Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

STUDI BANDING
DI RS. PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

OLEH :
KELOMPOK IV
1. Mita Rahmadewi
2. Heni Lestari Apriani
3. Dewi Puspitasari
4. Deka Sanusi
5. Siti Mutohharoh
6. Siska Fitriani
7.

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2018

i
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORANSTUDI BANDING
DI RS. PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

OLEH:
1. Mita Rahmadewi
2. Heni Lestari Apriani
3. Dewi Puspitasari
4. Deka SAnusi
5. Siti Mutohharoh
6. Siska Fitriani
7.

Laporan studi banding


Sebagai salah satu syarat menyelesaikan perkuliahan
Di Prodi Kebidanan Jurusan Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Bengkulu, April 2018


Menyetujui
Ketua Jurusan Kebidanan Pembimbing Akademik

Dr.Hj.Netty Herawati,DHSM,M.Si …………………………….


Mengetahui:
Ketua STIKES Tri Mandiri Sakti

Drs.H.S.Effendi,MS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Studi

Banding di kota Yogyakarta ini khususnya di RS. PKU Muhammadiyah

Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Drs.H.S.Effendi,MS selaku ketua STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu yang

telah memberikan dukungan dan bimbingannya selama mengikuti pendidikan

di STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu.

2. Dr. Hj. Netty Herawati, DHSM, M.Si, selaku Ketua Jurusan Kebidanan yang

telah memberikan dukungan dan bimbingan selama mengikuti pendidikan di

STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu.

3. Kepada pimpinan dan staf tempat kunjungan RS. PKU Muhammadiyah

Yogyakarta yang telah memberikan izin serta kesempatan untuk melakukan

studi banding serta banyak informasi yang bermanfaat selama kunjungan di

RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

4. Seluruh dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk mendampingi

selama kunjungan studi banding di kota Yogyakarta DIY

Bengkulu, April 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya
untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi
perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya.
Pengertian dari studi banding itu sendiri adalah sebuah konsep belajar
yang dilakukan di lokasi dan lingkungan berbeda yang merupakan kegiatan
yang lazim dilakukan untuk maksud peningkatan mutu, perluasan usaha,
perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan
perundangan, dan lain-lan.
Kegiatan studi banding dilakukan oleh kelompok kepentingan untuk
mengunjungi atau menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan dan
berlangsung dalam waktu relatif singkat. Intinya adalah untuk
membandingkan kondisi obyek studi di tempat lain dengan kondisi yang ada
di tempat sendiri. Hasilnya berupa pengumpulah data dan informasi sebagai
bahan acuan dalam perumusan konsep yang diinginkan.
Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan studi banding adalah
melakukan tinjauan dan evaluasi internal, mengenai mana saja yang akan
dikembangkan dan dinaikan progresnya. Setelah itu dibuat draft list secara
terstuktur sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Study banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya
untuk menjadi lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi
perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya.
Dalam study banding mahasiswa hendaknya melihat semua aspek positif
yang ada pada tempat tujuan studi banding, mulai dari kegiatan PBM,
akademik, dan kemahasiswaan. Pengetahuan – pengetahuan yang di peroleh
di lokasi studi banding tentunya di harapkan akan mampu menjadi informasi
dan cerminan dalam rangka mewujudkan program-program prioritas yang
sudah di canangkan.
Program study banding kali ini di adakan di daerah Yogyakarta tepatnya
di delapan tempat kunjungan. Adapun tempat kunjungan tersebut ialah :
1. Puskesmas Ngaglik 1 Kabupaten Sleman
2. Puskesmas Mlati 1
3. Puskesmas Godean
4. Puskesmas Ngemplak 1
5. Bidan Delima
6. RS. PKU Muhammadiyah
7. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
8. RSKIA Sadewa
Demi memberikan hasil yang maksimal pada program praktik,
mahasiswa dituntut untuk melakukan analisis lapangan sekaligus inovasi,
informasi dan teknlogi bidang kebidanan. Memperkuat pengetahuan mereka
diakhir rangkaian skedul perkuliahan mahasiswa melakukan studi banding
pada puskesmas-puskesmas, universitas, rumah sakit serta bidan delima yang
secara umum dikenal kredibilitasnya secara baik.
Program studi banding ini ditujukan untuk melihat bagaimana peran
bidan sebagai jantung informasi didalam institusi kesehatan pada masyarakat.
Apakah bidan berhasil memainkan perannya atau sebaliknya bidan hanya
menjadi menara gading di dalam institusi tersebut. Melalui studi banding
juga, setiap mahasiswa diharapkan termotivasi untuk memperbaiki dan
membenahi sistem kinerja bidan pada institusi mereka bekerja.

