QUALITY MANAGEMENT
Dosen Pengampu : Fauziyah, S.E, M.Si / Dr. Firman Pribadi, M.Si
Disusun Oleh :
1. Awang Dirgantara Putra (20171020018)
2. Alex Munasir (20171020027)
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018
A. Pendahuluan
kualitas merupakan obat kuat yang bagus untuk meningkatkan manajemen
operasi. Pengelolaan kualitas membantu membangun strategi diferensiasi, biaya
rendah, dan respon. Kualitas juga faktor penentu keberhasilan bagi perusahaan-
perusahaan. Peningkatan kualitas membantu perusahaan meningkatkan penjualan
dan mengurangi biaya yang kemudian akan meningkatkan keuntungan.
B. Definisi Kualitas
Menurut Jay Heizer dkk, yang mengadopsi juga dari American Society
for Quality kualitas didefinisikan sebagai fitur dan karakteristik yang lengkap
dari produk atau jasa yang mengandalkan kemampuannya untuk mencapai
kepuasan atau memenuhi kebutuhan pelanggan.
2
Kualitas terbagi dalam tiga pendekatan. Pertama, pendekatan kualitas
berbasis pengguna, kualitas ini tergantung audiensnya. Divisi pemasaran
menyukai pendekatan tersebut dan melakukannya kepada pelanggan, mereka
menyatakan bahwa kualitas yang tinggi berarti mempunyai performa yang tinggi,
fitur yang lebih bagus, dan peningkatan yang lain (biasanya dalam harga, menjadi
lebih mahal). Kedua, pendekatan berbasis manufaktur, manajer produksi percaya
bahwa kualitas berarti sesuai dengan standar operasional dan membuat langkah
yang benar sejak pertamakalinya. Ketiga, pendekatan berbasis produk, dimana
kualitas dipandangg sebagai sesuatu yang tepat dan terukur.
Keuntungan Penjualan
Meningkatkan respon
Harga yang fleksibel
Meningkatkan reputasi
Menurunkan Biaya
Meningkatkan produktivitas
Mengurangi pengerjaan
kembali dan biaya scrap
Mengurangi biaya jaminan
a. Reputasi Perusahaan
Kualitas organisasi dapat mengandalkan reputasinya untuk kualitas,
menjadi bagus atau tidaknya tergantung perusahaan itu sendiri. Kualitas
akan muncul dalam persepsi produk baru perusahaan, praktik pegawai,
dan hubungan dengan supplier. Promosi diri bukanlah pengganti produk
yang berkualitas.
b. Kewajiban Produk
Pengadilan berusaha menghukum organisasi-organisasi yang
merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang
penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan.
c. Implikasi Global
Pada zaman teknologi, kualitas merupakan suatu perhatian di lingkup
internasional. Di era ekonomi global, produk harus memenuhi kualitas
global, desain yang menarik, dan harga yang terjangkau. Produk yang
tidak lebih baik dari pesaing dapat menurunkan pendapatan perusahaan.
4
Amerika Serikat mendirikan Malcolm Balridge National Quality
Award sebagai penghargaan kualitas. Nama tersebut didedikasikan untuk
Secretary Of Commerce Malcolm Balridge. Perusahaan yang mendapatkan
penghargaan tersebut diantaranya Motorolla, Milliken, Xerox, FedEx, Ritz-
Carlton Hotels, AT&T, Cadillac, dan Texas Instrumen. Negara jepang juga
mempunyai penghargaan serupa, yang dinamakan Deming Prize, nama dari
seorang Amerika Dr. W.Edwards Deming.
5
Terdapat empat kategori utama biaya yang dikaitkan dengan kualitas. Disebut
Cost of Quality (COQ) yaitu :
a. Biaya Pencegahan
Merupakan biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan terdapat
komponen barang atau jasa yang cacat. (Contoh: pelatihan, program
peningkatan kualitas).
b. Biaya Penaksiran
Merupakan biaya yang terkait dengan evaluasi barang, proses, komponen,
dan jasa. (Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemeriksa atau
pengawas).
c. Biaya Internal
Merupakan biaya yang diakibatkan dari produksi barang atau jasa yang
rusak sebelum dikirimkan ke pelanggan. (Contoh: pengerjaan kembali,
scrapt, dan waktu tunggu akibat mesin rusak).
d. Biaya Eksternal
Merupakan biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang
rusak. (Contoh: pengerjaan kembali, retur barang, kewajiban, kehilangan
kepercayaan, biaya untuk masyarakat).
6
Terdapat banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi
dan pemasaran produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang
saham, para pekerja, pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal
etika, setiap perusahaan harus mengembangkan nilai yang menjadi panduan
sehari-hari untuk semuanya mulai dari CEO sampai ke karyawan lini
produksi.
1. Perbaikan Berkesinambungan
2. Six Sigma
8
Implementasi Six Sigma, Six sigma merupakan sebuah komitmen
yang besar, kesungguhan, program Six Sigma yang berhasil di setiap
perusahaan, mulai dari GE sampai ke Motorola ke DuPont ke Texas
Instrument, membutuhkan komitmen waktu utama, terutama mulai dari
manajemen puncak. Pemimpin-pemimpin tersebut harus memformulasikan
rencana, mengomunikasikan buy-in mereka dan tujuan perusahaan serta
mengambil peran yang jelas dalam menetapkan contoh bagi yang lain.
