Disusun Oleh :
Mengetahui,
NIP. NIP.
NIP. NIP.
Pembimbing Ruangan
NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah swt. karena karunia, rahmat dan hidayah-Nyalah
penyusun dapat menyelesaikan laporan pengajuan program inovasi “Poster SOP
Pemberian MgSO4” ini. Penyusun berterima kasih kepada orang tua yang selalu
memberi support moral, pembimbing institusi dan pembimbing lahan yang selalu
sabar member bimbingan, serta teman-teman yang member semangat serta saran
dalam penyelesaian laporan ini.
Dengan laporan ini penyusun berharap dapat lebih bisa mengoreksi diri dalam
hal membuat inovasi serta berharap bermanfaat bagi orang lain. Laporan ini
disusun tentunya tidak luput dari kesalahan, untuk itu penyusun sangat menerima
kritikdan saran yang membangun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO) Angka kematian ibu (AKI)
masih sangat tinggi, sekitar 810 wanita meninggal akibat komplikasi terkait
kehamilan atau persalinan di seluruh dunia setiap hari,dan sekitar 295.000
wanita meninggal selama dansetelah kehamilan dan persalinan. Angka
kematian ibu di negara berkembang mencapai 462/100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan di negara maju sebesar 11/100.000 kelahiran hidup (WHO, 2020).
Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia diketahui mortalitas maternal
tahun 2002 mencapai 307 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan penurunan
mortalitas maternal di tahun 2007 yaitu 228 per100.000 KH. Namun angka
tersebut masih jauh dari yang diharapkan untuk mencapai target. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014 yaitu
118/100.000 KH dan target MDGs (Millenium Development Goals) tahun
2015 yaitu102/100.000 KH. Diperlukan adanya upaya dankomitmen yang
kuat serta terpadu untuk memenuhitarget tesebut (Kemenkes RI, 2018).
Tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi disebabkan oleh
beberapa faktor, sepertiperdarahan hebat (kebanyakan berdarah
setelahpersalinan), infeksi (biasanya setelah persalinan),komplikasi dari
persalinan, aborsi tidak aman dansalah satunya adalah preeklampsia.
Kehamilan, persalinan dan nifas adalah sebuah proses yang fisiologis,namun
sebesar 15%-20% kasus kehamilan menjadi patologis karena komplikasi pada
ibu dan sekitar seperti gadar komplikasi tersebut dapat mengancam jiwa serta
dapat menjadi penyebab kematian (Umamah, 2022).
Angka kejadian preeklampsia sekitar 3%-8% dari seluruh kehamilan dan
tujuh kali lebih tinggi dinegara berkembang jika dibandingkan dengan angka
kejadian preeklampsia di negaramaju. Insiden preeklampsia di Indonesia
adalah 128.273/tahun atau sekitar 5,3% dan merupakan penyebab kematian
ibu tertinggi kedua setelah perdarahan (Dubey & Rani, 2020).
Preeklampsia sebagai salah satu komplikasi persalinan didefinisikan
sebagai suatu kumpulan gejala pada ibu hamil ditandai dengan peningkatan
tekanan darah sistolik ≥ 140/90 MmHg dan tingginya kadar protein pada
urine (proteinuria) yang sering muncul pada usia kehamilan ≥ 20 minggu.
Kedua kriteria ini masih menjadi definisi klasik preeklampsia, sedangkan
untuk edema tidak lagi dipakai sebagai kriteria diagnostik karena sangat
banyak ditemukan pada wanita dengan kehamilan normal (Dubey & Rani,
2020).
Masalah preeklampsia bukan hanya berdampak pada ibu saat hamil dan
melahirkan, namun juga menimbulkan masalah pasca persalinan akibat
disfungsi endotel di berbagai organ. Dampak jangka panjang pada bayi yang
dilahirkan ibu dengan preeklampsia antara lain bayi akan lahir prematur
sehingga mengganggu semua organ pertumbuhan bayi. Sampai dengan saat
ini penyebab preeklampsi belum diketahui secara pasti, beberapa faktor
resiko yang menjadi dasar perkembangan kasus preeklampsi diantaranya
adalah usia, primigravida, multigravida, jarak antar kehamilan, janin besar
dan kehamilan dengan janin lebih dari satu (Wu et al., 2022).