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan utama melakukan studi banding nantinya adalah menggali
sebanyak mungkin informasi yang bisa didapat scara teknis real dan empiris.
Untuk dijadikan barometer dan pembanding yang kemudian masuk untuk
menemukan sebuah pembaharuan yang aplikatif, baik untuk rencana ke depan
dalam jangka pendek dan jangka panjang secara futuristik. Jadi dengan kata
lain tujuan dari studi banding tersebut adalah :
a. Untuk menambah wawasan kita tentang tempat lain
b. Untuk menimba pengalaman baru di ditempat lain
c. Untuk membandingkan tempat kita dengan tempat lain
d. Untuk menambah cakrawala berfikir kita
Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan Program
Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat serta belajar pada daerah
lain yang telah maju dalam penerapan baik keilmuan maupun program dan
sarana yang dapat dijadikan sebagai acuan pengembangan bagi diri peserta
studi banding maupun institusi asal peserta.

C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui berbagai masalah nyata dilapangan.
b. Mendapatkan ilmu pengetahuan, banyak informasi dan keterampilan
yang lebih aplikatif dalam bidang administrasi dan kebijakan kesehatan.
c. Bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah, menggunakan metode
yang relevan untuk melakukan analisa situasi, mengidentifikasi
masalah, menetapkan alternative pemecahan masalah. Merencanakan
program intervensi, melakukan pemantauan kegiatan intervesi serta
menilai keberhasilan intervensi.
2. Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti
a. Terbinanya suatu jaringan kerja sama dengan institusi/instansi tempat
kunjungan dalam upaya menngkatkan keterkaitan dan kesepadanan
antara substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan SDM
yang dibutuhkan dalam upaya kesehatn masyarakat khususnya dalam
bidang administrasi dan kebijakan kesehatan.
b. Tersusunnya kurikulum yang sesuai kebutuhan nyata dilapangan.
c. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan menghasilkan
peserta didik yang terampil.
3. Bagi Institusi/Instansi Tempat Kunjungan
a. Dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang baermanfaat baik bagi
mahasiswa peserta study maupun pembimbing akademik baik dalam
kegiatan manajemen maupun operasional.
b. Dapat mengembangkan kemitraan dengan STIKES TMS, baik untuk
kegiatan penelitian maupun pengembangan.

D. Bentuk Kegiatan
Cakupan materi dan sosialisasi dilakukan di setiap puskesmas, rumah
sakit dan bidan delima serta universitas yang dikunjungi.

E. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Tri Mandiri
Sakti jurusan diploma IV Kebidanan semester 2 dengan para dosen dan serta
Pengelola universitas.

F. Waktu Dan Tempat


Hari : Minggu - Kamis
Tanggal : 15 s/d 19 April 2018
Jam : 07.00 WIB s/d selesai
Tempat : Puskesmas Ngaglik, Puskesmas Mlati, Puskesmas
Godean, Puskesmas Ngemplak, RSIA Sadewa, RS. PKU
Muhammadiyah, UNISA, Bidan Delima

G. Peserta
1. Mahasiswa Diploma IV Kebidanan sebanyak 168 orang
2. Dosen pembimbing sebanyak 6 (enam) orang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Study Banding
Studi Banding (comparison study) adalah sebuah konsep belajar yang
dilakukan di lokasi dan lingkungan berbeda yang merupakan kegiatan yang
lazim dilakukan untuk maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan
sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lain-
lain.
Kegiatan studi banding dilakukan oleh kelompok kepentingan untuk
mengunjungi atau menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan dan
berlangsung dalam waktu relatif singkat. Intinya adalah untuk
membandingkan kondisi obyek studi di tempat lain dengan kondisi yang ada
di tempat sendiri. Hasilnya berupa pumpunan data dan informasi sebagai
bahan acuan dalam perumusan konsep yang diinginkan.

2. Tempat Kunjungan Studi Banding


A. Puskesmas Ngaglik 1 Sleman Yogyakarta
Fungsi Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah
memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) sebagai program pemerintah pada sektor kesehatan. Puskemas
juga termasuk fasilitas kesehatan tingkat pertama, artinya puskesmas
merupakan fasilitas di barisan terdepan yang memberikan layanan
kesehatan pada masyarakat umum.
Dilengkapi dengan tenaga kesehatan yang berkompeten,
Puskesmas secara umum menyediakan beberapa layanan seperti:
pengontrolan penyakit menular, imunisasi dasar, perawatan selama dan
sesudah kelahiran, kesehatan ibu dan anak serta promosi dan
pencegahan penyakit menular di masyarakat sekitar.
Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan
program kegiatannya, untuk itu perlu didukung kemampuan
manajemen yang baik. Manajemen puskesmas merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi
perencanaan, penggerakan pelaksanaan serta pengendalian dan
penilaian. Puskesmas Ngaglik 1 Sleman Yogyakarta merupakan
puskesmas yang telah lulus akreditasi dengan peringkat utama serta
memiliki banyak prestasi.

