Anda di halaman 1dari 18

NAMA : RIZAL FIRDAUS PRATAMA

NIM : 2019012204

KELAS : PSIK 4B

LAPORAN PENDAHULUAN

MEMBERIKAN PENYULUHAN ALAT KONTRASEPSI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ALAT KONTRASEPSI

A. Pokok bahasan bahasan : Alat Kontrasepsi Kontrasepsi


B. Topik : Keluarga Keluarga Berencana Berencana
C. Pembicara Pembicara : Rizal firdaus pratama
D. Sasaran
1. Sasaran Sasaran Penyuluhan Penyuluhan : Warga dengan usia produktif, produktif,
Kec. Kaliwungu
2. Sasaran Sasaran Progam : Pasangan Pasangan usia subur

E. Tempat : Balai Desa Gamong


F. Hari/tanggal Hari/tanggal : Senin, 5 april 2021
G. Waktu : 09.00 WIB-selesai

1. TUJUAN
a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, pasangan usia subur Kec.Jati


diharapkan dapat memahami dan menjelaskan kembali apa itu Keluarga Berencana,
dan mengetahui macam-macam metode kontrasepsi yang dapat digunakan pasangan
usia subur salah satunya berupa Pil.

b. Tujuan Khusus
1) Pasangan usia subur mengetahui pengertian KB
2) Pasangan usia subur mengetahui manfaat KB

1
3) Mampu mengetahui macam-macam alat kontrasepsi
4) Mampu Menjelaskan keuntungan penggunaan Alat Kontrasepsi
5) Mampu Menjelaskan Keterbatasan penggunaan Alat Kontrasepsi
6) Mampu menjelaskan pemakaian Alat Kontrasepsi

2. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab

3. MEDIA
a. Laptop, Power Point, LCD.
b. Leaflet

4. PERLENGKAPAN
a. Meja 3 buah
b. Kursi 40 buah
c. LCD
d. Proyektor
e. Laptop
f. Rol kabel listrik
g. Microphone
h. Sound system

5. MATERI
Terlampir

2
6. KEGIATAN

N TAHAP Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta


O
1. Pembukaan 5 menit a. Memberi salam a. Peserta menjawab
b. Memberi sambutan salam
c. Membaca basmalah dan b. Masyarakat
doa untuk memulai acara mendengarkan
d. Pembacaan susunan c. Peserta ikut membaca
acara doa
d. Peserta mendengarkan
dengan baik

2. Materi 10 a. Pengertian kb Peserta mendengarkan dan


menit b. dan manfaat memperhatikan
menggunakan kb
c. Macam” alat kontasepsi
d. Keuntungan
menggunakan alat
kontrasepsi
e. keterbatasan penggunkan
alat kontasepsi
f. cara pemakaian alat
kontasepsi

3. Diskusi 10 Tanya Jawab Peserta bertanya


menit
4. Penutuo 5 menit a. Menyimpulkan hasil a. Peserta menengarkan
penyuluhan b. Peserta menjawab
b. Memberi saran-saran salam penutup
c. Memberi salam penutup

7. Pengorganisasian
a. Pembawa Pembawa acara :
b. Penyaji Materi : Rizal firdaus pratama
c. Obsever :
d. Fasilitator :
e. Pembimbing Pembimbing :

3
8. Evaluasi
a. Struktur
Pasangan Usia Subur (PUS) dihimbau untuk datang melalui pemberitahuan dari
Ketua RT
b. Proses
Beberapa orang tampak sedikit tidak kondusif saat penyampain materi
c. Hasil
1) Mampu Menjelaskan pengertian KB dengan benar.
2) Mampu menjelaskan manfaat penggunaan KB
3) Mampu Menjelaskan keuntungan penggunaan Alat Kontrasepsi
4) Mampu Menjelaskan Keterbatasan penggunaan Alat Kontrasepsi
5) Mampu menjelaskan pemakaian Alat Kontrasepsi

4
MATERI PENYULUHAN ALAT MATERI PENYULUHAN ALAT KONTRASEPSI
KONTRASEPSI

A. PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA (KB)

Upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang


bahagia sejahtera (Undang-Undang No.10/1997). Keluarga Berencana ( family  family
planning/planned planning/planned parenthood  parenthood ) merupakan suatu usaha
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan
kontrasepsi (Ari Sulistiyawati, 2014).

Menuruh WHO ( Expert  Expert Committe, Committe, 1970), tindakan yang membantu
individu/pasutri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindarkan rtentu,
menghindarkan kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang tidakdiinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Ari
Sulistiyawati, 2014).

B. MANFAAT PENGGUNAAN KB
1. Perbaikan kesehatan badan ibu
2. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, beristirahat, dan menikmati waktu
luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
3. Perkembangan fisik, mental, dan sosial anak lebih sempurna
4. Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik.

