Anda di halaman 1dari 16

PERAWATAN STOMA

(MENGGANTI
KANTONG
KOLOSTOMI)
PENGERTIAN
 Stoma adalah perlubangan sementara atau
permanen dinding abdomen pada waktu
prosedur pembedahan untuk mengeluarkan
pembuangan air besar atau air seni.

 Perawatan Kolostomi adalah sebuah


tindakan keperawatan dalam hal
membersihkan stoma kolostomi, kulit
sekitar stoma , dan mengganti kantong
kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan
INDIKASI PEMBUATAN STOMA

 Indikasi utama yang paling sering adalah


kondisi kegawatan obstruksi pada kolon
atau perforasi kolon dengan peritonitis.

 Obstruksi kolon paling sering pada


penderita kanker kolon atau rektum,
divertikular disease, atau trauma pada
kolon distal dengan perforasi
Tujuan dari perawatan
kolostomi
- Menjaga kebersihan pasien sendiri.
- Mencegah terjadinya infeksi.
- Mencegah terjadinya iritasi kulit sekitar
stoma.
- Mempertahankan akan kenyamanan pasien
dan lingkungannya.
Persiapan pasien
 Memberi penjelasan pada pasien tentang tujuan
tindakan dari perawatan kolostomi.
 Mengatur posisi tidur pasien (supinasi)
 Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan
pasien serta privacy dengan (menutup gorden
jendela, pintu, memasang penyekat tempat
tidur), mempersilahkan keluarga untuk menunggu
di luar.
 Bila pasien akan pulang dan diperlukan untuk
belajar perawatan kolostomi maka keluarga
dipersilakan untuk berada di sisi pasien untuk
dapat belajar bagaimana merawat kolostomi bila
di rumah.
Persiapan alat
 Kolostomi bag atau cincin tumit, bantalan kapas, kain
berlubang, dan kain persegi empat.
 Kapas sublimate/kapas basah, NaCl.
 Kapas kering atau tissue.
 1 pasang sarung tangan bersih.
 Kantong untuk balutan kotor.
 Baju ruangan / celemek.
 Bethadine (bila perlu) bila mengalami iritasi.
 Zink salep.
 Perlak dan alasnya.
 Plester dan gunting.
 Bila perlu obat desinfektan.
 Bengkok.
 1 Set alat ganti balut.
Pelaksanaan dan Prosedur Perawatan
 Cuci tangan
 Gunakan sarung tangan
 Letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien
sesuai letak stoma
 Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh
pasien.
 Mengobservasi produk stoma (warna, konsistensi, dll).
 Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan
menggunakan pinset dan tangan kiri menekan kulit pasien.
 Meletakan kolostomi bag kotor dalam bengkok.
 Melakukan observasi terhadap kulit dan stoma.
 Membersihkan kolostomi dan kulit disekitar kolostomi
dengan kapas sublimat / kapas hangat (air hangat) / NaCl.
 Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati
menggunakan kassa steril
 Memberikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi
pada kulit sekitar stoma.
 Menyesuaikan lubang kolostomy dengan stoma
colostomi.
 Menempelkan kantong kolostomi dengan posisi
vertical/horizontal/miring sesuai kebutuhan pasien.
 Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi.
 Merekatkan / memasang kolostomi bag dengan tepat
tanpa udara didalamnya.
 Merapikan klien dan lingkungannya.
 Membereskan alat-alat dan membuang kotoran.
 Melepas sarung tangan.
 Mencuci tangan.
 Membuat catatan perawatan.
Hal yang harus dikomunikasikan serta
diajarkan pada pasien

 Teknik penggantian / pemasangan kantong kolostomi


yang baik dan benar.
 Teknik perawatan stoma dan kulit sekitar stoma.
 Waktu penggantian kantong kolostomi.
 Teknik irigasi kolostomi dan manfaatnya bagi pasien.
 Jadwal makan atau pola makan yang harus dilakukan
untuk menyesuaikan.
 Pengeluaran feses agar tidak mengganggu aktifitas
pasien.
 Berbagai jenis makanan bergizi yang harus dikonsumsi.
 Berbagai aktifitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan
oleh pasien.
 Berbagi hal / keluhan yang harus dilaporkan segera pada
dokter ( jika pasien sudah dirawat dirumah / home
care).
 Berobat / kontrol ke dokter secara teratur.
 Makanan yang tinggi serat.
 Hindari makanan dan minuman yang menyebabkan
kelebihan gas seperti brokoli, kol, kacang - kacangan,
jagung, soda, mentimun, susu, jamur, bawang.
 Minum 8 - 10 gelas sehari.
AKTIFITAS DAN KEGIATAN
SEHARI – HARI

 Pakai baju yang seperti biasanya.


 Hindari penggunaan ikat pinggang yang
menekan stoma.
 Mandi seperti biasa.
 Dapat bekerja seperti biasa setelah pulih
dari operasi.
 Olah raga dilakukan setelah 3 bulan pasca
operasi.
Komplikasi
 Obstruksi/ penyumbatan.
 Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus
atau adanya pengerasan feses yang sulit dikeluarkan. Untuk
menghindari terjadinya sumbatan, pasien perlu dilakukan
irigasi kolostomi secara teratur.
 Pada pasien dengan kolostomi permanen tindakan irigasi ini
perlu diajarkan agar pasien dapat melakukannya sendiri di
kamar mandi.

 Infeksi.
 Kontaminasi feses merupakan factor yang paling sering menjadi
penyebab terjadinya infeksi pada luka sekitar stoma.
 Oleh karena itu pemantauan yang terus menerus sangat
diperlukan dan tindakan segera mengganti balutan luka dan
mengganti kantong kolstomi sangat bermakna untuk mencegah
infeksi.
 Retraksi stoma / mengkerut.
 Stoma mengalami pengikatan karena kantong
kolostomi yang terlalu sempit dan juga karena
adanya jaringan scar yang terbentuk disekitar
stoma yang mengalami pengkerutan.
 Prolaps pada stoma.
 Terjadikarena kelemahan otot abdomen atau
karena fiksasi struktur penyokong stoma yang
kurang adekuat pada saat pembedahan.
 Stenosis (Penyempitan dari lumen stoma).
 Perdarahan stoma
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai