Anda di halaman 1dari 17

ALAT-ALAT MANAJEMEN MUTU

Kelompok : VI

Eko Agus Sugiyanto 211100174


Fuji Nur Aeni 211100096
Eka Prianti 211100091
Sri Wahyuni Anju Wanti 211100094
Hesti Mandayati 211100086
Azis Al-Hakani 211100098

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


1
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Perusahaan pada hakekatanya terdiri dari kumpulan orang-orang dan peralatan


operasionalnya. Sehingga upaya pencapaian tujuan dalam memaksimalkan keuntungan dan
berhasil atau tidaknya suatu misi perusahaan untuk mencapai tujuan atau  Pengendalian mutu 
oleh individu-individu yang menjalankan manajemen yang dilaksanakan perusahaan.

Masalah Manajemen itu akan selalu ada bila perusahaan masih menjalankan
manajemen pengendalian mutu yang baik. Jadi manajemen pengendalian mutu  sangat
penting bagi seorang manajer dalam menentukan otoritas tertinggi untuk menggerakkan
karyawan. Agar dapat melakukan aktivitas atau bekerja secara efektif bagi perusahaan demi
tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Seorang manajer dalam menggerakkan orang-orang
untuk mendapatkan sesuatu haruslah mempunyai ilmu pengetahuan dan seni, agar orang mau
melakukannya. Untuk itulah diperlukan suatu wadah yang dapat menghimpun setiap orang,
wadah itulah yang disebut dengan organisasi.

Perusahaan yang mempunyai  pengendalian mutu yang baik dan teratur kemungkinan
besar tidak akan mengalami hambatan-hambatan dalam mengerjakan tugasnya dengan
efektif. Dan begitu pula sebaliknya bila perusahaan tidak mempunyai organisasi yang baik
dan teratur. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan
kepada bawahan akan mengalami hambatan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya rasa
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan.

2
Definisi Mutu

• American Society for Quality Control (ASQC) : “mutu adalah totalitas bentuk dan
karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi”.

• David A Garvin, 1984 :

– Berorientasi kepada pengguna/pemakainya : “tergantung pemakai


menganggapnya”, mutu yang lebih tinggi berarti kemampuan pemuasan
kebutuhan yang lebih baik, bentuk produk yang lebih menarik dan kelebihan
lainnya.

– Beorientasi kepada pengerjaan: “mutu tergantung kepada pengerjaan”, mutu


adalah keharusan menyesuaikan dengan lebih baik pada standar yang berlaku
dan membuatnya benar pada waktu pertama

– Berorientasi kepada produk : mutu adalah variabel tertentu dan dapat diukur

Pendekatan dan teknik yang berkaitan dengan mutu :

– Mutu harus diidentifikasi melalui penelitian (pendekatan mutu yang


berorientasi kepada pengguna)

– Mutu diterjemahkan kedalam atribut produk yang spesifik (pendekatan yang


berorientasi kepada produk)

– Produk bermutu jika dibuat persis dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
(pendekatan yang berorientasi kepada pengerjaan)

3
Mutu Dan Peranannya

• Mutu adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen, baik yang
tampak jelas maupun yang tersembunyi.

• Peranan Mutu:

1. Mutu yang ditingkatkan dapat mengarah kepada peningkatan pangsa pasar dan
penghematan biaya

2. Mutu yang baik meningkatkan reputasi perusahaan

3. Produk yang memenuhi standar mutu akan terhindar dari pertanggungjawaban produk
(biaya klaim, biaya hukum)

4. Dilihat dari implikasi internasional, produk yang bermutu rendah dapat merusak citra
perusahaan maupun bangsa, dan pada gilirannya dapat mengakibatkan implikasi yang
negatif terhadap Neraca Pembayaran (Balance of Payment)

4
Mutu : Konsep Alternatif

• Kualitas adalah kecocokan untuk penggunaan

• Kualitas adalah melakukan dengan benar saat pertama kali dan sesudahnya

• Kualitas adalah persepsi konsumen

• Kualitas menyediakan barang dan jasa dengan harga terjangkau

• Anda bayar yang anda dapat (You pay what you get = Kualitas adalah barang dan jasa
yang sangat mahal)

Isu MUTU dalam MOP (Manajemen Operasi/Produksi)


• Karakteristik produk : karakteristik produk yg penting ditentukan oleh tujuan pasar
yang spesifik dan persyaratan teknis pada tahapan yang penting dalam proses
konversi

• Desain produk : ditentukan oleh jumlah tahapan dalam proses konversi, tipe
sumberdaya input yang dibutuhkan dan tipe proses teknis yg dibutuhkan dalam
menghasilkan barang dan jasa

• Kapabilitas proses : kemampuan proses konversi untuk menghasilkan suatu produk


yg sesuai dengan design spesification.

5
Strategi & Mutu

• Manajer harus menentukan bagaimana mutu cocok dgn strategi organisasi secara
keseluruhan

• Lebih spesifik, manajer harus menentukan peran yang akan dimainkan oleh mutu
dalam strategi organisasi

• Pendekatan yang digunakan dalam produksi/operasi harus melengkapi strategi


organisasi secara keseluruhan

Contoh : CWQC (Company Wide Quality Control) pada perusahaan manufaktur di


Jepang dengan cara pikir statistik dan pencegahan cacat dan eror.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu

1. Manajemen
2. Karyawan
3. Desain (barang/jasa)
4. Fasilitas, proses dan peralatan
5. Material
6. Supllier

Memahami hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi mutu dan kinerja mutu :
• Persepsi pelanggan
• Outcome kualitas yang diharapkan
• Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu

Analisis : landasan bagi perbaikan terus-menerus, jaminan mutu dan pengawasan :


• Diagnosis arahan manajemen : biaya mutu, kajian kehilangan, pengukuran, diagram
tulang ikan, dan analisi Pareto
• Analisis statistik : inspeksi, sampling dan grafik pengendalian.

6
Manajemen Mutu Terpadu (MMT)

• MMT memacu seluruh organisasi, mulai dari pemasok sampai ke konsumen

• MMT menekankan pada komitmen manajemen untuk memiliki keinginan yang


berkelanjutan untuk mencapai kesempurnaan di segala aspek barang dan jasa yang
penting bagi konsumen

• MMT penting karena keputusan tentang mutu mempengaruhi setiap tahap


pembentukan dan pengelolaan operasi yang berkelas internasional

Langkah-langkah dalam Manajemen Mutu Terpadu

Edwards Deming menggunakan 14 Langkah, yang kemudian dikembangkan menjadi 5


Konsep, yaitu :

– Perbaikan yang terus-menerus (continous improvement)


– Pemberdayaan karyawan
– Perbandingan kinerja (Bencmarking)
– Penyediaan kebutuhan yang tepat pada waktunya (Just-In-Time)
– Pengetahuan mengenai peralatan

14 Langkah Edwards Deming :


1. Ciptakan konsistensi tujuan
2. Arahkan untuk perubahan yang lebih baik
3. Realisasikan mutu ke dalam produk, hentikan ketergantungan pada pemeriksaan
yang menemukan masalah
4. Ciptakan hubungan jangka panjang yang berdasarkan kinerja sebagai ganti dari
pemberian penghargaan pada bisnis yang berdasarkan ukuran harga
5. Lakukan perbaikan terus-menerus, baik pada produk maupun pada jasa
6. Mulailah pelatihan karyawan
7. Tekankan setiap kepemimpinan
8. Hilangkan ketakutan
9. Hilangkan hambatan-hambatan antar departemen
10. Hindari memberi nasihat tak perlu kepada karyawan

7
11. Dukung, bantu dan perbaiki
12. Hilangkan perasaan bangga akan pekerjaannya
13. Bentuk berbagai program pendidikan dan perbaikan diri
14. Usahakan agar setiap orang di perusahaan bekerja dalam kegiatan perubahan
perusahaan

Tujuh Alat Manajemen Dasar dan Tehnik Kualitas

Tujuh Alat Manajemen Dasar :


1. Diagram Afinitas
2. Diagram Hubungan
3. Diagram Pohon
4. Diagram Matriks
5. Matriks Analisis Data (matriks prioritas)
6. Diagram Program Proses Pengambilan Keputusan (PDPC)
7. Diagram Prosedur

Tujuh Alat Kualitas Dasar :


1. Checklist
2. Histogram
3. Diagram Pareto
4. Diagram Sebab dan Akibat
5. Scatter Plot
6. Tool Grafis
7. Peta Kendali

8
Metode Teknik Pengendalian Mutu

I. Metode Taguchi

Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan
proses, yaitu:
Ketangguhan kualitas (quality robuustness)
Produk berkualitas tangguh adalah produk yang dapat diproduksi secara beragam dan
konsisten dalam segala kondisi manufaktur dan lingkungan yang kurang baik dan bukan
menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh
biasanya lebih murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam
memproduksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses
tidak akan mengganggu kualitas produk.