C. KONTRASEPSI

Definisi Kontrase Kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha


itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu pencegahan
terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang
telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama, 2014).

Efektivitas (Daya Guna) Kontrase Kontrasepsi

Menurut Wiknjosastro (2007) efektivitas atau daya guna suatu cara kontrasepsi dapat dinilai
pada 2 tingkat, yakni:

5
a. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara kontrasepsi
untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, apabila kontrasepsi
tersebut diinginkan, apabila kontrasepsi tersebut digunakan digunakan dengan
mengikuti aturan dengan mengikuti aturan yang benar.
b. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam keadaan
sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pemakaian
yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan sebagainya.

D. Memilih Metode Kontrasepsi

Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat
sebagai berikut:

a. Aman atau tidak berbahaya


b. Dapat diandalkan
c. Sederhana
d. Terjangkau
e. Dapat diterima oleh orang banyak
f. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).

E. Macam-Macam Alat Kontrasepsi

A. Pil

Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapatdigunakan sebagai
kontrasepsi darurat (Setya Arum, 2009).

Cara kerja :

1. Menekan ovulasi

2. Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan

3. Mengentalkan lendir serviks

4. Mengganggu transportasi sperma

Keuntungan :

1. Tidak mengganggu hubungan seksual

2. Tidak mempengaruhi ASI

3. Kesuburan cepat kembali

6
4. Dapat dihentikan setiap saat

Keterbatasan :

1. Mengganggu siklus haid.

2. Peningkatan atau penurunan berat badan.

3. Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.

4. Payudara menjadi lebih tegang, mual, pusing, jerawat.

Cara pemakaian :

1. Mulai hari pertama sampai hari kelima sikluk haid.

2. Diminum setiap hari pada saat yang sama.

3. Bila lupa diminum 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa dan gunkan
metode pelindung sampai akhir bulan.

4. Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari haid setelah paket terakhir.

B. Suntik

Merupakan suatu metode kontrasepsi Merupakan suatu metode kontrasepsi yang


mengandung yang mengandung hormon progestin hormon progestin yang penggunaannya
dengan diinjeksikan secara intramuskular (Ari Sulistiyawati, 2014).

Cara kerja :

1. Mencegah ovulasi.

2. Menjadikan selaput lendir rahim tipis atrofi.

3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.

4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

Keuntungan :

1. Sangat efektif.

2. Pencegahan kehamilan jangka panjang.

3. Tidak mempengaruhi hubungan seksual

7
4. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

5. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai  perimenopouse.

Keterbatasan :

1. Mengganggu siklus haid.

a. Siklus haid yang memendek atau memanjang.

b. Haid yang banyak atau sedikit.

c. Haid tidak teratur atau perdarahan bercak ( spotting ).

d. Tidak haid sama sekali.

2. Sering menimbulkan efek samping masalah berat badan.

3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.

4. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis


B, atau infeksi virus HIV.

5. Terlambat kembalinya kesuburan setelah penghentian penggunaan.

6. Pada penggunaan jangka panjang juga dapat meni Pada penggunaan jangka panjang
juga dapat menimbulkan kekeringan pada an kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, sakit kepala, atau jerawat.

C. Implan

Salah satu metode kontrasepsi yang paling ampuh untuk menangkal kehamilan. Satu atau
enam kapsul (seperti korek api) dimasukan kebawah kulit lengan atas secara perlahan, dan
kapsul tersebutkemudian melepaskan hormon levonorgestrel selama 3 atau 5 tahun.

Cara Kerja:

1. Menekan ovulasi

2. Mengentalkan lendir serviks

3. Atrofi endrometrium

4. Menghambat trasportasi ovum lewat tuba

8
Keuntungan:

1. Perlindungan jangka panjang (sampai 5tahun)

2. Tidak mengganggu kegiatan senggama

3. Tidak mengganggu ASI

Keterbatasan:

1. Menyebabkan perubahan haid

2. Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan

3. Payudara menjadi lebih tegang, mual, pusing, jerawat.

Cara Pemakaian:

1. Insersi implan dilakukan pada hari 1-5 siklus

2. Untuk postpartum insersi implant dilakukan pada hari 21-28

3. Lokasi insersi dilakukan pada kulit di area antara biceps dan triceps aspektus
medialis 6-8cm diatas lipat siku. Perlu anastesi lokal

4. Lokasi: subdermal

D. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

AKDR (Intrauterine device/IUD) merupakan bahan insert sintetik dengan tanpa unsur
tambahan untuk sinergi efektivitas dalam berbagai bentuk yang dipasangkan kedalam
rongga rahim untuk menghasilkan efek kontrasepsi.

