o Topik : Diare
S Sasaran : Ibu yang memiliki balita
Tempat : Puskesmas Pauh Padang
a Hari/tanggal : Rabu, 22 April 2015
Waktu : 30 menit.
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pengunjung poli anak mampu mengetahui cara-cara
pencegahan diare dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
B. METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
C. MEDIA
Media yang digunakan adalah power point presentation (PPT)
D. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 5 Pembukaan :
Menit Membuka kegiatan Menjawab salam
dengan
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Kontrak waktu Memperhatikan
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan Memperhatikan
2. 15 Isi :
Memperhatikan dan menjawab
Menit Menjelaskan pengertian diare pertanyaan yang diajukan
Memperhatikan
1. DEFISIENSI DIARE
a. Definisi Diare
Diare adalah salah satu gangguan kesehatan yang lazim memengaruhi banyak orang.
Gangguan ini adalah suatu gejala dan bukan penyakit. Ada beberpa penyebab diare yang mungkin,
tetapi yang paling umum adalah infeksi.
Diare adalah penyebab utama penyebab utama penyakit dan kematian anak-anak di Negara-negara
berkembang, seperti India atau Indonesia. Diare juga merupakan penyebab penting dari gizi buruk
atau malnutrisi. Ini karena anak-anak cenderung makan lebih sedikit dalam suatu episode diare.
Juga, diare dapat memengaruhi pencernaan makanan secara buruk. Akibatnya, tubuh mungkin
tidak dapat memanfaatkan makanan dengan efektif.
Tubuh kita membutuhkan nutrien tambahan ketika menderita infeksi apapun
untuk memerangi kuman-kuman yang menyebabkan penyakitnya. Makanan yang tidak memadai
dan pencernaan yang tidak baik secara bersama-sama berpengaruh buruk terhadap status nutrisi
seorang anak. Diare dan atau komplikasinya dapat dicegah dengan cara-cara yang sederhana dan
efektif.
b. Penyebab diare
Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui perantara hewan, kuman yang
berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan).
a. Faktor instrinsik
Faktor intrinsik atau faktor penjamu antara lain: genetik, umur, jenis kelamin, keadaan fisiologis,
kekebalan, maupun sifat-sifat dari manusia itu sendiri.
b. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik berasal dari faktor lingkungan baik berupa lingkungan fisik, biologis, maupun sosial
ekonomi, termasuk didalamnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Selain faktor-faktor diatas, sifat-sifat mikro organisme sebagai agen penyebab penyakit juga
merupakan faktor penting dalam proses timbulnya penyakit infeksi. Sifat-sifat mikro organisme tersebut
antara lain: patogenitas, virulensi, tropisme, serangan terhadap penjamu, kecepatan berkembang biak,
kemampuan menembus jaringan, kemampuan memproduksi toksin dan kemampuan menimbulkan
kekebalan
Tanda dan gejala diare adalah mual dan muntah, panas, gelisah, suhu badan mungkin meningkat,
nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair, mungkin mengandung
darah atau lendir, warna tinja menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu. Anus dan sekitarnya
menjadi lecet karena tinja menjadi asam (Depkes, 1992).
Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak, yaitu:
berat badan menurun, turgor berkurang. Dapat juga terjadi dehidrasi ringan, sedang dan berat, dan
berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik dan hipertonik (PetrusA,
1990).
2. PENYEBAB DIARE
Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam tubuh melaui perantara hewan, kuman
yang berada dalam makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan). Penyebab
lainnya dalah :
a. Kondisi psikologis yang tidak stabil
b. Makanan yang merangsang peristaltic usus
c. Makanan pedas, dll.
Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus diberi cairan
sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai pertolongan pertama, diberi
cairan rumah tangga seperti air tajin, air sayur, air matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan
elektrolit berupa oralit. Jika tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan gula garam. Cara
pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh munjung gula pasir, seperempat sendok teh
mujung garam, dilarutkan dalam satu gelas air matang ( 200 cc). Selanjutnya penderita diberi
minum.
5. PENCEGAHAN DIARE
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Menutup makanan dan minuman
Mencuci makanan/ sayuran
Selalu minum air yang sudah dimasak
Menjaga kebersihan diri
Menjaga kebersihan lingkungan : Rumah, aluran air, sampah di buang pada tempatnya dan ditutup
Makan makanan yang sehat / bergizi
Bila telah dialkukan upaya pertolongan pertama namun diare masih terus berlangsung segera
bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.