KEMENKES MALANG
No. Dokumen :
SOP.KMB 2.
No. Revisi :
00
STANDART
OPERASIONAL
PROSEDUR
Tanggal Terbit :
JAW THRUST
MANEUVER
(PENDORONGAN
RAHANG BAWAH)
Halaman :
Pengertian
Indikasi
Tujuan
Petugas
/
pelaksana:
Perawat,
dosen,
CI, MHs.
Merupakan suatu tindakan membuka jalan nafas bagi
korban yang mengalami trauma pada tulang belakang
1. Pasien tidak sadar
2. Jalan napas tidak adekuat
1. Untuk mempertahankan dan memelihara kepatenan
jalan napas.
2. Untuk menghilangkan obstruksi parsial maupun total
akibat kesalahan letak dimana lidah jatuh kebelkang
pharynx atau epiglottis setingkat larynx
Petugas
1. Dokter
2. Perawat Registered Nurse (RN)
3. Perawat Emergency/Paramedik
kondisi
lingkungan
amankan
pasien
dan
tempat
penolong
dari
kejadian,
bahaya
lingkungan.
2. Penolong memasang APD, terutama untuk penolong
yang berasal dari team ambulance pre hospital.
3. Kaji respon atau kesadaran dengan sapa atau panggil
korban dengan suara yang keras pak!, Pak!... Apa
anda baik baik saja? Lalu tepuk atau goyang tubuh
korban.
4. kaji kemungkinan responden mengalami fraktur
cervical dengan melihat tanda tanda: luka luka di
kepala, mata lebam, hidung dan telinga berdarah, ada
fraktur clavikula, riwayat trauma menunjang untuk
fraktur cervikal.
5. Penolong berlutut di sisi atas kepala penderita
letakkan kedua siku penolong sejajar dengan posisi
penderita, kedua tangan memegang sisi kepala.
6. Kedua sisi rahang bawah dipegang ( jika pasien anak
atau bayi gunakan dua atau tiga jari pada sisi rahang
bawah ).
7. Gunakan kedua tangan untuk menggerakkan rahang
bawah ke posisi depan secara perlahan. Gerakan ini
mendorong lidah ke atas sehingga jalan nafas
terbuka.
8. Pertahankan posisi mulut pasien tetap terbuka.
9. Lihat ada sumbatan atau tidak dan rasakan dengan
pipi penolong untuk mengetahui jalan nafas.
Evaluasi