1. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat
bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Yang bersifat permanen dinamakan pada
Menurut kamus besar bahasa indonesia (2002:592) kontrasepsi adalah cara untuk
2. Syarat Kontrasepsi
Menurut Hanafi Hartanto (2004:36) syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu
a. Aman/tidak berbahaya
b. Dapat diandalkan
d. Murah
3. Metode Kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), yang termasuk dalam kategori ini
kategori ini adalah kondom, pil, suntik, dan metode-metode lain yang tidak
(http://www.bkkbn.go.id/)
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah metode kontrasepsi yang masa
kerjanya lama dan mempunyai efektivitas tinggi terhadap pencegahan kehamilan, yang terdiri
dari susuk/implant, AKDR/IUD, MOP, dan MOW (BkkbN, 2011 c). Implant dan AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim)/IUD (Intra Uterine Devices) adalah metode kontrasepsi jangka
panjang paling efektif yang bersifat reversible, sedangkan MOW dan MOP adalah metode
kontrasepsi jangka panjang yang tidak reversible. Implant dan AKDR juga memiliki keuntungan
tambahan yaitu menyenangkan, disukai pengguna, dan murah dengan angka kegagalan < 1%
serta bisa “dilupakan” tidak harus dikonsumsi setiap hari seperti pil atau harus disuntik ulang
setiap 1 atau 3 bulan seperti kontrasepsi suntikan. Oleh karena itu, implant dan AKDR
seharusnya menjadi metode kontrasepsi pilihan pertama yang ditawarkan kepada sebagian besar
Pada pertengahan tahun 1990-an metode kontrasepsi jangka panjang merupakan metode
kontrasepsi yang dominan di banyak negara. Lebih dari 170 juta sterilisasi sudah dilakukan dan
menjadi metode kontrasepsi yang paling penting di banyak negara, khususnya India, Cina, dan
negara-negara Asia lainnya serta di beberapa negara di Amerika Latin (Brown, 1997).
Dalam hal lain, antusiasme awal untuk IUD juga besar. Namun demikian dibeberapa
negara, ditemukan kurangnya perhatian terhadap tindakan konseling (terutama terhadap efek
diperkenalkan. Kadang-kadang petugas hanya terpaku pada jumlah klien yang mau memakai
metode kontrasepsi tersebut. IUD kemudian digunakan secara luas di banyak negara, khususnya
Cina, dimana saat ini diperkirakan ada sebanyak 82 juta akseptor IUD (Brown, 1997). Hasil
penelitian Stevens-Simon (1999) di Amerika Serikat, ada hubungan yang bermakna antara
pemakaian implant pada awal post partum ( dalam 6 bulan post partum) dengan terjadinya
kehamilan pada tahun pertama post partum. Wanita dewasa dan remaja yang tidak menggunakan
alat KB setelah partus atau yang memakai metode KB selain implant, kemungkinan untuk
menjadi hamil dalam 1 tahun pertama 35 kali lebih besar dibandingkan yang memakai implant
dalam 6 bulan post partum. Dan kemungkinan hamil pada tahun kedua post partum 8,6 kali pada
Menurut Brown (1997) kontrasepsi jangka panjang harus tersedia bagi wanita yang aktif
secara seksual yang telah memperoleh informasi tentang MKJP dan mau menggunakannya
secara sukarela. Ini memerlukan suatu sistem layanan yang membuat metode ini tersedia dan
terjangkau oleh akseptor, termasuk layanan pencabutan kembali alat kontrasepsi oleh tenaga
kesehatan. Di negara-negara berkembang masalah biaya pencabutan ini telah menjadi suatu
kendala dalam pemakaian MKJP. Dengan demikian, pada waktu pemasangan setiap metode
kontrasepsi jangka panjang yang memerlukan tindakan pencabutan kembali diperlukan adanya
B. Implant / Susuk KB
a. Implant / susuk KB adalah suatu alat kontrasepsi yang berbentuk batang silastik lembut
4) Menekan ovulasi
c. Efektivitas. Sangat efektif, angka kegagalan hanya berkisar antara 0,2 – 1 kehamilan per
100 perempuan.
berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah haid,
serta amenorea
5) Mioma uterus
g. Jadwal kunjungan kembali. Klien tidak perlu kembali ke klinik kecuali ingin mencabut
5) Sakit kepala hebat, penglihatan jadi kabur atau nyeri dada hebat
a. Pengertian AKDR / IUD. Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR / IUD ) merupakan alat
kontrasepsi yang dipasang dalam rahim. Alat kontrasepsi dalam rahim terbuat dari plastik
reaksi anti fertilitas dengan waktu penggunaan dapat mencapai 8-10 tahun, dengan
Pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi ini harus dilakukan oleh tenaga medis
(dokter atau bidan terlatih), dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi namun
tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar infeksi menular seksual.
b. Jenis AKDR. Jenis AKDR yang dipakai di Indonesia antara lain adalah :
1) Copper-T. AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai
dengan lilitan tembaga halus pada AKDR Copper-T. Universitas Sumatera Utara
3) Multi load. AKDR ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah 3,6
cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm² atau
375 mm² untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu standar,
4) Lippes loop. AKDR ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral atau huruf S
loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A
Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan dari pemakaian
AKDR jenis ini adalah bila terjadi perforasi, jarang menyebabkan luka atau
c. Cara kerja AKDR. Cara kerja dari AKDR antara lain yaitu
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu, membuat sperma sulit masuk ke dalam alat
3) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti).
9) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi).
