Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STATUS SOSIAL WANITA, NILAI WANITA DAN PERAN WANITA


“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Kesehatan
Perempuan dan Perencanaan Keluarga Berencana di Program Studi DIII
Kebidanan Tasikmalaya”

DOSEN PENGAMPU:
Nunung Mulyani, APP, M.Kes

Disusun oleh:

Kelompok : 1
Anggota : 1. Nuramalina Fitriani H (P20624118018)
2. Nurul Anisa (P20624118019)
3. Ranti Rosmayanti (P20624118024)
4. Selvi Septiani (P20624118032)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Status Sosial Wanita, Nilai Wanita Dan
Peran Wanita”.

Shalawat beserta salam juga tidak lupa pula penulis sampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW yang membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang
terang benderang dan penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini. Makalah ini dibuat
untuk lebih memahami dan menambah pengetahuan tentang status sosial wanita,
nilai wanita dan peran wanita.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak luput dari kesalahan. Maka
dari itu, penulis mohon untuk kritik dan saran yang membangun kepada pembaca
jika ter dapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis berharap agar makalah yang berjudul “Status Sosial Wanita, Nilai
Wanita Dan Peran Wanita” ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menambah ilmu pengetahuan pembaca.

Tasikmalaya, Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Status Sosial Wanita.....................................................................................3
2.2 Nilai Wanita.................................................................................................6
2.3 Peran Wanita ...............................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup yang bermasyarakat, dalam kehidupan sehari-
hari ini kita tidak terlepas dari kehidupan bermasyarakat, baik secara luas
maupun terbatas, kita harus selalu berhubungan dengan orang lain.
Hubungan ini merupakan tuntutan dasar untuk dapat memenuhi kebutuhan
kita di masyarakat. Setiap hari kita mengalami dan menyaksikan proses,
gejala, dan masalah kehidupan. Proses itu juga dapat kita ikuti melalui
media massa dan media elektronika. Sejauh mana kita mengerti dan
menghayati proses kehidupan tersebut, sepenuhnya bergantung pada
ketajaman panca indera, pengalaman, dan pengetahuan yang ada pada diri
kita masing-masing.
Dalam rangka menyelamatkan kehidupan pribadi kita di tengah-
tengah masyarakat yang penuh tantangan dan permasalahan yang sangat
kompleks tersebut kita harus menaruh perhatian terhadap gejala, proses, dan
masalah yang kita hadapi sehari-hari. Kita harus menelaah dan mengkaji
hal-hal yang berkenaan dengan kehidupan bermasyarakat. Sebab terciptanya
kehidupan yang tentram dan sejahtera, sepenuhnya ada pada anggota
masyarakat yang jadi pendukungnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan status sosial ?
2. Bagaimana dengan nilai wanita?
3. Bagaimana peran wanita dalam sosial?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi salah satu nilai tugas kesehatan perempuan dan
perencanaan keluarga berencana
2. Untuk mengetahui status social wanita
3. Untuk mengetahui nilai wanita
4. Untuk mengetahui peran wanita dalam sosial
1.4 Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan :

1
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan pemaparan
pemikiran tentang status wanita, nilai wanita dan peran wanita.
2. Pembaca, sebagai media informasi perkembangan pengetahuan tentang
status wanita, nilai wanita dan peran wanita.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Status Sosial Wanita
A. Pengertian Status Sosial Wanita
Status adalah kedudukan seseorang di dalam keluarga dan
masyarakat. Status dimaksudkan ialah sebagai kedudukan sosial dari
seorang oknum didalam sebuah kelompok dan didalam masyarakat.
Status sosial ini memberi bentuk serta juga pola pada interaksi sosial.
(Mayor Polak, 1979)
Jadi status sosial wanita adalah kedudukan seorang wanita yang
akan mempengaruhi bagaimana seseorang wanita diperlakukan,
bagaimana dia dihargai dan kegiatan apa yang boleh dilakukan.
B. Faktor yang Mempengaruhi Status Sosial Wanita
Status wanita dipengaruhi oleh :
1. Rendahnya kedudukan wanita dari pria
Walaupun separuh dari penghuni dunia adalah wanita namun
sampai abad yang lalu dunia seni, politik, ekonomi, perdagangan
adalah dunia laki-laki. Karena itu wanita hidupnya bagaikan
mengambang dalam keremangan senja, bergerak hanyut seperti
bayangan dibelakang panggung pria dan tidak berarti.
Hukum manusia dari dulu hingga sekarang adalah hukum laki-
laki, khususnya dibidang politik, pemerintah adalah pemerintahan
pria dan Negara adalah Negara pria. Terutama dibidang politik,
wanita ditolak untuk menduduki posisi kepemimpinan dan fungsi-
fungsi kunci, karena dianggap kurang mampu dan dilihat sebagai
saingan kaum pria.
2. Rendahnya tingkat pendidikan wanita dibanding pria
Ketika orang tua akan memutuskan untuk membiayai
pendidikan anaknya umumnya kaum laki-laki yang mendapat
prioritas utama untuk memperoleh pendidikan yang tinggi untuk
bekal menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah yang baik,
sedangkan wanita kurang perlu mendapat pendidikan tinggi karena

3
nantinya juga harus bertugas menjadi ibu rumah tangga, kembali
mengurus keluarga.
Persepsi ini yang merugikan kaum wanita karena dianggap
kurang penting memperoleh pendidikan yang tinggi sehingga
mengakibatkan banyak wanita tetap terpuruk dalam kebodohan
karena tingkat pendidikan yang rendah.
3. Perlindungan hukum, hak dan kewajiban wanita serta peran ganda
wanita sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah
Di masyarakat seorang wanita tidak boleh memiliki / mewarisi
hak milik atau mencari penghasilan. Bila wanita dicerai maka dia
tidak boleh merawat anaknya lagi atau hak miliknya.
Meskipun wanita punya hak secara hokum tetapi tradisi tidak
akan mengijinkan untuk mengkontrol hidupnya sendiri. Selain itu
karena ekonomi keluarga yang kurang baik, meningkatkan wanita
untuk berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah.
C. Dampak Status Sosial Wanita

Dengan status wanita yang rendah akan berdampak pada :


1. Kehidupan social :
a. Kehidupan wanita terbelenggu
b. Potensi wanita terpendam karena harus sering mengalah
c. Wanita lebih terbelakang pada setiap strata social ekonomi
d. Suara dan kepentingan wanita kurang terwakili
e. Hak asasi tertekan
f. Kontribusi peran alamiah tidak tampak
2. Kesehatan :
a. Ancaman infeksi tinggi
b. Perlindungan terhadap trauma dan kecelakaan rendah
c. Kebutuhan bio, psiko, social dan cultural kurang perhatian
d. Ancaman kesehatan reproduksi tinggi
e. Akses pelayanan kesehatan kurang
f. Menginginkan anak laki-laki dari pada perempuan
g. Tidak punya hak hokum dan kekuatan untuk memutuskan

4
h. Terlalu banyak anak atau sering melahirkan
D. Masalah yang Berhubungan dengan Status Sosial wanita
1. Kedudukan wanita di masyarakat yang rendah
Peran lelaki sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah serta
wanita sebagai ibu rumah tangga, ternyata menempatkan wanita
pada status yang kurang menguntungkan yang menyebabkan wanita
lebih rendah dari laki-laki. Status wanita akan kurang
menguntungkan dan semakin tidak menguntungkan jika dia berperan
ganda, dimana dia harus bersaing dengan kaum pria yang dari segi
pendidikan dan pencurahan waktu ke sektor publik.
Ketimpangan kelas berdasarkan jenis kelamin ini dikarenakan
system kemasyarakatan yang bersifat patriarchal membenarkan hal
ini berlangsung. Bahkan hal ini dianggap wajar karena pembagian
peran kedua jenis kelamin ini memang dipersiapkan sesuai dengan
nilai-nilai kodratnya masing-masing.
Selama struktural masyarakat patriarchal ini masih bertahan,
maka selama itu pula wanita akan tetap menjadi warga “kelas dua”
di dalam kehidupan sosial ekonomi.
2. Wanita memperoleh perlakuan tidak layak
Kaum wanita biasanya diperlakukan tidak sama dengan kaum
pria. Kaum wanita biasanya mempunyai kekuasaan, sumber daya
dan kedudukan yang lebih lemah baik dikeluarga atau di masyarakat.
Ketimpangan yang mendasari ini menyebabkan :
a. Kaum wanita tidak mampu menjangkau pelayanan kesehatan dan
informasi kesehatan yang penting.
b. Kaum wanita banyak yang berpendidikan rendah dari kaum pria.
c. Kaum wanita banyak yang tidak mempunyai kendali atas hak
menerima pelayanan kesehatan yang mendasar.
E. Usaha perbaikan status social wanita baik dikeluarga maupun
masyarakat
Tatanan masyarakat akan mendorong kaum wanita jatuh dalam
kemiskinan dan derajat kesehatan yang buruk. Tapi tatanan masyarakat

5
bisa di ubah menjadi pendorong kea rah kesehatan yang lebih baik,
bukan justru mendatangkan masalah kesehatan. Karena penyebab
masalah kesehatan berawal dari lingkungan keluarga, masyarakat dan
Negara. Perubahan-perubahan akan memajukan derajat kesehatan
wanita terjadi pada setuiap jenjang tingkat tersebut diatas.
1. Usaha perbaikan dilingkungan keluarga
a. Memperbaiki derajat kesehatan kita dengan cara mempelajari
masalah kesehatan wanita dan dengan merubah hidup kita
sendiri dan lingkungan keluarga.
b. Bicarakan dengan pasangan hidup apa yang dibutuhkan oleh
masing-masing pihak untuk memajukan derajat kesehatan yang
lebih baik, termasuk melakukan cara hubungan suami-istri aman
dan berbagi beban kerja yang lebih adil.
c. Berusaha untuk memajukan kesehatan dan masa depan anak-
anak.
2. Usaha perbaikan dan perubahan di lingkungan masyarakat
a. Berbagi informasi : temukan cara untuk menyebarkan informasi
tentang masalah kesehatan umum yang ada di masyarakat
setempat, sehingga setiap orang tahu masalah tersebut.
b. Bentuk suatu kelompok pendukung : kaum wanita yang
menderita masalah yang sama seperti wanita korban
pemerkosaan / pelecehan seksual.
c. Berusaha menuju kemandirian : program yang bisa membantu
wanita mencari nafkah sendiri dan memperbaiki lingkungan
kerja juga membantu wanita untuk membuat keputusan sendiri
dan menumbuhkan harga diri.

2.2 Nilai Wanita


A. Pengertian Nilai Wanita
Nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang diinginkan atau
tidak diinginkan yang memengaruhi perilaku sosial dari orang yang
memiliki nilai itu.Nilai bukanlah soal benar atau salah,tetapi soal

6
dikehendaki atau tidak,disenangi atau tidak.Nilai merupakan kumpulan
sikap dan perasaan-perasaan yang selalu diperlihatkan melalui perilaku
oleh manusia. (Nursal Luth dan Dainel Fernandez)
Jadi nilai wanita adalah kepandaian atau sifat-sifat (hal-hal) yang
penting atau berguna yang berhubungan erat dengan kedudukan wanita
dalam keluarga (rumah tangga) dan masyarakat
B. Nilai Wanita dalam Kehidupan
1. Nilai wanita dalam Pendidikan
Seorang wanita tentunya akan menjadi seorang ibu dari anak-
anaknya. Ibu adalah sebagai pengasuh dan pendidik yang utama bagi
anak-anak sehingga pendidikan kaum ibu sangat besar pengaruhnya
dalam masyarakat.
2. Nilai Wanita dalam Rumah Tangga
Sebagai ibu rumah tangga peran wanita meliputi segala macam
berat dan ringan seperti mengatur rumah, memasak, mencuci,
mengasuh dan mendidik anak dan sebagainya. Sebagian besar kaum
ibu dikerjakan sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Seorang ibu
sering bekerja siang, malam tanpa cukup waktu untuk melepas lelah,
bila suatu keluarga mengalami kekurangan, maka kaum ibulah yang
banyak menderita, karena sifat seorang ibu yang rela berkorban.
3. Nilai Wanita sebagai Tenaga Kerja
Wanita yang belum bersuami, menjalankan pekerjaan tetap di luar
rumah, sedangkan wanita yang telah menikah, pada umumnya hanya
mengurus rumah tangga. Namun sekarang banyak wanita yang telah
berkarier tanpa meninggalkan kewajiban sebagai Isteri dan Ibu
rumah tangga

