2243 07 005
Pengertian Mutu
Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada
upayamenciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu
membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen
untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu
memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin
kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar
bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi
tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.
Pengertian Mutu
Dugaan dan penafsiran yang sering timbul bahwa "mutu" diartikan sebagai sesuatu yang :
- Mahal harganya
Dugaan dan penafsiran tersebut di atas kurang tepat untuk dijadikan dasar dalam menganalisa dan
menilai mutu suatu produk atau pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan kebiasan mendefinisikan "mutu"
dengan cara membandingkan satu produk dengan produklainnya. Misalnya jam tangan Seiko lebih baik
dari jam tangan Alba.
Kedua pengertian mutu tersebut pada dasarnya mengartikan tingkat keseragaman yang dapat
diramalkan dan diandalkan, disesuaikan dengan kebutuhan serta dapat diterima oleh pelanggan
(custumer).
Secara singkat mutu dapat diartikan: kesesuaian penggunaan atau kesesuaian tujuan atau kepuasan
pelanggan atau pemenuhan terhadap persyaratan.
Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu,
pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:
Pada pengertian manajemen tradisional, yang dimaksud pelanggan adalah pelanggan eksternal (di luar
organisasi). Mengapa pelanggan internal menjadi perhatian manajemen mutu? Jawabnya, adalah
apabila pribadi yang ada di dalam organisasi tersebut dilayani dengan baik, otomatis mereka akan
melayani pelanggan eksternal secara baik pula.
Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam arti
bahwa pelanggan internal, missal guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari petugas TU,
Kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa.
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan
kebijakan mutu. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh
anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak. Untuk
melaksanakan manajemen mutu dengan baik dan menuju keberhasilan, diperlukan prinsip-prinsip dasar
yang kuat. Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put
Sasaran Mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu Perusahaan /
Organisasi. Seperti diketahui bahwa Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan
dalam pembuatan Sasaran Mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, walaupun bisa saja
menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara - cara lainnya. Semua cara - cara
tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua
tingkatan dalam Perusahaan / Organisasi.
Pembuatan Sasaran Mutu ini terbagi menjadi dua yaitu Sasaran Mutu untuk tingkatan Perusahaan /
Organisasi dan Sasaran Mutu untuk tingkatan / fungsi terkait.
Metode Pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 mempunyai prinsip SMART yaitu harus Specific
(Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas
waktu).
• Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas, misal: Produk NG Untuk Pengecatan.
• Achievable: Target yang ditentukan haruslah yang masuk akal bisa dicapai, ex: Standar kapasitas
produksi sesuai hasil analisa yang telah ditetapkan untuk bagian Pengecatan adalah 1400 / bulan. Dalam
hal ini tidaklah mungkin menetapkan sampai 2000 / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.
• Relevant: Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan/sesuai dengan proses / fungsi terkait. Ex: Bagian
PPC setidaknya mempunyai Sasaran Mutu "Ketepatan Waktu Pembuatan Rencana Produksi" bukannya
mempunyai sasaran mutu "Tidak ada Kesalahan Pengujian".
• Time Bound : harus mempunyai batas waktu yang jelas, ex: Produk NG untuk Pengecatan 3 % / bulan
Sasaran Mutu yang telah dibuat ini pastinya harus diukur / dianalisa dalam suatu laporan Analisa Data
sesuai waktu yang ditetukan dalam pencapaiannya
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen Mutu / kualitas. ISO
9001:2000 menetapkan persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari
suatu sistem manajemen mutu.
ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan - persyaratan
yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2000 hanya merupakan standar
sistem manajemen kualitas.
Namun, bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen
kualitas internasional, akan berkualitas baik (standar).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality Management Systems (ISO 9001:2000) adalah:
1. Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan
atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau
dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan
sistematik.
2. Meningkatkan brand image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang
lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena
operasi internal menjadi lebih baik.
7. Menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.
ISO 9001 : 2000 berisi standard / elemen yang memungkinkan organisasi / industry dalam melakukan
perbaikan yang berkesinambungan ( Continual Improvement ) pada :
5. Sistem manajemen
PENGERTIAN MUTU: gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa, yang menunjukan
kemampuannya dalam memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan.
• Pelanggan
MANAJEMEN MUTU (QUALITY MANAGEMENT): Untuk mengantisipasi persaingan, aspek mutu perlu
selalu di evaluasi dan direncanakan (perbaikan/peningkatan) melalui penerapan fungsi-fungsi
manajemen mutu
MANAJEMEN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) / TQM: bukan hanya fungsi produksi
yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap mutu tetapi tanggung jawab terhadap mutu tidak
cukup dibebankan kepada bagian tertentu saja, tetapi sudah menjadi tanggung jawab seluruh individu di
perusahaan .
MANAJEMEN MUTU:
semua aktifitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan
tanggung jawab perusahaan, serta melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu,
pengendalian mutu, pemastian mutu dan peningkatan mutu di dalam sistem mutu.
SISTEM MUTU:
Struktur organisasi, prosedur, proses dan sumberdaya yang diperlukan untuk menerapkan manajemen
mutu.
• Produk bermutu
Catatan: untuk konsistensi mutu produk yang dihasilkan perlu pengendalian mutu (quality control)
• Memeriksa produk
Pada awalnya ISO 9000 sebagai tuntutan pasar ternyata memberikan nilai tambah:
• Peningkatan produktifitas
• Peningkatan efisiensi
• Penurunan biaya
• 50 % perusahaan di inggris
• 20 % perusahaan di eropa
Indonesia :
1996 --> ada 170 perusahaan
Seri standar iso 9000 ini terdiri dari klausul – klausul yang mengatur mulai tanggung jawab manajemen
terhadap mutu sampai dengan hal – hal teknis yang menyangkut :
• Perencanaan mutu
• Pengendalian proses
Sertifikasi yang diperoleh di audit setiap 6 bulan oleh badan sertifikasi (auditor)
Perusahaan memerlukan bukti pengakuan dari pihak ketiga dalam bentuk sertifikat dari badan sertifikasi
dalam penerapan standar diperlukan lembaga pendukung seperti :
• Konsultan
• Lembaga Sertifikasi
• Lembaga Akreditasi
Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System (QMS) ISO9001 adalah standart
internasional dalam bidang sistem manajemen, yang merupakan penyempurnaan dari standart
manajemen sebelumnya. ISO9001 versi terakhir adalah tahun 2000 (ISO9001 : 2000). Namun dalam
waktu dekat akan diluncurkan versi 2008 (ISO9001 : 2008) yang rencananya akan diberlakukan mulai
tahun 2009 nanti. Sampai saat ini belum ada informasi resmi apakah organisasi / perusahaan yang telah
menerapkan versi 2000 harus upgrade ke versi 2008 atau tidak.
Standart ISO9001 dapat diimplementasi oleh semua organisasi / perusahaan / lembaga baik yang
menghasilkan produk maupun hanya pelayanan jasa saja. Bahkan bisa diaplikasikan oleh organisasi
semacam yayasan sosial yang betul – betul menginginkan sistem manajemennya baik. Sifat standartnya
masih fleksibel (ada beberapa hal yang implementasinya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan
organisasi).
Prinsipnya adalah apa yang ditulis dikerjakan dan apa yang dikerjakan ditulis. Untuk standart internal
organisasi tidak ada ketentuan yang baku, seperti format dokumen, jumlah dokumen dan jenis dokumen.
Tetapi jika sudah tertulis atau terdokumentasi menjadi standart implementasi, maka benar – benar harus
di aplikasikan sesuai dengan yang ditulis. Jika ada yang tidak diaplikasikan, maka akan menjadi bahan
temuan auditor ketika dilakukan audit karena dianggap ketidaksesuaian. Bukti implementasi Sistem
Manajemen Mutu berupa catatan mutu / record, sehingga setiap catatan mutu harus dipelihara dan
dikendalikan.
Dalam standart / klausul ISO9001 telah disebutkan apa saja yang perlu didokumentasikan. Diantaranya
adalah Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Manual Mutu, Prosedur Mutu, Formulir Mutu dan Dokumen
Pendukung yang diperlukan yang berpengaruh terhadap SMM organisasi tersebut.
Kebijakan Mutu adalah tujuan organisasi secara umum. Apa yang menjadi target organisasi ditetapkan
dalam dokumen kebijakan mutu. Minimal setahun sekali kebijakan mutu hendaknya ditinjau ulang
kesesuaiannya. Kebijakan Mutu harus disosialisasikan kepada setiap pelaku SMM, artinya setiap personil
harus tahu apa yang menjadi tujuan organisasi tahun ini.
Manual Mutu adalah dokumen yang berisikan ringkasan mengenai sistem manajemen mutu yang
diterapkan. Secara sistematis, semua kegiatan implementasi SMM diceritakan dalam dokumen ini, mulai
dari bagaimana komitmen manajemen, apa saja yang diterapkan, sampai dengan struktur organisasi
yang menjadi sumber daya pelaksana SMM harus ditetapkan.
Dalam standart ISO9001 : 2000 disebutkan bahwa ada prosedur yang bersifat wajib dibuat oleh
organisasi yang lebih sering dikenal sebagai enam prosedur wajib. Prosedur tersebut adalah :
2. Pengedalian Dokumen
4. Audit Internal
Prosedur lain yang perlu didokumentasikan diantaranya Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan,
Seleksi & Evaluasi Supplier, Pelatihan. Prosedur yang ikut mempengaruhi system manajemen mutu perlu
juga ditetapkan, tergantung keadaan organisasi yang bersangkutan.
Hal – hal yang tidak bisa / sulit dilakukan oleh organisasi sebaiknya tidak ditetapkan dalam sebuah
prosedur, karena setiap prosedur yang sudah ditetapkan harus dilaksanakan. Jika tidak, maka akan
menjadi bahan temuan audit, baik internal maupun eksternal.
Sertifikasi dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi. Organisasi akan mendaftarkan terlebih dahulu ke lembaga
sertifikasi yang ditunjuk dengan mengisi formulir yang telah disediakan lembaga sertifikasi sebagai tanda
kontrak kerja sama untuk mendapatkan sertifikas SMM. Namun sebelum mendapatkan sertifikat,
tahapan yang harus dilakukan oleh organisasi adalah sbb :
Semua personil / SDM yang menjadi pelaksana SMM terlebih dahulu harus diberikan pelatihan yang
biasanya dilakukan oleh konsultan itu sendiri, yang telah ditunjuk organisasi.
Gap Analysis
Pihak konsultan bersama – sama dengan manajemen organisasi menganalisa dan menetapkan kerangka
dokumentasi SMM dan menetapkan dokumen – dokumen yang diperlukan berdasarkan metode
pendekatan proses sesuai dengan tahapan proses / alur proses yang ada dalam organisasi tersebut.
Tahap selanjutnya menyusun / membuat dokumen yang dilakukan oleh Wakil Manajemen bersama
dengan timnya yang didampingi konsultan.
Aplikasi Dokumen
Sebelum proses sertifikasi, minimal satu kali harus telah dilakukan audit internal yang dilakukan oleh
masing – masing departemen / seksi secara silang untuk memastikan kesesuaian implementasi SMM.
Pihak konsultan wajib memberikan pelatihan audit internal kepada calon auditor sebelum pelaksanaan
audit, karena salah satu syarat menjadi auditor adalah pernah mengikuti pelatihan audit internal yang
dibuktikan minimal dengan daftar kehadiran pelatihan.
Setelah audit internal selesai, selanjutnya adalah dilaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Salah
satu agendanya adalah pembahasan hasil temuan audit internal yang belum terselesaikan.
Audit Sertifikasi
Menjelang pelaksanaan audit internal, organisasi harus mengirimkan dokumen SMM kepada lembaga
sertifikasi sebagai bukti kesiapan audit sertifikasi. Selanjutnya akan dilakukan Pre Audit oleh lembaga
sertifikasi yang tujuannya untuk mengecek kesiapan dokumen pada organisasi tersebut. Selanjutnya
adalah audit sertifikasi (audit eksternal) yang biasanya dilakukan selama 2 s/d 3 hari.
Setelah semua temuan hasil audit eksternal diperbaiki dan organisasi dinyatakan lulus, maka organisasi
mendapatkan sertifikat yang masa berlakunya 3 tahun. Setiap tahunnya, organisasi akan di audit oleh
lembaga sertifikasi yang disebut dengan surveillance audit.
Record atau rekaman ada disetiap perusahaan. Contoh rekaman misalnya notulen rapat. Notulen rapat
sebuah contoh rekaman yang menunjukkan bukti bahwa suatu agenda telah dibahas dalam suatu rapat.
Hasil notulen digunakan sebagai acuan mengambil keputusan.
Jadi, rekaman berisi informasi sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, rekaman wajib
dikelola dengan baik.
Mengelola rekaman termasuk tata cara penyimpanan rekaman, perlindungan rekaman agar tidak rusak
atau hilang, penetapan masa simpan supaya tidak menumpuk sebab setiap hari rekaman banyak dibuat,
pengidentifikasian rekaman agar mudah dikenali atau dicari, tata cara pengambilan rekaman saat
diperlukan, dan pemusnahan rekaman bila melewati masa simpan.
Pengelolaan rekaman diatur standar ISO 9001:2008 dalam klausul 4.2.4 Pengendalian rekaman.
Rekaman sebagai bukti kesesuaian persyaratan dan pengoperasian sistem manajemen mutu yang efektif
harus dikendalikan.
Organisasi harus menetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan kendali yang diperlukan
untuk
• identifikasi,
• penyimpanan,
• perlindungan,
• pengambilan,
• pembuangan rekaman.
Rekaman harus mudah dibaca, siap ditunjukkan dan diakses jika diperlukan.
Rekaman yang diminta harus tersedia antara lain:
• 7.1 d Evidence that the realization processes and resulting product fulfils requirements
• 7.2.2 Results of the review of requirements related to the product and actions arising from the review
• 7.3.4 Results of design and development reviews and any necessary actions
• 7.3.5 Results of design and development verification and any necessary actions
• 7.3.6 Results of design and development validation and any necessary actions
• 7.3.7 Results of the review of design and development changes and any necessary actions
• 7.4.1 Results of supplier evaluations and any necessary actions arising from the evaluations
• 7.5.2 d As required by the organization to demonstrate the validation of processes where the resulting
output cannot be verified by
• 7.5.4 Customer property that is lost, damaged or otherwise found to be unsuitable for use
• 7.6 a Basis used for calibration or verification of measuring equipment where no international or
national measurement standards exist
• 7.6 Validity of the previous measuring results when the measuring equipment is found not to conform
to requirements
• 8.3 Nature of the product nonconformities and any subsequent actions taken, including concessions
obtained
5 komentar:
DVD Presentasi New Version 885MB/906 Files (5S, AHP, Audit Internal, Balanced Score, CPOB, HACCP
dan GMP (Analisa Keamanan Pangan), ISO (9001, 14001 (Manajemen Lingkungan), (14001 Audit
Internal), 15489 (Manajemen Kearsipan), 17025 (Manajemen Laboratorium), 22000 (Manajemen
Keamanan Pangan), ISO/TS 16949 (Manajemen Otomotif), ISO/IEC 17799:2000 (Manajemen Keamanan
Informasi), Manajemen Perkantoran, Malcolm Baldridge National Quality Awards (MBNQA), SA 8000
(Manajemen Ketenagakerjaan), Six Sigma, (Safety, OHSAS dan SMK3)
Jika perusahaan Anda memiliki kebutuhan yang berkaitan dengan 5S (Dasar dasar tentang Rapi, Bersih
dan Tertata), AHP (Analytic Hierarchy Process), Audit Internal, Balanced Score, CPOB, HACCP dan GMP
(Analisa Keamanan Pangan), ISO diantaranya (9001, 14001 (Manajemen Lingkungan), 14001 (Audit
Internal Manajemen Lingkungan), 15489 (Manajemen Kearsipan), 17025 (Manajemen Laboratorium),
22000 (Manajemen Keamanan Pangan), ISO/TS 16949 (Manajemen Otomotif), ISO/IEC 17799:2000
(Manajemen Keamanan Informasi), Manajemen Perkantoran, MBNQA (Malcolm Baldridge National
Quality Awards), SA 8000 (Manajemen Ketenagakerjaan), Six Sigma, Safety, OHSAS dan SMK3 (Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja); akan tetapi mungkin perusahaan dimana Anda bekerja
memiliki budget yang terbatas, waktu yang sempit, dan berbagai kendala faktor lainnya untuk mengikuti
seminar atau training dengan topik tersebut di atas yang rata-rata kisaran harganya 1,5 – 2,5 juta per
orang.
Maka berikut ini adalah salah satu solusi terbaik yaitu kumpulan presentasi untuk kebutuhan
perusahaan Anda atau bahkan untuk Anda pribadi yang dikemas dalam 1 (satu) CD yang berisi
885MB/Total 906 Files. Khusus bagi yang berminat kami menawarkan untuk mengirimkan 1 keping DVD
tersebut dengan harga Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah)+ongkir, dengan menggantikan biaya
pembuatan dan biaya pengiriman. Kami memberikan jaminan 100% uang kembali, Bagi yang berminat
bisa klik disini order dvd presentasi iso
Balas
WQA APAC30 November 2015 03.58
Pencapaian Sasaran Mutu lebih diutamakan dibanding versi yang lama. (AR)
Training Auditor
Balas
Balas
hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
-----------------
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009
Balas
Prinsip-prinsip Manajemen Mutu dapat digunakan sebagai dasar untuk membimbing organisasi dalam
meningkatkan performanya.Prinsip-prinsip ini senantiasa dikembangkan dan diperbarui oleh para ahli
internasional ISO, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempertahankan standar
manajemen mutu ISO.
http://www.isokonsultindo.com
Balas
Tambahkan komentar
Beranda
Mengenai Saya
penjaga kedamaian
Dan Perbedaan
Blog yang Menjelaskan Perbedaan antara Dua Hal atau Lebih. Seperti Perbedaan Nabi dan Rasul, DNA
dan RNA, dan Lainnya
Home » Sosial » 6 Perbedaan Barang dan Jasa beserta Tabel, Contoh, dan Penjelasannya
6 Perbedaan Barang dan Jasa beserta Tabel, Contoh, dan Penjelasannya
Administrator
Add Comment
Sosial
Kegiatan ekonomi tidak terlepas dari 3 proses utama, yaitu proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
Ketiga proses tersebut selalu berhubungan dan terkait erat dengan yang namanya produk. Produksi
adalah proses membuat, distribusi adalah proses menyalurkan, sementara konsumsi adalah proses
menghabiskan produk yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Berdasarkan wujudnya, produk dibedakan menjadi barang dan jasa. Pada artikel kali ini, secara khusus
kami akan membahas tentang perbedaan kedua wujud produk tersebut. Kita akan membahas perbedaan
barang dan jasa ditinjau dari beberapa aspek.
Secara sederhana, barang dapat diartikan sebagai produk berwujud yang dapat disimpan dan dijual
kembali melalui proses distribusi. Sementara jasa adalah produk tidak berwujud yang tidak dapat
disimpan, dijual kembali, maupun didistribusikan.
Dari pengertian kedua jenis produk di atas, kita dapat menyimpulkan apa saja perbedaan antara barang
dan jasa. Perbedaan keduanya terletak pada wujud, likuidasi, proses penyimpanan dan distribusi, serta
proses identifikasi mutu dan kepemilikan. Perbedaan tersebut secara lengkap dijelaskan pada tabel
berikut.
1. Perbedaan Wujud
Perbedaan barang dan jasa yang pertama terletak pada wujudnya. Barang memiliki wujud tertentu yang
dapat dilihat dan diraba, sementara jasa tidak memiliki wujud tetapi fungsinya tetap dapat dirasakan.
Contoh barang misalnya buku. Buku dapat kita lihat atau kita raba. Bentuknya dapat diidentifikasi dengan
jelas seperti barang pada umumnya. Adapun contoh jasa misalnya jasa pijat. Jasa tukang pijat tidak dapat
dilihat hanya saja fungsinya dapat kita rasakan dan kita nikmati.
2. Perbedaan Likuidasi
Dalam hal likudasi, perbedaan barang dan jasa juga sangat jelas terlihat. Likuidasi adalah perubahan nilai
produk ke dalam nilai uang. Barang dapat didistribusikan, disimpan, maupun dijual kembali kepada
konsumen karena proses produksi dan konsumsinya terpisah oleh rantai distribusi yang panjang.
Sedangkan jasa tidak dapat didistribusikan, disimpan, maupun dijual kembali karena proses produksi dan
konsumsi ada pada ruang dan waktu yang sama.
Perbedaan barang dan jasa dapat kita identifikasi misalnya pada contoh kasus berikut:
Saat membeli mie instan di toko kelontong, kita tidak akan menemui produsen atau pemilik pabrik
pengolahan mie tersebut di dalam toko. Produsen ada jauh entah dimana, sementara produknya atau
barang hasil produksinya dapat sampai ke tangan Anda melalui rantai distribusi yang panjang, mulai dari
agen besar, agen kecil, hingga ke tingkat pengecer. Mie instan yang kita beli tersebut dapat kita gunakan,
kita simpan ataupun kita jual kembali ke pada seseorang sesuai dengan keinginan kita.
Sementara saat membeli jasa tukang cukur, kita akan menemukan produsen jasa tersebut langsung
dalam lapaknya. Kita akan bersentuhan langsung dengan si tukang cukur yang notabene adalah
produsen jasa cukur. Kita tidak dapat menjual jasa yang telah kita bayar, menyimpannya, atau
mendistribusikannya ke orang lain. Kita hanya dapat merasakan jasanya tapi tidak memiliki hal likuidasi
atas nilai jasa tersebut.
Mutu barang lazimnya dapat diketahui saat proses produksi, distribusi, maupun saat proses konsumsi.
Oleh karenanya pada barang, kita dapat terlebih dahulu melakukan pengujian mutu dan pengkelasan
terhadap mutu barang tersebut. Sementara mutu layanan dari sebuah jasa hanya akan diketahui jika
seseorang telah menggunakan jasa tersebut dan memberikan penilaian terhadap kepuasannya sendiri.
4. Perbedaan Kepemilikan
Perbedaan barang dan jasa juga terletak pada proses transaksi kepemilikannya. Dalam proses transaksi
barang, akan terjadi perpindahan kepemilikan dari si penjual ke si pembeli, sementara dalam proses
transaksi jasa, kepemilikan tidak dipindahkan karena jasa tidak memiliki wujud dan hanya bisa dirasakan.
Nah, demikianlah beberapa perbedaan barang dan jasa yang dapat kami sampaikan. Sebetulnya ada
banyak contoh barang dan jasa lainnya yang membuktikan perbedaan keduanya dari segi wujud,
likuidasi, maupun dalam hal penilaian mutunya. Anda bisa mengambil contoh-contoh barang dan jasa
tersebut, untuk kemudian mengidentifikasi sifat dan perbedaan antara keduanya. Semoga bermanfaat.
inShare
Perbedaan Lainnya :
0 Response to "6 Perbedaan Barang dan Jasa beserta Tabel, Contoh, dan Penjelasannya"
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Artikel Populer
Di negara yang penduduknya mayoritas beragam Islam, kebutuhan akan sistem perbankan yang
memenuhi kaidah hukum syariat Islam di beberapa das...
Lebih dari 55% wanita di Indonesia memiliki jenis rambut ikal atau keriting dengan tingkatan yang
berbeda-beda. Jenis rambut ini, pada beber...
Perbedaan DNA dan RNA - DNA dan RNA adalah dua organel sel yang menjadi cetak biru dari semua
awal kehidupan. DNA dan RNA merupakan rangkai...
3 Perbedaan Baking Soda dan Baking Powder yang Harus Anda Tahu!
Baking soda dan baking powder adalah 2 bahan pengembang yang lazim digunakan dalam proses
pembuatan roti atau kue. Keduanya sering dianggap ...
Telah lama kita ketahui bahwa umat Kristen di dunia terbagi menjadi 2 golongan besar, yaitu kristen
katholik dan protestan. Pembagian ini di...
Sebagai umat Islam, kita tentu sudah lama mengetahui adanya 2 aliran yang berbeda alam ajaran
agama kita. Secara aqidah, agama islam memang ...
Banyak di antara kita yang masih menganggap bahwa jeruk lemon dan jeruk nipis adalah satu jenis
jeruk yang sama. Namun, pada kenyataannya, k...
Salah satu burung liar yang saat ini banyak dipelihara dan dibudayakan para pehobi burung nusantara
adalah burung cucak ijo. Burung kecil be...
7 Perbedaan Candi Hindu dan Budha dalam Corak, Ciri, dan Bentuknya
Formulir Kontak
Nama
Email *
Pesan *
Penting
Konten dalam situs Dan Perbedaan ini berasal dari studi pustaka yang ditunjang oleh sedikit pengalaman
penulis.
