Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN KUALITAS

PERBEDAAN PANDANGAN KUALITAS


TRADISIONAL DAN KUALITAS MODERN

Disusun oleh:

Alfira Azzahra 2020120015


Febriyanti Valentina 2020120041
Gita Safitri 2020120009

Nabila Rodhatul Jannah 2020120046


Naida Fadilah Lestari 2020120025

Najlaa’ Ajeung Ratnadiningrum 2020120021

Putri Nayla Ulfa 2020120008

Rima Ramadanti 2020120057


Umi Alwiyah 2020120037

PROGRAM DIPLOMA TIGA

JURUSAN MANAJEMEN ADMINISTRASI

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS BINA INSANI

BEKASI

2022
Tugas Kelompok!

Jelaskan pemahaman prinsip kualitas tradisional dan prinsip kualitas modern,


berikan contoh implementasi diperusahaan manufacturing.

Jawab:

Secara tradisional, para pembuat produk biasanya melakukan inspeksi terhadap


produk setelah produk itu selesai dibuat dengan jalan menyortir produk yang baik
dari yang jelek, kemudian mengerjakan ulang bagian-bagian produk yang cacat itu.
Dengan demikian pengertian tradisional tentang konsep kualitas hanya berfokus
kepada aktivitas inspeksi untuk mencegah lolosnya produk-produk cacat ke tangan
pelanggan. Kegiatan inspeksi ini dipandang dari perspektif sistem kualitas modern
adalah sia-sia, karena tidak memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas
(quality improvement). Pada masa sekarang, pengertian dari konsep kualitas adalah
lebih luas daripada sekedar aktivitas inspeksi. Pengertian modern dari konsep
kualitas adalah membangun sistem kualitas modern. Pada dasarnya, sistem kualitas
modern dicirikan oleh lima karakteristik sebagai berikut:

• Sistem kualitas modern berorientasi pada pelanggan.


Produk-produk di desain sesuai dengan keinginan pelanggan melalui suatu
riset pasar, kemudian diproduksi dengan cara-cara yang bai dan benar sehingga
produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi desain, serta pada akhirnya
memberikan pelayanan purna jual kepada pelanggan.
Dalam sistem kualitas modern, praktek dari setiap departemen dalam
mengoptimumkan aktivitas operasionalnya tanpa mempedulikan kebutuhan
dari departemen lain dalam perusahaan tidak dapat diterima atau tidak
dibenarkan. Dalam sistem kualitas modern, setiap orang harus menggunakan
konsep berpikir sistem yang secara serius dan benar memperhatikan berlakunya
prinsip hubungan pemasok- pelanggan.
• Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya partisipasi aktif yang
dipimpin oleh manajemen puncak (top management) dalam proses
peningkatan kualitas secaraterus-menerus.
Jika tanggung jawab untuk kualitas di delegasikan kepada Departemen
Jaminan Kualitas saja. Setiap orang dalam perusahaan akan memiliki persepsi
bahwa kualitas bukan merupakan perhatian kunci. Hal ini berdampak negatif
secara psikologis, dimana keterlibatan secara total dan aktif dari orang-orang
dalam perusahaan menjadi kurang atau lemah. Dengan demikian, dalam sistem
kualitas modern, setiap orang dalam perusahaan harus terlibat aktif melalui
usaha atau dukungan dari manajemen puncak terhadap kualitas. Banyak pekerja
ingin melakukan pekerjaan dengan baik, ingin menghasilkan produk yang
berkualitas, ingin memberikan pelayanan yang berkualitas, dan ingin menjadi
bangga terhadap apa yang mereka kerjakan, tetapi ”irama” harus ditentukan
oleh manajemen sebagai pemimpin dalam perusahaan itu. Jika kualitas tidak
termaksud dalam agenda pihak manajemen, keadaan itu tidak akanmemberikan
motivasi kepada pekerja untuk memberikan usaha dan perhatian kepada
kualitas.
• Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya pemahaman dari setiap
orang terhadaptanggung jawab spesifik untuk kualitas.
Meskipun kualitas seharusnya merupakan tanggung jawab setiap orang,
namun patut pula diketahui bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab
berbeda, tergantung pada posisi kerjanya dalam perusahaan. Dengan demikian
tanggung jawab yang spesifik terhadap kualitas perlu diketahui oleh setiap
orang dalam posisi kerjanya. Contohnya: orang-orang yang bekerja dalam
Pengembangan Produk (Product Development) bertanggung jawab untuk
merancang produk baru yang memenuhi keinginan pelanggan dan secara
konsisiten memperhatikan aspek ekonomisnya agar dapatdiproduksi oleh
Bagian Produksi. Dalam contoh ini, Bagian Produksi merupakan pelanggan dari
Bagian Pengembangan Produk. Begitu juga tanggung jawab Bagian Pembelian,
tidak harus membeli material hanya berdasarkan pada harga material itusaja
atau hanya berdasarkan pada waktu penyerahan saja, tetapi harus
mempertimbangkan aspek-aspek kualitas yang lain. Dalam sistem kualitas
modern,manajemen puncak harus menunjukkan komitmen melalui kata dan
tindakan bahwa kualitas adalah teramat penting untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Dr. W. Dekker, presiden dan Chairman dari
perusahaan Phillips, mengatakan: ”kualitas dari barang dan jasa adalah teramat
penting untuk kontinuitas perusahaan kami”
• Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya aktivitas yang berorientasi
padatindakan pencegahan kerusakan, bukan berfokus pada upaya untuk
mendeteksi kerusakan saja.
Kualitas melalui inspeksi saja adalah tidak cukup dan hal itu terlalu mahal.
Meskipun tetap menjadi persyaratan untuk melakukan beberapa inspeksi
singkat atau audit terhadap produk akhir, tetapi usaha kualitas dari perusahaan
seharusnya lebih difokuskan pada tindakan pencegahan sebelum terjadinya
kerusakan dengan jalan melaksanakan aktivitas secara baik dan benar pada
waktu pertama kali mulai melaksanakan sesuatu aktivitas. Dengan
melaksanakan prinsip ini, usaha peningkatan kualitas akan mampu mengurangi
ongkos produksi.
• Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya suatu filosofi yang
menganggap bahwa kualitas merupakan ”jalan hidup”.
Isu-isu tentang kualitas selalu didiskusikan dalam pertemuan manajemen.
Semua karyawan diberikan pelatihan (training) tentang konsep-konsep kualitas
beserta metodenya. Setiap orang dalam perusahaan secara sukarela
berpartisipasi dalam usaha-usaha peningkatan kualitas. Dengan demikian,
sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya kultur perusahaan yang
melaksanakan proses peningkatan kualitas secarat erus-menerus.

Pada dasarnya sistem kualitas modern dapat dibagi menjadi tiga bagian:

1. Kualitas desain
Pada dasarnya mengacu kepada aktivitas yang menjamin bahwa produk
baru, atau produk yang dimodifikasi, di desain sedemikian rupa untuk
memenuhi keinginan dan harapan pelanggan serta secara ekonomis layak untuk
diproduksi atau dikerjakan. Dengan demikian kualitas disain adalah kualitas
yang direncanakan. Kualitas disain itu menentukan spesifikasi produk dan
merupakan dasar pembuatan keputusan yang berkaitan dengan segmen pasar,
spesifikasi penggunaan serta pelayanan purna jual. Kualitas disain pada
umumnya merupakan tanggung jawab dari Bagian Riset dan Pengembangan
(R&D), Rekayasa Proses (Process Engineering), Riset Pasar (MarketResearch)
dan bagian-bagian lain yang berkaitan.
2. Kualitas konformansi
Mengacu kepada pembuatan produk atau pemberian jasa pelayanan yang
memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya pada tahap disain itu.
Dengan demikian kualitas konformansi menunjukkan tingkat sejauh mana
produk yang dibuat memenuhi atau sesuai dengan spesifikasi produk. Pada
umumnya Bagian-Bagian Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi,
Pembelian dan Pengiriman memiliki tanggung jawab utama untuk kualitas
konformasi itu.
3. Kualitas pemasaran dan pelayanan purna jual
Berkaitan dengan tingkat sejauh mana dalam menggunakan produk itu
memenuhiketentuan-ketentuan dasar tentang pemasaran, pemeliharaan dan
pelayanan purna jual.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa terdapat keterkaitan pengendalian


kualitas diantara bagian atau tahap yang satu dengan yang lainnya, yang dimulai
sejak adanya permintaan pasar akan suatu produk tertentu hingga berakhir pada
penggunaan produk itu oleh pelanggan.Menurut Organisasi Pengendalian Kualitas
Eropa (EOQC = the European Organization forQuality Control), sistem kualitas
modern merupakan suatu sistem aktivitas yang bertujuanmemberikan jaminan dan
menunjukkan bukti bahwa aktivitas pengendalian kualitas secara totaldalam
kenyataannya adalah efektif. Sistem kualitas modern meliputi evaluasi secara
kontinutentang kecukupan dan efektifitas dari program pengendalian kualitas
terpadu (total qualitycontrol) dengan memberikan tindakan korektif apabila
diperlukan, Untuk produk tertentu yang bersifat spesifik, program pengendalian
kualitas terpadu meliputi pengujian, pemeriksaan danevaluasi terhadap faktor-
faktor kualitas yang mempengaruhi spesifikasi, produksi, inspeksi dan penggunaan
produk itu.
Dari uraian tentang sistem kualitas modern di atas diketahui bahwa pelaksanaan
pengendalian kualitas secara terpadu memerlukan beberapa hal yang berkaitan
dengan pengoperasian struktur kerja, pendokumentasian yang efektif, prosedur
teknik dan manajerialyang terintegrasi, dimana semuanya akan dijadikan sebagai
petunjuk dalam melaksanakantindakan koordinasi terhadap tenaga kerja, mesin-
mesin, informasi dan lainnya untuk memenuhikepuasan pelanggan serta mampu
menekan ongkos produksi sampai pada tingkat minimum.

Contoh Implementasi:

Perusahaan X merupakan perusahaan yang sudah memiliki kemampuan untuk


mengekspor dan bersertifikat sistem penjaminan kualitas. Pada tahap pengenalan
ditunjukkan oleh pengakuan pelanggan tentang kualitas produk, Perusahaan X
mulai mengekspor, dan permintaan dari pelanggan asing untuk kualitas sistem
jaminan. Pada tahap adopsi ditunjukkan oleh rencana perusahaan untuk sertifikasi
sistem jaminan kualitas, sertifikasi sistem jaminan kualitas, dan peningkatan
kualitas. Sementara itu, dalam tahap adaptasi ditunjukkan oleh sertifikasi ulang
sistem jaminan kualitas, peningkatan sistem jaminan kualitas, dan evaluasi proses
produksi. Mereka memberikan wawasan bahwa Perusahaan X telah melakukan
peningkatan kualitas berkelanjutan melalui penerapan manajemen mutu dengan
tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai