Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : KB Pasca Persalinan


Sasaran : Ny. A
Tempat : Klinik Aminah Amin
Pelaksana : Fathaniatul Ummiyah

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang KB Pasca Persalinan
selama 15 menit, Ibu hamil mampu menjelaskan tentang metode kontrasepsi
yang dapat digunakan bagi ibu pasca persalinan.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang KB Pasca Persalinan, ibu
dapat :
a. Menjelaskan pengertian program KB dan tujuan dari KB.
b. Menyebutkan jenis-jenis dari alat kontrasepsi KB beserta keuntungan
dan efek sampingnnya.

C. Materi
a. Pengertian KB pasca persalinan.
b. Jenis-jenis dari alat kontrasepsi KB beserta keuntungan dan efek
sampingnya.

D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 Pembukaan 10 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan dan
c. Menjelaskan tujuan umum dan mendengarkan
tujuan khusus c. Memberikan timbal
d. Apersepsi dengan peserta balik
penyuluhan
2 Inti 20 menit Memberikan penjelasan tentang Mendengar
pengertian KB pasca persalinan,
jenis-jenis dari alat kontrasepsi KB
beserta keuntungannya dan efek
sampingnya.
3 Penutup 15 menit a. Meminta peserta menjabarkan a. Menjawab pertanyaan
materi penyuluhan secara b. Menjelaskan secara
umum. umum tentang materi
b. Meminta peserta menjawab penyuluhan.
pertanyaan tentang materi c. Bertanya.
penyuluhan. d. Menjawab salam
c. Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh peserta.
d. Salam penutup
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kelengkapan media, tersedia dan siap digunakan
b. Pelaksana siap melakukan penyuluhan

2. Evaluasi hasil
a. Menjelaskan pengertian program KB dan tujuan dari KB.
b. Menyebutkan jenis-jenis dari alat kontrasepsi KB beserta
keuntungan dan efek sampingnnya.
MATERI

A. KB Pasca Persalinan
KB pasca persalinan adalah penggunaan metode kontrasepsi yang
dilakukan oleh ibu pada masa nifas (sejak melahirkan sampai 42 hari sesudah
melahirkan). Manfaat KB paska persalinan :
1. Agar ibu punya waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga
kesehatan ibu serta mengurus keluarga.
2. Mengatur agar jarak kehamilan tidak terlalu dekat, lebih dari 2 tahun.
Dalam hal memilih metode kontrasepsi harus memperhatikan faktor
calon peserta KB dan faktor medis. Calon akseptor (peserta KB) harus
mendapat penjelasan mengenai efektivitas dan keamanan alat kontrasepsi
tersebut. Mengetahui faktor-faktor yang dapat berakibat buruk terhadap
akseptor KB, misalnya spiral tidak boleh dipasang pada ibu yang mengalami
infeksi panggul atau perdarahan dari jalan lahir yang tidak diketahui
penyebabnya.
Kontrasepsi terpilih pasca salin harus tidak mempengaruhi kualitas dan
jumlah ASI atau mengganggu kesehatan bayi, yaitu dengan
mempertimbangkan beberapa hal berikut:
a. Pastikan ibu menyusukan bayinya atau tidak
b. Pilih jenis kontrasepsi yang sesuai
c. Tidak ada masalah gangguan pembekuan darah, produksi ASI dan
tumbuh kembang bayi bila ibu menggunakan kontrasepsi
d. Tidak harus menghentikan pemberian ASI untuk menggunakan suatu alat
kontrasepsi

B. Jenis-jenis Kontrasepsi KB
Jenis-jenis dari alat kontrasepsi KB sangat beragam. Ada beberapa
metode KB yang dapat dijadikan pilihan oleh klien, yaitu:
1. Metode Alamiah
Cara kerja : Penundaan/penekanan ovulasi
Keuntungan :
a. Efektivitas tinggi
b. Segera efektif
c. Tidak mengganggu sanggama
d. Tidak ada efek samping secara sistemik
e. Tidak perlu pengawasan medis.
f. Tidak perlu obat atau alat
g. Tanpa biaya

Keterbatasan :
a. Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk
mengikuti instruksi.
b. Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis
metode ini yang paling efektif secara benar.
c. Dibutuhkan pelatih/guru KB alamiah.
d. Pelatih/gur KB alamiah harus mampu membantu ibu mengenali
masa suburnya, memotivasi pasangan untuk menaati aturan jika
ingin menghindari kehamilan, dan menyediakan alat bantu jika
diperlukan.
e. Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan
f. Perlu pencatatan setiap hari.
g. Infeksi vaginan membuat lendir serviks sulit dinilai.
h. Tidak terlindung dari IMD termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Efek samping : tidak ada
Contohnya :
a. MAL (Metode Amenore Laktasi)
b. Metode Kalender
c. Senggama terputus.
2. Metode Penghalang
Cara kerja : menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur.
Keuntungan :
a. Efektif bila digunakan dengan benar.
b. Tidak mengganggu produksi ASI.
c. Tidak mengganggu kesehatan klien.
d. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
e. Murah dan dapat dibeli secara umum.
f. Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus
ditunda.
g. Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan
HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain.
Keterbatasan :
a. Efektivitas tidak terlalu tinggi.
b. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
Contohnya :
a. Kondom
b. Diafragma
c. Spermisida