B. Bidan Delima
Bidan Delima merupakan suatu program dari Ikatan Bidan
Indonesia (IBI), untuk Meningkatkan kualitas pelayanan bidan dalam
memberikan yang terbaik, agar dapat memenuhi keinginan masyarakat.
Dengan misi membentuk Bidan Praktek Swasta (BPS) yang mampu
memberikan pelayanan berkualitas terbaik dalam bidang kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana, bersahabat dan peduli terhadap
kepentingan pelanggan, serta memenuhi bahkan melebihi harapan
pelanggan
Bidan Delima adalah sistem standarisasi kualitas pelayanan bidan
praktek swasta, dengan penekanan pada kegiatan monitoring &
evaluasi serta kegiatan pembinaan & pelatihan yang rutin dan
berkesinambungan. Bidan Delima melambangkan Pelayanan
berkualitas dalam Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
yang berlandaskan kasih sayang, sopan santun, ramah-tamah, sentuhan
yang manusiawi, terjangkau, dengan tindakan kebidanan sesuai standar
dan kode etik profesi
Bidan Delima adalah suatu program terobosan strategis yang
mencakup :
a. Pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup
Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi.
b. Merk Dagang/Brand.
c. Mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah,
lengkap, dan memiliki hak paten.
d. Rekrutmen Bidan Delima ditetapkan dengan kriteria, system, dan
proses baku yang harus dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan.
e. Menganut prinsip pengembangan diri atau self development, dan
semangat tumbuh bersama melalui dorongan dari diri sendiri,
mempertahankan dan meningkatkan kualitas, dapat memuaskan
klien beserta keluarganya.
f. Jaringan yang mencakup seluruh Bidan Praktek Swasta dalam
pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.

Tujuan diadakan nya rogram Bidan Delima


a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
b. Meningkatkan profesionalitas Bidan.
c. Mengembangkan kepemimpinan Bidan di masyarakat.
d. Meningkatkan cakupan pelayanan Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana.
e. Mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian Ibu, Bayi
dan Anak.