Cara Kerja:

1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi

2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri

3. Mencegah sperma dan ovum bertemu

Keuntungan:

1. Metode jangka panjang (10th)

2. Tidak mempengruhi hubungan seksual

3. Dapat dipasang segera setelah melahirkan/sesudah abortus

9
4. Dapat digubahkan sampai dengan menopause

Keterbatasan:

1. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS/perempuan yang sering yang
sering  brgantian pasangan

2. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakaiAKDR

3. Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri

4. Harus memeriksa posisi benang IUD dari wakt ke Harus memeriksa posisi benang
IUD dari wakt kewaktu

5. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah IUD
mencegah kehamilan normal

Cara Pemakaian:

1. Setiap waktu dalam siklus haid (dipastikan tidak hamil) 1-7 siklus haid

2. Segera setelah melahirkan (48 jam pertama/1 bulan pasca salin)

3. Setelah menderita abortus (setelah atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada reaksi

4. Selama 1-5 hari setelah senggama tidak terlindungi.

E. Kondom

Cocok untuk ibu menysui, tidak menurunkan produksi ASI, dapatdigunakan sebagai
kontrasepsi darurat (Setya Arum, 2009).

Cara kerja :

Menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapatdicegah


(Ari Sulistiyawati, 2014).

Keuntungan :

1. Efektif bila digunakan dengan benar.

2. Tidak mengganggu kesehatan klien.

3. Tidak mempengaruhi ASI.

4. Murah dapat dibeli secara umum.

5. Dapat dihentikan setiap saat

10
Keterbatasan :

1. Efektivitas tidak terlalu tinggi..

2. Agak mengganggu hubungan seksual.

3. Harus selalu tersedia setiap kali berhungan seksual.

4. Beberapaklien malu untuk membeli kondom di tempat umum

5. Pembuangan kondom bekas bisa menimbulkan masalah dalam hal limbah.

Cara pemakaian :

1. Gunakan kondom sebelum penis mendekati genetalia eksterna wanita.

2. Sebelum digunakan, terlebih dahulu periksa kondom.

3. Apabila pria tidak disirkumsisi, ujung kulit penis harus ditarik kebelakang sebelum
memasukkan kondom.

4. Gunakan kondom pada penis yang sedang ereksi sepanjang penis sampai mencapai
rambut pubis di pangkal penis.

5. Pastika terdapat pelumas yang adekuat pada bagian luar kondom karena jika
pelumasan tidak adekuat, kondom rentan terhadap sobek akibat gesekan. akibat
gesekan.

6. Setelah ejakulasi, pria harus menarik kembali penisnya.

7. Untuk mencagah kondom terlepas atau mengalami kebocoran cairan akibat ketika
menarik penis, pria harus menahan pinggir pangkal kondom dekat  pangkal
penisnya.

8. Lepaskan kondom dari penis, tanpa menumpahkan semen lalu buang. u buang.

9. Untuk mencapai tingkst efektivitas yang maksimal dalam mencegah kehamilan,


gunakan kondom bersamaan dengan penggunaan sediaan spermisida.

11
LAPORAN PENDAHULUAN MEMASANG AKDR,MEMASANG KONDOM
DAN SUSUK

SOP MEMASANG AKDR

A. Pengertian
Prosedur pemasangan AKDR merupakan teknik pemasangan alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR)

B. Tujuan
Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemasangan AKDR

C. Kebijakan
Sebagai acuan untuk pemasangan AKDR

D. Prosedur

a. Persiapan pasien dan lingkungan

Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukanSiapkan lingkungan yang


mendukung pelaksanaan tindakan, aturr penerangan yang cukup, jaga privasi klien.

12
b. Persiapan alat
a. Bivalve speculum (kecil, sedang, atau besar)
b. Bengkok
c. IUD steril
d. Forsep / korentang
e. Mangkok untuk larutan antiseptik
f. Kain kasa atau kapas
g. Bak instrumen
h. Sarung tangan steril 2 pasang
i. Tampon tang
   Tenakulum
   Sonde uterus
   Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi serviks

c. Prosedur pelaksanaan
1. Jelasakan kepada klien apa yang dilakukan dan mempersilahkan klien mengajukan
pertanyaan sampaikan pada klien kemungkinan akan merasa sedikit sakit pada
beberapa langkah waktu pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada
langkah-langkah tersebut. Pastikan klien telah mengosongkan kending kencingnya
2. Periksa genitalia eksternal, lakukan pemeriksaan spekulum, lakukan pemeriksaan
panggul
3. Lakukan pemeriksaan mikroskopik bila tersedia dan ada indikasi
4. Masukka lengan AKDR copper T 380 A di dalam kemasan sterilnya
5. Masukkan spekulum, dan usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik.
Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
6. Masukkan sonde uterus
Pasang AKDR Copper T 380 A. Pemasangan AKDR Copper T 380 A

i. Tarik tenakulum (yang masih menjepit serviks setelah melakukan metode


uterus) sehingga kavum uteri, kanalis servikalis dan vagina berada dalam satu
garis lurus, masukkan dengan pelan-pelan dan hati-hati tabung inserter yang
sudah berisi AKDR ke dalam kanalis servikalis dengan mempertahankan

