Anda di halaman 1dari 9

SILABUS

PROGRAM D III KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN FATIMA PAREPARE

MATA AJAR : KETERAMPILAN DASAR

BEBAN STUDY : 2 (DUA) SKS

SEMESTER : IV (GENAP)

PENENGGUNG JAWAB : MARTINA MALLA, Amk

TIM PENGAJAR : 1. MARTINA MALLA, Amk

2. CHRISTINA RAMBUNG, Amk

3. HELENA BONGI, Amk

A. PRASYARAT MATA AJAR : ANATOMI FISIOLOGI, KEBUTUHAN DASAR MANUSIA, KEPERAWATAN


MATERNITAS, KEPERAWATAN ANAK DAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT.

B. DESKRIPSI MATA AJAR :

Mata kuliah ini membahas tentang jenis keterampilan yang meliputi : pengertian, tujuan,
indikasi, kontra indikasi, persiapan alat, persiapan pasien, persiapan lingkungan, dan prosedur kerja
serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam setiap memberikan tindakan keperawatan.

C. LINGKUP BAHASAN :
1. Memandikan bayi / merawat tali pusat
2. Memandikan post partum
3. Merawat colostomy
4. Irigasi / lavament colostomy
5. Merawat luka bakar
6. Menjahit luka
7. Perawatan pasien yang memakai gyps
8. Pertolongan pada perdarahan hidung
9. Irigasi mata dan pertolongan pada perdarahan mata
10. Perawatan pasien dengan traksi.

D. TUJUAN UMUM :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa/I diharapkan mampu memahami dan mengetahui
pengertian, tujuan, indikasi, kontra indikasi, persiapan alat, persiapan pasien, persiapan lingkungan,
prosedur kerja, serta hal-hal yang perlu diperhatikan pada setiap jenis tindakan keperawatan yang
dilakukan.

E. TUJUAN KHUSUS :
Setelah mengikuti mata kuliah ini, setiap mahasiswa/I diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian, tujuan, indikasi dan kontra indikasi dari setiap tindakan keperawatan
bersangkutan.
2. Menyiapkan alat, pasien dan lingkungan pasien sebelum melakukan tindakan keperawatan.
3. Mendemonstrasikan prosedur kerja dari tindakan keperawatan yang bersangkutan.

F. METODE PEMBELAJARAN :
1. Ceramah
2. Diskusi kelompok
3. Demonstrasi / simulasi per mahasiswa
4. Tugas mandiri

G. METODE EVALUASI :
1. Teori :
a. Ujian mid semester essay test (30%)
b. Ujian fainal soal kombinasi (50%)
2. Kehadiran (10%)
3. Tugas / keaktifan (10%)
4. Praktek laboratorium (100%)

MERAWAT COLOSTOMI
PENGERTIAN

Colostomi adalah suatu tindakan operasi untuk membentuk hubungan buatan atau lubang
buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut untuk mengeluarkan
feces (menurut Buku Ilmu Bedah, Thiodoren, DM.1983).
Menurut M. Bouwhuizen 1991
Colostomi adalah sebuah lubang buatan yang di buat oleh dokter ahli bedah pada dinding
abdomen untuk mengeluarkan feces.
Menurut Randy 1987
Colostomi adalah pembuatan sementara permanen dari usus besar melalui dinding perut
untuk mengeluarkan feces.
Menurut Evelyn 1991, Pearce 1993
Colostomi adalah lubang yang di buat melalui dinding abdomen kedalam colon iliaka
untuk mengeluarkan feces.

Colostomi dapat berupa :

Colostomi transversum dan colostomi sigmoid . Pada colon asenden dan desenden sangat
jarang digunakan karena kedua bagian tersebut terfixir retroperitoneal.

Colostomi pada bayi dan anak-anak hampir selalu merupakan tindakan gawat darurat(sementara)
dan pada orang dewasa karena keadaan patologis.

JENIS-JENIS COLOSTOMI :

Dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu tergantung dari kebutuhan.pasien.

Ada 2 yaitu :

1. Colostomi permanen : biasanya dilakukan apabila pasien tidak memungkinkan lagi


untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau
pengangkatan colon sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses keluar
melalui anus.Colostomi permanen biasanya berupa colostomy single barrel ( dengan
satu ujung lubang.
2. Colostomi sementara / Temporer : biasanya dengan tujuan dekompresi kolon atau untuk
mengalirkan feses sementara dengan tujuan penyembuhan usus karena pengangkatan
tumor, peradangan usus, traumatic pada kolon mis: luka tembak. Bila sudah sembuh
maka akan di kembalikan seperti semula dan abdomen di tutup kembali.

