Anda di halaman 1dari 6

3.

M3- Metode

a. Penerapan MPKP
Metode yang digunakan di ruangan ICCU RSUP Sanglah adalah metode
primer. Metode primer ini adalah penugasan seorang perawat professional,
yang disebut perawat primer sebagai penanggung jawab utama pemberi
asuhan keperawatan pada pasien (Nursalam,2014).
Alasan menggunakan metode primer adalah penerapan metode primer
dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Perawat primer akan
melakukan pengkajian dan asuhan keperawatan yang komfrehensif. Dalam
metode primer hanya satu perawat yang bertanggung jawab dan
bertanggung gugat dalam perencanaan dan koordinasi asuhan
keperawatan,jangkuan observasi setiap perawat di ruangan 4-6 pasien.
Pemahaman perawat terhadap metode yang digunakan, seluruh
perawat ruang ICCU RSUP Sanglah memahami dengan baik penerapan
metode primer dan memahami tugas masing - masing perawat.
Kendala dalam penerapan MPKP adalah dalam SDM penetapan
menjadi perawat primer karena memerlukan beberapa kriteria yaitu,
kemampuan asertif, self direction, kemampuan mengambil keputusan yang
tepat,menguasai keperawatan klinik, akuntabel serta mampu berkolaborasi
dengan baik antar berbagai disiplin ilmu.
b. Timbang Terima
Di ruang ICCU RSUP Sanglah dilaksanakan timbang terima
Kajian Teori: Timbang terima merupakan (Operan) teknik atau cara
untuk menyampaikan dan menerima sesuatu ( laporan) yang berkaitan
dengan Kondisi pasien.Timbang terima pasien dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan tentang tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum dilakukan. Timbang terima
dilakukan oleh perawat primer ke perawat penanggung jawab sore atau
malam disampaikan secara lisan maupun tertulis. Timbang terima dilakuan
di nurse station selama ± 15 menit dan selama 3 menit di setiap pasien
(Nursalam,2014)
Pelaksanaan di ruangan:
Timbang terima diruangan ICCU RSUP Sanglah dilaksanakan setiap
pergantian jaga. Timbang terima dari petugas jaga malam kepada petugas
jaga pagi diikuti oleh kepala ruangan, pada jaga sore dan malam timbang
terima dari perawat primer kepada perawat penanggung jawab. Timbang
terima dilakukan sambil berkeliling melihat kondisi pasien
Kesenjangan:
Pada kajian teori timbang terima lama dilakukan di nurse station namun
pelaksanaan dirungan ICCU RSUP Sanglah timbang terima dilakukan di
pasien karena lembar observasi ada di setiap pasien.
c. Sentralisasi obat
Di ruang ICCU RSUP Sanglah sentralisasi obat sudah dilaksanakan.
Kajian teori:
Sentralisai obat adalah pengolahan obat dimana seluruh obat yang
diberikan kepada pasien baik obat oral maupun obat injeksi diserahkan
sepenuhnya kepada perawat ( Nursalam,2007).
Pelaksanaan diruangan:
Sentralisasi obat sudah dilaksanakan di ruang ICCU RSUP Sanglah.
Adapun alur sentralisai obat dimulai dari saat obat diresepkan oleh dokter
diserahkan ke depo farmasi melalui perawat,maka untuk sentralisasi obat
dijelaskan kepada keluarga pasien dan menanda tangani informed consent.
Dari depo farmasi obat diambil oleh perawat selanjutnya dikelola oleh
perawat diruangan. Catatan obat pasien ditulis di lembar observasi pasien,
penyimpanan obat oral dan injeksi dipisahkan setiap pasien memiliki
tempat obat masing-masing.
Kesenjangan:
Pada sentralisasi obat tidak ada kesenjangan antara kajian teori dan
pelaksanaan diruangan.
d. Supervisi Keperawatan

Di ruang ICCU RSUP Sanglah dilaksanakan supervisi keperawatan

Kajian Teori :

Supervisi adalah suatu teknik atau pelayanan yang tujuan utamnya adalah
untuk mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (Nursalam,
2002). Supervisi Keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-
sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka
mencapai tujuan.

