NIM : 2019012204
KELAS : PSIK 4B
LAPORAN PENDAHULUAN
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1) Pasangan usia subur mengetahui pengertian KB
2) Pasangan usia subur mengetahui manfaat KB
1
3) Mampu mengetahui macam-macam alat kontrasepsi
4) Mampu Menjelaskan keuntungan penggunaan Alat Kontrasepsi
5) Mampu Menjelaskan Keterbatasan penggunaan Alat Kontrasepsi
6) Mampu menjelaskan pemakaian Alat Kontrasepsi
2. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. MEDIA
a. Laptop, Power Point, LCD.
b. Leaflet
4. PERLENGKAPAN
a. Meja 3 buah
b. Kursi 40 buah
c. LCD
d. Proyektor
e. Laptop
f. Rol kabel listrik
g. Microphone
h. Sound system
5. MATERI
Terlampir
2
6. KEGIATAN
7. Pengorganisasian
a. Pembawa Pembawa acara :
b. Penyaji Materi : Rizal firdaus pratama
c. Obsever :
d. Fasilitator :
e. Pembimbing Pembimbing :
3
8. Evaluasi
a. Struktur
Pasangan Usia Subur (PUS) dihimbau untuk datang melalui pemberitahuan dari
Ketua RT
b. Proses
Beberapa orang tampak sedikit tidak kondusif saat penyampain materi
c. Hasil
1) Mampu Menjelaskan pengertian KB dengan benar.
2) Mampu menjelaskan manfaat penggunaan KB
3) Mampu Menjelaskan keuntungan penggunaan Alat Kontrasepsi
4) Mampu Menjelaskan Keterbatasan penggunaan Alat Kontrasepsi
5) Mampu menjelaskan pemakaian Alat Kontrasepsi
4
MATERI PENYULUHAN ALAT MATERI PENYULUHAN ALAT KONTRASEPSI
KONTRASEPSI
Menuruh WHO ( Expert Expert Committe, Committe, 1970), tindakan yang membantu
individu/pasutri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindarkan rtentu,
menghindarkan kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang tidakdiinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Ari
Sulistiyawati, 2014).
B. MANFAAT PENGGUNAAN KB
1. Perbaikan kesehatan badan ibu
2. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, beristirahat, dan menikmati waktu
luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
3. Perkembangan fisik, mental, dan sosial anak lebih sempurna
4. Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik.
C. KONTRASEPSI
Menurut Wiknjosastro (2007) efektivitas atau daya guna suatu cara kontrasepsi dapat dinilai
pada 2 tingkat, yakni:
5
a. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara kontrasepsi
untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, apabila kontrasepsi
tersebut diinginkan, apabila kontrasepsi tersebut digunakan digunakan dengan
mengikuti aturan dengan mengikuti aturan yang benar.
b. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam keadaan
sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pemakaian
yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan sebagainya.
Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat
sebagai berikut:
A. Pil
Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapatdigunakan sebagai
kontrasepsi darurat (Setya Arum, 2009).
Cara kerja :
1. Menekan ovulasi
Keuntungan :
6
4. Dapat dihentikan setiap saat
Keterbatasan :
Cara pemakaian :
3. Bila lupa diminum 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa dan gunkan
metode pelindung sampai akhir bulan.
4. Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari haid setelah paket terakhir.
B. Suntik
Cara kerja :
1. Mencegah ovulasi.
Keuntungan :
1. Sangat efektif.
7
4. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
5. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopouse.
Keterbatasan :
6. Pada penggunaan jangka panjang juga dapat meni Pada penggunaan jangka panjang
juga dapat menimbulkan kekeringan pada an kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, sakit kepala, atau jerawat.
C. Implan
Salah satu metode kontrasepsi yang paling ampuh untuk menangkal kehamilan. Satu atau
enam kapsul (seperti korek api) dimasukan kebawah kulit lengan atas secara perlahan, dan
kapsul tersebutkemudian melepaskan hormon levonorgestrel selama 3 atau 5 tahun.