Jika ada permintaan untuk menjelaskan perbedaan antara 2 hal, silakan sampaikan melalui formulir
kontak di samping atau melalui line berikut:
Email : danperbedaan@gmail.com
Bagi Anda yang membutuhkan konten ini, dipersilakan melakukan copy paste dengan menyertakan link
sumber.
Salam !
Back to top!
Copyright 2013 Dan Perbedaan - All Rights Reserved Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger
MENU
Pengetahuan tentang Manajemen Produksi dan Operasional, Manajemen SDM dan Manajemen Kualitas
Search for:
Dalam TQM (Total Quality Management), semua anggota organisasi atau karyawan perusahaan harus
berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan serta budaya dimana mereka
bekerja sehingga menghasilkan kualitas terbaik dalam Produk dan Layanan yang pada akhirnya dapat
mencapai tujuan kepuasan pelanggan.
Terdapat 8 Elemen Pokok dalam Sistem Manajemen TQM (Total Quality Management). Kedelapan
elemen pokok tersebut diantaranya adalah :
Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan
perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas yang diinginkannya. Apapun yang
dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan seperti pelatihan karyawan, perbaikan proses,
penggunaan mesin canggih ataupun adopsi teknologi terbaru yang pada akhirnya Pelangganlah yang
menentukan apakah upaya-upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau tidak.
Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai tujuan yang
direncanakannya. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan secara keseluruhan dapat mendukung
perusahaan dalam melakukan peningkatan proses dan kualitas yang berkesinambungan yang kemudian
menghasilkan produk dan layanan yang terbaik untuk pelanggannya. Dalam pemberdayaan karyawan,
diperlukan pelatihan dan peningkatan terhadap keterampilan karyawan dalam mengerjakan tugasnya.
Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu perusahaan yang membentuk
departementalisasi secara vertikal maupun horizontal. Semuanya memerlukan suatu sistem yang
terintegrasi dengan baik agar visi, misi, strategi, kebijakan, tujuan dan sasaran perusahaan dapat
dikomunikasikan dengan baik dan jelas kepada semua karyawan.
Salah satu bagian yang penting dalam Manajemen Kualitas adalah pendekatan Strategi dan Sistematik
dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses tersebut biasanya disebut dengan Perencanan
Strategi ataupun Manajemen Strategi yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam
mengintegrasikan konsep kualitas ke dalam Strategi Perusahaan secara keseluruhan.
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data untuk mengukurnya. TQM
mewajibkan perusahaan tesebut untuk mengumpulkan dan melakukan analisis data secara
berkesinambungan agar keputusan ataupun kebijakan yang diambil benar-benar akurat dan tepat
sasaran. Dengan adanya data, kita dapat menarik kesimpulan berdasarkan kejadian ataupun hasil
sebelumnya.
8. Komunikasi (Communications)
Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami perubahan baik perubahan dalam
strategi, kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan tersebut perlu dikomunikasikan
dengan baik kepada semua karyawan yang bersangkutan. Komunikasi yang baik juga akan menimbulkan
motivasi dan semangat kerja dalam mencapai tujuan perusahaannya.
Kualitas
Manajemen
Sistem Manajemen
Powered By Geniee
Previous article
Next article
Related Articles
Leave a Reply
Your email address will not be published.
Comment
Name *
Email *
Website
Artikel Terbaru
Pengertian Book Value per Share (BVPS) atau Nilai Buku per Saham dan Rumus BVPS
Pengertian Book Value per Share (Nilai Buku per Saham) dan Rumusnya
Pengertian Rasio Valuasi Investasi (Valuation Investment Ratio) dan Rumus Valuasi Saham
Artikel Terpopuler
Pengertian Moving Average (Rata-rata Bergerak) dan Rumus Menghitung Moving Average
August 6, 2016
August 9, 2016
Archives
April 2018
March 2018
February 2018
January 2018
December 2017
November 2017
October 2017
September 2017
August 2017
July 2017
June 2017
May 2017
April 2017
March 2017
February 2017
January 2017
December 2016
November 2016
October 2016
September 2016
August 2016
July 2016
June 2016
Kategori
Dasar-dasar Manajemen
Manajemen Keuangan
Manajemen Kualitas
Artikel Terpilih