KOMPLIKASI
1. Obstruksi / penyumbatan
Disebabkan oleh perlengkapan usus atau adanya pengerasan feces yang sulit di
keluarkan.
Pencegahannya : dengan tindakan irigasi colostomy
2. Infeksi
Kontaminasi feces merupakan faktor penyebab yang sering. Infeksi sekitar stoma.
3. Retraksi stoma / mengkerut
 Karena fiksasi kurang sempurna
 Pengikatan kantong kolostomi yang terlalu erat / sempit
 Karena jaringan scar yang terbentuk sekitar stoma
4. Prolaps pada stoma
 Penonjolan mucosa colon berlebihan dari permukaan kulit
 Karena kelemahan otot abdomen
 Fiksasi struktur penyokong stoma kurang adekuat pada saat pembedahan.
5. Stenosis
Penyempitan lumen usus / stoma
6. Perdarahan
7. Eviserasi : dinding stoma terlepas dari dinding abdomen sehingga organ intra abdomen
keluar melalui celah.
8. Sepsi dan kematian

HAL-HAL YANG HARUS DIAJARKAN PADA PASIEN

1. Teknik pergantian / pemasangan kantog colostomi yang baik dan benar.


2. Teknik perawatan stoma dan kulit sekitar stoma.
3. Waktu pergantian kantong colostomi.
4. Teknik irigasi colostomi dan manfaat bagi pasien.
5. Jadwal makan dan pola makan yang harus dilakukan untuk menyesuaikan.
6. Pengeluaran feces tidak mengganggu aktivitas pasien
7. Berbagai jenis makanan bergizi yang harus di komsumsi.
8. Berbagai aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasien.
9. Berbagai hal keluhan yang harus dilaporkan segera ke dokter.
10. Control teratur / berobat secara teratur.
11. Makanan yang mengandung tinggi serat.

HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA PASIEN DENGAN COLOSTOMI


1. Keadaan Stoma
 Warna stoma ( normal kemerahan)
 Tanda-tanda perdarahan pada luka operasi
 Tanda-tanda peradangan ( tumor rubor, calor dolor, fungsi laese)
 Posisi stoma
2. Adanya perubahan Eliminasi Tinja / BAB
 Konsistensi, bau, warna feces
 Apakah ada konstipasi / diare
 Apakah feces tertampung baik

3. Apakah ada rasa nyeri


 Keluhan nyeri ada / tidak
 Kwalitas nyeri / tingkat nyeri
 Kapan nyeri muncul terus menerus atau berulang

JENIS COLOSTOMI BAG :

Disposible
Daur ulang
Cincin tumit
Kantongng plastik (paling ekonomis)

PERAWATAN COLOSTOMI

Pengertian : suatu tindakan membersihkan colostomi, kulit sekitar stoma dan mengganti kantong
colostomi secara berkala sesuai kebutuhan.

Tujuan :

1. Menjaga kebersihan pasien


2. Mencegah terjadinya infeksi
3. Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
4. Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungan
Catatan :

Lokasi colostomi menentukan konsistensi feces

 Colostomi pada colon Asenden feces lebih sering keluar dan cair.
 Tranversal lebih padat dan berbentu.
 Sigmoid bentuk feces mendekati normal
IRIGASI COLOSTOMI

Pengertian

Irigasi Colostomi merupakan prosedur yang harus dilakukan pada klien dengan kanker colon dan
/ rectum yang telah dibuatkan cara dan lokasi evakuasi kotoran melalui operasi saluran cernah.

Irigasi dapat dilakukan paling dini 5-6 hari setelah operasi.

Tujuan:

1. Mengosongkan colon dari gas, mucus atau lender dan feces


2. Membersihkan usus besar sebelum dan sesudah pemeriksaan tes diagnonostik
3. Membersihkan usus besar pada tindakan pembedahan
4. Mencegah terjadinya konstipasi
5. Supaya klien dapat defekasi secara teratur

Indikasi:
Pada klien dengan colostomi desenden dan sigmoid
Pada klien dengan colostomi dan memiliki aktivitas padat
Klien dengan colostomi yang mengalami konstipasi
Pada klien colostomi yang mampu melakukan irigasi sendiri

Kontra Indikasi:
 Colostomi asenden
 Pada klien yang baru mengalami operasi karena jahitan belum pulih dan peristaltic belum
ada
 Penyakit menetap dalam colon / penyakit radang usus pada bayi dan anal-anak
 Kelainan pada stoma seperti prolaps dan hernia
 Pasien dengan diare
 Pasien dengan comoterapi atau diagnosis buruk
Waktu Irigasi Colostomi:

1. Irigasi colostomy paling efektif dilakukan satu jam setelah makan karena colon sudah
terisi penuh
2. Dilakukan 1X dalam sehari atau tergantung kebutuhan
3. Irigasi colostomy harus dilakukan secara rutin dan pada waktu yang sama
4. Lamanya irigasi sekitar 30-90 menit

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan:

1. Irigasi colostomi dilakukan sesegera mungkin 5-6 hari setelah operasi


2. Perawat memlakukan irigasi colostomi pada waktu yang sama setiap hari. R/ membanti
mengatur pola defekasi klien
3. Jumlah cairan irigasi sebanyak 500-1000cc atau 500-1500cc sesuai kondisi pasien
4. Kram pada perut dapat terjadi selama irigasi disebabkan olehair irigasi terlalu dingin,
aliran terlalu cepat atau ada udara dalam pipa irigasi
5. Hentikan irigasi jika klien mengalami diare
6. Jangan memaksa memasukkan cateter kedalam stoma jika klienmengalami sriktura pada
stoma dan jangan masukkan lebih jauh dari yang direkomendasikan. R/ dapat
menyebabkan perporasi usus
7. Hati-hati memasukkan cateter klien pada klien dngan carsinoma colon. R/ jaringan
carcinoma mudah berdarah.

Yang Perlu Di Dokumentasikan:

Tanggal dan waktu melakukan irigasi, jumlah dan jenis cairan irigasi
Warna stoma dan karakteristik cairan yang keluar: warna, konsistensi, jumlah dan bau
Kondisi kulit sekitar stoma
Keluhan klien selama tindakan irigasi colostomy.

Anda mungkin juga menyukai