C. RS. PKU Muhammadiyah II


RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta milik Pimpinan Pusat
Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai Ketua
Persyarikatan Muhammadiyah atas inisiatif muridnya, K.H. Sudjak,
yang pada awalnya berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15
Februari 1923 dengan lokasi pertama di kampung Jagang Notoprajan
No.72 Yogyakarta. Awalnya bernama PKO (Penolong Kesengsaraan
Oemoem) dengan maksud menyediakan pelayanan kesehatan bagi
kaum dhuafa’.Pendirian pertama atas inisiatif H.M. Sudjak yang
didukung sepenuhnya oleh K.H. Ahmad Dahlan. Seiring dengan
waktu, nama PKO berubah menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan
Umat).
Pada tahun 1928 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah
pindah lokasi ke Jalan Ngabean No.12 B Yogyakarta (sekarang Jalan
K.H. Ahmad Dahlan). Pada tahun 1936 klinik dan poliklinik PKO
Muhammadiyah pindah lokasi lagi ke Jalan K.H. Dahlan No. 20
Yogyakarta hingga saat ini. Pada tahun 1970-an status klinik dan
poliklinik berubah menjadi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Bersamaan dengan berkembangnya berbagai amal usaha di bidang
kesehatan, termasuk di dalamnya adalah RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta maka Pimpinan Pusat perlu mengatur gerak kerja dari
amal usaha Muhammadiyah bidang kesehatan melalui Surat
Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 86/SK-PP/IV-
B/1.c/1998 tentang Qaidah Amal Usaha Muhammadiyah Bidang
Kesehatan. Dalam Surat Keputusan tersebut diatur tentang misi
utamanya untuk meningkatkan kemampuan masyarakatagar dapat
mencapai derajat kesehatan yang lebih baik, sebagai bagian dari upaya
menuju terwujudnya kehidupan yang sejahtera dan sakinah
sebagaimana dicita-citakan Muhammadiyah.Qaidah inilah yang
menjadi dasar utama dalam menjalankan organisasi RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
Berbagai perubahan yang berkembang di luar lingkungan maupun
yang terjadi secara internal di dalam organisasi RS PKU
Muhammadiyah. tentang keselamatan pasien, keterbatasan akses
pelayanan kesehatan pada sebagian masyarakat tertentu,
perkembangan ilmu dan teknologi, huge burden disease, hingga
semakin terbukanya batas-batas informasi yang berimbas terhadap
makin kritisnya pelanggan terhadap pelayanan kesehatan serta
perubahan regulasi pemerintah, diantisipasi dengan berbagai langkah
dari perbaikan saran prasarana dan Sumber Daya Insani, sehingga
menjadikan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta selain mampu
bersaing dengan sarana pelayanan kesehatan yang lain juga patuh
terhadap regulasi pemerintah.
D. Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta
Ketua Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) yakni : Prof. Dr.
dr. Wasilah Rochmah, Sp.Pd (K).Ger
'Aisyiyah adalah salah satu organisasi gerakan sosial keagamaan
yang tumbuh dan berkembang dengan pesat di tengah-tengah
masyarakat bangsa Indonesia. Kiprahnya yang positif dan dinamis,
bergerak di berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk
diantaranya bidang pendidikan.Muhammadiyah sebagai induk
organisasi dari 'Aisyiyah membuka pintu lebar dan kebebasan bagi
'Aisyiyah untuk berkiprah di tengah-tengah msyarakat dalam rangka
mencapai cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.Cita-cita tersebut
dilandasi niat luhur dan atas dorongan serta motivasi Allah yang
termuat dalam Surat Al Mujadalah ayat 11, yang menyatakan "Allah
akan meninggikan derajat orang-orang mukmin dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat".
Bertolak dari dorongan dan motivasi tersebut di atas, 'Aisyiyah
dalam menyelenggarakan pendidikan dimulai dari taman kanak-kanak
sampai tingkat pendidikan tinggi, dilaksanakan dengan tekun dan
penuh tanggungjawab.tak ada rentang waktu tanpa pendidikan. Ini
membuktikan bahwa dunia pendidikan telah lebur menyatu dalam jiwa
'Aisyiyah. Diantara deretan aktivitas pendidikan 'Aisyiyah , salah
satunya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Yogyakarta
yang beralamat di Jalan Munir No 267 Serangan Yogyakarta.
Pendidikan Tinggi 'Aisyiyah diawali dari berdirinya Sekolah Bidan
'Aisyiyah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta berdasarkan
SK Menkes No 65 tanggal 10 Juli 1963.Kemudian dibuka pula
Sekolah Panjenang Kesehatan Tingkat C 'Aisyiyah Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
E. RS KIA Sadewa
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sadewa (RSKIA Sadewa)
merupakan salah satu rumah sakit khusus ibu anak di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta yang berkedudukan di Babarsari TB XVI No. 13
Sleman. RSKIA Sadewa merupakan perkembangan dari Balai
Pengobatan, Rumah Bersalin, Kesehatan Ibu dan Anak SEMAR (BP-
RB-KIA SEMAR) dan berada di bawah Yayasan Pelayanan
Kesehatan Prima Semar. RSKIA SADEWA mendapatkan izin
operasional sejak bulan November 2009 dan diresmikan tanggal 21
Februari 2010.
RSKIA Sadewa dalam memberikan pelayanannya mengambil
filosofi dasar bahwa pelayanan kesehatan yang baik itu tidak harus
mahal dan kalau bisa, harus tidak mahal. Yayasan Semar memberikan
dasar pelayanan dengan mengambil simbolisasi tokoh Semar dalam
pewayangan. Tokoh yang digambarkan memiliki kualitas yang tinggi
dan dihormati, namun tetap bersahaja dan memberikan pengabdian
pada semua golongan. Hal inilah yang melandasi perjalanan
pelayanan BP-RB-KIA SEMAR yang berlanjut menjadi RSKIA
Sadewa. Filosofi dasar yang kedua adalah bersama yang tidak mampu
kita harus maju. Hal ini memiliki arti bahwa RSKIA SADEWA harus
mampu memajukan dirinya dan pihak-pihak yang berhubungan
dengan dirinya menuju arah yang lebih baik.
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN METODOLOGI
1. Kerangka Konsep
1. Input
a. SDM
b. Dana
c. Pedoman
d. Data
2. Proses
a. P1: Perencanaan
b. P2: Pelaksanaan
c. P3: Penilaian
3. Output
a. Jumlah kunjungan meningkat
b. Kasus penyakit yang ada tertangani
2. Metodologi
1. Langkah-Langkah Kegiatan
a. Persiapan konsultasi dengan pembimbing akademik tentang study
banding.
b. Pelaksanaan study banding.
c. Penyusunan/pembuatan laporan kegiatan study banding.
d. Presentasi/seminar laporan kegiatan study banding.
2. Lokasi Studi Banding
a. Puskesmas Ngaglik 1
b. Bidan Delima
c. RS. PKU Muhammadiyah
d. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
e. RSKIA Sadewa
3. Waktu Studi Banding
Waktu pelaksanaan studi banding dilakukan selama 3 hari kerja efektif
yaitu mulai tanggal 16 April 2018 s/d 18 April 2018.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik analisis yang digunakan pada study banding ini adalah:
a. Wawancara
Wawancara untuk mengetahui secara keseluruhan tentang proses
pelayanan kesehatan dan pendidikan serta penerapan manajemen
dari keempat kunjungan.
b. Observasi.
Untuk melihat serta mengamati secara langsung tahapan proses
pelayanan kesehatan di empat kunjungan tersebut. Serta bisa
melihat bagaimana proses pembelajaran pada kunjungan tersebut.
5. Sumber Data
a. Hasil Wawancara.
b. Hasil Observasi.
c. Laporan Tahunan/Profil dari keempat kunjungan
6. Pembimbing Kegiatan Study Banding
a. Pembimbing Akademik
……………………………..
b. Pembimbing Lapangan
1) Puskesmas Ngaglik 1 : amrullah Yusuf, SKM
2) Bidan Delima : Tutik Purwani. S.ST
3) RS. PKU Muhammadiyah: Fitrianingsih
4) Universitas ‘Aisyiyah : Dhesy
5) RSKIA Sadewa : Fika
BAB IV
HASIL STUDI BANDING
DESKRIPSI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1. Kondisi wilayah

