Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MENUNDA KEHAMILAN”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2 KKNT IPE

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Penggunaan Alat Kontrasepsi

Topik : Menunda Kehamilan


Sub topik        : Keluarga Berencana
Sasaran     : Pasangan Usia Subur
Hari/tanggal    :
Tempat           : Rumah Pasien

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan konseling tentang menunda kehamilan,
klien diharapkan memahami tentang tujuan menunda kehamilan dan berbagai
macam alat kontasepsi yang dapat digunakan untuk menunda kehamilan.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan  konseling, klien dapat menjelaskan
kembali:
a. Pengertian menunda kehamilan
b. Macam-macam alat kontrasepsi
c. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi

3. MATERI
Terlampir

4. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar Balik
c. Lembar pre test dan pos test

6. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1. 2 menit Pembukaan:
● Memberi salam ● Menjawab salam
● Menjelaskan tujuan ● Mendengarkan dan
konseling memperhatikan
● Melakukan kontrak
waktu 15 Menit
● Memberikan soal pre test
2. 8 menit Pelaksanaan:
● Menjelaskan materi ● Mendengarkan dan menyimak
konseling secara pembicara
berurutan dan teratur
Materi:
● Pengertian menunda ● Mendengarkan dan menyimak
kehamilan pembicara
● Macam-macam alat ● Mendengarkan dan menyimak
kontrasepsi pembicara
● Pertimbangan pemakaian
alat kontrasepsi
3. 4 menit Evaluasi:
● Meminta kepada peserta Bertanya dan menjawab
untuk mengulang pertanyaan
kembali apa yang
disampaikan pembicara
(evaluasi Formatif),
meliputi:
1. Pengertian alat
kontrasepsi
2. Macam-macam alat
kontrasepsi
3. Pertimbangan
pemakaian alat
kontrasepsi
4. Memberikan soal pos
test
4. 1 menit Penutup:
Mengucapkan terima kasih Menjawab salam
dan salam

7. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur :
• Kelengkapan media ; tersedia dan siap digunakan
• Pelaksana siap melakukan penkes
b. Evaluasi proses :
• Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu
• Sasaran aktif dalam penkes
• Sasaran mampu menjawab pertanyaan
• Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap
c. Evaluasi hasil ( Sumatif )
Setelah diberikan penyuluhan peserta mampu menyampaikan secara garis
besar:
• Hasil nilai pre test
• Hasil nilai Post test
• Persentase bertambahnya wawasan
LAMPIRAN
MATERI
ALAT-ALAT KONTRASEPSI

A. Pengertian Menunda Kehamilan


Menunda kehamilan bertujuan untuk mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan. Cara untuk menunda
kehamilan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi
(Yulizawati, dkk, 2019):

B. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi
(bukan aborsi).  Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk
mencegah terjadinya suatu kehamilan (Nuraini, dkk ,2021).

C. Pertimbangan pemakaian alat kontrsepsi


1. Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke
kesuburan tinggi
2. Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan
reversibel/ireversibel
3. Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI

D. Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan


Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB
hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1. Pil oral kombinasi
a. Afektif dan reversible
b. Harus diminum setiap hari
c. Efek samping yang serius jarang terjadi
d. Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan
atau spotting
e. Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
f. Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:
a. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7
tablet tanpa hormon aktif
b. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
Kebihan pil oral kombinasi, yaitu:
a. Memiliki efektifitas yang tinggi
b. Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c. Tidak mengganggu hubungan seksual
d. Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid
e. Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin
menggunakannya
f. Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah
diberhentikan
g. Untuk kontrasepsi darurat
Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:
a. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b. Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c. Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d. Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita
menyusui
e. Meningkatkan TD

2. Suntik Progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai
oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan),
cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
Kelebihan suntik progestin, yaitu:
a. Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b. Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada
penyakit jantung
d. Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kekurangan suntik progestin, yaitu:
a. Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang
dan memendek
b. Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu
c. Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah
penghentian pemakaian

3. Suntik Kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan
injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a. Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan
suami istri
b. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
c. Efek samping yang kecil
d. Klien tidak perlu menyimpann obat suntik
Kekurangan suntik kombinasi, yait
a. Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10
hari
b. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c. Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d. Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

4. Metode Amenorea Laktasi (MAL)


Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea
Method (LAM) adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan
ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya. Metode
Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM)
dapat dikatakan sebagai metode keluarga berencana alamiah (KBA) atau
natural family planning, apabila tidak dikombinasikan dengan metode
kontrasepsi lain (Yulizawati, dkk, 2019).
Metode Amenorea Laktasi (MAL) dapat dipakai sebagai alat
kontrasepsi, apabila:
a. Menyusui secara penuh (full breast feeding), lebih efektif bila diberikan
minimal 8 kali sehari.
b. Belum mendapat haid.
c. Umur bayi kurang dari 6 bulan.
Cara kerja dari Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah menunda
atau menekan terjadinya ovulasi. Pada saat laktasi/menyusui, hormon yang
berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering menyusui, maka
kadar prolaktin meningkat dan hormon gonadotrophin melepaskan hormon
penghambat (inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar
estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi.

5. Implan
Efektif  5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun
untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh
semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan
pelatihan, kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama
berupa perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai
saat menyusui.
Keuntungan implant, yaitu:
a. Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun),
pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
b. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus
estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
c. Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan
pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Kekurangan implant, yaitu:
a. Perubahan pola haid
b. Nyeri kepala dan nyeri dada
c. Peningkatan/penurunan BB
d. Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

6. IUD
Cara kerja:
a. Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
b. Mencegah implantasi telur dalam uterus.
c. Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
a. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
b. Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual
c. Tidak mempengaruhi ASI.
d. Metode jangka panjang
e. Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
a. Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
b. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
c. Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Ratna. (2019). Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi.


Salemba Medika: Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. (2019). Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini.
Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. (2019). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info
Media: Jakarta.
Yulizawati, Dkk. (2019). Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Sidoarjo:
Indomedia Pustaka
Nuraini, Dkk. (2021). Hubungan Paritas, Biaya Dan Pendidikan Dengan KB
Implant. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 382-386.

Anda mungkin juga menyukai