Pentingnya dilakukan serangkaian pemeriksaan serta bagaimanan proses
penanganan persalinan berlangsung sangat berpengaruh terhadap kondisi ibu
pasca persalinan, oleh karena itu penatalaksanaan awal pada masalah
preeklampsi perlu dilakukan dengan mengidentifikasi faktor resiko untuk
setiap ibu hamil melalui asuhan antenatal care sebab masalah preeklamsi pada
awalnya tidak memberikan gejala dan tanda, namun dapat memperburuk
kondisi ibu dan bayi dengan cepat. Tujuan utama penatalaksanaan
preeklampsia adalah kondisi ibu yang aman dan persalinan bayi yang sehat
(Wu et al., 2022).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah membaca Poster SOP Pemberian MgSO4 petugas dapat
mengetahui dan melakukan penanganan kejadian preeklamsi dengan cepat
dan tepat.
2. Tujuan Khusus
Setelah membaca Poster SOP Pemberian MgSO4, diharapkan petugas
dapat :
a. Mengetahui dan memahami SOP Pemberian MgSO4 yang kami buat.
b. Melakukan pencegahan dan penanganan kegawatdaruratan maternal
neonatal pada kasus preeklamsi berat dan eklamsia.
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN
B. Bentuk Inovasi
Inovasi Poster Protap Pemberian MgSO4 merupakan media pemberian
penyuluhan berbasis kertas yang ditujukan bagi petugas kesehatan yang
memberikan penangnan pada ibu hamil yang mengalami peeklamsi dan
eklamsi. Adapun kekurangan dan Kelebihan dari inovasi ini sendiri yaitu:
1. Kelebihannya adalah
a. Penulisan materi dibuat sederhana dan mudah dipahami
b. Dapat dibaca sewaktu-waktu
c. Dapat dibaca sambil melakukan tindakan penanganan preeklamsia
dan eklamsia
d. Design dibuat menarik sehingga dapat menarik minat baca dan
memudahkan mengingat informasi
2. Kekurangannya adalah
a. Perlu diletakkan di dinding atau media yang dekat dengan petugas
b. Tidak dapat dibawa dengan leluasa
Diharapkan melalui media inovasi Poster SOP Pemberian MgSO4 ini
dapat menambah pengetahuan tenaga kesehatan serta membantu tenaga
kesehatan dalam melakukan pemberian penanganan kejadian
kegawatdaruratan maternal khususnya pda ibu dengan preeklamsia berat
dan eklamsia.
C. Sumber Dana
Dalam pembuatan Poster SOP Pemberian MgSO4 ini membutuhkan
biaya dalam pembuatan dan pencetakan poster. Adapun sumber dana yang
kami gunakan berasal dari uang kas kelompok dengan rincian:
A. Analisis Masalah
Sesuai dengan tuntutan tugas dalam mencapai target kegawatdaruratan
maternal neonatal, selama berdinas di IGD PONEK RSUD Panglima Sebaya
kami melakukan pengamatan mengenai masih belum adanya protap atau SOP
mengenai penanganan kejadian preeklamsia dan eklamsia. Oleh sebab itu
kami memutuskan untuk membuat inovasi berupa poster prosedur pemberian
MgSO4 yang nantinya diharapkan dapat membantu tenaga kesehatan
khususnya bidan dalam memberikan tindakan pemberian MgSO4 terhadap
pasien yang mengalami preeklamsia dan eklamsia.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi poster SOP pemberian MgSO4 dapat menjadi media informasi
dan pedoman dalam pelaksanaan penanganan kejadian kegawatdaruratan
maternal khususnya pada kasus preeklamsia berat dan eklamsia. Dalam
keberlanjutan inovasi ini mahasiswa Profesi Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Kaltim hanya dapat melaksanakannya hingga akhir
masa dinas di IGD PONEK RSUD Panglima Sebaya.
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan untuk menggunakan inovasi yang telah dibuat
sehingga dapat bermanfat bagi peningkatan pelayanan
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan inovasi dapat digunakan dengan maksimal terutama
dapat dijadikan pedoman saat melakukan tindakan pertolongan kegawat
daruratan maternal khususnya pda preeklamsia berat dan eklamsia.
DAFTAR PUSTAKA
Dubey, S., & Rani, J. (2020). Taiwanese Journal of Obstetrics & Gynecology “
Hepatic rupture in preeclampsia and HELLP syndrome : A catastrophic
presentation .” Taiwanese Journal of Obstetrics & Gynecology, 59(5), 643–
651. https://doi.org/10.1016/j.tjog.2020.07.003
Umamah, F., Santoso, B., Yunitasari, E., & Nisa, F. (2022). The effectiveness of
psycho-educational counseling in pregnant women with preeclampsia : A
systematic review. https://doi.org/10.1177/22799036221104161
Wu, C., Li, L., Zhang, J., & Song, Y. (2022). Systematic review / Meta-analysis
Efficacy and safety of low-dose aspirin combined with low-molecular-weight
heparin in treatment of preeclampsia : a meta-analysis and systematic
review.