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu rumah sakit


yang ada di kota Yogyakarta, Indonesia, merupakan salah satu amal usaha
Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
RS PKU Muhammadiyah awalnya didirikan berupa klinik sederhana pada
tanggal 15 Februari 1923 di kampung Jagang Notoprajan Yogyakarta.
Awalnya bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan maksud
menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa’. Didirikan atas inisiatif
H.M. Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh K.H. Ahmad Dahlan. Seiring
dengan perkembangan zaman, pada sekitar era tahun 1980-an nama PKO
berubah menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan Umat)
Gamping adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kecamatan Gamping merupakan
sebagai kawasan penyangga pengembangan kota Yogyakarta ke arah barat.
Pusat kecamatan Gamping berada di dusun Patukan, Kelurahan
Ambarketawang. Pemerintah Kecamatan Gamping merupakan kecamatan
bertipe B (Pola Maksimal).
Kecamatan Gamping memiliki luas 29,25 km2 dengan jumlah penduduk
76.948 jiwa yang dibagi menjadi 5 kelurahan. Bagian sebelah barat
berbatasan dengan kecamatan Godean, sebelah utara berbatasan dengan
kecamatan Mlati, sebelah timur dengan Kota Yogyakarta sedangkan sebelah
selatan berbatasan dengan kecamatan Kasihan (Bantul).
Kecamatan Gamping terbagi dalam 5 kelurahan, 59 dusun, 187 Rukun
Warga (RW), dan 529 Rukun Tetangga (RT), dengan luas wilayah kurang
lebih 2683 Ha. Kecamatan Gamping memiliki penduduk tidak kurang dari
69.998 jiwa, yang terdiri dari 34.878 laki-laki, dan 35.120 perempuan, dengan
13.891 Kepala Keluarga. Secara topografi, wilayah kecamatan gamping
relatif datar kecuali di sebagian wilayah selatan desa Balecatur dan
Ambarketawang yang berupa pegunungan. Sebanyak 1.348 Ha tanah terletak
di bawah 100 mdpl, 1.577 ha lainnya terletak di ketinggian 100-499 mdpl.
Kecamatan Gamping memiliki Sarana Kesehatan yang berupa Kantor
Pelayanan Kesehatan Kecamatan yang terdiri dari 5 Kantor Pembantu yang
terletak di masing-masing kelurahan. 6 Apotek, dan 2 Laboratorium Klinik.
Sarana pendidikan di Kecamatan Gamping meliputi 44 TK, 40 SD, 1 SLB
Dasar, 6 SMP, dan 6 SMA, dan 2 Perguruan Tinggi. Di antara sekolah
pendidikan tersebut adalah SMA 1 Gamping, SMK Maritim Putra Samudra,
SMA Proklamasi 1945, SMEA YPKK, Sekolah Tinggi Pertanahan Negara
(STPN), dan Politeknik Kesehatan Yogyakarta.

2. Sejarah RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta


RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta milik Pimpinan Pusat
Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai Ketua
Persyarikatan Muhammadiyah atas inisiatif muridnya, K.H. Sudjak, yang
pada awalnya berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15 Februari 1923
dengan lokasi pertama di kampung Jagang Notoprajan No.72 Yogyakarta.
Awalnya bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan
maksud menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa’. Pendirian
pertama atas inisiatif H.M. Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh K.H.
Ahmad Dahlan. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah menjadi PKU
(Pembina Kesejahteraan Umat).
Pada tahun 1928 perkembangan klinik semakin bertambah besar dan
berkembang menjadi poliklinik PKO Muhammadiyah. Lokasi juga harus
lebih luas dan perlu dipindahkan ke tempat yang lebih memadai dengan
menyewa sebuah bangunan di Jalan Ngabean No.12 B Yogyakarta
(sekarang Jalan K.H. Ahmad Dahlan)
Pada tahun 1928 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah
lokasi ke Jalan Ngabean No.12 B Yogyakarta (sekarang Jalan K.H. Ahmad
Dahlan). Pada tahun 1936 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah
pindah lokasi lagi ke Jalan K.H. Dahlan No. 20 Yogyakarta hingga saat
ini. Pada tahun 1970-an status klinik dan poliklinik berubah menjadi RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Bersamaan dengan berkembangnya berbagai amal usaha di bidang
kesehatan, termasuk di dalamnya adalah RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta maka Pimpinan Pusat perlu mengatur gerak kerja dari amal
usaha Muhammadiyah bidang kesehatan melalui Surat Keputusan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 86/SK-PP/IV-B/1.c/1998 tentang
Qaidah Amal Usaha 2 Muhammadiyah Bidang Kesehatan. Dalam Surat
Keputusan tersebut diatur tentang misi utamanya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakatagar dapat mencapai derajat kesehatan yang lebih
baik, sebagai bagian dari upaya menuju terwujudnya kehidupan yang
sejahtera dan sakinah sebagaimana dicita-citakan Muhammadiyah. Qaidah
inilah yang menjadi dasar utama dalam menjalankan organisasi RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
Berbagai perubahan yang berkembang di luar lingkungan maupun
yang terjadi secara internal di dalam organisasi RS PKU Muhammadiyah.
tentang keselamatan pasien, keterbatasan akses pelayanan kesehatan pada
sebagian masyarakat tertentu, perkembangan ilmu dan teknologi, huge
burden disease, hingga semakin terbukanya batas-batas informasi yang
berimbas terhadap makin kritisnya pelanggan terhadap pelayanan
kesehatan serta perubahan regulasi pemerintah, diantisipasi dengan
berbagai langkah dari perbaikan saran prasarana dan Sumber Daya Insani,
sehingga menjadikan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta selain mampu
bersaing dengan sarana pelayanan kesehatan yang lain juga patuh terhadap
regulasi pemerintah.