Fungsi kerugian kualitas (quality loss function)


Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas
rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika kualitas produk semakin jauh
dengan  keinginan pelanggan. Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi
juga biaya garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya
yang dianggap sebagai biaya bagi masyarakat.

Kualitas berorientasi sasaran (target oriented quality)


Kualitas berorientasi sasaran merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk
membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.

II. Diagram Pareto

Diagram Pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok dan grafik garis yang
menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan. Dengan
diagram Pareto dapat terlihat masalah mana yang dominan dan dapat diketahui prioritas
penyelesaian masalah.
Kegunaan Diagram Pareto :
1. Menunjukkan masalah utama.
2. Menyatakan perbandingan masing-masing persoalan terhadap keseluruhan.

9
Contoh Diagram Pareto

III. Diagram Sebab-Akibat (Cause and Effect Diagram/Fish Bone


Diagram)

Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan (fishbone diagram) dan berguna untuk
memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh pada kualitas hasil. Pada umumnya ada lima
faktor utama yang perlu diperhatikan dalam penyusunan diagram sebab akibat yaitu : pekerja,
mesin, material, metoda dan lingkungan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan singkatan 5M
1E (Man, Machine, Measurement, Material, Mathod, Environment), seperti terlihat pada
gambar di bawah ini :

10
IV. Diagram Proses

Suatu Teknik yang digunakan untuk mengorganisir (mengelola) dan mendokumentasikan


proses-proses yang terjadi pada sebuah sistem, berupa proses sistem, logika, kebijakan dan
prosedur.

Beberapa tipe pemodelan proses yaitu :


1. Struktur Aliran Data
Struktur aliran data merupakan struktur yang menggambarkan komunikasi antara
proses dengan lingkungan sistem, dengan menelusuri alur masukan suatu data sampai
dengan menghasilkan keluaran dari suatu proses.
2. Struktur Program
Struktur program merupakan suatu struktur yang menggambarkan secara rinci
mengenai bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya
dilaksanakan.
3. Flowchart Logika
Flowchart Logika merupakan teknik penggambaran yang menerangkan langkah-
langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu sistem untuk memecahkan masalah ke
dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganilisis alternatif-
alternatif lain dalam pengoperasian.
4. Decision Table (Tabel Keputusan)
Decision Table merupakan bentuk presentasi tabular yang menentukan set kondisi
dengan kegiatan yang sesuai. Decision Table digunakan untuk menentukan
kebijaksanaan kompleks dan aturan pembutan keputusan.
Dibawah ini salah satu ontoh Diagram Proses :

BAB II
11
Bab II

1. Pengendalian Proses Secara Statistika


Pengendalian Proses Statistik (Statistical Process Control, SPC) adalah “penerapan
teknik-teknik statistik untuk mengendalikan proses”.
Pengendalian kualitas statistik (statistical quality control ) secara garis besar
digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Pengendalian proses statistik (statistical proses control) atau yang sering
disebut dengan control chart
2. Rencana penerimaan sampel produk atau yang sering dikenal dengan
acceptance sampling.
dalam modul ini yang akan dibahas adalah untuk point 1 yaitu Pengendalian proses

Gambar 9.4. Diagram Pengendalian kualitas secara Statistik

Dari gambar 9.4. diatas tampak bahwa pengendalian kualitas proses dan produk juga dapat
dibagi dua golongan menurut jenis datanya, yaitu data variabeldan data atribut. Data variabel
memberikan lebih banyak informasi dari pada data atribut. Namum demikian, data variabel
tidak dapat digunakanuntuk mengetahui karakteristik kualitas seperti banyaknya kesalahan
atau persentase kesalahan suatu proses. Data variabel dapat menunjukan seberapa jauh
penyimpangan dari standar proses, sementara data atribut tidak dapat menunjukan informasi
tersebut (Ariani, 2004: 58)

12
2. Menentukan Batas Pengendalian Terpusat

Pusat Tanggung Jawab : Pusat Pendapatan dan Beban

Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Perusahaan merupakan sekumpulan
pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-masing diwakili oleh sebuah kotak dalam bagan
organisasi. Pusat-pusat tanggung jawab tersebut kemudian membentuk suatu hierarki.
Tingkatan terendah adalah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift) dan unit
organisasi kecil lainnya.

1. Sifat Pusat Tanggung Jawab


Pusat tanggung jawab muncul guna mewujudkan satu atau lebih maksud, yang disebut
dengan cita-cita. Perusahaan secara keseluruhan memiliki cita-cita, dan manajemen senior
menentukan sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita tersebut. Fungsi dari berbagai
pusat tanggung jawab dalam perusahaan adalah untuk mengimplementasikan strategi
tersebut. Karena setiap organisasi merupakan sekumpulan pusat tanggung jawab, maka
jika setiap pusat tanggung jawab telah memenuhi tujuannya, maka cita-cita organisasi
tersebut juga telah tercapai.
2. Hubungan antara Input dan Output.
Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang optimal antara input
dan output. Di sejumlah pusat tanggung jawab, hubungan itu bersifat timbal balik dan
langsung, misalnya seperti di departemen produksi, input bahan baku menjadi bagian
fisik dari barang jadi. Pengendalian fokus pada penggunaan input minimum yang
dibutuhkan untuk memproduksi output yang diperlukan menurut spesifikasi dan standar
mutu yang benar, tepat waktu, dan sesuai dengan jumlah yang diminta.

3. Mengukur Input dan Output.


Kebanyakan input yang digunakan oleh pusat tanggung jawab dapat dinyatakan dalam
ukuran-ukuran fisik—jam kerja, liter minyak, rim kertas, dan kwh listrik. Sistem
pengendalian manajemen, satuan-satuan kuantitas tersebut kemudian diterjemahkan ke
satuan moneter; uang merupakan penyebut umum yang memungkinkan nilai dan berbagai
sumber daya yang beragam untuk digabungkan dan dikombinasikan. Nilai uang dari input
tertentu biasanya dihitung dengan mengalikan kuantitas fisik dengan harga per unit (yaitu,

13
jumlah jam kerja dikalikan dengan tarif per jamnya). Jumlah moneter yang dihasilkan
dari perhitungan tersebut yang disebut sebagai “biaya”; dengan cara mi biasanya input
dan pusat tanggung jawab dinyatakan. Biaya adalah suatu ukuran moneter dan jumlah
sumber daya yang digunakan oleh suatu pusat tanggungjawab. Input adalah sumber daya
yang dipergunakan oleh pusat tanggung jawab.

4. Efisiensi dan Efektivitas.


Konsep input output dan biaya bisa digunakan untuk menjelaskan makna dari efisiensi
dan efektivitas, yang merupakan dua kriteria dengan mana kinerja pusat tanggung jawab
dinilai. Efisiensi adalah rasio output terhadap input atau jumlah output per unit input.
Dibandingkan dengan efisiensi yang ditentukan oleh hubungan antara input dan output,
efektivitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat
tanggung jawab dengan tujuannya. Semakin besar output yang dikontribusikan terhadap
tujuan maka semakm efektiflah unit tersebut. Karena baik tujuan maupun input sangatlah
sukar dikuantifikasi, efektivitas cenderung dinyatakan dalam istilah-istilah yang subjektif
dan nonanalitis. Efisiensi dan efektivitas berkaitan satu sama lain, setiap pusat tanggung
jawab harus efektif dan efisien—di mana, organisasi harus mencapai tujuannya dengan
cara yang optimal. Suatu pusat tanggung jawab akan bersifat efisien jika melakukan
sesuatu dengan tepat, dan akan bersifat efektif jika melakukan hal-hal yang tepat.

