PENGERTIAN KB
Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organisation) adalah tindakan
yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk : (1) mengindari kelahiran yang
tidak diinginkan, (2) mendapatkan kelahiran yang diinginkan, (3) mengatur interval diantara
kelahiran, (4) mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri,
(5) menetukan jumlah anak dalam keluarga.
B. PENGERTIAN KONTRASEPSI
Kontrasepsi adalah suatu alat, obat atau cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya
konsepsi atau pertemuan antara sel telur dan sperma di dalam kandungan/rahim. Dalam
menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai perencanaan atau tujuan
yang ingin dicapai. Tujuan tersebut diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu
menunda/mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan/mengakhiri
kehamilan atau kesuburan.
a. Suntik 1 bulan, berisi Estrogen dan Progesteron. Untuk wanita yang menyusui
sebaiknya tidak menggunakan yang 1 bulan karena akan mempengaruhi produksi Air
Susu Ibu (ASI). Contoh : cyclofem.
b. Suntikan 3 bulan , berisi Progesteron saja sehingga tidak mempengaruhi produksi ASI.
Contoh : Depoprovera dan Depogeston.
8. Metode Darurat adalah cara menghindari kehamilan setelah terlanjur melakukan hubungan
seksual tanpa pelindung. Metode ini mengusahakan agar sel telur yang telah di buahi tidak
sampai menempel kedinding rahim dan berkembang menjadi janin. Metode darurat dapat
menggunakan pil hormon atau metoe AKDR.
D. JENIS-JENIS KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
a. Pengertian
IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan
alat kontrasepsi terbuat dari plastik yang flesibel dipasang dalam rahim dan
merupakan kontrasepsi yang paling ideal untuk ibu pasca persalinan dan menyusui
karena tidak menekan produksi ASI. Kontrasepsi IUD merupakan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), dan dapat segera digunakan segera setelah
persalinan sehingga ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 3-5 tahun) dan memilki
waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak dan keluarga. Penyuluhan pemilihan
metode kontrasepsi ini dapat dilakukan sejak kunjungan kehamilan sampai dengan
persalinan, sehingga ibu setelah bersalin atau keguguran, pulang ke rumah sudah
menggunakan salah satu kontrasepsi (BKKBN, 2020).
b. cara kerja pemasangan IUD
1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falofi
2) Memengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
3) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi
4) Memungkinkan utnuk mencegah implantasi telur dalam uterus
c. Jenis IUD
1) Lippes Loop IUD : Lippes Loop terbuat dari bahan polietilen, berbentuk spiral,
pada bagian tubuhnya mengandung barium sulfat yang menjadikannya radio
opaque pada pemeriksaan dengan sinar-X.
2) Cu T 380 A IUD : Cu – T 380 A terbuat dari bahan polietilen berbentuk huruf T
dengan tambahan bahan Barium Sulfat. Pada bagian tubuh yang tegak, dibalut
tembaga sebanyak 176 mg tembaga dan pada bagian tengahnya masingmasing
mengandung 68,7 mg tembaga, dengan luas permukaan 380 ± 23 mm.
3) Multiload 375 IUD : Multiload 375 (ML 375) terbuat dari polipropilen dan
mempunyai luas permukaan 250 mm2 atau panjang 375 mm2 kawat halus tembaga
yang membalut batang vertikalnya untuk menambah efektifitas.
4) Nova-T IUD: Nova-T mempunyai 200 mm2 kawat halus tembaga dengan bagian
lengan fleksibel dan ujung tumpul sehingga tidak menimbulkan luka pada jaringan
setempat pada saat dipasang
5) Cooper-7 IUD : Cooper-7 IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk
memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal
32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2 fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada
jenis Copper-T
d. Keuntungan dan kekurangan IUD
Keuntungan menggunakan IUD
1) Tidak memengaruhi kualitas dan volume ASI
2) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah keguguran
3) Sebagai kontrasepsi, mempunyai efektivitas yang tinggi
4) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
5) Metode jangka panjang (8-10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu
diganti)
6) Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat
7) Tidak memengaruhi hubungan seksual
8) Tidak ada efek samping hormonal
Kerugian IUD
1) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah
3 bulan)
2) Haid lebih lama dan banyak
3) Perdarahan (spotting antar menstruasi)
4) Saat haid lebih sakit.
e. Waktu Pemasangan IUD
1) Pada saat menstruasi/haid
2) Setelah melahirkan
3) 4 minggu atau lebih pasca persalinan
f. Indikasi atau Persyaratan Pemakaian IUD
1) Usia reproduktif dan keadaan multipara
2) Menginginkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang
3) Menyusui dan menginginkan menggunakan kontrasepi Tidak menyusui bayinya
4) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
5) Risiko rendah dari IMS
6) Tidak menghendaki metode hormonal
7) Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
g. Efek samping
1) Nyeri pada saat pemasangan 2) Sekret menjadi lebih banyak 3) Ekspulsi / IUD
terlepas secara spontan 4) Nyeri / infeksi pelvik 5) Kejang rahim 6) Semaput,
sehingga bisa terjadi bradikardia dan refleks vagal. 7) Spotting 8) Menoragia 9)
Perforasi uterus 10) Endometritis