3. Visi dan Misi RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta


Falsafah RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebagai
berikut :
a. Misi dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar
b. Keyakinan dasar dalam pelayanan kesehatan
c. Peningkatan mutu pelayanan yang berkelanjutan dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
d. Perwujudan Iman dan amal shaleh
e. Sebagai tugas sosial

Falsafah tersebut tentu saja harus sejalan dengan visi RS PKU


Muhamadiyah Yogyakarta sebagai berikut
Menjadi rumah sakit Muhammadiyah rujukan terpercaya dengan
kualitas pelayanan yang Islami, bermutu dan terjangkau
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka RS PKU
Muhammadiyah menerapkan misi sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna bagi semua lapisan


masyarakat sesuai dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan.
b. Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu Sumber Daya Insani
melalui pendidikan dan pelatihan secara profesional yang sesuai
ajaran Islam
c. Melaksanakan da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar melalui
pelayanan kesehatan, yang peduli pada kaum dhuafa’.
Untuk lebih mendaratkan visi dan misi sehingga lebih mudah
diimplementasikan maka dibentuk motto pelayanan sebagai berikut :
“ AMANAH “(Antusias, Mutu, Aman, Nyaman, Akurat, Handal)
Selain Moto diatas RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dikelola
berdasarkan manajemen entrepreneural yang bertumpu pada nilai-nilai
yang bersumber dari Al Qur’an sebagai share value yaitu :
a. Amanah d. Tabligh
b. Sidiq e. Inovatif
c. Fathonah f. Silaturrahmi

4. Manajemen PKU Muhammadiyah Yogyakarta


Tabel 2.1
Manajemen PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Jabatan Nama
Direktur Utama H. Joko Murdiyanto, Sp.An,MPH
Direktur Bid. Al Islam & H.M. Isnawan, SE,MPH
Kemuhammadiyahan
Direktur Bid. Kepegawaian & Keuangan drg Hj Pipiet Setyaningsih Sp Irth
MPH
Direktur Operasional RS PKU Yogya dr H Ahmad Faesol Sp Rad MKes.
Unit II
Direktur Bid. Pelayanan Medik dr H Muhammad Komarudin Sp
A.,M.Kes
Direktur Bid. Penunjang Medik dr H Adnan Abdullah Sp THT KLM
Direktur Bid. Pendidikan dan Penelitian dr Ekorini Listyowati Cholid Santoso
MMR.
Dari struktur organisasi di atas, maka dapat disusun job description
masing-masing jabatan di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Job
description adalah sebagai berikut :
a. Wewenang
Memobilisasi komunikasi koorporat baik dilingkungan internal rumah
sakit maupun eksternal rumah sakit
b. Perencanaan
 Membuat konsep pekerjaan komunikasi korporat
 Menyusun rencana operasional eksternal pekerjaan berdasarkan
grand design yang telah ditentukan secara sistimatis,
kooerdinasi, terjadwal, berkelanjutan, termonitor dan terevaluasi
 Menyiapkan sistem dan fasilitas kerja yang diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan eksekusi pekerjaan komunikasi
korporat.
c. Operasional
 Memimpin eksekusi pelaksanaan tiap-tiap pekerjaan
 Koordinasi dengan pihak-pihak terkait internal/elsternal rumah
sakit dalam pelaksanaan eksekusi pekerjaan
d. Pengawasan dan evaluasi penilaian
Pengawasan (pembimbingan dan pembinaan) terhadap kinerja staf
komunikasi korporat.
e. Uraian tugas detail

Sedangkan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut


a. Terselenggaranya komunikasi kehumasan dan terdiptanya suasana
lingkungan yang komunikatif, informatif, produktif, dan bermutu
untuk mewujudkan pelayanan prima
b. Terciptanya pelayanan dan loyalitas masyarakat kepada pelayanan RS
c. Rasio positif pemberitaan media dengan menbandingkan frekuensi
antara jumlah pemberitaan positif dan negatif
Sedangkan target kerja adalah sebagai berikut
a. Meningkatkan angka kepuasan pelanggan
b. Tepatnya jadwal pelaksaaan pekerjaan
c. Kesempurnaan masing-masing pekerjaan dan terselesaikannya
pekerjaan dengan baik tanpa menyisakan masalah yang tidak
terselesaikan