5. Jenis-jenis Pusat Tanggung Jawab.


Ada empat jenis pusat tanggung jawab, digolongkan menurut sifat input dan/atau output
moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian :
a. Pusat Pendapatn
Pusat pendapatan, suatu output (yaitu, pendapatan) diukur secara moneter akan tetapi
tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkan input (yaitu, beban atau
biaya) dengan output. (Jika beban dikaitkan dengan pendapatan, maka unit tersebut
akan menjadi pusat laba.) Pusat pendapatan merupakan unit pemasaran/penjualan
yang tak memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung
jawab atas harga pokok penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan.
Penjualan atau pesanan aktual diukur terhadap anggaran dan kuota, dan manajer
dianggap bertanggung jawab atas beban yang terjadi secara
langsung di dalam unitnya, akan tetapi ukuran utamanya adalah pendapatan.

14
b. Pusat Beban
Ada dua jenis pusat beban, yaitu:
1. pusat beban teknik : Biaya teknik adalah biaya-biaya yang jumlahnya secara “tepat”
dan “memadai” dapat diestimasikan dengan keandalan yang wajar—sebagai contoh,
biaya pabrik untuk tenaga kerja langsung, bahan baku langsung, komponen,
perlengkapan, dan keperluan.
2. Pusat beban kebijakan : Biaya kebijakan (juga disebut dengan biaya yang dikelola)
adalah biaya yang tak tersedia estimasi tekniknya. Di pusat beban kebijakan, biaya-
biaya yang dikeluarkan tergantung pada penilaian manajemen atas jumlah yang
memadai dalam kondisi tertentu.

3. Mengendalikan diagaram Ex-bar


Dalam metode statistik pengendalian kualitas produk digambarkan dengan
menggunakan diagram pengendali yang diperoleh dari informasi pengembalian
sampel, pengujian dan evaluasinya (Montgomery,1990)

Diagram x-bar
Diagram x-bar adalah diagram yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan dan
menganalisa nilai rata-rata(mean) dari sampel yang diamati. Diagram yang dianalisa
adalah nilai rata-rata subkelompok data.
rata-rata sub-sub kelompok:

15
kisaran pengukuran
diberikan, dimana adalah banyaknya
pengamatan setiap kelompok
Unsur-unsur diagram kendali :
a. Batas kendali atas:
b. Garis tengah:
c. Batas kendali bawah

4. Diagram Rata-rata
Diagram rata-rata atau peta pengendali proporsi kesalahan model rata-rata adalah
bentuk yang lebih sederhana dan lebih mudah daripada model individu atau harian.
Peta pengendali model ini juga lebih banyak digunakan daripada peta pengendali
proporsi kesalahan model individu atau harian. Namun peta pengendali proporsi
kesalahan model indvidu atau harian ini lebih tepat dibandingkan dengan model rata-
rata. Adapun rumus yang dipakai dalam menentukan batas pada peta pengendali rata-
rata adalah sebagai berikut :

16
5. Menetukan diagram selang atau diagram R

6. Pengendalian Kualitas Data Atribut


Data Atribut (Attributes Data) merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk
pencatatan dan analisis. Contoh dari data atribut karakteristik kualitas adalah ketiadaan label
pada kemasan produk, kesalahan proses administrasi buku tabungan nasabah, banyaknya
jenis cacat pada produk dan lain-lain. Data atribut diperoleh dalam bentuk unit-unit
ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut yang ditetapkan.
Atribut dalam pengendalian kualitas menunjukan karakteristik kualitas yang sesuai dengan
spesifikasi. Atribut digunakan apabila ada pengukuran yang tidak memungkinkan untuk
dilakukan.
Grafik pengendali kualitas proses statistik data atribut dapat digunakan pada semua tingkatan
dalam organisasi, perusahaan, dan mesin-mesin. Grafik pengendali kualitas proses statistik
data atribut juga dapat membantu mengidentifikasi akar permasalahan baik pada tingkat
umum maupun pada tingkat yang lebih mendetail.
Langkah-langkah peta pengendali statistik data atribut (besterfield, 1998)
 Menentukan sasaran yg akan dicapai
 Menentukan banyaknya sampel dan banyknya observasi
 Mengumpulkan data
 Menentukan garis pusat dan batas pengendali
 Merevisi garis pusat dan batas-batas pengendali

17

Anda mungkin juga menyukai