Anda di halaman 1dari 27

Catatan Ayumi

Senin, 07 Maret 2016

kasus-kasus malpraktek dalam dunia kesehatan

Diduga-malpraktek-kepala-bayi-ini-putus-saat-dilahirkan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang ibu, Farida Hanum melahirkan dibantu DS, bidan Desa Aek
Tarum, Bandar Pulau, Asahan, Minggu (10/1/2016) malam. Tapi dalam proses persalinan kepala bayi
putus, dan badan bayi masih tertinggal di rahim. Berdasarkan informasi berkembang di Polres Asahan,
usai melihat kepala bayi putus, bidan DS meletakkan kepala bayi di kamar. Setelah itu, dia melarikan
Faridam Hanum ke Rumah Sakit Umum (RSU) Abdul Manan Simatupang. Namun, sebelum dilakukan
operasi, badan bayi Farida Hanum sudah keluar dari rahim. Kini, Farida masih menjalani perawatan
medis di rumah sakit untuk pemulihan pascamelahirkan.

Selain itu, keluarga Farida Hanum melaporkan dugaan malapraktik ke Polres Asahan. Hingga berita ini
diturunkan penyidik masih memeriksa keterangan empat saksi. Adapun keempat saksi yang diperiksa
adalah DS selaku bidan yang menolong proses persalinan, B (35) suami dari Farida, RS dan M tentangga
Farida Hanum. Kapolres Asahan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Tata Dirsa Atmaja mengatakan
penyidik masih melakukan pemeriksaan kepada DS terkait putusnya kepala bayi saat proses persalinan.
“Mereka masih diperiksa, dan sampai saat ini keterangannya masih dikumpulkan," ujarnya saat
dihubungi, Senin petang.

Bidan.Pustu.Diduga.Lakukan.Malpraktek

Bidan Pustu Diduga Lakukan Malpraktek

Palembang, CyberNews. Bidan Puskesmas Pembantu (Pustu) Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu
1, Kota Palembang, Sumatra Selatan, Yt, diduga melakukan malpraktik sehingga mengakibatkan seorang
bayi pasiennya meninggal dunia setelah diobati. Informasi dari Pustu itu, Jumat, menyebutkan, dugaan
telah terjadi malpraktik dilakukan bidan Yt, karena setelah memberi obat pasiennya, Paris (3 bulan),
justru mengalami kejang-kejang dan tubuhnya membiru.
Kondisi tersebut terjadi sekitar setengah jam, usai Paris diberi tiga macam obat oleh bidan tersebut.
Kendati bayi itu sempat dibawa ke RSUD Bari Kota Palembang untuk mendapatkan pertolongan, namun
tidak lama kemudian ia meninggal dunia. Orang tua bayi itu, Santi (45), membenarkan kejadian yang
dialami anaknya tersebut. Namun menurut Kepada Dinas Kesehatan Kota Palembang, Gema Asiani, obat
yang diberikan kepada Paris oleh bidan Yt sesuai standar.

Menurut Gema, dengan penyakit panas yang diderita pasien itu, bidan bersangkutan memberikan obat
yang sesuai, yaitu pil CTM, Paracetamol, dan obat batuk warna merah. Belum diketahui kemungkinan
kasus ini akan dituntut keluarga pasien atau tidak, sehingga dapat diproses lebih lanjut atau kedua orang
tuanya telah menerima keadaan tersebut. Di Sumsel saat ini telah berjalan program pengobatan gratis,
khususnya diperuntukkan bagi warga kurang mampu di daerah ini, sehingga mendorong optimalisasi
fungsi puskesmas.

usai-persalinan-organ-wanita-robek

DUGAAN KASUS MALPRAKTEK BIDAN (Usai persalinan organ wanita robek) Kasus dugaan malpraktek
kembali terjadi. Di Jember Jawa Timur, seorang ibu muda mengalami luka robek di bagian anusnya,
hingga tidak bisa buang air. Diduga korban yang kini harus buang air besar melalui organ kewanitannya,
disebabkan kelalaian bidan yang masih magang di puskesmas setempat menangani persalinannya. Kini
kasus dugaan malpraktek ini ditangani Dinas Kesehatan Kota Jember.

Kasus dugaan malpraktek ini dialami Ika Agustinawati, warga Desa Semboro Kidul, Kecamatan Semboro,
Jember. Ibu muda berusia 22 tahun ini, menjadi korban dugaan malpraktek, usai menjalani proses
persalinan anak pertamanya, Irza Praditya Akbar, yang kini berusia 1 bulan. Diduga karena kecerobohan
bidan yang masih magang saat menolong persalinannya di Puskesmas Tanggul, Ika mengalami luka robek
di bagian organ vital hingga ke bagian anus. Akibatnya, selain terus-terusan mengalami kesakitan, sejak
sebulan lalu korban terpaksa buang kotoran melalui alat kelaminnya. Saat menjalani proses persalinan 3
Februari lalu, korban dibantu oleh beberapa bidan magang, atas pengawasan bidan puskesmas. Namun,
salah seorang bidan magang diduga melakukan kesalahan saat menggunting dinding kemaluan korban.
Terkait kasus ini pihak Puskesmas Tanggul saat ini belum memberikan keterangan resmi. Namun, Kepala
Dinas Kesehatan Kota Jember tengah menangani kasus ini. Jika terbukti terjadi malpraktek, Dinas
Kesehatan berjanji akan menjatuhkan sanksi terhadap petugas persalinan tersebut, sesuai ketentuan
yang berlaku.

malpraktek-bidan-kasus.html
Kasus Operasi Pembersihan Kandungan (Kuret) Ngatemi Dalam kasus (Kuret) Ngatemi ini, Abdul Mutalib
(sebagai suami) karena merasa telah dirugikan, ia menggugat secara perdata terhadap suami-istri
(dokter-bidan) dari Rumah Sakit Bersalin “Kartini" di Pengadilan Negeri Belawan.

Description: http://2.bp.blogspot.com/-N4MLo-
MyVIM/T11yTj5IfjI/AAAAAAAAAHo/LnN0nXwn7a4/s1600/int_11WK_01.jpg

Pengadilan Negeri Belawan, dengan Hakim: Panut Alflsah dalam kasus gugatan ini menjatuhkan vonis
memenangkan gugatan Abdul Mutalib, sehingga suami-istri tergugat (dpkter-bidan) harus membayar
ganti rugi. (Keputusan Pengadilan Negeri Belawan tertanggal 16Juli 1984). Namun demikian, rupanya
kemenangan tidak selalu harus diikuti dengan kepuasan maupun keberuntungan, sebab walaupun vonis
hakim mewajibkan suami-istri (tergugat) membayar sejumlah ganti rugi kepada penggugat (Abdul
Mutalib) sampai kini entah karena apa Abdul Mutalib tidak pernah merasakan menerima ganti rugi uang
yang dinanti-nantikan itu.

Peristiwa kuret Ngatemi, istri Abdul Mutalib, penduduk dari desa Batang Kilat Sungai Mati, Kecamatan
Labuhan, Belawan, Sumatera Utara, yang mengalami operasi pembersihan kandungan akibat
pengguguran pada umur 2 bulan (kuret) dilakukan di Rumah Sakit Bersalin "Kartini" pada bulan Maret
1983. Kronologis Peristiwa Kuret, dilakukan oleh seorang bidan, istri seorang dokter pada rumah Sakit
tersebut. Rupanya kesalahan fatal telah terjadi pada waktu dilakukan kuret tersebut, yang menurut
pengakuan Ngatemi, sang bidan telah menarik bagian dalam perutnya dengan paksa, entah apa yang
ditarik, tentu saja Ngatemi tidak mengetahuinya. "Tarikan" itu baru dihentikan oleh sang bidan setelah
dilarang oleh suaminya (dokter).

Melihat keadaan yang tidak semestinya itu, Abdul Mutalib dengan cepat bertindak untuk melarikan
istrinya ke Rumah Sakit Kodam Bukit Barisan I. Di Rumah Sakit inilah akhirnya diketahui bahwa usus
Ngatemi telah putus sepanjang 10 sentimeter dan kandungannya kedapatan "rusak", sehingga
mengakibatkan saluran pembuangan Ngatemi terpaksa harus dipindahkan ke bagian perutnya. Dengan
demikian, Ngatemi hingga sekarang apabila buang air besar melalui lubang buatan, dari perutnya.

