Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIFITAS DAN


ISTIRAHAT

DISUSUN OLEH :

NUHA MUNIROH
G3A012095

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2012
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT

A. PENGERTIAN
Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya
kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja.
Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan system persarafan dan
muskuloskeletel.
Kebutuhan aktivitas (pergerakan) merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan
dengan kebutuhan dasar dan tidur, dan saling mempengaruhi manusia yang lain seperti
istirahat.
Aktivitas sebagai salah satu tanda bahwa seseorang itu dalam keadaan sehat.
Seseorang dalam rentang sehat dilihat dari bagaimana kemampuannya dalam melakukan
berbagai aktivitas seperti misalnya berdiri, berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas
seseorang itu tidak terlepas dari keadekuatan system persarafan dan musculoskeletal.
Aktivitas sendiri sebagai suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan hal tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

B. KONSEP DASAR
1. Fisiologi Pergerakan
Pergerakan merupakan rangkaian yang terintegrasi antara system musculoskeletal
dan system persarafan.
a. Sistem Musculoskeletal berfungsi sebagai :
1) Mendukung dan memberi bentuk jaringan tubuh
2)    Melindungi bagian tubuh tetentu seperti hati, ginjal, otak dan paru-paru
3) Tempat melekatnya otot dan tendon
4) Sumber mineral seperti garam dan posfat
5) Tempat produksinya sel darah
b. Sistem Otot Berfungsi Sebagai :
1) Pergerakan
2) Membentuk postur
3) Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi
2. NILAI NILAI NORMAL
a. Tingkat aktivitas
Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut :
Tingkat Aktivitas / Mobilisasi Kategori
Mampu merawat diri sendiri secara
Tingkat 0
penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaaan alat
Memerlukan bantuan atau
Tingkat 2
pengawasan orang lain
Memerlukan bantuan, pengawasan
Tingkat 3
orang lain dan peralatan
Sangat tergantung dan tidak dapat
Tingkat 4 melakukan atau berpartisipasi
dalam perawatan

b. Rentang Gerak Sendi


Gerak Sendi Derajat Rentang yang Normal
Bahu :
 Aberhubungan denganuksi 180
Siku :
 Fleksi 150
Pergelangan Tangan :
  Fleksi 80 – 90
  Ekstensi 80 – 90
  Hiperekstensi 70 – 90
  Aberhubungan denganuksi 0 – 20
  Adduksi 30 – 50
Tangan Dan Jari :
  Fleksi 90
  Ekstensi 90
  Hiperekstensi 30
  Aberhubungan denganuksi 20
  Adduksi 20
Keterangan :
      Fleksi               ; Menekuk persendian
      Ekstensi           : Meluruskan persensian
      Aberhubungan denganuksi     : Gerakkan anggota tubuh ke arah atas
      Adduksi          : Gerkana anggota tubuh menjauhi aksis
                                                     Rotasi : Memutar atau menggerakkan suatu bagian melingkar
aksis
      Pronasi            : Memutar ke bawah
      Supinasi           : Memutar ke atas
      Infers               : Menggerakkan ke dalam
      Efersi               : Menggerakkan ke luar
c. Derajat Kekuatan Otot Untuk mengetahui seberapa  derajat kekuatan otot dapat
digunakan dengan sekala sebagai berikut :

Kakuatan Otot
Skala Keternagan
(%)
0 0 Paralisis sempurna
Tidak ada gerakkan, kontraksi otot
1 10
dapat dipalpasi atau dilihat
Gerakkan otot penuh melawan gravitasi
2 25
dengan topangan
Gerkkan yang normal melawan
3 50
gravitasi
Gerakkan penuh yang normal melawan
4 75
gravitasi dan melawan tahanan minimal
Kekuatan normal, gerkkan penh yang
5 100 normal melawan gravitasi dan melawan
tahanan penuh

3. POSTUR TUBUH (BODY ALIGMENT)


Postur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang
berhubungan dengan bagian tubuh lain. Bagian yang dipelajari dari postur tubuh
adalah persendian,, tendon, ligamen, dan otot. Apabila keempat bagian tersebut
digunakan dengan benar dan terjadi keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi
tubuh maksimal, seperti dala posisi duduk, berdiri dan berbaring yang benar.