Pelaksanaan Supervisi di Ruangan dilakukan sesuai dengan teori :

1. Kepala ruangan merupakan ujung tombak penentu tercapai atau


tidaknya tujuan dari pelayana kesehatan, selain itu juga bertanggung
jawab dalam supervisi pelayan keperawatan dan mengawasi perawat
pelaksana dalam melaksanakan praktik keperawatan diruang
perawatan sesuai dengan yang didelegasikan.
2. Pengawas keperawatan, bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan
kepada kepala ruangan yang ada di instalasinya.
3. Kepala seksi keperawatan, mengawasi instalasi dalam melaksanakan
tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.

Kesenjangan :

Tidak ada kesenjangan antara terori dengan yang dilaksanakan di ruangan.


e. Discharge Planing

Di ruang ICCU RSUP Sanglah dilakukan discharge planing sebelum


pasien pulang (BPL)

Kajian Teori :

Perencanan pulang (discharge planing) merupakan suatu proses yang


dinamis dan sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang
dilakukan untuk memberikan kemudahan pengawasan pelayanan
kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang. Perencanan
pulang merupakan proses yang dinamis, agar tim kesehatan mendapatkan
kesempatan yang yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan
keperawatan mandiri di rumah. Perencanaan pulang didapatkan dari proses
interaksi ketika keperawatan profesional, pasien, dan keluarga
berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas keperawatan
yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah
pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin
yang sebenarnya (Swenberg, 2000 dalam Nursalam 2002).

Pelaksanaan di Ruangan :

1. Tahap persiapan :
PP sudah siap dengan status pasien dan format discharge planning,
menyebutkan masalah pasien, menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada pasien dan keluarga.
2. Tahap pelaksanan :
PP menyampaikan pendidikan kesehatan, melakukan demontrasi dan
redemontrasi seperti diet, aktivitas dan istirahat, minum obat teratur,
dan keperawatan diri. PP akan menanyakan kembali pada pasien dan
keluarga tentang materi yang telah disampaikan, kemudian PP
mengucapkan terima kasih dan dilanjutkan dengan pendokumentasian.
Kesenjangan :
Tidak ada kesenjangan antara teori dengan yang dilaksanakan diruangan.

f. Ronde Keperawatan
Di ruangan ICCU RSUP Sanglah dilaksanakan ronde keperawatan.
Kajian Teori :
Ronde Keperawatan adalah kegitan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping
melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus ini harus dilaksanakan oleh perawat primer atau
konselor, kepala ruangan, dan perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).

Pelaksanan di Ruangan :

Ronde Keperawatan dilakukan menggunakan FGD yang dilakukan 4 kali


dalam setahun sesuai dengan kesepakatan yang dijadwalkan. Dalam ronde
keperawatan setiap masalah diselesaikan bersama dengan Katim, PP, PA
dan Kondinator.

Kesenjangan :

Setiap ada masalah ronde keperawatan dilakukan secara langsung dan hari
itu oleh Katim, PP, PA dan Kordinator di ruang ICCU RSUP Sanglah, dan
tidak lagi menunggu jadwal yang sudah ditentukan tersebut.
4. M4 – Money
Pendapatan RSUP Sanglah berasal dari dana APBN dan BLU.
Dana APBN sangat tergantung dari anggaran yang turun dari Kementerian
Kesehatan, dan dana ini untuk kegiatan belanja pegawai, belanja barang
sesuai tupoksi dan belanja modal seperti untuk pembangunan gedung serta
kebutuhan peralatan kesehatan.M5

5. M5 – Market
Data Sepuluh Penyakit Yang Dirawat di ruang ICCU RSUP Sanglah
Periode bulan September, Oktober dan November 2018

No Kasus Jumlah Persentasi


Sep Okto Nov Sep Okto Nov
1. STEMI 39 39 34
2. NSTEMI 12 8 6
3. AHF 9 11 11
4. ARITMIA 6 5 7
5. PRE CATH 3 4 9
6. CHF 3 4 4
7. EFUSI 3 3
8. UAP 1 3 2
9. POST CATH 1 2
10. SYOK KARDIO 2

Anda mungkin juga menyukai