Cara Kerja:
1. Menekan ovulasi
3. Atrofi endrometrium
8
Keuntungan:
Keterbatasan:
Cara Pemakaian:
3. Lokasi insersi dilakukan pada kulit di area antara biceps dan triceps aspektus
medialis 6-8cm diatas lipat siku. Perlu anastesi lokal
4. Lokasi: subdermal
AKDR (Intrauterine device/IUD) merupakan bahan insert sintetik dengan tanpa unsur
tambahan untuk sinergi efektivitas dalam berbagai bentuk yang dipasangkan kedalam
rongga rahim untuk menghasilkan efek kontrasepsi.
Cara Kerja:
Keuntungan:
9
4. Dapat digubahkan sampai dengan menopause
Keterbatasan:
1. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS/perempuan yang sering yang
sering brgantian pasangan
4. Harus memeriksa posisi benang IUD dari wakt ke Harus memeriksa posisi benang
IUD dari wakt kewaktu
5. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah IUD
mencegah kehamilan normal
Cara Pemakaian:
1. Setiap waktu dalam siklus haid (dipastikan tidak hamil) 1-7 siklus haid
3. Setelah menderita abortus (setelah atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada reaksi
E. Kondom
Cocok untuk ibu menysui, tidak menurunkan produksi ASI, dapatdigunakan sebagai
kontrasepsi darurat (Setya Arum, 2009).
Cara kerja :
Keuntungan :
10
Keterbatasan :
Cara pemakaian :
3. Apabila pria tidak disirkumsisi, ujung kulit penis harus ditarik kebelakang sebelum
memasukkan kondom.
4. Gunakan kondom pada penis yang sedang ereksi sepanjang penis sampai mencapai
rambut pubis di pangkal penis.
5. Pastika terdapat pelumas yang adekuat pada bagian luar kondom karena jika
pelumasan tidak adekuat, kondom rentan terhadap sobek akibat gesekan. akibat
gesekan.
7. Untuk mencagah kondom terlepas atau mengalami kebocoran cairan akibat ketika
menarik penis, pria harus menahan pinggir pangkal kondom dekat pangkal
penisnya.
8. Lepaskan kondom dari penis, tanpa menumpahkan semen lalu buang. u buang.
11
LAPORAN PENDAHULUAN MEMASANG AKDR,MEMASANG KONDOM
DAN SUSUK
A. Pengertian
Prosedur pemasangan AKDR merupakan teknik pemasangan alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR)
B. Tujuan
Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemasangan AKDR
C. Kebijakan
Sebagai acuan untuk pemasangan AKDR
D. Prosedur
12
b. Persiapan alat
a. Bivalve speculum (kecil, sedang, atau besar)
b. Bengkok
c. IUD steril
d. Forsep / korentang
e. Mangkok untuk larutan antiseptik
f. Kain kasa atau kapas
g. Bak instrumen
h. Sarung tangan steril 2 pasang
i. Tampon tang
Tenakulum
Sonde uterus
Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi serviks
c. Prosedur pelaksanaan
1. Jelasakan kepada klien apa yang dilakukan dan mempersilahkan klien mengajukan
pertanyaan sampaikan pada klien kemungkinan akan merasa sedikit sakit pada
beberapa langkah waktu pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada
langkah-langkah tersebut. Pastikan klien telah mengosongkan kending kencingnya
2. Periksa genitalia eksternal, lakukan pemeriksaan spekulum, lakukan pemeriksaan
panggul
3. Lakukan pemeriksaan mikroskopik bila tersedia dan ada indikasi
4. Masukka lengan AKDR copper T 380 A di dalam kemasan sterilnya
5. Masukkan spekulum, dan usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik.
Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
6. Masukkan sonde uterus
Pasang AKDR Copper T 380 A. Pemasangan AKDR Copper T 380 A
13
posisi kevum uteri, dorong tabung inserter sampai leher biru menyentuh
serviks atau sampai terasa ada tahanan dari fundus uteri, pastikan leher biru
tetap dalam posisi horizontal
ii.Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan, sedang tangan
lain menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong.
iii.Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan tabung inserter,
setelah pendorong keluar dari tabung inserter, dorong kembali tabung inserter
dengan pelan dan hati-hati sampai terasa ada tahanan fundus.