5. Fasilitas PKU Muhammadiyah Yogyakarta


Keberadaan fasilitas umum ini sangat membantu bagi pasien, keluarga
pasien dan karyawan selama berada di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. Adapun ketersediaan fasilitas pelayanan umum yang ada di
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, antara lain :
a. Parkir : Area parkir Rumah Sakit berlokasi di depan Gedung Utama
dan di sekitar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
b. Keamanan 24 Jam : Staff keamanan kami siap menjaga Anda dan
keluarga Anda selama 24 jam.
c. Bank : Bank BNI siap melayani Anda melakukan transaksi finansial.
Bank BNI berlokasi di depan instalasi rawat jalan/ poliklinik RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
d. ATM
 ATM bank Mandiri : Terletak di depan Instalasi Farmasi Rawat
Jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
 ATM bank BNI 46 : Terletak di pintu masuk Rumah Sakit.
e. Masjid Asy-Syifa' : Masjid Asy-Syifa' berada di lantai 2 RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
f. Swalayan Swalayan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, berlokasi
di lantai 2 Gedung Penetapan Biaya, buka 24 jam.
g. Siaran Televisi : Berada di semua outlet ruang tunggu di sediakan
pesawat televisi. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta memberikan
berbagai fasilitas yang lengkap untuk menunjang kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan. Fasilitas ini disediakan dengan tujuan untuk
memberikan pelayanan yang lengkap dengan kualitas yang terbaik
bagi pasien kami.
h. Ambulans : RS PKU Muhammadiyah menyediakan unit ambulans
untuk kebutuhan pasien rujukan, evakuasi kasus gawat darurat, dan
menjemput/ mengantar pasien ke dalam atau luar kota.
i. Khusnul Khotimah : Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta,
dalam rangka tugas dakwah dan ibadah, menyebarkan dan
mengamalkan tuntunan Rasululloh dan membantu mengurangi beban
masyarakat yang sebagian karena keterbatasan kemampuan, tempat
dan sebagainya, mendirikan pelayanan rukti jenazah yang dilakukan
sesuai tuntunan Rasululloh menurut faham Muhammadiyah dengan
nama “Khusnul Khotimah”.

6. Akreditasi
RSU PKU Muhammadiyah telah memiliki akreditasi Penuh Tingkat
Lengkap untuk 16 pelayanan yaitu :
1 Administrasi dan Manajemen 9 Laboratorium
2 Pelayanan Medis 10 Kamar Operasi
3 Pelayanan Gawat Darurat 11 Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
4 Pelayanan Keperawatan 12 Perinatal Resiko Tinggi
5 Rekam Medis 13 Pelayanan Rehabilitasi Medik
6 Farmasi 14 Pelayanan Gizi
7 K3 15 Pelayanan Intensif
8 Radiologi 16 Pelayanan Darah

7. Fasilitas RSU Muhammadiyah


Rumah sakit yang baik, tentu harus ditunjang oleh fasilitas yang baik,
lengkap dan memadai. Beberapa fasilitas yang terdapat di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta antara lain adalah ketersediaannya tempat
tidur/kamar. Sampai saat ini, RS PKU memiliki 218 tempat tidur yang
terdiri dari:
 VVIP : 12 kamar
 VIP : 17 kamar
 I : 16 kamar
 II : 24 kamar
 III : 65 kamar
 ICU : 5 kamar
 PICU : 0 kamar
 NICU : 0 kamar
 HCU : 0 kamar
 ICCU : 0 kamar
 TT di IGD : 11 kamar
 TT Bayi Baru Lahir : 12 kamar
 TT Kamar Bersalin : 4 kamar
 TT Ruang Operasi : 3 kamar
 TT Ruang Isolasi : 1 kamar
JAM BESUK
Pagi : 10.00 - 12.00 WIB
Sore : 16.30 - 17.30 WIB
LAYANAN KESEHATAN RSU PKU Muhammadiyah
 Klinik umum
 Klinik penyakit dalam
 Klinik penyakit jantung
 Klinik penyakit syaraf
 Klinik penyakit jiwa
 Klinik penyakit mata
 Klinik penyakit tht
 Klinik penyakit gigi
 Klinik penyakit kulit & kelamin
 Klinik penyakit paru
 Klinik rematologi
 Klinik penyakit anak
 Klinik bedah umum
 Klinik bedah tulang
 Klinik bedah urologi
 Klinik bedah syaraf
 Klinik bedah plastik/thorax
 Klinik bedah gigi & mulut
 Klinik bedah anak
 Klinik bedah digestif
 Klinik obsgyn

8. Program PONEK
RS PKU Muhammadiyah sudah menjadi rumah sakit rujukan PONEK
karena telah melewati dan lulus akreditasi serta memiliki kemampuan dan
fasilitas yang memadai.
Rumah sakit PONEK harus memiliki Kegiatan Pokok, seperti :
1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang
tindakan
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi, dan sectio
saesaria
4. Perawatan intensif ibu dan bayi
5. Pelayanan Asuhan Antenatal Risiko Tinggi
Rumah sakit PONEK harus mampu menyelenggarakan pelaksanaan
kegiatan, antara lain :
1. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal fisiologis termasuk di
dalamnya pelayanan kehamilan, pelayanan persalinan, pelayanan nifas,
asuhan bayi baru lahir ( tingkat 1), Imunisasi dan Stimulasi, Deteksi,
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
2. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dengan risiko tinggi baik
pada masa antenatal, masa intranatal maupun masa postnatal.
3. Pelayanan kesehatan neonatal
4. Pelayanan ginekologi
5. Perawatan khusus / high care unit dan transfusi darah.
PKU Muhammadiyah telah memiliki anggota tim yang cukup untuk
menjadi Rumah Sakit rujukan PONEK, karena memiliki Sumber Daya
Manusia (SDM yang mencukupi. Memiliki tim PONEK esensial yang
terdiri dari:
 1 dokter Spesialis Kebidanan Kandungan
 1 dokter Spesialis anak
 1 dokter di Unit Gawat Darurat
 3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia )
 2 orang perawat