Diduga Malpraktek, Rahmawati Meninggal Pascaoperasi

Lhokseumawe | Harian Aceh—Delapan hari setelah menjalani operasi, Rahmawati, 31, warga
Meunasah Panton, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, meninggal dunia, Rabu (28/7) sekitar pukul
07.00 WIB. Pihak keluarga almarhumah menduga telah terjadi malpraktek saat pasien dioperasi. Reza
Angkasah, 30, adik sepupu Rahmawati kepada Harian Aceh di Lhokseumawe, Rabu (30/7), mengatakan
kakak sepupunya itu meninggal dunia di Rumah Sakit Sakinah, Lhokseumawe, setelah mendapat
perawatan medis selama 14 jam. “Kami membawa Kak Rahmawati ke RS Sakinah pada Selasa sekitar
pukul 17.00 WIB, karena perutnya gembung, sangat keras. Tadi pagi (kemarin pagi—red) sekitar pukul
07.00 WIB, beliau meninggal dunia,” katanya.

Dia tidak mempermasalahkan penanganan medis di RS Sakinah. Tetapi, lanjut dia, perut Rahmawati
gembung diduga akibat malpraktek di Rumah Sakit Bunda, Lhokseumawe, seusai menjalani operasi cecar
untuk mengangkat bayi dalam kandungannya, 22 Juli lalu. “Awalnya, kakak sepupu saya itu ditangani
bidan di desanya untuk melahirkan anaknya yang ketiga. Karena tidak berhasil, bidan membawanya ke
RS Bunda,” kata Reja Angkasah. Disebutkan, setelah diperiksa dokter spesialis bedah di RS Bunda,
Rahmawati langsung dioperasi sehingga lahir bayi laki-laki dengan selamat. “Pasca-operasi, Kak
Rahmawati disuruh berpuasa selama dua hari. Pada hari ketiga, dari bekas luka operasi itu, keluar cairan
mirip jus apel. Perut kakak sepupu saya itu pun gembung,” katanya. Selama enam hari menjalani
perawatan, lanjut Reza, pihak RS Bunda menyatakan Rahmawati sudah diperbolehkan pulang. “Ternyata,
perut Kak Rahmawati belum sembuh, malah semakin mengembung. Makanya kami membawanya
berobat ke RS Sakinah. Kami menduga operasi yang dilakukan oleh dokter di RS Bunda telah terjadi
kesalahan sehingga perut Kak Rahmawati gembung. Menjelang jenazahnya dimandikan, masih keluar
cairan di bekas luka operasi,” kata dia.

Reza menyatakan pihaknya akan menempuh jalur hukum untuk menuntut dokter di RS Bunda yang
diduga telah melakukan malpraktek saat Rahmawati menjalani operasi. “Pihak RS Bunda harus
bertanggung jawab,” katanya. Sementara dr. Hanafiah yang melakukan operasi terhadap Rahmawati,
saat ditemui di kediamannya, kemarin, membantah pihaknya malpraktek. Rahmawati, kata dia, dibawa
oleh seorang bidan ke RS Bunda, 22 Juli lalu, karena persalinan tidak maju. “Tiba di rumah sakit pukul
12.40 WIB, kami operasi pukul 14.20 WIB, sehingga lahir bayi laki-laki dengan berat 4.200 gram,” kata
Hanafiah, yang juga pemilik RS Bunda. Menurut Hanafiah, pada 24 Juli 2008, perut Rahmawati gembung.
Saat ditanyakan kepada pasien, katanya, memiliki riwayat penyakit maag. Karena gembung, lanjutnya,
pasien dikonsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam. “Pasien dirawat oleh dokter spesialis
penyakit dalam selama empat hari. Selama perawatan, pasien sudah bisa buang air besar dan buang
angin, maagnya sudah berkurang,” kata dia.

Karena kondisi pasien sudah membaik, lanjut dia, makanya diperbolehkan pulang dengan anjuran
berobat jalan. “Jadi, nggak ada masalah di bagian kita. Kalau memang sakitnya kambuh lagi, kenapa
pasien dibawa oleh keluarganya ke RS lain, bukan kemari,” kata Hanafiah. “Kami siap melayani tuntutan
keluarga almarhumah Rahmawati.”

pantat yeni membusuk setelah disuntik kb

(Pantat Yeni Membusuk Setelah Disuntik KB) Gara-hara disuntik KB, pantat Yeni Nurhayati (22), warga
Desa/Kec. Sagalaherang, Subang, membusuk hingga mengeluarkan aroma tak sedap. Untuk
menyembuhkan penyakitnya itu, Yeni terpaksa mengalami pengobatan rawat inap di RSUD Ciereng.
Penyakit yang diderita Yeni diduga merupakan hasil malpraktik seorang bidan yang bertugas di
Puskesmas Kecamatan Sagaleharang. "Bagian pantat yang kena jarum suntik menjadi busuk, berdarah
dan bernanah," kata orang tua korban, Toto, di rumah sakit Ciereng, Jumat (1/4).

Menurut dia, luka yang diderita Yeni berawal ketika anaknya datang ke Puskesmas Sagalaherang untuk
ber-KB. Saat itu Yeni dianjurkan memakai kontrasepsi suntik. Namun, beberapa hari setelah disuntik,
pantat yang terkena suntikan menjadi luka dan lukanya terus melebar. Sayangnya, Toto tidak ingat nama
bidan yang menyuntik anaknya tersebut. Setelah kejadian itu, lanjut Toto, bidan yang menyuntik Yeni
tidak pernah masuk kerja lagi. Padahal, Toto sudah meminta pertanggungjawaban kepada pihak
Puskesmas. "Tapi tak direspon sama sekali. Akhirnya kami bawa berobat ke rumah sakit dengan biaya
sendiri," ujar Toto. Dalam kesempatan itu, Toto berharap ada perhatian dari pihak Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang. Dia juga menginginkan agar Dinkes turun tangan untuk menyelesikan kasus dugaan
malpraktik yang menimpa anaknya dan membiayai seluruh biaya rawat inap Yeni. Ketika hal itu
dikonfirmasikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Wawan Setiawan mengaku baru
mendapatkan laporan lisan dari orang tua korban. Namun, Wawan berjanji akan menerjunkan tim
investigasi ke Puskesmas Sagalaherang, Senin (4/4) mendatang. "Tim akan bekerja apakah terjadi
malpraktik atau bukan," kata Wawan. Dikatakan, jika luka yang diderita Yeni benar-benar akibat
malpraktik, maka bidan yang melakukannya pasti akan terkena sanksi kode etik kebidanan. Wawan juga
berjanji akan mendanai seluruh biaya pengobatan dan biaya rawat inap selama Yeni dirawat di rumah
sakit. "Kami akan bertanggung jawab penuh," kata dia.

7.

pinggul-irt-infeksi-berdarah-diduga-malpraktek-bidan.html

(Pinggul IRT Infeksi Berdarah, Diduga Malpraktek Bidan) BATAM (HK) --Pasangan suami istri, Guniawan
Butar-butar (25) dan Weni Perawati (25), warga yang berdomisili di perumahan Taman Viktoria Blok C2
nomor 17, Tanjung Riau, Sekupang mengaku kesal dengan ulah bidan DA yang diduga melakukan mal
praktek, di tempatnya di Perumahan Taman Laguna Indah Blok B3 No 9, Sekupang.

Suami istri (Pasutri) yang punya 2 anak itu mengatakan saat itu mereka hendak melaksanakan program
pemerintah seperti keluarga berencana (KB) melalui suntikan pada 20 Oktober 2013 silam. Lantaran
harus rutin setiap 3 bulan sekali, pasutri ini pun selalu datang ke bidan tersebut untuk melakukan
penyuntikan itu. Setelah berjalan beberapa bulan kemudian, korban pun malah mengalami sakit-sakitan.
Lantaran, ditempat bekas suntikan korban mengalami pembengkakan dan bernanah dibagian pinggul
kiri. "Awalnya kami berobat untuk buat KB pada (20/10/2013) lalu hingga (16/1/2014). Tak itu saja pada
tanggal 10 April, dan terakhir tanggal 3 Juli kemarin. Malah bulan Juli itulah istri saya mengeluh
kesakitan. Sampai saat ini tak ada tanggung jawab dari Bidan itu," kata suami dari Weni, Rabu (17/9)
siang.
alat-kontrasepsi-iud-tertinggal-dalam-kandungan

(Alat Kontrasepsi IUD Tertinggal dalam Kandungan) YOGYAKARTA- Gundah, itulah yang dirasakan Rini
Astuti (30), warga Sanggrahan Elor, Bendungan, Wates, Kulonprogo Yogyakarta. Sebab, alat kontrasepsi
jenis IUD (Intra Uterine Device) masuk di dalam kandungannya yang kini sudah berjalan tujuh bulan. Atas
kegelisahan itu, ibu dua anak ini mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta. Harapannya,
dokter yang telah memasang alat tersebut bertanggunjawab terhadap apapun yang terjadi jika ada
sesuatu pada jabang bayi yang dikandungnya. “Saya sudah tidak tahu ke mana lagi meminta bantuan, ini
saya berharap LBH membantu saya bila terjadi apa-apa pada saya dan bayi yang saya kandung ini
nantinya,” jelasnya yang mengaku pasrah saat mengadu bersama suaminya, Supardi dan anaknya ke-
duanya, Senin (10/10/2011). Rini menceritakan, pada 25 April lalu di perkampungnya ada pertemuan
kader PKK yang mensosialisaikan KB Gratis dari salah satu pasangan calon bupati. Selanjutnya, ia
mendaftar dan mendapat blanko dari Bu Yani, petugas KB (PLKB) Kecamatan Wates. “Saat itu, saya
sedang menyusui anak kami yang kedua. Jadi, saya ikut progam tersebut,” jelasnya. Satu hari berikutnya,
26 April, ia dan para pendaftar lainnya mendatangi Puskesmas Wates untuk pemasangan alat
Kontrasepsi. Namun, setelah sampai di Puskesmas, pemasangan alat kontrasepsi dilakukan di rumah
wakil Ketua DPRD Kulonprogo, Sudarto dari PDIP.

“Saya dan ibu-ibu lainnya dinaikan mobil menuju rumah Pak Darto untuk memasang alat kontrasepsi.
Sebelum dipasang, saya sudah dites kehamilan sebanyak dua kali, hasilnya negatif. Selanjutnya, dipasang
alat kontrasepsi itu,” jelasnya. Rini menambahkan, pemasangan alat kontrasepsi berbentuk T itu
dilakukan oleh dr Bimo yang katanya dari RSUP Sardjito. Sebelum pemasangan, dr Hasto Wardoyo yang
saat ini menjabat Bupati Kulonprogo memperkenalkan diri akan maju dalam mencalonan sebagai bupati
Kulonprogo. Satu hari setelah pemasangan alat tersebut, lanjut Rini, dia merasakan kesakitan pada
perutnya dan sesak nafas hingga lebih dari satu minggu. Ada keluhan itu kemudian ditanyakan bidan di
Wates. Oleh bidan, hanya diberi vitamin-vitamin. Merasa ada yang janggal, satu bulan berikutnya,
tepatnya tanggal 28 Mei, Rini membeli alat tes kehamilan di apotik. “Setelah saya tes, hasilnya positif
hamil,” jelasnya.

Dengan hasil tes yang dilakukannya itu, dua hari berikutnya, tanggal 30 Mei, Rini memeriksakan ke
Puskesmas Wates, namun oleh petugas Puskesmas dirujuk ke RSUD Wates.

“Saat itu saya tidak jadi memeriksakan ke RSUD Wates, tapi memeriksaan ke dr Sugeng. Dari
pemeriksaan dr Sugen, saya sudah hamil 7 minggu. Artinya, saat pemasangan IUD saya sudah berjalan
sekira 4 minggu. Dengan hasil ini saya meminta agar dr Sugeng mencabut IUD. Namun, dr Sugen tidak
berani karena sudah berada dalam kandungan,” jelasnya.

Satu hari setelah pemeriksaan itu, tepat tertangal 31 Mei, Rini memutuskan pergi ke Kecamatan Wates
untuk menemui Bu Yani petugas PLKB guna menanyakan masalah yang dialaminya. Namun, justru Rini
yang disalahkan karena sudah dalam keadaan hamil tapi memasang alat kontrasepsi tersebut. “Bu Yani
menyalahkan saya, trus saya disuruh menanggung sendiri,” sesalnya. Mendapatkan ketidakjelasan itu,
Rini mencoba untuk menemui dr Hasto Wardoyo di tempat klinik rumah sakit bersalinnya di wilayah
Sleman. “Tanggal 1, 2, dan 3 saya datangi dr Hasto, tapi tidak ketemu. Baru, tangal 4 Juni, saya bertemu
beliau (dr Hasto Wardoyo),” jelasnya. Dalam pertemuan itu, Rini meminta pertolongan dr Hasto untuk
melepas IUD yang berada di dalam kandungannya. Lagi-lagi, dr Hasto ini mengaku tidak
bertanggungjawab, karena bukan dirinya yang memasang alat tersebut. “Itu bukan tangungjawab saya.
Yang memasang kan dr Bimo, dia (dr Bima) dinasnya di RSUP Dr Sarjito Yogyakarta. Saya akan membantu,
kalau melahirkan bisa di tempat saya. Soal biaya-pun akan dibahas nanti,” jelas Rini menirukan ucapan dr
Hasto. Saat pulang dari dr Hasto, lanjut Rini, ia diberi uang Rp700 ribu sebagai ongkos pulang. Usai dari
dr Hasto itu, semangat Rini untuk mengeluarkan alat kontrasepsi IUD dari kandungan sudah padam.
Setelah itu, pemeriksaan kandungan pun hampir tidak pernah dilakukan hingga saat ini, karena terbentur
biaya. “Terakhir saya memerikasan 12 Agustus di RS Islam di Purworejo, itu-pun ada teman saya yang
memberi uang untuk pemeriksaan kandungan karena kasihan melihat saya,” akunya yang berharap anak
ketiga yang masih berada dikandungan dalam keadaan sehat dan sempurna. Rini juga mengakui, hingga
saat ini sering mengalami pendaraan yang keluar dari jalan lahir bayi. Bayi yang saat ini masih berada
didalam kandungannya juga dirasakan sering bergerak-gerak. Pengaduan itu diterima oleh Samsudin
Nurseha dan Johan Ramadhan, dari LBH Yogyakarta. Keduanya mengaku akan menindaklanjuti dengan
meminta penjelasan terhadap beberapa pihak yang dianggap terlibat dalam pemasangan alat
kontrasepsi ini.

seorang-warga-jombang-tewas-setelah-di-suntik-bidan

Description: Seorang Warga Jombang Tewas Setelah di Suntik Bidan Seorang Warga Jombang Tewas
Setelah di Suntik Bidan

Zainal Arifin, 38 tahun, warga Dusun Ngampungan, Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang, Jawa Timur meninggal dunia usai meminum obat sakit kepala yang diberikan seorang bidan.
”Dia meninggal beberapa menit setelah meminum obat sakit kepala yang diberikan bidan,” kata
Sekretaris Desa Ngampungan, Rohmatin Nikmah, Kamis (8/4).

