Anda di halaman 1dari 7

A.

PENGERTIAN KB
Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organisation) adalah tindakan
yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk : (1) mengindari kelahiran yang
tidak diinginkan, (2) mendapatkan kelahiran yang diinginkan, (3) mengatur interval diantara
kelahiran, (4) mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri,
(5) menetukan jumlah anak dalam keluarga.

B. PENGERTIAN KONTRASEPSI
Kontrasepsi adalah suatu alat, obat atau cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya
konsepsi atau pertemuan antara sel telur dan sperma di dalam kandungan/rahim. Dalam
menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai perencanaan atau tujuan
yang ingin dicapai. Tujuan tersebut diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu
menunda/mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan/mengakhiri
kehamilan atau kesuburan.

C. JENIS-JENIS KONTRASEPSI JANGKA PENDEK


1. Metode kalender adalah metode yang digunakan berdasarkan masa subur dimana harus
menghindari hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsipada hari ke 8-19 siklus
menstruasinya. Dasar berasal dari ovulasi umumnya terjadi pada hri ke 15 sebelum haid
beikutnya, tetapi dapat pula terjadi 12-16 hari sebelum haid yang akan datang.
2. Metode Amenorea Laktasi (MAL) Menyusui eksklusif merupakan suatu metode
kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama klien belum mendapat haid dan
waktunya kurang dari enam pasca persalinan. Efektifitasnya dapat mencapai 98%. MAL
efektif bila menyusui lebih dari delapan kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan
perlaktasi
3. Metode suhu tubuh Saat ovulasi terjadi peningkatan suhu basal tubuh sekitar 0,20 C- 0,50
C yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron, peningkatan suhu tubuh
1-2 hari setelah ovulasi. Selama tiga hari berikutnya diperlukan pentang berhubungan
intim. Metode suhu mengidentifikasi akhir masa subur bukan awalnya.
4. Senggama terputus atau koitus interuptus Senggama terputurs adalah metode keluarga
berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum
pria mencapai ejakulasi. Efektifitas bergantung pada ketersediaan pasangan untuk
melakukan senggama terputus setiap pelaksanaannya
5. Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan
penyakit kelamin pada saat bersenggama. Kondom biasanya dibuat dari bahan latex dan
dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama
(bersetubuh) atau berhubungan suami-istri. Kondom tidak hanya dipakai oleh lelaki,
terdapat pula kondom wanita yang dirancang khusus untuk digunakan oleh wanita.
Kondom ini berbentuk silinder yang dimasukkan ke dalam alat kelamin atau kemaluan
wanita. 
6. Pil KB
a. Pil Progestin (minipil)
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium (tidak begitu
kuat), endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit,
mengentalkan lendir servik sehingga menghambat penetrasi sperma, dan mengubah
motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.
b. Pil Kombinasi (hormon estrogen dan progesteron)
Menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir servik mengental sehingga suit
dilalui sperma dan pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan
sendirinya akan terganggu pula.
7. Kontrasepsi Suntik

a. Suntik 1 bulan, berisi Estrogen dan Progesteron. Untuk wanita yang menyusui
sebaiknya tidak menggunakan yang 1 bulan karena akan mempengaruhi produksi Air
Susu Ibu (ASI). Contoh : cyclofem.
b. Suntikan 3 bulan , berisi Progesteron saja sehingga tidak mempengaruhi produksi ASI.
Contoh : Depoprovera dan Depogeston.
8. Metode Darurat adalah cara menghindari kehamilan setelah terlanjur melakukan hubungan
seksual tanpa pelindung. Metode ini mengusahakan agar sel telur yang telah di buahi tidak
sampai menempel kedinding rahim dan berkembang menjadi janin. Metode darurat dapat
menggunakan pil hormon atau metoe AKDR.
D. JENIS-JENIS KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
a. Pengertian
IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan
alat kontrasepsi terbuat dari plastik yang flesibel dipasang dalam rahim dan
merupakan kontrasepsi yang paling ideal untuk ibu pasca persalinan dan menyusui
karena tidak menekan produksi ASI. Kontrasepsi IUD merupakan Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), dan dapat segera digunakan segera setelah
persalinan sehingga ibu tidak cepat hamil lagi (minimal 3-5 tahun) dan memilki
waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak dan keluarga. Penyuluhan pemilihan
metode kontrasepsi ini dapat dilakukan sejak kunjungan kehamilan sampai dengan
persalinan, sehingga ibu setelah bersalin atau keguguran, pulang ke rumah sudah
menggunakan salah satu kontrasepsi (BKKBN, 2020).
b. cara kerja pemasangan IUD
1) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falofi
2) Memengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
3) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi
4) Memungkinkan utnuk mencegah implantasi telur dalam uterus
c. Jenis IUD
1) Lippes Loop IUD : Lippes Loop terbuat dari bahan polietilen, berbentuk spiral,
pada bagian tubuhnya mengandung barium sulfat yang menjadikannya radio
opaque pada pemeriksaan dengan sinar-X.
2) Cu T 380 A IUD : Cu – T 380 A terbuat dari bahan polietilen berbentuk huruf T
dengan tambahan bahan Barium Sulfat. Pada bagian tubuh yang tegak, dibalut
tembaga sebanyak 176 mg tembaga dan pada bagian tengahnya masingmasing
mengandung 68,7 mg tembaga, dengan luas permukaan 380 ± 23 mm.
3) Multiload 375 IUD : Multiload 375 (ML 375) terbuat dari polipropilen dan
mempunyai luas permukaan 250 mm2 atau panjang 375 mm2 kawat halus tembaga
yang membalut batang vertikalnya untuk menambah efektifitas.
4) Nova-T IUD: Nova-T mempunyai 200 mm2 kawat halus tembaga dengan bagian
lengan fleksibel dan ujung tumpul sehingga tidak menimbulkan luka pada jaringan
setempat pada saat dipasang
5) Cooper-7 IUD : Cooper-7 IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk
memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal
32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2 fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada
jenis Copper-T
d. Keuntungan dan kekurangan IUD
Keuntungan menggunakan IUD
1) Tidak memengaruhi kualitas dan volume ASI
2) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah keguguran
3) Sebagai kontrasepsi, mempunyai efektivitas yang tinggi
4) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
5) Metode jangka panjang (8-10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu
diganti)
6) Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat
7) Tidak memengaruhi hubungan seksual
8) Tidak ada efek samping hormonal
Kerugian IUD
1) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah
3 bulan)
2) Haid lebih lama dan banyak
3) Perdarahan (spotting antar menstruasi)
4) Saat haid lebih sakit.
e. Waktu Pemasangan IUD
1) Pada saat menstruasi/haid
2) Setelah melahirkan
3) 4 minggu atau lebih pasca persalinan
f. Indikasi atau Persyaratan Pemakaian IUD
1) Usia reproduktif dan keadaan multipara
2) Menginginkan penggunaan kontrasepsi jangka panjang
3) Menyusui dan menginginkan menggunakan kontrasepi Tidak menyusui bayinya
4) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
5) Risiko rendah dari IMS
6) Tidak menghendaki metode hormonal
7) Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
g. Efek samping
1) Nyeri pada saat pemasangan 2) Sekret menjadi lebih banyak 3) Ekspulsi / IUD
terlepas secara spontan 4) Nyeri / infeksi pelvik 5) Kejang rahim 6) Semaput,
sehingga bisa terjadi bradikardia dan refleks vagal. 7) Spotting 8) Menoragia 9)
Perforasi uterus 10) Endometritis

2. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)


a. Definisi Implan
Implant merupakan alat kontrasepsi yang dipasangkan di bawah kulit lengan atas yang
berbentuk kapsul silastik yang lentur dimana di dalam setiap kapsul berisi hormon
levernorgestril yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.
b. Cara Kerja
Kontrasepsi implant ini memiliki cara kerja menghambat terjadinya ovulasi,
menyebabkan selaput lendir endometrium tidak siap dalam menerima pembuahan
(nidasi), mengentalkan lendir dan menipiskan lapisan endometrium dengan efektivitas
keberhasilan kontrasepsi implant sebesar 97-99%.
c. Jenis Implan
a. Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
b. Implanon. Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplant. Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg
Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
d. Keuntungan dan kekurangan
1). Keuntungan dari kontrasepsi implant adalah perlindungannya dalam jangka panjang,
pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan, bebas dari
pengaruh estrogen, tidak mengganggu kegiatan senggama, tidak mengganggu
produksi ASI, klien hanya perlu kembali ke klinik apabila ada keluhan, dan dapat
dicabut sesuai dengan waktu yang diinginkan. Waktu yang baik untuk penggunaan
implant adalah setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7.
2). Kelemahan Tidak dianjurkan untuk penderita penyakit hati, kanker payudara,
perdarahan tanpa sebab, penggumpalan darah, penderita tekanan darah tinggi,
kolesterol tinggo, penyakit jantung.
h. Waktu Pemasangan
1) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke- 7 tidak diperlukan
metode kontrasepsi tambahan.
2) Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan. Insersi dapat
dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode
kontrasepsi lain.
3) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan
implan, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini klien tersebut tidak
hamil, atau klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar
i. Indikasi atau Persyaratan Pemakaian

1) Dalam usia reproduksi.


2) Telah memiliki anak maupun belum memiliki anak.
3) Menghendaki kontrasepsi yang dimiliki efektivitas tinggi dan menghendaki
pencegahan kehamilan jangka panjang.
4) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
5) Pasca keguguran.
6) Tidak menginginkan anak lagi tapi menolak sterilisasi.
7) Riwayat kehamilan ektopik.
8) Memiliki tekanan darah yang < 180/110 mmHg dengan masalah pembuluh darah
atau anemi bulan sabit (sickle cell).
9) Tidak diperkenan menggunakan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung
hormon esterogen.
10) Pada klien yang sering lupa minum pil teratur.
j. Efek Samping
Pada kebanyakan pasien yang menggunakan KB Implant dapat menyebabkan
perubahan pola haid berupa perdarahan bercak(spotting), hipermenorea, atau
meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea, hingga 10 timbul-timbulnya
keluhan sakit kepala, peningkatan atau penurunan berat badan, nyeri payudara serta
perasaan mual
3. Metode Operasi Wanita (MOW)
Kontrasepsi metode operasi wanita (MOW) atau tubektomi atau juga dapat disebut
sterilisasi adalah tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur sehingga sel telur tidak
dapat melewati saluran telur sehingga sel telur tidak bertemu dengan sperma laki-laki
sehingga tidak terjadi kehamilan. Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 prempuan selama
tahun pertama penggunaan) dan efektif 6-10 minggu setelah operasi. Cara Kerja Cara
kerja tubektomi adalah dengan mengikat tuba falopi sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan ovum
4. Metode Operasi Pria (MOP)
Metode operasi pria yang dikenal dengan nama vasektomi merupakan operasi kecil yang
lebih ringan dari pada sunat/khitanan pada pria. Bekas operasi hanya berupa satu luka di
tengah atau luka kecil di kanan kiri kantong zakar (kantung buah pelir) atau scrotum.
Vasektomi berguna untuk menghalangi transport spermatozoa (sel mani) di pipa-pipa sel
mani pria (saluran mani pria).

Anda mungkin juga menyukai