Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nova Fitri Nurdiana

No. absen: 05

Nim: 2019012194

Kelas: PSIK 4B

SOP WASH OUT/ENEMA

A. Pengertian
Wash out ( sering juga disebut huknah, enema, lavement), adalah suatu tindakan
memasukan suatu lautan ke dalam rectum dan kolon sigmoid. Tindakan ini diberikan
untuk meningkatkan defekasi dengan merangsang peristaltik. Obat-obatan
kadangdiberikan dengan enema untuk mengeluarkan efek lokal pada mukosa rectal.
Pemberian eneme dapat digunkan untuk melunakkan feses yang telah menjadi impikasi
atau untuk mengosongkan rectum dan kolon bawah untuk prosedur diagnostik atau
pembedahan.

B. Tujuan
1. Merangsang peristaltic usus sehingga klien bisa BAB
2. Mengosongkan usus untuk persiapan operasi
 Trdapat 2 macam wash out atau huknah yaitu:
1. Huknah rendah untuk dewasa engan ketinggian 30 cm dari bokong (7,5 cm
untuk anak).
2. Huknah tinggi untuk dewasa dengan ke tinggian 30-45 cm di atas bokong.

C. Alat
1. Cairan hanat NaCL
2. Irigator lengkap dengan selang kanul rekti ukuran: (infant & toler 10-20 fr, dewasa
22 rf)
3. Perlak dan kain pengals.
4. Vaseli atau jelly.
5. Sarung tangan
6. Bengkok
7. Pispot (2 buah)
8. Air cebok dan tissue
D. Indikasi
1. Klien yang konstipasi/sembelit
2. Klien yang akan dioperasi
3. Persiapan tindakan diasnotik, seperti pemeriksaan diagnostik

E. Kontraindikasi
1. Hemoroid yang berdarah
2. Keganasan kolon atau rectum

F. Petunjuk Pemberian

Umur Volume(ml) Insrsi(cm)


Infant 120-240 2,5
2-4 tahun 240-360 5
4-10 tahun 360-480 7,5
11 tahun 480-780 10

G. Prosedur
1. Pengkajian
1) Cek perencanaan keperawatan.
2) Kaji apakah klien perlu dilaksanakan tindakan wash out.
3) Kaji kemampuan kerjasama klien.

2. Perencanaan
1) Cuci tangan
2) Persiapkan alat
a. Cairan hanat NaCL.
b. Irigator lengkap dengan selang kanul rekti ukuran: (infant & toler 10-20 fr,
dewasa 22 rf).
c. Perlak dan kain pengals.
d. Vaseli atau jelly.
e. Sarung tangan.
f. Bengkok.
g. Pispot (2 buah).
h. Air cebok dan tissue.
3). Persiapkan Klien
a. Informasikan kepada klien dankeluarga tentang tindakan yang akan dilakukan.
b. Jaga privasi klien.

4). Implementasi

1) Persiapkan alat dan dekatkan ke klien.


2) Pasang perlka dan pengalas.
3) Atur posisi klien ( telentang bila klien terpasang kolostomi atau supine dengan
lutut fleksi. Pada anakyang sudah besar posisi sims dan lutut fleksi).
4) Selimut dipasang dan lepaskan celana klien.
5) Pasang pispot.
6) Pasang sarung tangan.
7) Oleskan vaselin pada kanul.
8) Tuangkan NaCL 0,9% yang hangat ke dalam irigator, klemdibuka sheingga air
keluar kemudian klem ditutup kembali.
9) Tangan kiri membuka anus, tangan kanan memasukkan kanul yang telah diolesi
aselin.
10) Klien diminta untuk menarik nafas panjang.
11) Klem dibuka, unutk anak yang di kolostomy klem dimasukkan di lubang
kolostomi
12) Tahap 5-10 menit.
13) Cabut dan lepaskan kanul recti, anak tetap miring disuruh menahan.
14) Biarkan cairan keluar kembali, tampung cairan yang keluar.
15) Masukkan cairan berulang-ulang hingga bersih.
16) Angkat pispot dan ganti yang bersih untuk mencebok anak.
17) Bersihkan bokong anak dengan menggunakan tissue.
18) Klien dirapikan, alat-alat dibersihkan.
19) Cuci tangan.

5.Evaluasi
1) Kaji kenyamanan klien.
2) Kaji respon klien
3) Informasikan kepada klien dan keluarga.

6. Dokumentasi
1). Waktu
2). Jumlah dan karakter feses.
3). Keadaan abdomen
4). Nama perawat yang melakukan tindakan.
SOP KOLOSTOMI

A. Pengertian
Perawatan Kolostomi adalah membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma, dan
mengganti kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.

B. Tujuan
1. Menjaga kebersihan pasien
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
4. Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya

C. Indikasi pemasangan Kolostomi


Indikasi yang permanen yaitu pada penyakit usus ganas seperti carsinoma pada usus dan
kondisi infeksi tertentu pada colon.
1. Trauma kolon dan sigmoid
2. Diversi pada anus malformas
3. Diversi pada penyakit hirschsprung
4. Diversi untuk kelainan lain pada rekto sigmoid anal kanal
Kontra indikasi pemasangan kolostomi keadaan umum tidak memungkinkan untuk
dilakukan tindakan operasi.

D. Persiapan pasien
1. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemberian tindakan,tujuan, dll
2. Mengatur posisi pasien
3. Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien %menutup gorden jendela,
pintu,memasang penyekat tempat tidur&
4. Mempersilahkan keluarga menunggu diluar kecuali jika diperlukan.

E. Persiapan alat
1. Kolostomi bag atau cincin tumit, bantalan kapas, kain berlubang, dan kain
persegi empat
2. Kapas sublimate(kapas basah ) NaCL
3. Kapas kering tissue
4. Handscone
5. Kantong untuk balutan kotor 
6. Celemek 
7. Bethadine %bila perlu& bila mengalami iritasi
8. Zink salep  
9. Perlak dan alasnya
10. Plester dan gunting
11. Obat disnfektan bila perlubengkok 
12. Set ganti gaun

F. Prosedur kerja
1. Cuci tangan
2. Gunakan handscone
3. Letakan alasnya di bagian kanan atau kiri pasien sesuai letak stoma
4. Meletakkan bengkok diatas perlak dan letakkan didekat pasien
5. Mengobserfasi produk stoma %warna, konsistensi, dll
6. Membuka kolostomi dengan hati/hati menggunakan pingset dan tangan kiri
menekan kulit pasien
7. Meletakkan kolostomi bag yang kotor kedalam bengkok 
8. Melakukan obserfasi terhadap kulit dan stoma
9. Membersihkan kolostomi dan kulit disekitar kolostomi dengan kapas sublimat
/kapas hangat pakai air hangat)NaCL.
10. Mengeringkan kulit sekitar kolostomi dengan hati/hati menggunakan kasa steril
11. Memberikan zink salep tipis/tipis jika terdapat iritasi disekitar stoma
12. Menyesuaikan lubang kolostomi dengan stoma kolostomi
13. Menempelkan kantong kolostomi sesuai kebutuhan pasien
14. Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
15. Memasangkan(merekatkan kolostomi bag dengan tepat tanpa ada udara yang
masuk
16. Merapikan klien dan lingkungan
17. Membersihkan alat/alat dan membuang kotoran
18. Melepas sarung tangan
19. Mencuci tangan
20. Membuat laporan.

Anda mungkin juga menyukai