Tetangga korban yang tidak mau disebut namanya menceritakan, kematian Zainul bermula saat dia
mengeluh sakit kepala, Sabtu pekan lalu. Istrinya, Anik Zulaikah kemudian memanggil seorang bidan
bernama Sutami. Setelah disuntik oleh bidan, kondisi lelaki tiga anak ini malah ngedrop. Tubuhnya
gempalnya menggigil, dan dari mulutnya keluar cairan putih mirip busa. Bahkan, saat diketahui kondisi
Zainal semakin drop, keluarganya melapor ke bidan. Anehnya, bidan malah menyarankan agar Zainal
diberi cairan Alkohol. Sepuluh menit kemudian, dia diketahui meninggal. Rohmatin Nikmah
membenarkan itu. Hingga berita ini diturunkan belum ada pihak keluarga yang bisa dikonfirmasi. Kepala
Desa setempat, Suherno mengatakan masih menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan. Bidan dan
suaminya juga sudah dipanggil, dan rencananya, Zainul akan diberi santunan uang. ”Ini untuk meredam
emosi warga,” ucapnya. Sementara itu bidan Sutami ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak
bersedia memberi keterangan. Dia hanya mengaku telah dipanggil Dinas Kesehatan kabupaten itu. ”Saya
belum bisa komentar, saya sudah menjelaskanya kepada kepala dinas kesehatan,” akunya. Sementra itu,
Sekretaris Dinas Kesehatan Jombang, Heri Wibowo mengatakan, bidan desa itu telah melakukan
tindakan diluar kewenangan. Awalnya dinas mendapat laporan dari masyarakat tentang dugaan
malpraktik yang dilakukan bidan Sutami. Aduan itu ditindak lanjuti dengan pemanggilan Sutami. ”Ada
tindakan yang tidak boleh dilakukan bidan tapi dilanggar,” terangnya.

kasus-bidan-aborsi-polisi-akan-tes-dna

Description: Kasus Bidan Aborsi, Polisi Akan Tes DNAKasus Bidan Aborsi, Polisi Akan Tes DNA

POS KUPANG.COM, KUPANG - Dewi Bahren tersangka kasus aborsi bayi Siti Nuraini Nurdin alias Narsi
langsung pingsan setelah ditahan selama satu jam di sel tahanan Polres Kupang Kota. Tersangka langsung
dilarikan ke RS Bhayangkara guna mendapatkan perawatan medis. "Sampai saat ini tersangka masih di
rawat di ruang ICU usai pingsan di sel tahanan. Tersangka diduga shock karena ditetapkan sebagai
tersangka dalam kasus aborsi," ungkap Kapolres Kupang Kota AKBP Budi Hermawan yang dikonfirmasi
pos kupang melalui Kasat Reskrim AKP Didik Kurnianto di ruang kerjanya, Senin (25/1/2016). Terkait
proses tes DNA, dikatakan Didik pinyidik Polres Kupang Kota saat ini tengah membuat surat permohonan
guna melakukan tes DNA terhadap tulang yang ditemukan di belakang tempat praktek bidan Dewi
Bahren.

Pasal 347

(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa
persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.

(2) Jika perbuatan (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 348

(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan
persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.

(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling
lama tujuh tahun.

Ayumi di 06.41

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

Ayumi

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Dunia Kebidanan

Kasus Malpraktik

Kasus Malpraktik Dalam Etikolegal Kebidanan

Kasus: Remaja Aborsi Tewas Usai Disuntik Bidan

Sumber : http://news.okezone.com/read/2008/05/18/1/110398/1/remaja-aborsi-tewas-usai-disuntik-
bidan

Minggu, 18 Mei 2008 20:00 wib


KEDIRI – Kasus aborsi yang berujung kematian terjadi Kediri. Novila Sutiana (21), warga Dusun Gegeran,
Desa/Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, tewas setelah berusaha menggugurkan janin yang
dikandungnya. Ironisnya, korban tewas setelah disuntik obat perangang oleh bidan puskesmas.

Peristiwa nahas ini bermula ketika Novila diketahui mengandung seorang bayi hasil hubungannya dengan
Santoso (38), warga Desa Tempurejo, Kecamatan Wates, Kediri. Sayangnya, janin yang dikandung
tersebut bukan buah perkawinan yang sah, namun hasil hubungan gelap yang dilakukan Novila dan
Santoso.

Santoso sendiri sebenarnya sudah menikah dengan Sarti. Namun karena sang istri bekerja menjadi
tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong, Santoso kerap tinggal sendirian di rumahnya. Karena itulah
ketika bertemu dengan Novila yang masih kerabat bibinya di Ponorogo, Santoso merasa menemukan
pengganti istrinya. Ironisnya, hubungan tersebut berlanjut menjadi perselingkuhan hingga membuat
Novila hamil 3 bulan.

Panik melihat kekasihnya hamil, Santoso memutuskan untuk menggugurkan janin tersebut atas
persetujuan Novila. Selanjutnya, keduanya mendatangi Endang Purwatiningsih (40), yang sehari-hari
berprofesi sebagai bidan di Desa Tunge, Kecamatan Wates, Kediri. Keputusan itu diambil setelah Santoso
mendengar informasi jika bidan Endang kerap menerima jasa pengguguran kandungan dengan cara
suntik.

Pada mulanya Endang sempat menolak permintaan Santoso dan Novila dengan alasan keamanan.
Namun akhirnya dia menyanggupi permintaan itu dengan imbalan Rp2.100.000. Kedua pasangan mesum
tersebut menyetujui harga yang ditawarkan Endang setelah turun menjadi Rp2.000.000. Hari itu juga,
bidan Endang yang diketahui bertugas di salah satu puskesmas di Kediri melakukan aborsi.

Metode yang dipergunakan Endang cukup sederhana. Ia menyuntikkan obat penahan rasa nyeri
Oxytocin Duradril 1,5 cc yang dicampur dengan Cynaco Balamin, sejenis vitamin B12 ke tubuh Novila.
Menurut pengakuan Endang, pasien yang disuntik obat tersebut akan mengalami kontraksi dan
mengeluarkan sendiri janin yang dikandungnya.

“Ia (bidan Endang) mengatakan jika efek kontraksi akan muncul 6 jam setelah disuntik. Hal itu sudah
pernah dia lakukan kepada pasien lainnya,” terang Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Didit Prihantoro di
kantornya, Minggu (18/5/2008).

Celakanya, hanya berselang dua jam kemudian, Novila terlihat mengalami kontraksi hebat. Bahkan ketika
sedang dibonceng dengan sepeda motor oleh Santoso menuju rumahnya, Novila terjatuh dan pingsan
karena tidak kuat menahan rasa sakit. Apalagi organ intimnya terus mengelurkan darah.

Warga yang melihat peristiwa itu langsung melarikannya ke Puskemas Puncu. Namun karena kondisi
korban yang kritis, dia dirujuk ke RSUD Pare Kediri. Sayangnya, petugas medis di ruang gawat darurat tak
sanggup menyelamatkan Novila hingga meninggal dunia pada hari Sabtu pukul 23.00 WIB.

Petugas yang mendengar peristiwa itu langsung menginterogasi Santoso di rumah sakit. Setelah
mengantongi alamat bidan yang melakukan aborsi, petugas membekuk Endang di rumahnya tanpa
perlawanan. Di tempat praktik sekaligus rumah tinggalnya, petugas menemukan sisa-sisa obat yang
disuntikkan kepada korban. Saat ini Endang berikut Santoso diamankan di Mapolres Kediri karena
dianggap menyebabkan kematian Novila.

Lamin (50), ayah Novila yang ditemui di RSUD Pare Kediri mengaku kaget dengan kehamilan yang dialami
anaknya. Sebab selama ini Novila belum memiliki suami ataupun pacar. Karena itu ia meminta kepada
polisi untuk mengusut tuntas peristiwa itu dan menghukum pelaku.

Malpraktik Yuridis dan Malpraktik Etik

1) Malpraktik Yuridis yaitu apabila seorang tenaga kesehatan melakukan suatu tindakan yang
bertentangan dengan etika profesinya sebagai tenaga kesehatan.

Dalam kasus tersebut, malpraktik yuridisnya adalah ketika bidan Endang melakukan tindakan aborsi
kepada Novila dengan cara memberikan suntikan obat penahan rasa nyeri Oxytocin Duradril 1,5 cc yang
dicampur dengan Cynaco Balamin, sejenis vitamin B12 ke tubuh Novila yang mengakibatkan terjadinya
kontraksi. Karena tindakan aborsi yang ia lakukan tersebut telah melanggar wewenangannya sebagai
seorang bidan.