Potur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungssi tangan dengan baik,
mengurangi jumlah energy yang digunakan, memperthaankan keseimbangan,
mengurangi kecelakaan, memperluas ekspansi paru dan menigkatkan sirkulasi renal
dan gastrointestinal. Untuk mendapatkan postur tubuh yang benar, terdapat beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan, diantaranya :
a. Keseimbangan dapar dipertahankan jika garis gravitasi (line og gravy – garis
imajiner vertical) melewati pusat gravitasi (center of gravity – titik yang berada
di pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support – posisi
menyangga atau menopang tubuh)
b. Jikadara tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan
keseimbangan akan lebih besar.
c. Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, enegi akan lebih banya
digunakan untuk memperthanakan keseimabangan.
d. Dasar tumpuan yang luas dan bagian – bagian dari postur tubuh yang baik akan
menghemat energy dan mencegah kelelahan otot.
e. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidak nyamanan otot.
f. Mempertkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan
ligament.
g. Posisi dan aktivitas yang  bervariasi dapat membantu mempertahankan otot dan
mencegah kelelahan
h. Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.
i. Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah
beban belakang.
j. Postur yang buru dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri,
kelelahan otot, dan kontraktur.

4. BODY MECHANIC
Mekanika adalah penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai
fungsinya. Melakukan aktivitas dan istirahat pada posisi yang benar akan
meningkatkan kesehatan.
Ortopedik adalah pencegahan dan perbaikan dari kerusakan struktur tubuh
seperti pada orang yang mengalami gangguan otot. Orang yang bedrest lama akan
menurunkan tonus otot.
Perlu dipahami tentang body aligment, keseimbangan dan kooerdinasi.
a. Body aligment/postur
Postur yang baik karena menggunakan otot dan rangka tersebut secara
benar. Misalnya pada posisi duduk, berdiri, mengangkat benda, dll.
b. Keseimbangan
Keadaan postur yang seimbang sesuai dengan garis sumbu dengan
sentralnya adalah gravitasi.
c. Koordinasi pergerakan tubuh
Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti
kemampuan mengangkat benda, maksimal 57 % dari berat badan.

5. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POSTUR TUBUH DAN


PERGERAKKAN
a. Tingkat perkembangan tubuh
Usia akan mempengaruhi tingkat perkembangan neorumuskuler dan tubuh
secara proporsional, postur, pergerakan dan refleks akan berfungsi secara
optimal.
b. Kesehatan fisik
Penyakit, cacat tubuh dan immobilisasi akan mempengaruhi pergerakan tubuh
c. Keadaan nutrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan obesitas dapat
menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas
d. Emosi
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh seseorang.
Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan semangat yang kemudian sering
dimanifestasikan dengan kurangnya aktivitas

e. Kelemahan neorumuskel dan skeletal


Adanya abnormal postur seperti scoliosis, lordosis dan kiposis dapat
berpengaruh terhadap pergerakan
f. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja dikantor kurang melakukan aktivitas bila dibandingkan
dengan petani atau buruh.
g. Status kesehatan
h. Gaya hidup
i. Perilaku dan nilai
C. MOBILISASI
1. Pengertian Mobilisasi
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan
bebas (Kosier, 19890)
2. Tujuan dai mobilisasi antara lain:
a. Memnuhi kebutuhan dasar manusia
b. Mencegah terjadinya trauma
c. Mempertahankan tingkat kesehatan
d. Memperrthanakan interaksi social dan peran sehari – hari
e. Mencegah hilangnya kamampuan funsi tubuh.
3. Faktor yang mempengaruhi mobilisasi :
a.    Gaya hidup
b. Proses penyakit dan injuri
c. Kebudayaan
d. Tingkat energy
e. Usia dan satud perkembangan

D. IMOBILISASI
Imobilisasi adalah ketidakmamapuan untuk bergerak secara aktif akibat berbagai
penyakit atau impairment (gangguan pada alat / organ tubuh) yang bersifat fisik atau
mental. Imobilisasi juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan tidak bergerak/tirah
baring  yang terus – menerus selama 5 hari akibat perubahan fungdi fisiologis
(Lindgren et al, 2004)

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURANGNYA PERGERAKAN


ATAU IMMOBILISASI
1. Gangguan musculoskeletal
a. Osteoporosis
b. Atropi
c. Kontraktur
d. Kekakuan dan sakit sendi
2. Gangguan kardiovaskuler
a. Postural hipotensi
b. Vasodilatasi vena
c. Peningkatan penggunaan valsava maneuver
3. Gangguan system respirasi
a. Penurunan gerak pernafasan
b. Bertambahnya sekresi paru
c. Atelektasis
d. Hipotesis pneumonia
ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT

A. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Yang biasa muncul pada pasien dengan gangguan aktivitas dan latihan adalah rasa
nyeri, lemas, pusing, mengeluh sakit kepala berat, badan terasa lelah, muntah tidak
ada, mual ada, bab belum lancar terdapat warna kehitaman dan merah segar hari
belum bab, urine keruh kemerahan, parese pada ekstermitas kanan ataupun fraktur.
Nyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung lamanya serangan. Untuk
memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:
a. Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi faktor
presipitasi nyeri.
b. Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien.
Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
c. Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar
atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d. Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa
berdasarkan  skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit
mempengaruhi kemampuan fungsinya.
e. Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada
malam hari atau siang hari.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari nyeri/fraktur, yang
nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa
kronologi terjadinya nyeri/fraktur tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan
kekuatan yang terjadi dan bagian tubuh mana yang terkena. Selain itu, dengan
mengetahui mekanisme terjadinya nyeri bisa diketahui nyeri yang lain.
3. Riwayat penyakit dahulu.
Ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang mengalami hipertensi apakah
sebelumnya pasien pernah mengalami penyakit seperti saat ini.
4. Riwayat kesehatan keluarga.
Perlu dikaji penyakit riwayat keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang
atau tidak. Penyakit tulang merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya
fraktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapa keturunan,
dan kanker tulang yang cenderung diturunkan secara genetik
5. Riwayat kesehatan lingkungan klien
B. POLA FUNGSI KESEHATAN (GORDON)
1. Persepsi Terhadap Kesehatan – Manajemen Kesehatan
a. Tingkat pengetahuan kesehatan / penyakit meliputi sebelum sakit dan selam sakit
b. Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan meliputi sebelum sakit dan selam
sakit
c. Faktor-faktor resiko sehubungan dengan kesehatan
2. Pola Aktivitas Dan Latihan
Menggunakan tabel aktifitas meliputi makan, mandi berpakaian, eliminasi,
mobilisaasi di tempat tidur, berpindah, ambulansi, naik tangga, serta berikan
keterangan skala dari 0 – 4 yaitu :
0      : Mandiri
1      : Di bantu sebagian
2      : Di bantu orang lain
3      : Di bantu orang dan peralatan
4      : Ketergantungan / tidak mampu
3. Pola Istirahat Tidur
Ditanyakan :
a.    Jam berapa biasa mulai tidur dan bangun tidur
b.   Sonambolisme
c. Kualitas dan kuantitas jam tidur
4. Pola Nutrisi -  Metabolic
Ditanyakan :
a. Berapa kali makan sehari
b. Makanan kesukaan
c. Berat badan sebelum dan sesudah sakit
d. Frekuensi dan kuantitas minum sehari
5. Pola Eliminasi
a. Frekuensi dan kuantitas BAK dan BAB sehari
b. Nyeri
c. Kuantitas
6. Pola Kognitif Perceptual
Adakah gangguan penglihatan, pendengaran (Panca Indra)
7. Pola Konsep Diri
a. Gambaran diri
b. Identitas diri
c. Peran diri
d. Ideal diri
e. Harga diri
8. Pola Koping
Cara pemecahan dan penyelesaian masalah
9. Pola Seksual – Reproduksi
Ditanyakan : adakah gangguan pada alat kelaminya.
10. Pola Peran Hubungan
a. Hubungan dengan anggota keluarga
b. Dukungan keluarga
c. Hubungan dengan tetangga dan masyarakat.
11. Pola Nilai Dan Kepercayaan
a. Persepsi keyakinan
b. Tindakan berdasarkan keyakinan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan mobilisasi
2. Resiko cedera berhubungan dengan ketidaktepatan posisi
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan tirah baring
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan
C.    PERENCANAAN / INTERVENSI

