Anda di halaman 1dari 31

TUGAS MANAJEMEN MUTU

Kamis, 20 Januari 2011

Tugas Manajemen Mutu:Pengertian Mutu dan ISO 90001

Mochamad Fadelah Fauzan

2243 07 005

Pengertian Mutu

Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada
upayamenciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu
membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen
untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu
memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin
kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar
bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi
tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.

Pengertian Mutu

Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :

- Unggul dan bermutu tinggi

- Mahal harganya

- Kelas, tingkat atau bernilai tinggi

Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan
menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu"
dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik
dari jam tangan Alba.
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat
diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan
(custumer).

Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan
pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.

Mutu Harus Berfokus pada Kebutuhan Pelanggan

Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu,
pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:

- Pelanggan internal (di dalam organisasi)

- Pelanggan eksternak (di luar organisasi)

Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar
organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah
apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan
melayani pelanggan eksternal secara baik pula.

Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti
bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU,
Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN MUTU

Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan
kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh
anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk
melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar
yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:

1. Setiap orang memiliki pelanggan

2. Setiap orang bekerja dalam sebuah sistem

3. Semua sistem menunjukkan variasi

4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi

5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan

6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup

7. Manajemen berdasarkan fakta dan data

8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put
Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu Perusahaan /
Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan
dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, walaupun bisa saja
menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara
tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua
tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.

Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan Perusahaan /
Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.

Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu harus Specific
(Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas
waktu).

• Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas, misal: Produk NG Untuk Pengecatan.

• Measurable : harus terukur, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 %

• Achievable: Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, ex: Standar kapasitas
produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan untuk bagian Pengecatan adalah 1400 / bulan. Dalam
hal ini tidaklah mungkin menetapkan sampai 2000 / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.

• Relevant: Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan/sesuai dengan proses / fungsi terkait. Ex: Bagian
PPC setidaknya mempunyai Sasaran Mutu "Ketepatan Waktu Pembuatan Rencana Produksi" bukannya
mempunyai sasaran mutu "Tidak ada Kesalahan Pengujian".

• Time Bound : harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 % / bulan

Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu laporan Analisa Data
sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya

Pengertian ISO 9000 Sistem Standar Manajamen Mutu

ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO
9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari
suatu sistem manajemen mutu.
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan
yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2000 hanya merupakan standar
sistem manajemen kualitas.

Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen
kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) adalah:

1. Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan
atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau
dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

Manfaat Penerapan ISO 9001:2000 adalah :

1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan
sistematik.

2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.

3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang
lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena
operasi internal menjadi lebih baik.

4. Sistem terdokumentasi dengan baik


5. Sebagai sarana pelatihan - pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer
organisasi melalui prosedur - prosedur dan instruksi - instruksi yang terdefinisi secara baik.

6. Meningkatkan Kinerja karyawan

7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.

8. Terjadi perubahan positif dalam budaya kerja. dll

ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam melakukan
perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :

1. Proses yang terkait dengan pelangan

2. Sistem Kepemimpinan / Leadership

3. Manajemen sumber daya

4. Perbaikan dan peningkatan proses

5. Sistem manajemen

6. Sistem perbaikan yang berkesinambungan

7. Pengambilan keputusan yang Factual

8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

PENGERTIAN MUTU: gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa, yang menunjukan
kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan.

• Memenuhi persyaratan konsumen/pelanggan

• Sesuai dengan kegunaan

• Memuaskan pelanggan pada biaya kompetitif

• Resultante dari karakteristik produk dan jasa pemasaran,

• Rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk


• Dan jasa yang digunakan memenuhi harapan konsumen/

• Pelanggan

MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT): Untuk mengantisipasi persaingan, aspek mutu perlu
selalu di evaluasi dan direncanakan (perbaikan/peningkatan) melalui penerapan fungsi-fungsi
manajemen mutu

MANAJEMEN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) / TQM: bukan hanya fungsi produksi
yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap mutu tetapi tanggung jawab terhadap mutu tidak
cukup dibebankan kepada bagian tertentu saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individu di
perusahaan .

MANAJEMEN MUTU:

semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan
tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu,
pengendalian mutu, pemastian mutu dan peningkatan mutu di dalam sistem mutu.

SISTEM MUTU:

Struktur organisasi, prosedur, proses dan sumberdaya yang diperlukan untuk menerapkan manajemen
mutu.

MANAJEMEN MUTU --> KEGIATANNYA

SISTEM MUTU --> WADAHNYA

TUJUAN AUDIT MUTU: Dilihat dari dampak globalisasi:

• Produk bermutu

• Persyaratan yang dituntut pasar


• Batas antar negara tidak ada

• Dituntut kesamaan standar terhadap mutu

Catatan: untuk konsistensi mutu produk yang dihasilkan perlu pengendalian mutu (quality control)

PENGENDALIAN MUTU: Dilihat dari aktifikasi inspeksi :

• Memeriksa produk

• Menerima memakai syarat

• Menerima tidak memakai syarat

Pada awalnya ISO 9000 sebagai tuntutan pasar ternyata memberikan nilai tambah:

• Peningkatan produktifitas

• Peningkatan efisiensi

• Penurunan biaya

• Peningkatan kepuasan pelanggan

Maka dirasakan sebagai kebutuhan perusahaan.

Awal 1987 s/d maret 1990 --> 95.187 sertifikat

• 50 % perusahaan di inggris

• 20 % perusahaan di eropa

• sisanya afrika, asia barat, asia tenggara

Indonesia :
1996 --> ada 170 perusahaan

2001 --> ± 3000 perusahaan

Seri standar iso 9000 ini terdiri dari klausul – klausul yang mengatur mulai tanggung jawab manajemen
terhadap mutu sampai dengan hal – hal teknis yang menyangkut :

• Pembelian bahan baku

• Perencanaan mutu

• Pengendalian proses

• Pengujian produk akhir

• Pelayanan pelanggan dll

Seri ISO 9000 dibedakan atas:

• ISO 9001 --> ada 20 klausul

• ISO 9002 --> 19 klausul

• ISO 9003 --> 16 klausul

Sertifikasi yang diperoleh di audit setiap 6 bulan oleh badan sertifikasi (auditor)

ISO 9001 ; ISO 9002 ; ISO 9003 --> Kategori Kontraktual

Perusahaan memerlukan bukti pengakuan dari pihak ketiga dalam bentuk sertifikat dari badan sertifikasi
dalam penerapan standar diperlukan lembaga pendukung seperti :

• Konsultan

• Lembaga Sertifikasi

• Lembaga Akreditasi

• Laboratorium Penguji, dsb


ISO9001

Mengenal ISO9001 : 2000

Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System (QMS) ISO9001 adalah standart
internasional dalam bidang sistem manajemen, yang merupakan penyempurnaan dari standart
manajemen sebelumnya. ISO9001 versi terakhir adalah tahun 2000 (ISO9001 : 2000). Namun dalam
waktu dekat akan diluncurkan versi 2008 (ISO9001 : 2008) yang rencananya akan diberlakukan mulai
tahun 2009 nanti. Sampai saat ini belum ada informasi resmi apakah organisasi / perusahaan yang telah
menerapkan versi 2000 harus upgrade ke versi 2008 atau tidak.

Standart ISO9001 dapat diimplementasi oleh semua organisasi / perusahaan / lembaga baik yang
menghasilkan produk maupun hanya pelayanan jasa saja. Bahkan bisa diaplikasikan oleh organisasi
semacam yayasan sosial yang betul – betul menginginkan sistem manajemennya baik. Sifat standartnya
masih fleksibel (ada beberapa hal yang implementasinya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan
organisasi).

Prinsipnya adalah apa yang ditulis dikerjakan dan apa yang dikerjakan ditulis. Untuk standart internal
organisasi tidak ada ketentuan yang baku, seperti format dokumen, jumlah dokumen dan jenis dokumen.
Tetapi jika sudah tertulis atau terdokumentasi menjadi standart implementasi, maka benar – benar harus
di aplikasikan sesuai dengan yang ditulis. Jika ada yang tidak diaplikasikan, maka akan menjadi bahan
temuan auditor ketika dilakukan audit karena dianggap ketidaksesuaian. Bukti implementasi Sistem
Manajemen Mutu berupa catatan mutu / record, sehingga setiap catatan mutu harus dipelihara dan
dikendalikan.

Organisasi menunjuk seorang Wakil Manajemen / Management Representative sebagai penanggung


jawab berjalannya implementasi SMM ISO9001 ini.

Apa yang Didokumentasikan

Dalam standart / klausul ISO9001 telah disebutkan apa saja yang perlu didokumentasikan. Diantaranya
adalah Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Manual Mutu, Prosedur Mutu, Formulir Mutu dan Dokumen
Pendukung yang diperlukan yang berpengaruh terhadap SMM organisasi tersebut.

Kebijakan Mutu (Quality Policy)

Kebijakan Mutu adalah tujuan organisasi secara umum. Apa yang menjadi target organisasi ditetapkan
dalam dokumen kebijakan mutu. Minimal setahun sekali kebijakan mutu hendaknya ditinjau ulang
kesesuaiannya. Kebijakan Mutu harus disosialisasikan kepada setiap pelaku SMM, artinya setiap personil
harus tahu apa yang menjadi tujuan organisasi tahun ini.

Sasaran Mutu (Quality Objective)


Setiap departemen / bagian / seksi dalam sebuah organisasi harus ada sasaran mutunya / target, yang
masing – masing mendukung / berhubungan dengan kebijakan mutu organisasi. Sasaran mutu
hendaknya terukur dan berbatas waktu. Artinya harus bisa dibuktikan pencapaiannya. Sasaran mutu
tidak mutlak harus tercapai. Tetapi bila tidak bisa tercapai, maka harus bisa dianalisa penyebab
potensialnya dan segera ditetapkan tindak lanjut yang harus dilakukan agar bisa tercapai. Minimal
setahun sekali sasaran mutu ini harus ditinjau ulang kesesuaiannya.

Manual Mutu / Pedoman Mutu (Quality Manual)

Manual Mutu adalah dokumen yang berisikan ringkasan mengenai sistem manajemen mutu yang
diterapkan. Secara sistematis, semua kegiatan implementasi SMM diceritakan dalam dokumen ini, mulai
dari bagaimana komitmen manajemen, apa saja yang diterapkan, sampai dengan struktur organisasi
yang menjadi sumber daya pelaksana SMM harus ditetapkan.

Prosedur Mutu (Quality Procedure)

Dalam standart ISO9001 : 2000 disebutkan bahwa ada prosedur yang bersifat wajib dibuat oleh
organisasi yang lebih sering dikenal sebagai enam prosedur wajib. Prosedur tersebut adalah :

1. Tinjauan Manajemen (Management Review)

2. Pengedalian Dokumen

3. Pengendalian Catatan Mutu

4. Audit Internal

5. Pengendalian Produk Tidak Sesuai

6. Tindakan Koreksi dan Pencegahan

Prosedur lain yang perlu didokumentasikan diantaranya Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan,
Seleksi & Evaluasi Supplier, Pelatihan. Prosedur yang ikut mempengaruhi system manajemen mutu perlu
juga ditetapkan, tergantung keadaan organisasi yang bersangkutan.

Hal – hal yang tidak bisa / sulit dilakukan oleh organisasi sebaiknya tidak ditetapkan dalam sebuah
prosedur, karena setiap prosedur yang sudah ditetapkan harus dilaksanakan. Jika tidak, maka akan
menjadi bahan temuan audit, baik internal maupun eksternal.

Formulir Mutu dan Dokumen Pendukung


Dalam pembuatan setiap prosedur, sebaiknya disebutkan juga dokumen yang dipakai, seperti formulir,
berkas, buku, manual instruction dll sehingga kita bisa mengetahui dokumen yang harus dibuat.

Tahapan Proses Sertifikasi

Sertifikasi dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi. Organisasi akan mendaftarkan terlebih dahulu ke lembaga
sertifikasi yang ditunjuk dengan mengisi formulir yang telah disediakan lembaga sertifikasi sebagai tanda
kontrak kerja sama untuk mendapatkan sertifikas SMM. Namun sebelum mendapatkan sertifikat,
tahapan yang harus dilakukan oleh organisasi adalah sbb :

Pelatihan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu

Semua personil / SDM yang menjadi pelaksana SMM terlebih dahulu harus diberikan pelatihan yang
biasanya dilakukan oleh konsultan itu sendiri, yang telah ditunjuk organisasi.

Gap Analysis

Pihak konsultan bersama – sama dengan manajemen organisasi menganalisa dan menetapkan kerangka
dokumentasi SMM dan menetapkan dokumen – dokumen yang diperlukan berdasarkan metode
pendekatan proses sesuai dengan tahapan proses / alur proses yang ada dalam organisasi tersebut.

Penyusunan Dokumen ISO9001

Tahap selanjutnya menyusun / membuat dokumen yang dilakukan oleh Wakil Manajemen bersama
dengan timnya yang didampingi konsultan.

Aplikasi Dokumen

Setelah semua dokumen selesai, maka bisa dimulai penerapannya.

Pelatihan Audit Internal

Sebelum proses sertifikasi, minimal satu kali harus telah dilakukan audit internal yang dilakukan oleh
masing – masing departemen / seksi secara silang untuk memastikan kesesuaian implementasi SMM.
Pihak konsultan wajib memberikan pelatihan audit internal kepada calon auditor sebelum pelaksanaan
audit, karena salah satu syarat menjadi auditor adalah pernah mengikuti pelatihan audit internal yang
dibuktikan minimal dengan daftar kehadiran pelatihan.

Rapat Tinjauan Manajemen (Management Review)

Setelah audit internal selesai, selanjutnya adalah dilaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Salah
satu agendanya adalah pembahasan hasil temuan audit internal yang belum terselesaikan.

Audit Sertifikasi
Menjelang pelaksanaan audit internal, organisasi harus mengirimkan dokumen SMM kepada lembaga
sertifikasi sebagai bukti kesiapan audit sertifikasi. Selanjutnya akan dilakukan Pre Audit oleh lembaga
sertifikasi yang tujuannya untuk mengecek kesiapan dokumen pada organisasi tersebut. Selanjutnya
adalah audit sertifikasi (audit eksternal) yang biasanya dilakukan selama 2 s/d 3 hari.

Setelah semua temuan hasil audit eksternal diperbaiki dan organisasi dinyatakan lulus, maka organisasi
mendapatkan sertifikat yang masa berlakunya 3 tahun. Setiap tahunnya, organisasi akan di audit oleh
lembaga sertifikasi yang disebut dengan surveillance audit.

Record ISO 9001:2008

Record atau rekaman ada disetiap perusahaan. Contoh rekaman misalnya notulen rapat. Notulen rapat
sebuah contoh rekaman yang menunjukkan bukti bahwa suatu agenda telah dibahas dalam suatu rapat.
Hasil notulen digunakan sebagai acuan mengambil keputusan.

Jadi, rekaman berisi informasi sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, rekaman wajib
dikelola dengan baik.

Mengelola rekaman termasuk tata cara penyimpanan rekaman, perlindungan rekaman agar tidak rusak
atau hilang, penetapan masa simpan supaya tidak menumpuk sebab setiap hari rekaman banyak dibuat,
pengidentifikasian rekaman agar mudah dikenali atau dicari, tata cara pengambilan rekaman saat
diperlukan, dan pemusnahan rekaman bila melewati masa simpan.

Pengelolaan rekaman diatur standar ISO 9001:2008 dalam klausul 4.2.4 Pengendalian rekaman.

4.2.4 Pengendalian rekaman

Rekaman sebagai bukti kesesuaian persyaratan dan pengoperasian sistem manajemen mutu yang efektif
harus dikendalikan.

Organisasi harus menetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan kendali yang diperlukan
untuk

• identifikasi,

• penyimpanan,

• perlindungan,

• pengambilan,

• masa simpan, dan

• pembuangan rekaman.

Rekaman harus mudah dibaca, siap ditunjukkan dan diakses jika diperlukan.
Rekaman yang diminta harus tersedia antara lain:

• 5.6.1 Management reviews

• 6.2.2 e Education, training, skills and experience

• 7.1 d Evidence that the realization processes and resulting product fulfils requirements

• 7.2.2 Results of the review of requirements related to the product and actions arising from the review

• 7.3.2 Design and development inputs relating to product requirements

• 7.3.4 Results of design and development reviews and any necessary actions

• 7.3.5 Results of design and development verification and any necessary actions

• 7.3.6 Results of design and development validation and any necessary actions

• 7.3.7 Results of the review of design and development changes and any necessary actions

• 7.4.1 Results of supplier evaluations and any necessary actions arising from the evaluations

• 7.5.2 d As required by the organization to demonstrate the validation of processes where the resulting
output cannot be verified by

• 7.5.3 The unique identification of the product, where traceability is a requirement

• 7.5.4 Customer property that is lost, damaged or otherwise found to be unsuitable for use

• 7.6 a Basis used for calibration or verification of measuring equipment where no international or
national measurement standards exist

• 7.6 Validity of the previous measuring results when the measuring equipment is found not to conform
to requirements

• 7.6 Results of calibration and verification of measuring equipment

• 8.2.2 Internal audit results and follow-up actions

• 8.2.4 Indication of the person(s) authorizing release of product

• 8.3 Nature of the product nonconformities and any subsequent actions taken, including concessions
obtained

• 8.5.2 Results of corrective action

• 8.5.3 Results of preventive action

penjaga kedamaian di 06.31


Berbagi

5 komentar:

DVD PRESENTASI ISO26 September 2013 00.18

jual dvd presentasi iso:

DVD Presentasi New Version 885MB/906 Files (5S, AHP, Audit Internal, Balanced Score, CPOB, HACCP
dan GMP (Analisa Keamanan Pangan), ISO (9001, 14001 (Manajemen Lingkungan), (14001 Audit
Internal), 15489 (Manajemen Kearsipan), 17025 (Manajemen Laboratorium), 22000 (Manajemen
Keamanan Pangan), ISO/TS 16949 (Manajemen Otomotif), ISO/IEC 17799:2000 (Manajemen Keamanan
Informasi), Manajemen Perkantoran, Malcolm Baldridge National Quality Awards (MBNQA), SA 8000
(Manajemen Ketenagakerjaan), Six Sigma, (Safety, OHSAS dan SMK3)

Jika perusahaan Anda memiliki kebutuhan yang berkaitan dengan 5S (Dasar dasar tentang Rapi, Bersih
dan Tertata), AHP (Analytic Hierarchy Process), Audit Internal, Balanced Score, CPOB, HACCP dan GMP
(Analisa Keamanan Pangan), ISO diantaranya (9001, 14001 (Manajemen Lingkungan), 14001 (Audit
Internal Manajemen Lingkungan), 15489 (Manajemen Kearsipan), 17025 (Manajemen Laboratorium),
22000 (Manajemen Keamanan Pangan), ISO/TS 16949 (Manajemen Otomotif), ISO/IEC 17799:2000
(Manajemen Keamanan Informasi), Manajemen Perkantoran, MBNQA (Malcolm Baldridge National
Quality Awards), SA 8000 (Manajemen Ketenagakerjaan), Six Sigma, Safety, OHSAS dan SMK3 (Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja); akan tetapi mungkin perusahaan dimana Anda bekerja
memiliki budget yang terbatas, waktu yang sempit, dan berbagai kendala faktor lainnya untuk mengikuti
seminar atau training dengan topik tersebut di atas yang rata-rata kisaran harganya 1,5 – 2,5 juta per
orang.

Maka berikut ini adalah salah satu solusi terbaik yaitu kumpulan presentasi untuk kebutuhan
perusahaan Anda atau bahkan untuk Anda pribadi yang dikemas dalam 1 (satu) CD yang berisi
885MB/Total 906 Files. Khusus bagi yang berminat kami menawarkan untuk mengirimkan 1 keping DVD
tersebut dengan harga Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah)+ongkir, dengan menggantikan biaya
pembuatan dan biaya pengiriman. Kami memberikan jaminan 100% uang kembali, Bagi yang berminat
bisa klik disini order dvd presentasi iso

Balas
WQA APAC30 November 2015 03.58

Saat ini sudah diterbitkan ISO 9001:2015.