3. Pemberdayaan Karyawan
9
Benchmarking merupakan bahan lain didalam program TQM suatu
organisasi. Tolok ukur melibatkan pemilihan standar barang, jasa, biaya,
atau praktik yang mewakili kinerja yang paling baik untuk proses atau
aktivitas sangat serupa dengan milik sendiri. Idenya adalah untuk
mengembangkan target dimana untuk ditarget lalu mengembangkan
standar atau tolok ukur terhadap apa yang akan dibandingkan dengan
kinerja.
a. JIT memotong biaya kualitas. Hal ini terjadi karena bahan sisa,
pengerjaan kembali, investasi persediaan dan biaya akibat barang yang
10
rusak berkaitan langsung dengan persediaan yang ada. Karena terdapat
persediaan yang dimilki lebih rendah dengan JIT. Sebagai tambahan
persediaan menyembunyikan kualitas yang buruk, dimana JIT
kemudiaan mengekspos kualitas yang buruk.
c. Kualitas yang lebih baik berarti terdapat persediaan yang lebih sedikit
dan lebih baik. Cara ini lebih mudah untuk menggunakan sistem JIT.
Tujuan penyimpanan persediaan adalah untuk melindungi kinerja
produksi yang buruk yang disebabkan oleh kualitas yang tidak dapat
diandalkan. Jika kualitasnya konsisten, maka JIT memperbolehkan
perusahaan untuk mengurangi seluruh biaya yang terkait dengan
persediaaan.
6. Konsep Taguchi
Sebagian besar masalah kualitas adalah hasil dari produk dan proses
rancangan yang buruk. Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang
ditujukan untuk memperbaiki produk maupun proses kualitas yaitu:
kekuatan kualitas, kualitas yang berorientasi sasaran, dan fungsi
kehilangan kualitas.
11
kualitas yang buruk dan menunjukkan bagaimana biaya ini meningkat pada
saat kualitas produk bergeser dari apa yang diharapkan pelanggan.
Ide dari Taguchi adalah untuk menghilangkan efek dari kondisi yang
merugikan ketimbang menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan
bahwa menghilangkan dampak akan lebih murah daripada menghilangkan
penyebabnya dan lebih efektif dalam menghasilkan produk yang kuat.
Dengan cara ini, variasi yang kecil dalam material dan proses tidak
menghancurkan kualitas produk.
Terdapat tujuh alat TQM yang dapat digunakan untuk perusahaan sebagai
usaha perbaikan yang berkelanjutan yaitu : (1) check sheet / lembar periksa, (2)
scatter diagram / diagram pencar, (3) cause and effect diagram / diagram sebab
akibat, (4) pareto chart / diagram pareto, (5) flow chart / diagram alur, (6)
histogram / histogram, dan (7) statistical process control chart / pengendalian
proses statistik. Berikut uraiannya :
12
Lembar periksa merupakan sebuah formulir yang dirancang untuk
mencatat data. Dalam banyak kasus, catatan sudah selesai, sehingga pola
mudah dilihat saat data sedang diambil. Lembar periksa membantu
menganalisis, menemukan fakta dari pola yang bisa membantu analisis
selanjutnya.
Absenteeism
13
Alat lain untuk mengidentifikasi isu kualitas dan titik inspeksi adalah
diagram sebab akibat (cause-and-effect diagram), juga dikenal dengan
diagram Ishikawa atau diagram fish-bone.
14
Bagan alir merupakan diagram kotak yang secara grafis
menggambarkan sebuah proses atau sistem dengan menggunakan kotak
bernotasi dan garis yang berhubungan. Bagan tersebut merupakan alat yang
sederhana, namun bagus untuk mencoba mengartikan sebuah proses atau
menjelaskan proses.
6. Historgams (Histogram)
15
Pengendalian Proses Statistik memonitor standar, melakukan
pengukuran, dan mengambil tindakan perbaikan saat barang atau jasa sedang
diproduksi. Grafik pengendalian merupakan presentasi grafis dari proses data
dari waktu ke waktu yang menunjukkan batas kendali atas dan bawah untuk
proses yang kita kendalikan.
E. Peran Inspeksi
2. Inspeksi Sumber
17
sebagai bobot, kecepatan, atau kekuatan untuk melihat apakah suatu barang
dapat masuk ke dalam batas yang dapat diterima.
Komponen personal dalam jasa lebih sulit diukur dibanding kualitas dari
komponen yang berwujud. Secara umum penggunaan jasa sama seperti pengguna
barang, membandingkan fitur antara produk satu dengan yang lain. Kurangnya
salah satu fitur dapat membuat konsumen untuk tidak memakai suatu jasa.
Kualitas juga dilihat sebagai rangkaian atribut dimana suatu karakter produk
dapat menentukan superioritas dari produk lain.
Pendekatan perbandingan produk ini sedikit berbeda antara barang dan jasa,
namun yang sangat berbeda tentang jasa adalah tentang kurangnya pengertian,
(1) Perbedaan yang takberwujud antar produk (2) Ekspektasi pelanggan yang tak
berwujud atas produk-produk tersebut. Memang atribut takberwujud mungkin
tidak dapat didefinisikan seluruhnya. Biasanya adalah gambaran yang tidak
dikatakan dibenak pembeli. Inilah mengapa persoalan-persoalan pemasaran
seperti iklan, kesan dan promosi dapat membuat perbedaan.
Kedua, aspek lain dari jasa dan kualitas jasa adalah prosesnya. Hal-hal seperti
kepercayaan, kesopanan adalah bagian dari proses. Seorang manager operasional
dapat mendesain proses pelayanan yang telah memiliki atribut tersebut dan
memastikan kualitas mereka melalui teknis TQM yang telah didiskusikan dalam
bab ini.
G. Kesimpulan
Tujuh alat TQM yaitu lembar periksa, diagram pencar, diagram penyebab dan
efek, grafik pareto, diagram alur, histogram, dan pengendalian proses statistik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20