Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 MANAJEMEN KUALITAS

1. Jelaskan peran kualitas dalam persaingan usaha


2. Jelaskan peran manajemen kualitas dalam biaya operasi
3. Jelaskan peran manajemen kualitas dalam kinerja karyawan
Jawaban:
1. Kualitas produk menurut Kotler dan Keller (2008) adalah keseluruhan ciri serta dari
suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan/ tersirat. Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh
perkembangan yang cepat di segala bidang. Persaingan bukan hanya mengenai
seberapa tinggi tingkat produktivitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat
harga produk maupun jasa, tetapi lebih pada kualitas produk atau jasa tersebut yaitu
berupa kenyamanan, kemudahan, serta ketepatan dan kecepatan waktu dalam
pencapaiannya. Keadaan ekonomi dalam era globalisasi dewasa ini membuat
persaingan bisnis menjadi semakin tajam, baik pasar domestik maupun pasar global.
Walaupun pelanggan tetap ada namun daya beli mereka semakin terbatas, akibatnya
pelanggan menjadi semakin kritis dalam melakukan pembelian atas produk yang
mereka butuhkan. Dalam keadaan tersebut mendorong setiap perusahaan untuk lebih
bekerja secara professional agar tetap dapat bersaing dan bertahan, setiap perusahaan
harus mampu menarik pelanggan dengan menawarkan produk yang berkualitas yang
disertai dengan pelayanan yang baik pula. Sebuah perusahaan akan sukses apabila
mengutamakan kepuasan bagi para pelanggannya. Kepuasan pelanggan merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan, selain itu kepuasan pelanggan
dapat menjadi alat bersaing bagi suatu perusahaan dalam menghadapi pesaingnya.

Dalam menentukan kepuasan pelanggan ada faktor yang harus diperhatikan oleh
perusahaan Menurut Swastha, Dharmesta dan Irawan (2012) antara lain kualitas
produk, harga, service quality, emotional factor, biaya dan kemudahan. Dari semua
faktor yang telah disebutkan, ada dua faktor yang dominan dalam menyebabkan
naiknya atau turunnya kepuasan pelanggan yaitu kualitas produk dan harga, karena
dengan adanya kualitas produk pelanggan akan merasa puas bila produk yang mereka
gunakan berkualitas, dan dengan adanya Harga yang relatif murah akan memberikan
nilai kepuasan yang lebih tinggi kepada pelanggan. Bagi perusahaan menghadirkan
kualitas adalah hal mendasar. Artinya, kualitas adalah hal pertama yang dikonsep
untuk memenangkan persaingan. Selain itu, kualitas adalah titik temu antara
kebutuhan konsumen dengan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan yang
memenangkan persaingan adalah perusahaan yang konsisten menghadirkan kualitas
bagi pelanggan, dengan demikian pelanggan akan memberikan uangnya,
kepercayaannya, loyalitasnya, dan komitmennya karena mereka puas.

Dengan menciptakan produk yang berkualitas, perusahaan akan mendapatkan


predikat yang bagus di mata pelanggan. Bahkan tidak menutup kemungkinan produk
akan cepat berekspansi ke pasar global. Kualitas merupakan kunci keunggulan
bersaing (competitive advantage), yaitu kemampuan sebuah perusahaan untuk
mencapai keunggulan pasar. Dalam jangka panjang, keunggulan bersaing yang terjaga
akan menghasilkan kinerja di atas rata-rata. Atau bisa juga diartikan kualitas adalah
ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi
kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu. Kualitas suatu
produk sangat menentukan prestasinya di pasaran.
Sumber : BMP EKMA4265
https://media.neliti.com/media/publications/296680-meningkatkan-kualitas-produk-
sebagai-str-25dce8e7.pdf
https://wqa.co.id/seberapa-pentingnya-kualitas/
https://majoo.id/solusi/detail/kualitas-produk

2. Manajemen kualitas, yaitu manajemen yang membahas aspek-aspek dari fungsi


manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu
perusahaan. Manajemen kualitas sangat penting bagi suatu perusahaan. Dalam
perusahaan, manajemen kualitas digunakan untuk memenuhi selera konsumen sesuai
dengan perkembangan jaman. Manajemen kualitas dapat diterapkan pada barang
maupun jasa, karena yang ditekankan pada manajemen kualitas adalah peningkatan
sistem kualitas. Manajemen kualitas digunakan juga untuk terus mengembangkan
produk dalam suatu perusahaan. Mulai dari perusahaan harus mengetahui selera
konsumen, membuat inovasi baru, ataupun memperbaiki produk lama menjadi beserta
proses produksi yang ada saat ini.

Semua kegiatan yang dilakukan perusahaan pasti berkait erat dengan biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan. Dalam paradigm baru dikatakan bahawa quality has no cost
yang berarti kualitas tidak memerlukan biaya. Artinya, untuk membuat suatu produk
yang berkualitas perusahaan dapat melakukannya dengan cara menghilangkan segala
bentuk pemborosan, yang biasanya pemborosan ini disebabkan karena perusahaan
menghasilkan produk yang ternyata cacat sehingga harus diadakan perbaikan atau
harus dibuang. Dalam paradigm baru dikenal bahwa peningkatan kualitas pasti
diiringi dengan peningkatan produktivitas. Tetapi dalam paradigm lama, dikatakan
bahwa untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa diperlukan biaya yang tidak
sedikit jumlahnya.