NoDP Tujuan Intervensi Rasional


1 Setelah dilakukan tindakan Activity Therapy ( 4310 ): Dengan mencatat segala
keperawatan selama…x24 jam Monitor emosi, fisik, social keb program aktv ps maka
diharapkan pasien dapat pasien dalam pemenuhan dapat diketahui sejauh
melakukan aktivitasnya dengan program aktivitas : mana tingkat pemenuhan
normal ditandai :   Anjurkan ps untuk keb
Activity Tolerance ; meningkatkan batasan aktv Semakin meningkat aktv
  (000501) Pemenuhan keb O2 yang dicapainya yang dicapai maka
mencukupi dalam memenuhi aktv semakin cepat ps mandiri
dalam batas normal   Fokuskan pada aktv yang bias dalam pemenuhan keb
  (000502) Rata-rata TD dalam dilakukan pasien Jika ps tidak mampu
batas normal melakukan aktv terlalu
  (000503) Rata-rata pernapasan
  Anjurkan klg untuk membantu banyak jangan dipaksa
dalam batas normal memenuhi kebutuhan pasien Ps akan terbantu dalam
  (000507) Warna kulit normal pemenuhan keb selama
  (000513) Laporan   Kolaborasikan dengan terapis belum bias mndiri
dalam
pencapaian kebutuhan sehari-hari dalam latihan pemenuhan Dengan adanya kolaborasi
aktivitas akan lebih efektif dan
Keterangan : efisien dalam memenuhi
1 : Selalu menunjukkan. keb.
2 : Sering menunjukkan.
3 : Kadang menunjukkan.
4 : Jarang menunjukkan.
5 : Tidak pernah menunjukkan.
2 Setelah dilakukan tindakan kep Enviromental Management Dengan lingkungan yang
selama….x24 jam diharapkan Safety (6480) : aman Ps terhindar dari
  Identifikasi
resiko cedera dapat dihindari keamanan yang cedera
ditandai dengan : diperlukan ps Untuk mengamankan Ps
Risk Control :   Identifikasi agen-agen penyebab dari resiko cedera yang
  (190202) Monitor lingkungan cedera di sekitar Ps bias disebabkan oleh agen-
yang dapat menjadi penebab agen cedera tsb
resiko cedera   Gunakan alat-alat pelindung Menciptakan /
  (190205) Dapat mengatur control menyiapkan alat pelindung
resiko yang diperlukan   Ajarkan tentang agen resiko akan bermanfaat untuk
  (190208) Merubah gaya hidup tinggi yang dapat menyebabkan keamanan Ps
untuk mengurangi resiko cedera cedera Dengan adanya
  (190211) dapat mengidentifikasi pengetahuan tsb Ps akan
resiko cedera   Kolaborasikan dengan tim medis dapat menciptakan
  (190214) Menerima dukungan lain dalam menciptakan lingkungan aman sec
orang lain untuk mengontrol lingkungan yang aman mandiri
resiko cedera. Hal ini akan sangat
membantu agar kondisis
Keterangan : Ps lebih terjaga
1 : Tdk prnh menyebutkan.
2 : Jarang menyebutkan.
3 : Kadang menyebutkan.
4 : Sering menyebutkan.
5 : Selalu menyebutkan.

3 Setelah dilakukan tindakan kep Bed Rest Care (0740) : Menjelaskan semua
selama…x24 jam diharapkan tindakan kep kepada ps
  Jelaskan alasan Bedrest
pasien mampu dalam mobolisasi penting untuk proses kep
secara mandiri ditandai dengan : Bed rest lama tanpa
Mobility Level :   Monitor kondisi kulit perubahan posisi akan bias
  (020801) Keseimbangan dalam melukai kulit
aktv   Monitor konstipasi Bed rest lama akan
  (020803) Rentang otot normal menyebabkan perubahan
skala 5   Jaga agar linen tetap bersih peristaltic
  (020806) Berjalan mandiri Memberikan kenyamanan
  (020804) rentang sendi normal.   Ajarkan latihan ditempat tidur pada Ps
Untuk mengurangi
Keterangan : kekakuan sendi dan otot
1 : Tidak memerlukan bantuan.
2 : Membutuhkan bantuan orang
lain dan alat
3 : Membutuhkan bantuan oarang
lain.
4 : Membutuhkan bantuan alat.
5 : Mandiri penuh.

5 Setelah dilakukan tindakan kep Sleep Enchancement (1850) :


selama…x24 jam diharapkan
  Kaji pola tidur & istirahat Ps
pasien dapat mencukupi keb pola
tidur yang seimbang ditandai Dengan mendata pola
dengan :   Ajarkan pentingnya istirahat istirahat & tidur dapat
Sleep : yang adekuat bagi kesehatan diketahui bagaimana keb
  (000401) pola tidur terpenuhi 8 istirahat terpenuhi
jam / hari   Anjurkan untuk menambah Dengan demikian Ps akan
  (000404) mencapai kualitas tidur jumlah waktu istirahat & tidur lebih banyak istirah &
yang baik   Kolaborasikan dengan keluarga tidak melakukan aktv
  (000408) merasa lebih baik setelah untuk menciptakan lingkungan berlebih
tidur yang nyaman bagi istirahat Kebutuhan istirahat tidur
  (000407) rutinitas tidur terpenuhi pasien akan terpenuhi secara
  (000414) Vital sign dalam batasan adekuat
normal. Lingkungan yang nyaman
Keterangan : & tenang akan
1 : Selalu menunjukkan. menstimulasi otak untuk
2 : Sering menunjukkan. istirahat
3 : Kadang menunjukkan.
4 : Jarang menunjukkan.
5 : Tidak pernah menunjukkan
DAFTAR PUSTAKA

  Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta : EGC
 Tarwoto-Martonah. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Edisi I.
Jakarta : Salemba Medika
A. Aziz Alimul Hidayat. 2004.Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta :
EGC

Anda mungkin juga menyukai