14
MEMASANG KONDOM DAN SUSUK
MEMASANG KONDOM
A. Pengertian
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah terjadinya kehamilan atau
penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama.
B. Tujuan
1. Untuk mencegah teerjadinya kehamilan
2. Untuk melindungi dari PMS
C. Prosedur
1. Perkenalkan diri dengan sopan
2. Lakukan konseling awal
3. Tujunkan alat kontrasepsi kondom
4. Jelaskan :
Keuntungan diri dengan sopan
Efek samping
15
Cara pemakaian kondom
Kapan klien harus kembali ke petugas kesehatan
16
MEMASANG SUSUK (IMPLANT)
A. Pengertian
Implant adalah kapsul plastic yang mengandung progestin,yang bekerja dengan cara
mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lender serviks yang
kental.
B. Tujuan
KB Implan dalam mencegah kehamilan mencegah ovulasi atau pematangan sel telur
dengan cara mekanisme umpan balik ke kelenjar hipofisis,yaitu kelenjar pengahsil
hormone perangsang ovulasi.
C. Prosedur
a. Pra Pemasangan
1. Konseling dan Informed consent
2. Anjurkan klien mencuci lengan yang akan dipasang implant dengan sabun dan
air lalu keringkan dengan hnaduk bersih dan kering.
3. Akseptor naik ketemapat tidur ,pasang perlak dan pengals dibawah lengan klien
dan atur posisi lengan klien dengan benar
17
4. Tentukan tempat pemasangan pada lengan atas,dengan mengukur 8cm diatas
lipatan siku (os maliyus) lalu buat pola kaki segitiga terbalik untuk memasang
dua kapsul implant
5. Siapkan alat dan bahan dan perlengkapanya,susun alat-alat secara ergonomis
(Alat disuusn sesuai dengan prosedur / urutan langakh kerja).
6. Buka disposable 3cc lalu patahkan ampul lidokin 1% lalu masukan lidokain
kedalam disposable sebanyak 2cc memakai teknik one hand
7. Membuka kemasan implant dan meletakan kapsul implant kedalam mangkok
kecil yang steril ( atau biarkan dalam kemasanya bila tidak tersedia mangok ecil
yang steril).
b. Pemasangan
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,lalu keringkan dengan hansuk
2. Memakai handscoon steril (bila handscoom diberi bedak,hapus bedakdengan
menggunakan kasa yang telah dicelupkan kedalam air air steril atau aquadest
steril
3. Mengusap temapt pemasangan dengan larutan antiseptic gerakan dari dalam
kearah luar seacra melingkar dengan diameter 10-15cm,dan biarkan kering
4. Memasang duck lobang steril disekeliling lengan klien
5. Pastikan pasien tidak alergi dengan lidokain,suntikan anastesi local 0,3 ccpada
kulit (Intra Dermal) pada tempat insisi yang telah ditentukan kemudian lakukan
aspirasi suntikan sampai kulit sedikit menggelembung kemudian tanpa
memindahkan jarum masukan dibawah kulit (subdemal) minimal 4cm dan
suntikan masing-masing 1cc pada jalur pemasangan kapsul no 1 dan 2
6. Uji efek anestesi sebelum melakukan insiasi pada kulit
7. Membuat insiasi dangakal selebar 2mm dengan skapel membentuk sudut 45⸰
atau ujung bisturi hingga mencapai lapisan subdemal
8. Masukan trocar dan pendorongnya melalui tempat insisi dengan sudut 45⸰
hingga mencapai lapisan subdemal (posisi lobang trokal ,menghadap ke
atas)kemudian lurskan sejajar dengan permukaan kulit.
18