3. Metode Hormonal
Pada metode hormonal terbagi menjadi 2 metode yaitu metode
kontrasepsi kombinasi dan metode kontrasepsi progestin.
a. Metode kontrasepsi kombinasi (hormon estrogen dan
progesteron)
Cara kerja : menekan ovulasi, mencegah implantasi, menjadikan
lender serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.
Keuntungan :
1) Memiliki efektivitas yang tinggi.
2) Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
3) Tidak menganggu hubungan seksual.
4) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
5) Efek samping sangat kecil.
6) Mudah dihentikan setiap saat.
7) Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
Keterbatasan :
a. Mual, terutama 3 bulan pertama.
b. Pusing
c. Nyeri payudara
d. Perubahan berat badan (berat badan naik)
e. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui.
f. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan.
g. Tidak mencegah IMS, HBV, HIV/AIDS.
h. Perubahan pola haid.
Efek samping : amenorea, mual, pusing, atau muntah, serta
perdarahan pervaginam.
Contohnya :
a. Pil kombinasi
b. Suntik 1 bulan

b. Metode kontrasepsi progestin (hormon progesteron)


Cara kerja : menekan ovulasi, mencegah implantasi, menjadikan
lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.
Keuntungan :
1) Sangat efektif.
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
4) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
5) Sedikit efek samping.
6) Dapat dihentikan setiap saat.
7) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
Keterbatasan :
1) Sering ditemukan gangguan haid, seperti siklus haid memendek
atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit,
perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak, serta tidak haid
sama sekali.
2) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
3) Tidak mencegah IMS, HBV, HIV/AIDS.
4) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat.
5) Dapat menimbulkan penurunan libido, gangguan emosi,
Efek samping : amenorea, mual, pusing, atau muntah, serta
perdarahan pervaginam.
Contohnya :
1) Pil menyusui
2) Suntik 3 bulan
3) Implant

4. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)


Cara kerja : menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopoii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri,
dan mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan :
a. Sangat efektif
b. Dapat efektif bekerja setelah digunakan.
c. Metode jangka panjang
d. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
e. Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
f. Tidak ada efek samping hormonal
g. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
h. Dapat dipasang segera setelah melahirkan
Keterbatasan :
a. Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak.
b. Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan.
c. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan
yang sering berganti pasangan.
d. Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
e. Tidak melindungi diri dari IMS, HBV dan HIV/AIDS.
f. Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke
waktu.
Efek samping : tidak ada

5. Metode Kontap
Cara kerja : dengan melakukan prosedur pembedahan untuk
menghentikan fertilisasi.
Keuntungan :
a. Sangat efektif
b. Tidak ada efek samping jangka panjang.
c. Tindak pembedahan yang aman dan sederhana.
d. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual.
e. Tidak bergantung pada faktor sanggama.
Keterbatasan :
a. Harus dipertimbangkan sifat permanen dari metode ini.
b. Klien dapat menyesal dikemudian hari.
c. Risiko komplikasi kecil.
d. Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
e. Dilakukan oleh dokter terlatih.
f. Tidak melindungi diri dari IMS, HBV dan HIV/AIDS.
Efek samping : tidak ada
Contohnya :
a. Tubektomi
b. Vasektomi
6. Infertilitas Pasca Persalinan
a. Pada klien pasca persalinan yang tidak menyusui, masa infertilitas
rata-rata berlangsung sekitar 6 minggu.
b. Pada klien pasca persalinan yang menyusui, masa infertilitasnya
lebih lama. Namun, kembalinya kesuburan tidak dapat ditentukan.

7. Saat Mulai Menggunakan Kontrasepsi


Waktu mulai menggunakan kontrasepsi pasca persalinan tergantung dari
status menyusui. Metode langsung dapat digunakan adalah :
a. Spermisida
b. Kondom
c. Koitus interuptus

8. Perbedaan Klien Menyusui dan Tidak Menyusui


Klien Menyusui
a. Klien menyusui tidak memerlukan kontrasepsi pada 6 minggu pasca
persalinan. Pada klien yang mengggunakan MAL waktu tersebut
dapat sampai 6 bulan.
b. Jika klien menginginkan metode selain MAL, perlu didiskusikan
efek samping metode kontrasepsi tersebut terhadap laktasi dan
kesehatan bayi.
c. Sebagai contoh, pil kombinasi dan suntikan kombinasi merupakan
pilihan terakhir. Pil kombinasi, juga dengan pil dosis rendah (30-35
mikrogram EE) akan mengurangi poduksi ASI, dan secara teoritis
akan terpengaruh terhadpat pertumbuhan normal bayi pada 6-8
minggu pasca persalinan. Tunggu hingga 8-12 minggu pasca
persalinan sebelum memulai pil kombinasi atau suntikan kombinasi.
Klien Tidak Menyusui
a. Klien tidak menyusui umumnya akan mendapat haid kembali dalam
4-6 minggu pasca persalinan. Kurang lebih 1/3 nya berupa siklus
ovulatoir. Oleh karena itu, kontrasepsi harus mulai pada waktu atau
sebelum mulai hubungan seksual pertama pasca persalinan. Karena
masalah pembekuan darah masih terdapat pada 2-3 minggu pasca
persalinan, kontrasepsi kombinasi jangan dimulai sebelum 3 minggu
pasca persalinan.
b. Sebaliknya, kontrasepsi progestin dapat segera dimulai pasca
persalinan karena metode ini tidak meningkatkan risiko masalah
pembekuan darah.

Anda mungkin juga menyukai