10) Dapat digunakan sampai menapouse ( 1 tahun atau lebih setelah haid terakhir).
1) Adanya efek samping yang umum terjadi, seperti : perubahan siklus haid (umumnya
pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), haid lebih lama dan
banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit. Universitas Sumatera
Utara
2) Merasa sakit dan kram selama 3- 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada
4) Tidak baik digunakan perempuan dengan IMS atau sering berganti pasangan.
5) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR,
AKDR.
7) Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
8) Pencabutan AKDR hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter atau bidan)
yang terlatih.
10) Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
1) Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil.
(MAL).
4) Setelah terjadinya keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada
gejala infeksi.
g. Waktu kontrol AKDR. Kelemahan dari penggunaan AKDR adalah perlunya kontrol
kembali untuk memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Waktu kontrol
2) 3 bulan kemudian
Metode Operasi Pria (MOP) / Vasektomi. Metode operasi pria yang dikenal dengan
nama vasektomi merupakan operasi ringan, murah, aman, dan mempunyai arti
demografis yang tinggi, artinya dengan operasi ini banyak kelahiran yang dapat
dihindari.
a. Pengertian.
kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia (pemotongan,
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan pada waktu bersanggama sel
mani tidak dapat ke luar membuahi sel telur yang mengakibatkan proses fertilisasi
(penyatuan dengan ovum) tidak terjadi. Tindakan yang dilakukan adalah lebih ringan dari
pada sunat atau khinatan pada pria, dan pada umumnya dilakukan sekitar 15-45 menit,
dengan cara mengikat dan memotong saluran mani yang terdapat di dalam kantong buah
zakar.
b. Peserta Vasektomi.
1) Suami dari pasangan usia subur yang dengan sukarela mau melakukan vasektomi
10 | M a t e r i M K J P / M i t a R a h m a d e w i
Menandatangani formulir persetujuan (informed consent).
c. Cara kerja. Menghalangi jalannya sel sperma sehingga tidak dapat membuahi sel telur.
d. Kelebihan
3) Biaya lebih murah, karena membutuhkan satu kali tindakan saja Universitas
Sumatera Utara
4) Prosedur medis dilakukan hanya sekitar 15-45 menit dan pasien tidak perlu dirawat
di rumah sakit
6) Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit jika dibandingkan dengan kontrasepsi lain
e. Keterbatasan
Harus menggunakan kondom selama 15-20 kali sanggama agar sel mani menjadi
negatif.
3) Pada orang yang mempunyai problem psikologis dalam hubungan seksual, dapat
11 | M a t e r i M K J P / M i t a R a h m a d e w i
f. Vasektomi tidak dapat dilakukan apabila
4) Jika ada tanda-tanda radang dan/atau infeksi jamur pada buah zakar, hernia, kelainan
akibat cacing tertentu pada buah zakar dan kencing manis yang tidak terkontrol.
a. Pengertian.
Tubektomi ialah tindakan yang dilakukan pada kedua tuba Fallopii wanita yang
mengakibatkan yang bersangkutan tidak dapat hamil lagi. Dahulu tubektomi dilakukan
dengan jalan laparatomi atau pembedahan vaginal. Sekarang, dengan alat dan tehnik
baru, tindakan ini diselenggarakan secara lebih ringan dan tidak memerlukan
b. Cara kerja.
Tubektomi menghambat perjalanan sel telur wanita sehingga tidak dapat dibuahi oleh
sperma.
c. Efektivitas.
12 | M a t e r i M K J P / M i t a R a h m a d e w i
d. Keuntungan tubektomi
1) Motivasi hanya dilakukan satu kali saja sehingga tidak diperlukan motivasi
berulang-ulang.
e. Keterbatasan. Resiko dan efek samping bedah tetap ada dan tidak melindungi dari
13 | M a t e r i M K J P / M i t a R a h m a d e w i
Faktor internal, yakni karakteristik individu yang bersangkutan yang bersifat bawaan,
Faktor eksternal, yakni lingkungan baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
politik. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai
perilaku seseorang.
keluarga yang menyangkut waktu yang tepat untuk mengakhiri kesuburan. Dalam
perencanaan keluarga harus diketahui kapan kurun waktu reproduksi sehat, berapa
sebaiknya jumlah anak sesuai kondisi, berapa jarak umur antar anak. Seorang wanita
secara biologik memasuki usia reproduksinya beberapa tahun sebelum mencapai umur
dimana kehamilan dan persalinan dapat berlangsung dengan aman. Kurun waktu yang
3. Jarak antara anak pertama dan kedua sekurang-kurangnya 2 tahun atau diusahakan
jangan ada 2 anak balita dalam kesempatan yang sama. Kemudian menyelesaikan
b. Faktor subyektif. Bagaimanapun baiknya suatu alat kontrasepsi baik dipandang dari
sudut kesehatan maupun rasionalitasnya belumlah tentu dirasakan cocok dan dipilih oleh
akseptor/calon akseptor. Pilihan ini sangat pula tergantung pada pengetahuannya tentang
14 | M a t e r i M K J P / M i t a R a h m a d e w i
alat kontrasepsi tersebut, baik yang didapat dari keluarga/kerabat maupun dari petugas
wanita (kondisi fisik dan umur) serta disesuaikan dengan fase-fase menurut kurun waktu
dan penerimaan pasangan suami istri. Motivasi akseptor KB untuk terus menggunakan
kontrasepsi yang lama, akan merubah metode, atau menghentikan sama sekali
yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang bertujuan untuk menunda kehamilan.
15 | M a t e r i M K J P / M i t a R a h m a d e w i