Peristaltik (+)
Hepar/Lien : Tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, bintik merah pada tangan dan kaki (+)
28
Tanggal : 07 Maret 2022
S Bintik-bintik merah pada tangan dan kaki (+), Demam (-), Buang air kecil berdarah (+)
O Sensorium ; CM , Suhu 37℃,
Kepala : Mata : Refleks Cahaya (+/+), Pupil isokor , Perdarahan konjungtiva OS (+)
Dada : Simetris fusiformis , Retraksi (-)
Jantung : HR : 90 kali/menit, Reguler, Desah (-)
Pernafasan : RR : 20 kali/menit, Reguler , Ronki (-)
Perut : Soepel , Peristaltik (+)
Hepar/Lien : Tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, CRT< 2 detik, bintik merah pada tangan dan kaki (+)
DIVISI NUTRISI
BB : 45 kg, TB : 154 cm.
Diberi diet makan biasa 2000 kalori, 3x makan utama untuk meningkatkan kebutuhan energi dan protein
DIVISI ALERGI-IMUNOLOGI
Buang air kecil berdarah, Nyeri sendi dijumpai dibagian lutut (popliteus)
S Bintik-bintik merah di tangan dan kaki (+), BAK berdarah (+), Demam (-)
31
Tanggal : 09 Maret 2022
S Keluar darah dari alat kelamin (+), BAK darah (-), Bintik merah di tangan dan kaki (+)
DIVISI NEFROLOGI
Demam (-), BAK normal, BAK berdarah (-)
32
Tanggal : 10 Maret 2022
S Bercak darah dari genital (+), BAK darah (-), Demam (-), Bintik-bintik merah pada tangan dan kaki (+)
36
Tanggal : 12-13 Maret 2022
S Bercak darah dari genital (+), BAK darah (-), Demam (-), Bintik-bintik merah pada tangan dan kaki (+)
38
Tanggal : 14 Maret 2022
S Darah dari kemaluan sudah berhenti, Demam (-), Nyeri perut (-), Nyeri BAK (-)
40
Tanggal : 15 Maret 2022
41
BAB V
DISKUSI
DEFINISI
Immune Thrombocytopenia (ITP)
Sesuai pembahasan di tinjauan pustaka, Immune thrombocytopenia (ITP) adalah kelainan imun
dimana keadaan trombosit <100.000/µL dengan parameter hematologis lain dalam batas normal.
Pada pasien ini ditemukan penurunan nilai trombosit dari batas normal. Pemeriksaan darah lengkap
pada 07 maret 2022 didapatkan hasil trombosit 30.000/µL.
43
ETIOLOGI
Immune Thrombocytopenia (ITP)
Berdasarkan etiologi, ITP dibedakan menjadi ITP primer dan ITP sekunder. Jika tidak ditemukan
penyebab atau faktor pencetus maupun penyakit yang mendasari ITP maka disebut dengan ITP primer.
ITP sekunder adalah ITP yang dicetuskan oleh suatu penyakit atau obat-obatan.
Pada kasus ini, tidak ditemukan adanya faktor pencetus yang menyebabkan terjadinya penurunan
trombosit pada pasien sehingga pasien dikategorikan sebagai ITP primer dimana penyakit ini terjadi
oleh karena disregulasi imun yang biasanya disebabkan oleh adanya autoantibodi anti-trombosit.
44
KLASIFIKASI
Immune Thrombocytopenia (ITP)
Klasifikasi IT terbagi menjadi 3 diantaranya Newly diagnosed ITP, ITP persisten dan ITP kronik.
Newly diagnosed ITP menggantikan terminologi ITP akut (jumlah trombosit <100.000/µL yang
berlangsung hingga 3 bulan), ITP persisten adalah ITP (jumlah trombosit <100.000/µL) yang
berlangsung 3-12 bulan sedangkan ITP kronik adalah ITP yang berlangsung >12 bulan.
Pasien ini merupakan pasien lama divisi Hemato-Onkologi Anak dengan diagnosis ITP sejak
Agustus 2019 sehingga pasien ini dikategorikan ITP kronis karena telah mengalami ITP selama >12
bulan.