13
posisi kevum uteri, dorong tabung inserter sampai leher biru menyentuh
serviks atau sampai terasa ada tahanan dari fundus uteri, pastikan leher biru
tetap dalam posisi horizontal
ii.Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan, sedang tangan
lain menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong.
iii.Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan tabung inserter,
setelah pendorong keluar dari tabung inserter, dorong kembali tabung inserter
dengan pelan dan hati-hati sampai terasa ada tahanan fundus.

14
MEMASANG KONDOM DAN SUSUK

MEMASANG KONDOM

A. Pengertian
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah terjadinya kehamilan atau
penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama.

B. Tujuan
1. Untuk mencegah teerjadinya kehamilan
2. Untuk melindungi dari PMS

C. Prosedur
1. Perkenalkan diri dengan sopan
2. Lakukan konseling awal
3. Tujunkan alat kontrasepsi kondom
4. Jelaskan :
 Keuntungan diri dengan sopan
 Efek samping

15
 Cara pemakaian kondom
 Kapan klien harus kembali ke petugas kesehatan

5. Mencatat dalam kartu ekspor dan buku register

16
MEMASANG SUSUK (IMPLANT)

A. Pengertian
Implant adalah kapsul plastic yang mengandung progestin,yang bekerja dengan cara
mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lender serviks yang
kental.

B. Tujuan
KB Implan dalam mencegah kehamilan mencegah ovulasi atau pematangan sel telur
dengan cara mekanisme umpan balik ke kelenjar hipofisis,yaitu kelenjar pengahsil
hormone perangsang ovulasi.

C. Prosedur
a. Pra Pemasangan
1. Konseling dan Informed consent
2. Anjurkan klien mencuci lengan yang akan dipasang implant dengan sabun dan
air lalu keringkan dengan hnaduk bersih dan kering.
3. Akseptor naik ketemapat tidur ,pasang perlak dan pengals dibawah lengan klien
dan atur posisi lengan klien dengan benar

17
4. Tentukan tempat pemasangan pada lengan atas,dengan mengukur 8cm diatas
lipatan siku (os maliyus) lalu buat pola kaki segitiga terbalik untuk memasang
dua kapsul implant
5. Siapkan alat dan bahan dan perlengkapanya,susun alat-alat secara ergonomis
(Alat disuusn sesuai dengan prosedur / urutan langakh kerja).
6. Buka disposable 3cc lalu patahkan ampul lidokin 1% lalu masukan lidokain
kedalam disposable sebanyak 2cc memakai teknik one hand
7. Membuka kemasan implant dan meletakan kapsul implant kedalam mangkok
kecil yang steril ( atau biarkan dalam kemasanya bila tidak tersedia mangok ecil
yang steril).
b. Pemasangan
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,lalu keringkan dengan hansuk
2. Memakai handscoon steril (bila handscoom diberi bedak,hapus bedakdengan
menggunakan kasa yang telah dicelupkan kedalam air air steril atau aquadest
steril
3. Mengusap temapt pemasangan dengan larutan antiseptic gerakan dari dalam
kearah luar seacra melingkar dengan diameter 10-15cm,dan biarkan kering
4. Memasang duck lobang steril disekeliling lengan klien
5. Pastikan pasien tidak alergi dengan lidokain,suntikan anastesi local 0,3 ccpada
kulit (Intra Dermal) pada tempat insisi yang telah ditentukan kemudian lakukan
aspirasi suntikan sampai kulit sedikit menggelembung kemudian tanpa
memindahkan jarum masukan dibawah kulit (subdemal) minimal 4cm dan
suntikan masing-masing 1cc pada jalur pemasangan kapsul no 1 dan 2
6. Uji efek anestesi sebelum melakukan insiasi pada kulit
7. Membuat insiasi dangakal selebar 2mm dengan skapel membentuk sudut 45⸰
atau ujung bisturi hingga mencapai lapisan subdemal
8. Masukan trocar dan pendorongnya melalui tempat insisi dengan sudut 45⸰
hingga mencapai lapisan subdemal (posisi lobang trokal ,menghadap ke
atas)kemudian lurskan sejajar dengan permukaan kulit.

18

Anda mungkin juga menyukai