Pencapaian Sasaran Mutu lebih diutamakan dibanding versi yang lama. (AR)

Training Auditor

Balas

agna rawk12 Januari 2016 04.13

makasih gan artikelnya ijin comot !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Balas

FBS Indonesia2 Februari 2016 00.11

Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi

hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun

profit,bergabung sekarang juga dengan kami

trading forex fbsasian.com

-----------------

Kelebihan Broker Forex FBS

1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA

2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN

3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD

4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%

5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL

Indonesia dan banyak lagi yang lainya

Buka akun anda di fbsasian.com


-----------------

Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :

Tlp : 085364558922

BBM : fbs2009

Balas

Dotse Morinho10 Oktober 2016 23.43

Prinsip-prinsip Manajemen Mutu dapat digunakan sebagai dasar untuk membimbing organisasi dalam
meningkatkan performanya.Prinsip-prinsip ini senantiasa dikembangkan dan diperbarui oleh para ahli
internasional ISO, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempertahankan standar
manajemen mutu ISO.

Tujuh prinsip manajemen mutu adalah:

QMP 1 – Customer Focus (Fokus kepada Pelanggan)

QMP 2 – Leadership (Kepemimpinan)

QMP 3 – Engangement of People (Keterlibatan orang/masyarakat)

QMP 4 – Process Approach (Pendekatan proses)

QMP 5 – Improvement (Peningkatan)

QMP 6 – Evidence base decision making (Pengambilan keputusan berbasis bukti)

QMP 7 – Relationship Mangement (Manajemen Hubungan)


Untuk konsultasi lebih lanjut mengenai 7 prinsip manajemen mutu bagi organisasi Anda, hubungi kami
isokonsultindo

http://www.isokonsultindo.com

Balas

Tambahkan komentar

Muat yang lain...

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

penjaga kedamaian

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Dan Perbedaan

Blog yang Menjelaskan Perbedaan antara Dua Hal atau Lebih. Seperti Perbedaan Nabi dan Rasul, DNA
dan RNA, dan Lainnya

Home » Sosial » 6 Perbedaan Barang dan Jasa beserta Tabel, Contoh, dan Penjelasannya
6 Perbedaan Barang dan Jasa beserta Tabel, Contoh, dan Penjelasannya

Administrator

Add Comment

Sosial

Senin, 02 Mei 2016

Kegiatan ekonomi tidak terlepas dari 3 proses utama, yaitu proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
Ketiga proses tersebut selalu berhubungan dan terkait erat dengan yang namanya produk. Produksi
adalah proses membuat, distribusi adalah proses menyalurkan, sementara konsumsi adalah proses
menghabiskan produk yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Berdasarkan wujudnya, produk dibedakan menjadi barang dan jasa. Pada artikel kali ini, secara khusus
kami akan membahas tentang perbedaan kedua wujud produk tersebut. Kita akan membahas perbedaan
barang dan jasa ditinjau dari beberapa aspek.

Perbedaan Barang dan Jasa

Secara sederhana, barang dapat diartikan sebagai produk berwujud yang dapat disimpan dan dijual
kembali melalui proses distribusi. Sementara jasa adalah produk tidak berwujud yang tidak dapat
disimpan, dijual kembali, maupun didistribusikan.

Perbedaan Barang dan Jasa

Dari pengertian kedua jenis produk di atas, kita dapat menyimpulkan apa saja perbedaan antara barang
dan jasa. Perbedaan keduanya terletak pada wujud, likuidasi, proses penyimpanan dan distribusi, serta
proses identifikasi mutu dan kepemilikan. Perbedaan tersebut secara lengkap dijelaskan pada tabel
berikut.

Perbedaan Barang Jasa

Wujud Berwujud (Nyata) Tidak berwujud (Semu)

Likuidasi Dapat dijual kembali Tidak dapat dijual kembali

Penyimpanan Dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan


Distribusi Dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan

Mutu Dapat diukur Terbatas

Kepemilikan Dapat dipindah Tidak dapat dipindah

1. Perbedaan Wujud

Perbedaan barang dan jasa yang pertama terletak pada wujudnya. Barang memiliki wujud tertentu yang
dapat dilihat dan diraba, sementara jasa tidak memiliki wujud tetapi fungsinya tetap dapat dirasakan.
Contoh barang misalnya buku. Buku dapat kita lihat atau kita raba. Bentuknya dapat diidentifikasi dengan
jelas seperti barang pada umumnya. Adapun contoh jasa misalnya jasa pijat. Jasa tukang pijat tidak dapat
dilihat hanya saja fungsinya dapat kita rasakan dan kita nikmati.

2. Perbedaan Likuidasi

Dalam hal likudasi, perbedaan barang dan jasa juga sangat jelas terlihat. Likuidasi adalah perubahan nilai
produk ke dalam nilai uang. Barang dapat didistribusikan, disimpan, maupun dijual kembali kepada
konsumen karena proses produksi dan konsumsinya terpisah oleh rantai distribusi yang panjang.
Sedangkan jasa tidak dapat didistribusikan, disimpan, maupun dijual kembali karena proses produksi dan
konsumsi ada pada ruang dan waktu yang sama.

Perbedaan barang dan jasa dapat kita identifikasi misalnya pada contoh kasus berikut:

Saat membeli mie instan di toko kelontong, kita tidak akan menemui produsen atau pemilik pabrik
pengolahan mie tersebut di dalam toko. Produsen ada jauh entah dimana, sementara produknya atau
barang hasil produksinya dapat sampai ke tangan Anda melalui rantai distribusi yang panjang, mulai dari
agen besar, agen kecil, hingga ke tingkat pengecer. Mie instan yang kita beli tersebut dapat kita gunakan,
kita simpan ataupun kita jual kembali ke pada seseorang sesuai dengan keinginan kita.

Sementara saat membeli jasa tukang cukur, kita akan menemukan produsen jasa tersebut langsung
dalam lapaknya. Kita akan bersentuhan langsung dengan si tukang cukur yang notabene adalah
produsen jasa cukur. Kita tidak dapat menjual jasa yang telah kita bayar, menyimpannya, atau
mendistribusikannya ke orang lain. Kita hanya dapat merasakan jasanya tapi tidak memiliki hal likuidasi
atas nilai jasa tersebut.

3. Perbedaan dalam Mengukur Mutu


Mutu produk adalah faktor penting dalam proses konsumsi. Konsumen umumnya ingin memperoleh
produk (baik barang maupun jasa) dengan mutu terbaik. Nah, dalam hal pengukuran mutu, barang dan
jasa juga punya perbedaan.

Mutu barang lazimnya dapat diketahui saat proses produksi, distribusi, maupun saat proses konsumsi.
Oleh karenanya pada barang, kita dapat terlebih dahulu melakukan pengujian mutu dan pengkelasan
terhadap mutu barang tersebut. Sementara mutu layanan dari sebuah jasa hanya akan diketahui jika
seseorang telah menggunakan jasa tersebut dan memberikan penilaian terhadap kepuasannya sendiri.

Perbedaan Bank Umum dan BPR

4. Perbedaan Kepemilikan

Perbedaan barang dan jasa juga terletak pada proses transaksi kepemilikannya. Dalam proses transaksi
barang, akan terjadi perpindahan kepemilikan dari si penjual ke si pembeli, sementara dalam proses
transaksi jasa, kepemilikan tidak dipindahkan karena jasa tidak memiliki wujud dan hanya bisa dirasakan.

Nah, demikianlah beberapa perbedaan barang dan jasa yang dapat kami sampaikan. Sebetulnya ada
banyak contoh barang dan jasa lainnya yang membuktikan perbedaan keduanya dari segi wujud,
likuidasi, maupun dalam hal penilaian mutunya. Anda bisa mengambil contoh-contoh barang dan jasa
tersebut, untuk kemudian mengidentifikasi sifat dan perbedaan antara keduanya. Semoga bermanfaat.

inShare

Perbedaan Lainnya :

6 Perbedaan Barang dan Jasa beserta Tabel, Co...

6 Perbedaan Barang dan Jasa beserta Tabel, Co...

5 Perbedaan Bank Umum dan BPR dalam Tabel dan...

5 Perbedaan Bank Umum dan BPR dalam Tabel dan...

8 Perbedaan Desa dan Kelurahan secara Prinsip...

8 Perbedaan Desa dan Kelurahan secara Prinsip...

0 Response to "6 Perbedaan Barang dan Jasa beserta Tabel, Contoh, dan Penjelasannya"
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

Artikel Populer

6 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional : Tabel dan Penjelasan

Di negara yang penduduknya mayoritas beragam Islam, kebutuhan akan sistem perbankan yang
memenuhi kaidah hukum syariat Islam di beberapa das...

6 Perbedaan Smoothing dan Rebonding dari Hasil, Efek, hingga Harganya

Lebih dari 55% wanita di Indonesia memiliki jenis rambut ikal atau keriting dengan tingkatan yang
berbeda-beda. Jenis rambut ini, pada beber...

7 Perbedaan DNA dan RNA dalam Bentuk Tabel dan Penjelasan

Perbedaan DNA dan RNA - DNA dan RNA adalah dua organel sel yang menjadi cetak biru dari semua
awal kehidupan. DNA dan RNA merupakan rangkai...

3 Perbedaan Baking Soda dan Baking Powder yang Harus Anda Tahu!

Baking soda dan baking powder adalah 2 bahan pengembang yang lazim digunakan dalam proses
pembuatan roti atau kue. Keduanya sering dianggap ...

10 Perbedaan Katolik dan Protestan yang Paling Mendasar

Telah lama kita ketahui bahwa umat Kristen di dunia terbagi menjadi 2 golongan besar, yaitu kristen
katholik dan protestan. Pembagian ini di...

14 Perbedaan Syiah dan Sunni yang Paling Mendasar

Sebagai umat Islam, kita tentu sudah lama mengetahui adanya 2 aliran yang berbeda alam ajaran
agama kita. Secara aqidah, agama islam memang ...

7 Perbedaan Jeruk Nipis Dan Jeruk Lemon

Banyak di antara kita yang masih menganggap bahwa jeruk lemon dan jeruk nipis adalah satu jenis
jeruk yang sama. Namun, pada kenyataannya, k...

6 Perbedaan Cucak Ijo Jantan dan Betina dari Fisiknya

Salah satu burung liar yang saat ini banyak dipelihara dan dibudayakan para pehobi burung nusantara
adalah burung cucak ijo. Burung kecil be...

4 Perbedaan Reaksi Terang dan Reaksi Gelap Fotosintesis


Untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan dan metabolismenya, organisme autotrof –termasuk
tumbuhan melakukan proses fotosintesis. Proses f...

Education Blog Directory

Harus Kamu Tahu!

6 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional : Tabel dan Penjelasan

7 Perbedaan Candi Hindu dan Budha dalam Corak, Ciri, dan Bentuknya

14 Perbedaan Syiah dan Sunni yang Paling Mendasar

6 Perbedaan Smoothing dan Rebonding dari Hasil, Efek, hingga Harganya

5 Perbedaan Haji dan Umroh yang Umat Islam Harus Tahu!

10 Perbedaan Katolik dan Protestan yang Paling Mendasar

7 Perbedaan Jeruk Nipis Dan Jeruk Lemon

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Penting

Konten dalam situs Dan Perbedaan ini berasal dari studi pustaka yang ditunjang oleh sedikit pengalaman
penulis.
Jika ada permintaan untuk menjelaskan perbedaan antara 2 hal, silakan sampaikan melalui formulir
kontak di samping atau melalui line berikut:

Email : danperbedaan@gmail.com

BBM : 26B2 3553

Bagi Anda yang membutuhkan konten ini, dipersilakan melakukan copy paste dengan menyertakan link
sumber.

Salam !

Administrator Dan Perbedaan

Back to top!

Copyright 2013 Dan Perbedaan - All Rights Reserved Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger

MENU

Ilmu Manajemen Industri

Pengetahuan tentang Manajemen Produksi dan Operasional, Manajemen SDM dan Manajemen Kualitas

Search for:

HomeManajemen KualitasPengertian Total Quality Management (TQM)

Pengertian Total Quality Management (TQM)

June 18, 2017 Budi Kho

Pengertian Total Quality Management (TQM)


Pengertian Total Quality Management (TQM) – Total Management System atau disingkat dengan TQM
adalah suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan
melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang
berkesinambungan (secara terus-menerus). Total Quality Management atau TQM menggunakan strategi,
data dan komunikasi yang efektif untuk meng-integrasikan kedisplinan kualitas ke dalam budaya dan
kegiatan-kegiatan perusahaan. Singkatnya, Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan
manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melalui Kepuasan Pelanggan (Customer
Satisfaction).

Dalam TQM (Total Quality Management), semua anggota organisasi atau karyawan perusahaan harus
berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan serta budaya dimana mereka
bekerja sehingga menghasilkan kualitas terbaik dalam Produk dan Layanan yang pada akhirnya dapat
mencapai tujuan kepuasan pelanggan.

8 Elemen Pokok TQM (Total Quality Management)

Terdapat 8 Elemen Pokok dalam Sistem Manajemen TQM (Total Quality Management). Kedelapan
elemen pokok tersebut diantaranya adalah :

1. Fokus pada Pelanggan (Customer Focussed)

Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan
perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas yang diinginkannya. Apapun yang
dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan seperti pelatihan karyawan, perbaikan proses,
penggunaan mesin canggih ataupun adopsi teknologi terbaru yang pada akhirnya Pelangganlah yang
menentukan apakah upaya-upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau tidak.

2. Keterlibatan Karyawan secara keseluruhan (Total Employee Involvement)

Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai tujuan yang
direncanakannya. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan secara keseluruhan dapat mendukung
perusahaan dalam melakukan peningkatan proses dan kualitas yang berkesinambungan yang kemudian
menghasilkan produk dan layanan yang terbaik untuk pelanggannya. Dalam pemberdayaan karyawan,
diperlukan pelatihan dan peningkatan terhadap keterampilan karyawan dalam mengerjakan tugasnya.

3. Pemusatan perhatian pada Proses (Process-centered)


Perhatian pada peningkatan proses merupakan pondasi dasar dalam sistem manajemen TQM. Proses
merupakan serangkaian langkah-langkah yang dimulai dari penerimaan INPUT dari supplier (internal
maupun eksternal) dan meng-transformasi-nya menjadi OUTPUT yang akan dikirimkan ke pelanggan
(internal maupun Eksternal).

4. Sistem yang Terintegrasi (Integrated System)

Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu perusahaan yang membentuk
departementalisasi secara vertikal maupun horizontal. Semuanya memerlukan suatu sistem yang
terintegrasi dengan baik agar visi, misi, strategi, kebijakan, tujuan dan sasaran perusahaan dapat
dikomunikasikan dengan baik dan jelas kepada semua karyawan.

5. Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic Approach)

Salah satu bagian yang penting dalam Manajemen Kualitas adalah pendekatan Strategi dan Sistematik
dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses tersebut biasanya disebut dengan Perencanan
Strategi ataupun Manajemen Strategi yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam
mengintegrasikan konsep kualitas ke dalam Strategi Perusahaan secara keseluruhan.

6. Peningkatan yang berkesinambungan (Continual Improvement)

Peningkatan yang berkesinambungan mendorong perusahaan untuk melakukan analisis dan


menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan dan
memenuhi harapan semua pihak yang berkepentingan.

7. Keputusan berdasarkan Fakta (Fact-based decision making)

Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data untuk mengukurnya. TQM
mewajibkan perusahaan tesebut untuk mengumpulkan dan melakukan analisis data secara
berkesinambungan agar keputusan ataupun kebijakan yang diambil benar-benar akurat dan tepat
sasaran. Dengan adanya data, kita dapat menarik kesimpulan berdasarkan kejadian ataupun hasil
sebelumnya.

8. Komunikasi (Communications)

Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami perubahan baik perubahan dalam
strategi, kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan tersebut perlu dikomunikasikan
dengan baik kepada semua karyawan yang bersangkutan. Komunikasi yang baik juga akan menimbulkan
motivasi dan semangat kerja dalam mencapai tujuan perusahaannya.

Baca juga : Pengertian Komunikasi dan 7C untuk Komunikasi Efektif.

Kualitas

Manajemen

Sistem Manajemen

Powered By Geniee

Bitcoin membuatku miliarder!

Pria 20 tahun ini menjadi kaya karena Bitcoin dalam semalam!

Previous article

Next article

Related Articles

Sistem Manajemen yang wajib diterapkan pada Industri Manufakturing

Sistem Manajemen yang Wajib diterapkan pada Industri Manufakturing

November 30, 2016 Budi Kho

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan Ruang Lingkupnya

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan Ruang Lingkupnya

June 17, 2017 Budi Kho

10 Peran Manajer dalam Organisasi menurut Mintzberg

10 Peran Manajer dalam Organisasi menurut Mintzberg

March 2, 2017 Budi Kho

Be the first to comment

Leave a Reply
Your email address will not be published.

Comment

Name *

Email *

Website

Notify me of follow-up comments by email.

Notify me of new posts by email.

Artikel Terbaru

Pengertian Book Value per Share (BVPS) atau Nilai Buku per Saham dan Rumus BVPS

Pengertian Book Value per Share (Nilai Buku per Saham) dan Rumusnya

April 27, 2018

Pengertian NPV dan Rumus NPV (Net Present Value)

Pengertian NPV dan Rumus NPV (Net Present Value)

April 23, 2018

Pengertian Return on Capital Employed (ROCE) Rasio Pengembalian Modal


Pengertian Return on Capital Employed (ROCE) atau Pengembalian Modal Kerja dan Rumusnya

April 19, 2018

Pengertian Rasio Valuasi Investasi (Valuation Investment Ratio) dan Rumus Valuasi Saham

Pengertian Rasio Valuasi Investasi (Investment Valuation Ratio) dan Jenis-jenisnya

April 16, 2018

Pengertian Penilaian Kinerja (Performance Appraisal)

Pengertian Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) dan Tahapannya

April 12, 2018

Artikel Terpopuler

Pengertian Moving Average (Rata-rata Bergerak) dan Rumus Menghitung Moving Average

Pengertian Moving Average (Rata-rata Bergerak) dan Rumus Moving Average

January 15, 2018

Pengertian dan contoh Analisis SWOT

Pengertian dan contoh Analisis SWOT

June 18, 2016

Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan)

Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan)

June 18, 2017


Pengertian Kaizen dalam Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Produksi

Pengertian Kaizen dalam Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Produksi

August 6, 2016

Pengertian Control Chart (Peta Kendali) dan Tahapan Membuatnya

Pengertian Control Chart (Peta Kendali) dan Cara Membuatnya

August 9, 2016

Archives

April 2018

March 2018

February 2018

January 2018

December 2017

November 2017

October 2017

September 2017

August 2017

July 2017

June 2017

May 2017

April 2017

March 2017
February 2017

January 2017

December 2016

November 2016

October 2016

September 2016

August 2016

July 2016

June 2016

Kategori

Dasar-dasar Manajemen

Manajemen Keuangan

Manajemen Kualitas

Produksi dan Operasional

Sumber Daya Manusia (SDM)

Artikel Terpilih

Jenis / Tipe budaya organisasi (type of organization Culture)

Tipe-tipe Budaya Organisasi

August 21, 2017

Pengertian kekuasaan dan 5 jenis kekuasaan dalam organisasi

Pengertian Kekuasaan (Power) dan 5 Jenis Kekuasaan dalam Organisasi


June 18, 2017

Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan)

Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan)

June 18, 2017

Copyright 2018 Ilmumanajemenindustri.com

Anda mungkin juga menyukai