Tim PONEK Ideal ditambah:


 1 dokter Spesialis anesthesi/perawat anastesi
 6 bidan pelaksana
 10 perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)
 1 petugas laboratorium
 1 pekarya kesehatan
 1 petugas administrasi

9. Perbandingan RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan


Rumah Sakit di Bengkulu
Kelebihan yang dimiliki PKM Gamping 1 dibandingkan dengan PKM
yang ada di kota bengkulu berupa inovasi layanan kesehatan“Tua Keladi”
dengan sistem one stop service dimana pasien usila mendapatkan semua
layanan di poli usila baik berupa pengobatan, pemeriksaan laboratorium dan
obat yang diantar oleh petugas apotik. Di kota bengkulu PKM Jalan gedang
juga menerapkan inovasi yang serupa yaitu Puskesmas santun Usila, akses
pelayanan untuk usila dipermudah walaupun belum one stop service.
PKM Gamping 1 sedang merintis inovasi unggulan berupa poli
MTBS yang memisahkan poli MTBS dari poli umum agar anak yang rentan
dengan infeksi tidak terpapar dengan pasien penyakit umum. Untuk di kota
bengkulu beberapa PKM telah membuat poli MTBS seperti di PKM Nusa
Indah, sementara di PKM Jalan gedang telah menerapkan inovasi
unggulanberupa pijat bayi untuk menurunkan demam yang dilakukan oleh
bidan yang berkompetensi..
Selain itu kelebihan dari PKM Gamping 1 yaitu adanya layanan
konsultasi dari psikolog, adanya sistem antrian digital yang terkoneksi
dengan setiap poli sehingga memudahkan pasien dalam menunggu antrian.
Kelebihan lain dari PKM Gamping 1 yaitu adanya layanan berbasis
tekhnologi informasi berupa konsultasi via website atau via WA sehingga
lebih mudah untuk diakses oleh masyarakat .
PKM gamping 1 juga berstatus BLUD, sehingga memiliki fleksibilitas
atau keleluasaan yang tinggi untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang
sehat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Sementara di kota
bengkulu pengelolaan PKM masih berupa UPTD (Unit Pelaksana Teknis
Dinas) dibawah wewenang dinas kesehatan kota, sehingga untuk
pengembangan memerlukan alur birokrasi yang cukup panjang.
Untuk pelaporan PKM Gamping 1 sudah memakai pelaporan dengan
sistem e-PKM sementara PKM di Bengkulu pada umumnya masih
menggunakan Sistem informasi kesehatan SP2TP(sistem pencatatan dan
pelaporan Terpadu Puskesmas) secara manual.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan Rumah Sakit
dengan akreditasi pratama yang terus berkembang seiring dengan tuntutan
kemajuan jaman juga dengan berkembangnya masalah kesehatan di
masyarakat. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta terus berupaya
melakukan inovasi yang sangat berguna bagi peningkatan kualitas hidup
khususnya di bidang kesehatan. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta layak untuk dijadikan tempat studi banding karena disana para
peserta studi banding akan mendapatkan banyak informasi dan aplikasi yang
baru dalam pelayanan kesehatan

B. Saran
Dari kunjungan wisata ini diharapkan:
1. Mahasiswa mampu mengetahui berbagai masalah nyata dilapangan.
2. Mahasiswa mampu mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang
dapat diterapkan dalam pelayanan kesehatan.
3. Mahasiswa mampu bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah,
menggunakan metode yang relevan untuk melakukan analisa situasi,
mengidentifikasi masalah, menetapkan alternative pemecahan masalah.
Merencanakan program intervensi, melakukan pemantauan kegiatan
intervesi serta menilai keberhasilan intervensi.
DAFTAR PUSTAKA

IBI. (2015). Bidan Delima.diambil pada 15 April 2018 dari


http://ibi.or.id/id/article_view/a20150115001/bidan-delima.html

PKM Gamping 1. (2018). Profil Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta.


Diambil pada 15 April 2018 dari https://pkmgamping1.slemankab.go.id

RSKIA Sadewa. (2017)sS. Profil RSKIA Sadewa.Diambil pada 16 april 2018 dari
https://www.rskiasadewa.co.id/profil-rskia-sadewa/

RS. Muhammadiyah II. (2018). Profil RS. Muhammadiyah II. Yogyakarta

Universitas ‘Aisyiyah. (2018). ProfilUniversitas ‘Aisyiyah.Yogyakarta. Diambil


pada 14 April 2018 dari http://pmb.unisayogya.ac.id/html/tentang.html

Anda mungkin juga menyukai