2.3 Peran Wanita


A. Pengertian Peran Wanita
Peran didefenisikan sebagai harapan-harapan yang diorganisasi
terkait dengan konteks interaksi tertentu yang membentuk orientasi
motivasional individu terhadap yang lain. Melalui pola-pola kultural,

7
cetak biru, atau contoh perilaku ini orang belajar siapa mereka di depan
orang lain dan bagaimana mereka harus bertindak terhadap orang lain
(John Scott, 2011:228).
Jadi, peran wanita adalah serangkaian perilaku yang diharapkan
sesuai dengan posisi social yang diberikan kepada wanita. Peran
menerangkan pada apa yang harus dilakukan wanita dalam suatu situasi
tertentu agar dapat memenuhi harapan mereka sendiri dn harapan orang
lain.
B. Secara Sosial Wanita Selalu Memiliki Peran
1. Peran wanita dalam keluarga
a. Sebagai istri dan pendamping suami
Seorang wanita memiliki peran sebagai pendamping pria,
mencakup sikap hidup yang mantap bisa mendampingi suami
dalam situasi senang atau sedih disetai rasa kasih sayang,
kecintaan, loyalitas dan kesetiaan pada partner hidupnya, juga
mendorong suami untuk berkarir dengan cara-cara yang sehat.
b. Sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anak
Setelah melahirkan wanita akan berperan sebagai ibu. Bila ibu
tersebut mampu menciptakan iklim psikis yang gembira, bahagia
dan bebas sehingga suasana rumah tangga menjadi semarak dan
bisa membrikan rasa aman, bebas, hangat, menyenagkan serta
penuh kasih saying dengan begitu suami akan betah tinggal
dirumah. Selain berperan sebagi ibu, wanita juga berperan dalam
mendidik dan menciptakan moralitas dan akhlak yang baik bagi
anak-anaknya.
c. Sebagai partner seks
Tujuan berumah tangga adalah meneruskan keturunan dengan
itu hubungan intim pasangan suami-istri sudah menjadi satu
kesatuan, jadi terdapatnya hubungan heteroseksual yang
memuaskan tanpa disfungsi (gangguan-gangguan fungsi) seks. Ada
relasi seksual yang tidak berlebih-lebihan, tidak hiperseksual dan
tidak kurang, maka kehidupan seks yang mapan terutama

8
disebabkan oleh kehidupan psikis yang stabil, imbang tanpa
konflik-konflik batin yang serius. Ada kesedihan untuk memahami
partnernya serta rela berkorban.
d. Sebagai pengatur/pengelola rumah tangga
Dalam hal ini terdapat relasi-relasi formal dan semacam
pembagian kerja (devision of labour), dimana suami bertindak
sebagai pencari nafkah, istri berfungsi sebagai pengurus rumah
tangga tetapi seringkali juga berperan sebagai pencari nafkah.
Dalam pengurusan rumah tangga ini yang sangat penting ialah
factor kemampuan membagi waktu dan tenaga untuk melakukan
berbagai macam tugas pekerjaan dirumah tangga dari pagi sampai
larut malam.
2. Peran wanita dalam masyarakat
Peran wanita di masyarakat adalah segala kegiatan atau
aktifitas yang dilakukan wanita diluar lingkungan rumah tangga.
Tujuan agar wanita dapat ikut berperan aktif dalam pembangunan
nasional dan ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan kemampuan yang dimilkinya.
Peran wanita dalam pembangunan dimana wanita ikut serta
mensukseskan program nasional bidang :
a. Program Keluarga Berencana
b. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
c. Pendidikan kaum ibu dan kesejahteraan keluarga
3. Peran wanita dalam organisasi profesi
Wanita berperan dalam organisasi profesi seperti
pemberdayaan perempuan (Komnas Perempuan) dan organisasi-
organisasi yang bergerak di bidang wanita yang tujuannya untuk
memperjuangkan hak-hak kaum wanita.
C. Faktor yang Mempengaruhi Peran Wanita
Faktor yang mempengaruhi peran wanita antara lain adalah
keinginan wanita untuk memperoleh status dimasyarakat dan keinginan
wanita untuk menikah dan berkeluarga.

9
Setiap wanita normal menginginkan hidup berkeluarga, karena
keluarga merupakan arena peluang untuk memainkan fungsi-fungsi
kewanitaannya.
D. Dampak Peran

Dampak yang ditimbulkan dari peran wanita baik dikeluarga


maupun di masyarakat :
1. Minimalnya waktu untuk privasi
a. Kurangnya perawatan diri
b. Kurangnya waktu untuk istirahat
c. Kurangnya disiplin terhadap kebutuhan nutrisi
d. Keterbatasan waktu menyebabkan wanita jarang makan dan
kelelahan menjadikan wanita kurang makan.
2. Ancaman kesehatan
Wanita sering mengalami gangguan kesehatan tertentu
karena pekerjaaan mereka, karena kurang gizi, atau karena
kelelahan. Penyakit bisa menjadi ancaman berbahaya yang berbeda
pada wanita dari pada pria. Misalnya wanita yang mengalami
penyakit yang menyebabkan kecacatan / kelemahan biasanya
ditolak oleh suami.
Selain itu wanita mengalami resiko kesehatan setiap hari dari
pekerjaannya. Dirumah ancaman penykit paru karena asap dapur
dan luka bakar dari memasak sangat mudah terjadi sehingga
dianggap sebagai masalah kesehatan kerja utama bagi wanita.
Penyakit menular melalui air juga sering terjadi karena
wanita menghabiskan sebagian besar waktunya di air, mncuci
pakaian, mengambil air dan berdiri di air selama menanam padi.
Berjuta wanita nekerja diluar rumah mengalami gangguan
kesehatan karena lingkungan kerja yang tidak aman. Dan sewaktu
pulang kerumah mereka harus mendapatkan beban kerja dobel ini
mengakibatkan kelelahan dan meningkatkan resiko penyakit.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Status sosial wanita, nilai wanita dan peran wanita merupakan tiga hal
yang berkesinambungan dalam hubugan bermasyarakat. Ketiga hal tersebut
memiliki arti yang berbeda- berbeda, dan dapat menciptakan kehidupan
yang tentram dan sejahtera, karena peran wanita yang begitu besar.
Status sosial wanita adalah kedudukan seorang wanita yang akan
mempengaruhi bagaimana seseorang wanita diperlakukan, bagaimana dia
dihargai dan kegiatan apa yang boleh dilakukan. Sedangkan nilai wanita
adalah kepandaian atau sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna yang
berhubungan erat dengan kedudukan wanita dalam keluarga (rumah tangga)
dan masyarakat. Kemudian peran wanita adalah serangkaian perilaku yang
diharapkan sesuai dengan posisi social yang diberikan kepada wanita. Peran
menerangkan pada apa yang harus dilakukan wanita dalam suatu situasi
tertentu agar dapat memenuhi harapan mereka sendiri dn harapan orang lain.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah agar kita dapat
mengetahui lebih jauh mengenai status, nilai dan peran wanita. Penulis juga
berharap agar makalah ini dapat dijadikan bahan referensi dan penambah
wawasan. Selain itu, diharapkan agar kita dapat menjalankan hak dan
kewajiban kita sesuai dengan status, nilai dan peran sosial.

11
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Puji. 2011. Peranan dan Status Perempuan dalam Sistem Soisial.
Dimensia. 5(1), 46-60.
Ahdiah, Indah.2013. Peran-peran Perempuan dalam Masyarakat. JURNAL
ACADEMIA, 5(2), 1085-1092

12

Anda mungkin juga menyukai