45
MANIFESTASI KLINIS
Immune Thrombocytopenia (ITP)
Manifestasi klinis yang sering ditemukan adalah perdarahan mukokutaneus (petekie dan purpura)
yang sering muncul pada kedua kaki dan tangan namun jarang di badan. Gejala perdarahan lain adalah
perdarahan mukosa pada mulut dan hidung serta dapat juga terjadi perdarahan traktus urinarius dan
traktus gastrointestinal. Pada perempuan, perdarahan menstruasi dapat bertambah dengan durasi lebih
lama. Perdarahan intrakranial juga dapat terjadi namun sangat jarang. Gejala tambahan meliputi cepat
lelah, lemas (fatigue), maupun gejala depresi.
Pada pasien ini, ditemukan adanya peteki pada tangan dan kaki serta adanya buang air kecil yang
berdarah. Selain itu, pasien juga mengeluhkan lemas dan badan terasa pegal.
46
DIAGNOSIS
Immune Thrombocytopenia (ITP)
Anamnesis dapat ditanyakan mengenai riwayat keluarga, riwayat perdarahan, riwayat penyakit
sebelumnya, penggunaan obat-obatan seperti antikoagulan, penggunaan alkohol serta infeksi.
Pemeriksaan fisik lengkap dapat dilakukan terutama pada bagian-bagian tubuh yang sering mengalami
perdarahan seperti mukokutan dan persendian. Pemeriksaan darah tepi sangat penting dilakukan untuk
melihat adanya penurunan jumlah trombosit <10.000/µL.
Saat di anamnesis, pasien memiliki riwayat perdarahan dengan adanya timbul peteki di tangan dan
kaki serta juga buang air kecil yang berdarah. Pada pemeriksaan darah lengkap ditemukan penurunan
nilai trombosit 30.000/µL.
47
TATA LAKSANA
Immune Thrombocytopenia (ITP)
Terapi lini pertama pada pasien ITP dapat diberikan kortikosteroid yang dapat dibarengi dengan
pemberian Intravenous immunoglobulin (IVIG) maupun Thrombocyte Concentrate (TC). Jika tidak
respon terhadap pengobatan maka dapat diberikan terapi lini kedua dan ketiga diantaranya ada Agonis
Reseptor Trombopoietin (TPO-RAs), splenektomi ataupun rituximab. Pemberian antifibrinolitik juga
dapat diberikan pada pasien ITP.
Pada kasus ini, pasien diberikan kortikosteroid yaitu prednisone dengan tapering off selama 2
minggu, transfusi TC 5 unit. Selain itu, pasien juga diberikan terapi antifibrinolitik yaitu asam
traneksamat 500 mg/8 jam.
48
PROGNOSIS
Immune Thrombocytopenia (ITP)
Pada anak-anak, sebagian besar sembuh dari ITP dalam waktu 3-6 bulan dari presentasi awal. Sekitar
10-20% anak-anak dengan ITP berkembang menjadi ITP kronis. Remisi spontan terjadi pada sekitar
50% kasus setelah bertahun-tahun dari diagnosis pada anak-anak dengan ITP kronis. Kematian akibat
ITP pada anak-anak jarang terjadi. Mayoritas mortalitas dan morbiditas pada ITP kronis terjadi karena
komplikasi dari pengobatan imunosupresif jangka panjang, infeksi maupun perdarahan hebat (e.g.
perdarahan intrakranial).
Pasien telah di diagnosis dengan ITP kronis namun masih dapat terjadi remisi jika dilakukan
penanganan yang tepat pada pasien. Prognosis pasien sangat tergantung dari ada atau tidaknya
komplikasi yang terjadi.
49
BAB VI
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Telah dilaporkan suatu kasus immune thrombocytopenia (ITP)
kronis dengan adanya infeksi ISK pada anak perempuan usia 14 tahun
6 bulan 5 hari yang telah didiagnosis ITP sejak Agustus 2019. Immune
thrombocytopenia (ITP) adalah kelainan imun dimana keadaan
trombosit <100.000/µL dengan parameter hematologis lain dalam
batas normal. Diagnosis didapatkan dari anamnesis pasien,
pemeriksaan fisik pada bagian-bagian tubuh yang sering mengalami
perdarahan yaitu tangan dan kaki serta dilakukan pemeriksaan darah
lengkap dengan hasil penurunan nilai trombosit. Selain itu, diagnosis
pasien didasari diagnosis eksklusi dimana sudah disingkirkan
penyebab trombositopenia lainnya. Terapi pada pasien ini diberikan
cairan melalui intravena, kortikosteroid, Transfusi TC 5 unit, injeksi
asam traneksamat, vitamin D, kalsium, injeksi amikasin 200 mg/6 jam,
serta pemberian nutrisi.
50
DAFTAR PUSTAKA
• Breakey VR, Blanchette VS. Childhood immune • Johnson M.C, de Alarcon P, Sills R.H., Hochberg Z. (eds):
thrombocytopenia: a changing therapeutic landscape. Semin Practical Algorithms in Pediatric Hematology and Oncology.
Thromb Hemost 2011;37:745-55. Basel, Karger, 2003, pp 54-55. doi:
• Cines DE, Bussel JB, Liebman HA, Prak ETL. The ITP 10.1159/000069599Matzdorff A, et al. Immune
syndrome: pathogenic and clinical diversity. Blood 2009; 113: Thrombocytopenia. Current Diagnostics and Therapy:
6511-6521. recommendations of a joint working group of DGHO, OGHO,
• Frederiksen Lund Maegtaek M. Norgaard M. Twenty-year SGH, GPOH, and DGTI. Oncol Res Treat 2018;41 suppl5:1-
mortality of adult patients with primary immune 30.McCrae K. Immune thrombocytopenia: No longer
thrombocytopenia: a Danish population-based cohort study. Br J 'idiopathic'. Cleve Clin J Med. 2011;78(6):358-73.
Haematol 2014; 166: 260-267. • Moulis G, Germain J, Comont T. Brun N, Dingremont C, Castel
• Grozovsky R, Begonja AJ, Liu K, et al. The AshwellMorell B, et al. Newly diagnosed immune thrombocytopenia adults:
receptor regulates hepatic thrombopoietin production via JAK2- clinical epidemiology, exposure to treatment, and evolution.
STAT3 signaling. Nat Med 2015;21:47-54. Results of the CARMEN multicenter prospective cohort, Am J
• Hopkinsmedicine.org. 2022. Idiopathic Thrombocytopenic Hematol 2017;92: 493-500.
Purpura. [online] Available at: • Neunert CE. Current management of immune
https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and- thrombocytopenia. American Society of Hematology.
diseases/idiopathic-thrombocytopenic-purpura [Accessed 18 2013;2013:276-82.
March 2022].
51
DAFTAR PUSTAKA
• Nicholas BS. Trombositopenia dan Berbagai Penyebabnya. • Teny Tjitra Sari. Immune thrombocytopenic purpura. Sari
CDK-217/vol. 41. no. 6, th. 2014. doi: Pediatri vol. 20, no. 1 (2018). Available at:
http://dx.doi.org/10.55175/cdk.v41i6.1128. https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1355.
• Nicodemus. Tatalaksana Purpura Trombositopenik Imun pada • Terrell DR, Beebe LA, Vesely SK, Neas BR, Segal JB, George
Anak. CDK-279/vol. 46 no. 9 th. 2019. doi: JN. The incidence of immune thrombocytopenic purpura in
http://dx.doi.org/10.55175/cdk.v46i9.434 children and adults: A critical review of published reports. Am J
• Pietras NM, Pearson-Shaver, A.L. Immune Thrombocytopenic Hematol. 2010 Mar;85(3):174-80.
Purpura. in StatPearls [Internet], Treasure Island (FL): • Yilmaz B, Tokuc AG, Koc A. Succesful treatment of two
StatPearls Publishing, 24 September 2020. children with refractory immune thrombocytopenic purpura
• Saidah F, Sjakti HA. Peran Pemeriksaan Immature Platelet with eltrombopag. Acad J Ped Neonatol 2018;7(1):555758.
Fraction dalam Imun Trombositopenia. Sari Pediatr. • Zufferey A, Kapur R, Semple JW. Pathogenesis and therapeutic
2018;20(3):190. mechanisms in immune thrombocytopenia (ITP). J Clin Med.
• Sandy Wijaya. Immune Thrombocytopenia. CDK-280/vol. 46 2017;6(2). pii: E16. doi: 10.3390/ jcm6020016.
no. 11 th. 2019. doi: http://dx.doi.org/10.55175/cdk.v46i11.405.
• Schoonen WM, Kucera G, Coalson J, Li L, Rutstein M, Mowat
F, Fryzek J, Kaye JA. Epidemiology of immune
thrombocytopenic purpura in the General Practice Research
Database. Br J Haematol. 2009 Apr;145(2):235-44.
52
TERIMA KASIH