Perbaikan kualitas produk dan layanan pada akhirnya akan meningkatan nilai
perusahaan karena peningkatan profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan
akan meningkat melalui dua cara, yaitu peningkatan permintaan pelanggan dan
penurunan biaya perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan dengan
kualitas bagus. Perhatian manajemen terhadap peningkatan kualitas tercermin dalam
biaya kualitas. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa biaya kualitas menyerap
sekitar 20% sampai dengan 30% dari penjualan total, dan biaya kualitas mengalami
kenaikan atau penurunan baik secara total maupun setiap komponennya selama
periode waktu tertentu. Peningkatan kualitas dilakukan dengan dua aktivitas utama:
control activities dan failure activities. Control activities merupakan seluruh aktivitas
yang dilakukan manajemen perusahaan untuk mencegah dan mendeteksi produk
cacat, yaitu produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Jadi control activities
memfokuskan pada pencegahan (prevention) dan penilaian (appraisal) untuk
mencegah dan mendeteksi terjadinya produk cacat.
Failure activities merupakan aktivitas yang dilaksanakan manajemen perusahaan
untuk merespon adanya produk cacat, baik produk cacat yang ditemukan masih dalam
proses produksi, di gudang perusahaan, atau produk cacat yang diadukan oleh
pelanggan. Jika produk cacat tersebut masih ditemukan berada dalam kendali
perusahaan yang dikenal dengan internal failure activities. Sementara jika produk
cacat tersebut ditemukan sudah di market atau sudah diadukan oleh pelanggan,
aktivitas ini dikatakan external failure activities. Aktivitas untuk peningkatan kualitas
tersebut tentu berimplikasi pada biaya. Biaya yang terkait dengan aktivitas untuk
peningkatan kualitas inilah yang disebut dengan biaya kualitas (cost of quality).
Sumber : BMP EKMA4265
chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj
https://quantum-
hrm.com/ina/manajemenkualitas#:~:text=Manajemen%20kualitas%20sangat%20pent
ing%20bagi,kualitas%20adalah%20peningkatan%20system%20kualitas.
https://accurate.id/akuntansi/biaya-kualitas/

3. Manajemen kualitas terpadu (TQM) merupakan suatu penerapan metode kuanlitatif


dan pemberdayaan sumber daya manusia untuk memperbaiki proses dalam
penyediaan bahan baku maupun layanan pada suatu organisasi sehingga semua
kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan di masa mendatang. TQM menghendaki
komitmen total dari top manajemen sebagai pemimpin organisasi di mana komitmen
ini harus disebarluaskan pada seluruh karyaan dan pada semua level departemen
dalam organisasi. TQM bukan merupakan program atau sistem, tapi merupakan
budaya yang harus dibangun, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh
anggotaperusahaan apabila perusahaan tersebut berorientasi pada kualitas dan
menjadikan kualitas sebagai the way of life. Penekanan utama pada TQM adalah pada
kualitas yang didefinisikan dengan mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak dari
awalnya dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

Yang terpenting dari perubahan budaya tersebut adalah komitmen terhadap kualitas
dari manajemen puncak atau manajemen senior, yang akan membantu atau
mendukung pembentukan kualitas dalam seluruh kegiatan. Pendekatan baru TQM
adalah mengutamakan pendekatan yang terdesentralisasi, sehingga semua pihak
termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam melaksanakan filosofi TQM. Dasar
perlunya TQM yaitu agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global dengan
menghasilkan kualitas yang terbaik. Penggunaan teknik TQM dalam perusahaan akan
membawa perubahan yang menyeluruh pada perusahaan termasuk perubahan
terhadap sistem sumber daya manusia yang menyangkut keterlibatan karyawan,
kinerja, pelatihan, pengukuran dan evaluasi kinerjanya. Nasution (2005:42)
menyebutkan beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan Total Quality
Management diantaranya:
- Perbaikan kepuasan customer
- Penghapusan kesalahan-kesalahan dan pemborosan
- Peningkatan dorongan semangat kerja dan tanggung jawab pegawai
- Peningkatan profitabilitas dan daya saing.
Agar organisasi memiliki daya saing yang tinggi dalam skala global, maka organisasi
tersebut harus mampu melakukan pekerjaan secara lebih baik, efektif dan efisien
dalam menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi dan dengan harga yang
bersaing. Untuk menghasilkan barang dan jasa yang bersaing, pada masa mendatang
bukan lagi mengandalkan keunggulan komparatif saja tetapi harus meningkatkan
keunggulan kompetitif. Pengelolaan sumber daya alam akan memiliki keunggulan
kompetitif jika sumber daya manusia memiliki potensi yang tinggi untuk
mengelolanya. Pengembangan kualitas sumber daya manusia menurut
Mangkuprawiro (2002:135) dan Martoyo (2000:62) adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, kemampuan teoritis, kemampuan konseptual,
peningkatan moral dan peningkatan ketrampilan teknik manusia melalui pendidikan
dan pelatihan. Tujuan pengembangan SDM adalah untuk memperbaiki efektivitas dan
efisiensi kerja dalam melaksanakan dan mencapai sasaran program kerja organisasi
yang telah ditetapkan. Pendidikan bermanfaat untuk meningkatkan keahlian
teoritis, konseptual dan sikap/moral manusia, sedangkan latihan bertujuan untuk
meningkatkan ketrampilan teknis pelaksanaan pekerjaan tertentu serta sikap agar
karyawan semakin trampil dan mampu melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan
standar.
Sumber : BMP EKMA4265
http://eprints.perbanas.ac.id/1874/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf#
file:///C:/Users/HP/Downloads/15650-Article%20Text-15648-1-10-20080901.pdf

Anda mungkin juga menyukai