2) Malpraktik Etik yaitu apabila seorang tenaga kesehatan melakukan tindakan tidak sesuai dengan
kesepakatan dapat dikenakan sanksi perdata, kemudian apabila tindakan yang dilakukan oleh seorang
tenaga kesehatan tersebut dapat menimbulkan kecacatan, kematian, dll dapat dikenakan sanksi pidana,
atau apabila tindakan yang dilakukan tenaga kesehatan tersebut berkaitan dengan masalah perizinan
dapat dikenakan sanksi administratif.

Dalam kasus tersebut, malpraktik etiknya adalah ketika bidan Endang memberikan suntikan obat
Oxytocin Duradil 1,5 cc yang dicampur dengan Cynaco Balamin kepada Novila yang menyebabkan
terjadinya kontraksi yang hebat, sehingga Novila mengalami perdarahan yang mengakibatkan dirinya
meninggal dunia.

Analisa Kasus
Dalam kasus tersebut, bidan Endang telah melanggar wewenangnya sebagai seorang bidan dan
melakukan malpraktik. Dalam kasus tersebut bidan Endang bisa dikenakan sanksi menurut undang-
undang, yaitu :

1. Pasal-pasal 359 sampai dengan 361 KUHP.

Pasal-pasal karena lalai menyebabkan mati atau luka-luka berat. Pasal 359 KUHP, karena kelalaian
menyebabkan orang mati: Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun.

2. Pasal 1365 KUHS

Setiap perbuatan melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain karena kesalahannya
mengakibatkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.

3. Pasal 348 KUHP Tentang Pembunuhan.

4. UU Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992

Cara membuktikan kelalaiannya adalah dengan Dereliction of Duty (penyimpangan dari kewajiban) Jika
seorang bidan melakukan pekerjaan menyimpang dari apa yang seharusnya atau tidak melakukan apa
yang seharusnya dilakukan menurut standar profesinya, maka bidan tersebut dapat dipersalahkan.

Alur Sanksi Bidan

Malpraktik yang dilakukan oleh bidan dapat disebabkan oleh banyak faktor, misalnya kelalaian,
kurangnya pengetahuan, faktor ekonomi, rutinitas, dan juga perubahan hubungan antara bidan dengan
pasien. Untuk dapat mencegah terjadinya malpraktik yang dilakukan oleh bidan dapat dilakukan dengan
beberapa cara, misalnya dengan tidak memberikan jaminan atau garansi akan keberhasilan usahanya,
dalam melakukan tindakan harus ada informed consent, mencatat semua tindakan kedalam rekam
medik, dan lain-lain.

Untuk penyelesaian tindak pidana malpraktik yang dilakukan oleh bidan yang telah masuk ke
pengadilan, semua tergantung kepada pertimbangan hakim yang menangani kasus tersebut untuk
menentukan apakah kasus yang ditanganinya termsuk kedalam malpraktik atau tidak. Atau apakah si
pelaku dapat dimintai pertanggung jawaban secara pidana atau tidak.

Melakukan malpraktik yuridis (melanggar hukum) berarti juga melakukan malpraktek etik (melanggar
kode etik). Sedangkan malpraktik etik belum tentu merupakan malpraktik yuridis. Apabila seorang bidan
melakukan malpraktik etik atau melanggar kode etik. Maka penyelesaian atas hal tersebut dilakukan oleh
wadah profesi bidan yaitu IBI. Dan pemberian sanksi dilakukan berdasarkan peraturan-peraturan yang
berlaku didalam organisasi IBI tersebut. Sedangkan apabila seorang bidan melakukan malpraktik yuridis
dan dihadapkan ke muka pengadilan. Maka IBI melalui MPA dan MPEB wajib melakukan penilaian
apakah bidan tersebut telah benar-benar melakukan kesalahan. Apabila menurut penilaian MPA dan
MPEB kesalahan atau kelalaian tersebut terjadi bukan karena kesalahan atau kelalaian bidan, dan bidan
tersebut telah melakukan tugasnya sesuai dengan standar profesi, maka IBI melalui MPA wajib
memberikan bantuan hukum kepada bidan tersebut dalam menghadapi tuntutan atau gugatan di
pengadilan.

Siti Mujirahayu di 16.40

Berbagi

0 komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya

Siti Mujirahayu

Lihat profil lengkapku

Dunia Kebidanan Blogger Template by Ipietoon Blogger Template


Tribun

Home » Regional » Sumatera

Bidan Diduga Malpraktek, Bayi Ini Dilahirkan dalam Kondisi Leher Patah

Kamis, 17 Maret 2016 18:11 WIB

Bidan Diduga Malpraktek, Bayi Ini Dilahirkan dalam Kondisi Leher Patah

Wartakota

Ilustrasi mayat bayi ditemukan warga

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Bersiap menyambut kelahiran anak keduanya, Irwansyah (35) dan
istrinya Rusmiati (34) malah harus menahan duka.

Rusmiati melahirkan bayi yang dikandungnya selama sembilan tersebut sudah dalam keadaan tak
bernyawa, usai menjalani persalinan di Praktek Bidan Indayanti yang berada di Jalan KH Azhari Kelurahan
13 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) II, Kamis (17/3/2016) siang.

Irwansyahpun harus bertambah sakit hatinya, karena melihat bayi laki-laki tersebut, harus lahir dalam
keadaan leher yang patah, sekujur tubuh yang mengalami luka, dan tali pusar yang telah terlepas.
Melihat apa yang dialami putranya tersebut, membuat Irwansyah tak terima, dan menduga bidan
Indayanti telah melakukan malpraktek.

"Tadi siang istri saya sudah kesakitan, jadi saya memutuskan untuk membawa istri saya untuk menjalani
proses persalinan di bidan tersebut. Kata bidan itu anak kami lahir sungsang, namun saat keluar bayi
kami sudah dalam keadaan tak bernyawa," ujar warga Lorong Beringin Jaya Kelurahan 13 Ulu Kecamatan
SU II saat dibincangi Tribunsumsel.

Irwansyahpun menduga ada kesalahan dalam proses persalinan yang dilakukan.

Irwasnyah juga tidak bisa terima dengan alasan bidan, yang mengatakan, jika bayinya memang sudah
meninggal sebelum dilahirkan.

"Kata bidan itu, anak kami sudah meninggal tiga hari di dalam kandungan. Kalau memang demikian,
kenapa istri saya masih merasakan kesakitan sebelum melahirkan. Bayi kami juga lahirnya mengenaskan
pak," ungkapnya.

Ikuti kami di

Add Friend

Penulis: Slamet Teguh Rahayu

Editor: Eko Sutriyanto

Sumber: Tribun Sumsel

Tags

Malpraktek

Kecamatan Seberang Ulu (SU) II

Persalinan

Baca Juga
Detik-detik Persalinan, Penampilan Moa Aeim Bikin Salfok Netizen!

Samuel Zylgwyn Nantikan Kelahiran Buah Hati di Awal Mei, Franda Rencana Bersalin Normal

Eva Anindita Lahirkan Anak Kedua, Suaminya Justru yang Merasa Lemas

Perasaan Rinni Wulandari Campur Aduk Jelang Melahirkan, Suami Makin Posesif

Siaran Langsung di YouTube, Begini Ekspresi Adi Nugroho dan Donita Jelang Operasi Persalinan

Video Pilihan

Gadis Cantik Dibakar Hidup-hidup oleh Pacarnya di Medan hanya Gara-gara Masalah Sepele

Gadis Cantik Dibakar Hidup-hidup oleh Pacarnya di Medan hanya Gara-gara Masalah Sepele

Loading comments...

berita POPULER

struk-2019-ganti-presiden_20180508_191925.jpg

Heboh Lagi, Ada Struk 2019 Ganti Presiden di Resto Ayam Geprek, Setelah Struk ATM BCA

1 jam lalu

pelatih-home-united-aidil-shahrin_20180508_175637.jpg

Tak Cuma Persib Bandung, Home United Juga Sindir Kejanggalan Jadwal Persija Jakarta di Liga 1

2 jam lalu

sama-sama-dari-militer-duet-prabowo-gatot-nurmantyo-dinilai-tak-ideal-di-era-
reformasi_20180327_175314.jpg

Jika Gerindra Usung Gatot Sebagai Capres, Akan Perbesar Peluang Kalahkan Suara PDIP di Pileg 2014

5 jam lalu

pantai-karang-serang_20180508_162928.jpg

Mengorek Fakta Aksi Stefanus Membakar dan Membuang Mayat Calon Istrinya di Pantai Karang Serang

3 jam lalu

calon-istri-dibakar_20180508_152152.jpg
Rencana Nikah Bulan Agustus, Ini Foto-foto Kebersamaan Pelaku Sebelum Membunuh Calon Istrinya

5 jam lalu

+ Index Populer

berita TERKINI

ketua-umum-partai-hanura-oesman-sapta-odang-oso_20180508_205514.jpg

Pilpres 2019

OSO Beberkan Alasan Hanura Tetap Dukung Jokowi

Nasional 41 detik lalu

gus-ipul-puti-soekarno_20180508_205135.jpg

Pilgub Jawa Timur

Adu Yel-yel Terdengar di Depan Dyandra Convention Hall Saat Para Calon Masuki Arena Debat Publik

Regional 1 menit lalu

gus-ipul-puti-soekarno_20180508_205135.jpg

Pilgub Jawa Timur

Resep Gus Ipul Bikin BUMD Pangan sampai Pertanian Berjamaah

Regional 1 menit lalu

ott_20180508_205010.jpg

Tiga PNS di BKD Garut Terjaring OTT Tim Saber Pungli Jabar

Regional 6 menit lalu

raffi-ahmad-dan-ayu-ting-ting_20180508_204826.jpg

Pakar Mikro Ekspresi Bongkar Fakta di Balik Video Pengakuan Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting

Seleb 7 menit lalu

+ Index Berita
© 2018 TRIBUNnews.com All Right Reserved

Diduga malapraktik, bidan di Riau mandikan bayi pakai es batu

[Diduga malapraktik, bidan di Riau mandikan bayi pakai es batu]

Ilustrasi dokter. ©Shutterstock/Africa Studio

PERISTIWA | 2 Oktober 2013 16:32 Reporter : Abdullah Sani

Merdeka.com - Diduga melakukan malapraktik yang mengakibatkan tiga orang tewas, seorang bidan
berinisial EN, warga Desa Muara Basung, Pinggir, Bengkalis dilaporkan ke Polda Riau. Bidan EN itu
dilaporkan oleh keluarga korban.

BERITA TERKAIT

Dokter ini lakukan malapraktik kandungan, inseminasi pasien dengan sperma sendiri

Dokter ini lakukan malapraktik kandungan, inseminasi pasien dengan sperma sendiri

Janin meninggal dunia diduga karena dokter puskesmas salah diagnosa

Keluarga korban yang melapor adalah SM Pasaribu, Nurlela dan Wama. Korban yang meninggal dunia
setelah dirawat oleh bidan EN adalah satu orang dewasa dan dua bayi.

Laporan pertama dilaporkan oleh SM Pasaribu warga Jalan Sialang Rimbun RT 04/RW 03 Desa Muara
Basung, Pinggir, Bengkalis. Menurutnya, pada Selasa (6/3) tahun 2012 lalu, istrinya Nursia Br Simbolon
merasa sakit pada hulu hatinya, kemudian korban meminta Solidai Br Pasaribu (adik ipar korban) untuk
menjemput bidan EN.
Setelah diperiksa, bidan EN memberikan obat kepada Nursia. Selang beberapa menit setelah meminum
obat tersebut, Nursia mengeluarkan keringat dingin, badannya merasa lemas. Lalu buang air besar
berwarna hitam. Melihat kondisi istrinya semakin memburuk, SM Pasaribu menyuruh adiknya Solidai
untuk menjemput bidan Risdiana Sagal. Sesampainya di rumah korban, bidan Risdiana langsung
memasang infus kepada korban. Namun nyawa korban tidak tertolong lagi.

Laporan selanjutnya dilaporkan oleh Nurlela Rumah Hurbo (23), warga Jalan Dusun Air Hitam, Semunai,
Pinggir, Bengkalis. Dalam laporannya Nurlela pada Selasa (18/12) tahun 2012 lalu di tempat praktik bidan
EN, Pinggir, Bengkalis, Nurlela melahirkan anak pertamanya. Tapi setelah anak korban lahir, bidan EN
malah memberikan tubuh bayi tersebut dengan batu es selama setengah jam dengan alasan untuk
mengejutkan bayi tersebut.

Setelah itu, bidan EN membawa bayi Nurlela ke Puskesmas Desa Muara Basung untuk mendapatkan
oksigen. Namun sesampainya di Puskesmas pihak Puskesmas menyatakan anak pertama Nurlela tersebut
sudah meninggal dunia.

Dan ketiga, yang melaporkan bidan EN itu adalah Wama (suami korban). Di mana pada Minggu (8/10)
tahun 2012 di Jalan Sialang Rimbun RT 04/RW 03, Desa Muara Basung, Pinggir, Bengkalis, Juleha
melahirkan anak pertamanya di rumah dan dibantu oleh Tinak (nenek korban). Anak korban lahir dengan
kondisi sehat. Lalu Tinak memotong dan mengikat tali pusar cucunya.

Karena merasa kurang yakin, keluarga memanggil bidan EN untuk mengikat tali pusar anak korban.
Ketika sampai di rumah, bidan EN memandikan anak korban dengan batu es alasannya untuk
mengejutkan bayi tersebut. Kemudian bidan EN malah memberi bibir bayi itu dengan lada hitam. Setelah
itu bidan EN menjemurnya. Selesai dijemur bayi tersebut ditidurkan di tempat tidurnya. Namun tidak
lama kemudian saat korban melihat anaknya, ternyata anaknya sudah tiada.

Terkait tiga laporan malapraktik tersebut, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan,
akan menyelidiki kasus ini. "Laporannya saat ini masih didalami dan dalam penyelidikan pihak Direktorat
Reserse Kriminal Umum (Ditreskrium), Polda Riau," ujar Guntur, Rabu (2/10).
Korban dan beberapa saksi, tambah Guntur, sudah diperiksa penyidik. "Penyidik akan memanggil
beberapa saksi lagi dan termasuk terlapor guna mendalami kasus tersebut," kata Guntur.

(mdk/has)

TOPIK TERKAIT

Kasus Malapraktik

Malapraktik

BERI KOMENTAR

Join Merdeka.com

Maia Estiantiy Lebih Pilih Nyanyi Ketimbang Akting

BE SMART, READ MORE

[Agar terhindar dari malpraktik, Ahok evaluasi pelaksanaan KJS]

Kasus Malapraktik

Agar terhindar dari malpraktik, Ahok evaluasi pelaksanaan KJS

[Dugaan malpraktik, Dirut RS Persahabatan juga dipolisikan]

Peristiwa

Dugaan malpraktik, Dirut RS Persahabatan juga dipolisikan

[Bupati Kutai Kartanegara ingin adopsi program Banyuwangi Mengajar]

Merdeka Banyuwangi

Bupati Kutai Kartanegara ingin adopsi program Banyuwangi Mengajar


[Dipolisikan, dokter RS Persahabatan tetap berpraktik ]

Peristiwa

Dipolisikan, dokter RS Persahabatan tetap berpraktik

[Festival Banjir Kanal Barat akan dimeriahkan ratusan stand UMKM]

Merdeka Semarang

Festival Banjir Kanal Barat akan dimeriahkan ratusan stand UMKM

[RS Persahabatan bantah lakukan malpraktik]

Peristiwa

RS Persahabatan bantah lakukan malpraktik

[Jelang dugderan, Disbudpar Kota Semarang gelar lomba Tari Warak Ngendog]

Merdeka Semarang

Jelang dugderan, Disbudpar Kota Semarang gelar lomba Tari Warak Ngendog

[Jokowi peringatkan rumah sakit tak lakukan malpraktik]

Jakarta

Jokowi peringatkan rumah sakit tak lakukan malpraktik

Seberapa Dalam Kamu Mengenal Superhero Marvel?

[Harga iPhone 6 dan iPhone 6s terlengkap, dari baru hingga bekas]

Teknologi

Harga iPhone 6 dan iPhone 6s terlengkap, dari baru hingga bekas

[Jangan makan sendirian ya karena bisa picu penyakit serius!]

Sehat

Jangan makan sendirian ya karena bisa picu penyakit serius!

[Amien Rais dituding pengkhianat, ini kata Sekjen PAN]

Politik

Amien Rais dituding pengkhianat, ini kata Sekjen PAN


[4 Orang kaya pemilik gedung pencakar langit di Jakarta]

Peristiwa

4 Orang kaya pemilik gedung pencakar langit di Jakarta

[Terbongkar, alasan Indonesia dibanjiri tenaga kerja asing terutama asal China]

Uang

Terbongkar, alasan Indonesia dibanjiri tenaga kerja asing terutama asal China

[Jokowi: Dulu 7.000 kapal asing wara wiri, sekarang tidak berani lagi]

Peristiwa

Jokowi: Dulu 7.000 kapal asing wara wiri, sekarang tidak berani lagi

[30 Cara membentuk otot perut secara cepat dan alami di rumah tanpa bantuan alat]

Sehat

30 Cara membentuk otot perut secara cepat dan alami di rumah tanpa bantuan alat

[Robson kaget mendengar kabar sakitnya Ferguson]

Sepakbola

Robson kaget mendengar kabar sakitnya Ferguson

[Wakil PM Malaysia sebut Mahathir lebih baik rawat cucu]

Dunia

Wakil PM Malaysia sebut Mahathir lebih baik rawat cucu

[Penginapan unik tapi mewah di tengah hutan ala Bubble Lodge]

Gaya

Penginapan unik tapi mewah di tengah hutan ala Bubble Lodge


Skip to main content

Academia.edu

Log InSign Up

TREND DAN ISSUE MATERNITAS : KASUS MALPRAKTEK

Uploaded by

Hood Sam

TREND DAN ISSUE MATERNITAS : KASUS MALPRAKTEK

BAB IKAJIAN KASUS

1. KASUS MALPRAKTEK

Berikut ini adalah salah satu contoh kasus nyata malpraktik yang dilakukan olehbidan di daerah Jawa
Timur berhubungan dengan kesalahan bidan yang menolongpersalinan sungsang dan tidak merujuk ke
asilitas kesehatan yang berhak untukmenangani kasus tersebut! Inilah kisah tragis bayi Nunuk "ahayu
#$roses persalinan ibu yang tinggal di Batu% &alang ini sungguh tragis!'idugakarena kesalahan bidan% si
bayi pun meninggal dalam keadaan tragis!Kegagalan dalamproses melahirkan memang bisa terjadi pada
wanita mana saja! Bahkan yang palingburuk% si bayi meninggal juga bisa saja terjadi! Namun% yang
dialami oleh Nunuk"ahayu ()* tahun+ ini memang kelewat tragis! Ia melahirkan secara sungsang!
Bidanyang menangani% diduga melakukan kesalahan penanganan! Akibatnya% si bayi lahir dengan
kondisi kepala masih tertinggal di rahim,Kejadian yang demikian tragis itu diceritakan -iji &uhaimin (./+%
suami Nunuk!Sore itu Selasa% Nunuk mengeluh perutnya sakit sebagai tanda akan melahirkan! Ibudua
anak ini berharap kelahiran anak ketiganya akan semakin melengkapi kebahagiaanrumah tangganya!
Sang suami% segera berkemas0kemas dan mengantarkan istrinya kebidan Tutik 1andayani% tak jauh dari
rumahnya di Jalan Imam Bonjol% Batu% &alang%Jawa Timur!Sesampai di tempat bersalin% sekitar jam
23!//% Nunuk langsung diperiksa bidanuntuk mengetahui keadaan kesehatan si bayi! 4&enurut Bu 1an
(panggilan Tutik1andayani+% kondisi anak saya dalam keadaan sehat! Saya disuruh keluar
karenapersalinan akan dimulai%5 kata -iji saat ditemui% Jumat (2267+!&eski menunggui kelahiran anak
ketiga% -iji tetap saja diliputi ketegangan! Apalagi% persalinan berlangsung cukup lama! 4Setiap
pembantu Bu 1an keluar ruangpersalinan% saya selalu bertanya apakah anak saya sudah lahir!
Jawabannya selalubelum! Katanya% bayi saya susah keluar! Istri saya mesti diberi suntikan
obatperangsang sampai dua kali agar jabang bayi segera keluar%5 papar -iji! -iji sempatpulang sebentar
untuk menjalankan salat magrib! Usai salat% lelaki berkumis lebat inikembali ke bidan! Baru saja
memasuki klinik bersalin% bidan 1an ke luar dari ruangpersalinan dengan tergopoh0gopoh! Bidan yang
sudah praktik sejak tahun 2*89 ituberteriak minta tolong kepadanya! 4$ak% tolong bantu saya,5
teriaknya kepada -iji!:elaki yang sehari0hari berjualan es dan mainan anak0anak di sekolah0sekolahini%
tak mengerti maksud bidan! -iji mengikuti bidan 1an masuk ruang persalinan! &ata-iji langsung
terbelalak begitu melihat pemandangan yang begitu mencekam! Si jabang bayi memang sudah keluar%
namun kepala bayi masih berada di dalam rahim! 'itengah kepanikan% bidan memintanya untuk
menahan tubuh si bayi sedang keduaperawat bertugas menekan perut ke bawah untuk membantu
mengeluarkan kepalabayi! Kala itu% kondisi istri -iji antara sadar dan tidak! 4Ia hanya bisa merintih
kesakitansaja%5 imbuh -iji!

Selanjutnya% bidan Tutik meminta -iji menarik tubuh bayi agar segera keluar darirahim! Namun% -iji
enggan melakukannya! Ia hanya menahan tubuh bayi agar takmenggantung! 4Saya tak tega menarik
tubuh anak saya! Apa jadinya kalau saya tarikkemudian sampai lepas! ;ang saya lakukan hanya terus
istigar%5 tutur -iji sambilmengisap rokoknya dalam0dalam!Kala itu% -iji sudah tak sanggung
membendung air matanya! Ia paham% anakbungsunya sudah tak bernyawa lagi! Ia tahu karena tubuh si
bayi sudah lemas dan takada gerakan sama sekali! Sampai 23 menit kemudian% tetap saja kepala bayi
belumberhasil dikeluarkan! -iji pun tak tega melihat penderitaan istrinya! 4Saya berikan tubuhbayi saya
kepada Bu 1an!5:alu% -iji sambil berurai air mata mendekati istrinya yang tengah kesakitan danberjuang
antara hidup dan mati! Sejurus kemudian dia mendengar si bidan semakinpanik! Bahkan% si bidan
sempat mengeluh% 4Aduh yok opo iki5! (aduh bagaimana ini+!4Saya sudah tak berani melihat
bagaimana bidan menangani anak saya! Saya hanyamenatap wajah istri saya%5 ujar -iji!Beberapa saat
kemudian% selintas -iji melihat tubuh anaknya sudah diangkatdan ditempatkan di ranjang sebelah! ;ang
mengerikan% kepala si jabang bayi belum juga berhasil dikeluarkan! 4Saya tak berani memandangi
wajah anak saya! $ikiran sayasangat kalut%5 urainya!'engan nada setengah berteriak lantaran panik%
bidan mengajak -iji untukmembawa istrinya ke BKIA Islam Batu% untuk penanganan lebih lanjut!
Beruntung adamobil pick up yang siap jalan! Setiba di sana% istri -iji segera ditangani! 'r! Sutrisno%Sp<=
% langsung melakukan tindakan untuk mengeluarakan kepala si bayi dari rahimistrinya! 4Baru setelah itu
% kepala disambung kembali dengan tubuh bayi%5 urai -iji!Si jabang bayi segera dimakamkan! -iji pun
memberi nama anaknya "atna Ayu&anggali! 4Nama itu memang permintaan istri saya sejak
mengandung! &akanya% sayatetap memberinya nama% meski dia tak sempat hidup%5 ujar -iji!
Kepergian si jabang bayi mendatangkan duka mendalam bagi -iji! :antas apalangkah -iji> 4Setelah
melakukan rapat keluarga% kami sepakat untuk melaporkankasus ini polisi%5 kata -iji yang selama
wawancara ditemani "iyanto% sepupunya! Baik-iji maupun "iyanto menyesalkan tindakan sang bidan!
Sebab% kalau keadaan bayisungsang% seharusnya sejak awal bidan merujuk ke dokter kandungan! 4-
aktu itu% Bu1an bilang sanggup menangani! &akanya saya mempercayakan persalinan istri
sayakepadanya%5 papar -iji!Selain itu% "iyanto melihat ada upaya untuk mengaburkan kasus ini
denganmengalihkan kesalahan kepada -iji! 4&isalnya saja pada saat bidan kesulitanmengeluarkan kepala
bayi% bidan berusaha memanggil -iji dan memintanya untukmenarik! 4Untung saja &as -iji tidak mau
melakukan! ?oba kalau ditarik beneran laluputus% pasti yang disalahkan oleh Bu 1an adalah &as -iji%5
urai "iyanto!:elaki yang sehari0hari sebagai takmir masjid sekaligus tukang memandikan jena@ah ini tak
menampik bahwa bidan 1an merupakan bidan senior di Batu! Ia sudahmenangani ribuan persalinan%
termasuk dua anak -iji! 4Namun dalam kasus ini% Bu1an tetap saja salah! &akanya saya tolak ajakan
damai meski banyak pihak meminta!Ini adalah persoalan hukum% mari diselesaikan secara hukum%5
tegas "iyanto!Sementara Nunuk sendiri sepulang dari rumah sakit masih tampak lemas dansyok! Ia
sempat dirawat selama tiga hari! $ara tetangga sekitar berbondong0bondong

memenuhi kamarnya yang sempit dan sangat sederhana! Nunuk tak sanggupmenceritakan saat0saat
menegangkan dalam hidupnya! 4Saya tak ingat persisbagaimana bisa seperti itu! -aktu itu perasaan saya
antara sadar dan tidak karenasakitnya luar biasa%5 ucapnya lirih!

BAB IIPEMBAHASANA. PENDAHULUAN

&engamati pemberitaan media massa akhir0akhir ini% terlihat peningkatandugaan kasus malpraktek
dan kelalaian medik di Indonesia% terutama yang berkenaandengan kesalahan diagnosis dokter yang
berdampak buruk terhadap pasiennya! 'alamrentang dua bulan terakhir ini% media massa marak
memberitahukan tentang kasusgugatan6 tuntutan hukum (perdata dan6 atau pidana+ kepada dokter%
tenaga medis lain%dan6 atau manajemen rumah sakit yang diajukan masyarakat konsumen jasa
medisyang menjadi korban dari tindakan malpraktik (malpractice+ atau kelalaian medis! Adaberbagai
aktor yang melatarbelakangi munculnya gugatan0gugatan malpraktik tersebutdan semuanya berangkat
dari kerugian psikis dan isik korban! &ulai dari kesalahandiagnosis dan pada gilirannya mengimbas pada
kesalahan terapi hingga pada kelalaiandokter pasca operasi pembedahan pada pasien (alat bedah
tertinggal didalam bagiantubuh+% dan aktor0aktor lainnya!&asalah dugaan malpraktik medik%
akhir0akhir ini% sering diberitakan di mediamasa! Namun% sampai kini% belum ada yang tuntas
penyelesaiannya! $utusanpengadilan apakah ada kelalaian atau tidak atau tindakan tersebut merupakan
risikoyang melekat pun belum pernah diambil!&asyarakat hanya melihat dampak dan akibatyang timbul
dari tindakan malpraktik tersebut! Semua bergantung kepada si penasir masing0masing (keluarga%
media massa% pengacara+% dan tidak ada proses hukumnyayang tuntas! Karena itu sangat perlu bagi
kita terutama tenaga medis untuk mengetahuisejauh mana malpraktek ditinjau dari segi etika dan
hokum!

B. PENGERTIAN MALPRAKTEK

&alpraktek merupakan istilah yang sangat umum siatnya dan tidak selaluberkonotasi yuridis! Secara
hariah 4mal5 mempunyai arti 4salah5 sedangkan 4praktek5mempunyai arti 4pelaksanaan5 atau
4tindakan5% sehingga malpraktek berarti4pelaksanaan atau tindakan yang salah5! &eskipun arti
hariahnya demikian tetapikebanyakan istilah tersebut dipergunakan untuk menyatakan adanya
tindakan yangsalah dalam rangka pelaksanaan suatu proesi! Sedangkan diinisi malpraktek
proesikesehatan adalah 4kelalaian dari seseorang dokter atau tenaga keperawatan (perawatdanbidan+
untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalammengobati dan merawat pasien
% yang la@im dipergunakan terhadap pasien atau orang
yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama5 (alentin ! :a Society deBienaisance &utuelle
de :os Angelos% ?aliornia% 2*3C+!Berlakunya norma etika dan norma hukum dalam proesi bidan!'i
dalam setiap proesi termasuk proesi tenaga bidan berlaku norma etika dan normahukum! <leh sebab
itu apabila timbul dugaan adanya kesalahan praktek sudahseharusnyalah diukur atau dilihat dari sudut
pandang kedua norma tersebut! Kesalahandari sudut pandang etika disebut ethical malpractice dan dari
sudut pandang hukumdisebut yuridical malpractice! 1al ini perlu diahami mengingat dalam proesi
tenagabidan berlaku norma etika dan norma hukum% sehingga apabila ada kesalahan praktekperlu
dilihat domain apa yang dilanggar! Karena antara etika dan hukum adaperbedaan0perbedaan yang
mendasar menyangkut substansi% otoritas% tujuan dansangsi% maka ukuran normati yang dipakai
untuk menentukan adanya ethicamalpractice atau yuridical malpractice dengan sendirinya juga berbeda!
;ang jelas tidaksetiap ethical malpractice merupakan yuridical malpractice akan tetapi semua
bentukyuridical malpractice pasti merupakan ethical malpractice (:ord ?hie Justice% 27*)+!

C. MALPRAKTEK DI BIDANG HUKUM

Untuk malpraktek hukum atau yuridical malpractice dibagi dalam ) kategorisesuai bidang hukum yang
dilanggar% yakni ?riminal malpractice%?iil malpractice dan Administratie malpractice!

1. Criminal malpractice

$erbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori criminal malpracticemanakala perbuatan


tersebut memenuhi rumusan delik pidana yakni perbuatantersebut (positie act maupun negatie act+
merupakan perbuatan tercela dan dilakukandengan sikap batin yang salah (mens rea+ yang berupa
kesengajaan (intensional+%kecerobohan (reklessness+ atau kealpaan (negligence+!

Criminal malpractice yan !er"i#at "ena$a %inten"i&nal'(

2!

$asal )99 KU1$% tentang $elanggaran -ajib Simpan "ahasia Kebidanan% yangberbunyi# Ayat (2+
Barangsiapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannyakarena jabatan atau
pencahariannya% baik yang sekarang% maupun yang dahulujdiancam dengan pidana penjara paling
lama sembi Ian bulan atau denda paling banyakenam ratu rupiah!9!

Ayat (9+ Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu% maka perbuatan itu hanyadapat dituntut
ata pengaduan orang itu!)!

$asal ).C sampai dengan pasal ).* KU1$% tentang Abortus $rookatus! $asal ).CKU1$ &engatakan#.!
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya ataumenyuruh orang lain
untuk itu% diancam dengan pidana penjara paling lama empattahun!3!

$asal ).7 KU1$ menyatakan#C!

Ayat (2+ Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau meDmatikan kandunganseorang wanita
dengan persetujuannya% diancam dengan pidana penjara paling lamalima tahun enam bulan8!

Ayat (9+ Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita terDsebut% dikenakan pidanapenjara paling
lama tujuh tahun!7!

$asal ).* KU1$ menyatakan#

Find new research papers in:

Physics

Chemistry

Biology

Health Sciences

Ecology

Earth Sciences

Cognitive Science

Mathematics

Computer Science

Anda mungkin juga menyukai