Anda di halaman 1dari 6

TENTANG INDONESIA MARKETING ASSOCIATION

Asosiasi Pemasaran Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Indonesia Marketing Association
(IMA) adalah organisasi yang memfokuskan pada aktifitas pengembangan pemasaran sebagai
profesi IMA melakukan berbagai kegiatan yang mencakup berbagai acara dan inisiatif intelektual
yang berhubungan dengan penciptaan jenjang kerja, berbagai pengetahuan dan memperbaiki
praktek-praktek pemasaran dengan konsep pemasaran keseluruh nusantara.
Berdiri pada tanggal 20 Mei 1996, IMA yang memiliki 17 Chapter di seluruh Nusantara adalah
merupakan anggota pendiri Asia Marketing Federation (AMF) yang juga bagian dari World
Marketing Association (WMA).

President yang telah memimpin IMA Indonesia adalah :


Hermawan Kartajaya, merupakan President IMA periode 1996-1998 dan 1999-2001. Yang juga
merupakan President WMA periode 2002-2003.
J.W. Junardy, President IMA Periode 2002-2004, Praktisi Pemasaran dan Pimpinan di berbagai
Perusahaan di Indonesia diantaranya President Direktur Rajawali Group yang membawahi PT.
Bentoel Prima Indonesia, PT. Telekomindo, PT. Excelcom.
Andreas Diantoro, President IMA periode 2008-2010, Regional Managing Director Dell South
Asia yang berbasis di Jakarta.
I Nyoman G Wiryanata, periode 2011-2013, Komisaris Utama Telkomvision Indonesia Jakarta.
Muhammad Awaluddin, periode 2013-2015, Director Of Enterprise dan Wholesale, PT. Telkom
Indonesia

TUJUAN BERDIRINYA IMA :


Meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui pengembangan,
pemasyarakatan dan penerangan konsep Pemasaran.
Mengembangkan nilai-nilai Pemasaran sebagai strategi dalam pengelolaan Bisnis.
Mengembangkan Preofesionalisme dan kemampuan anggota dalam bidang Pemasaran.
Membawa nama Indonesia kedunia internasional.

VISI DAN MISI IMA


VISI:
Menjadi organisasi profesional pemasaran di tingkat Nasional yang merupakan referensi bagi
semua pihak terkait.
Menjadi organisasi Pemasaran yang unggul dan dihargai oleh masyarakat bisnis dan Profesional
di Asia Pasific.
MISI:
Sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dan mewakili kepentingan
para profesional Pemasaran.
Sebagai organisasi Profesional Pemasaran yang berperan aktif dan ikut berkontribusi secara
bermakna di tingkat Nasional, Region maupun Global.

MANFAAT BERGABUNG MENJADI ANGGOTA IMA


Menambah pengetahuan dalam dunia marketing
Anggota dari perusahaan dapat menambah jaringan (mitra bisnis) lewat pengurus IMA dan dari
anggota IMA sendiri.
Mengenal para praktisi-praktisi bidang marketing baik lokal, nasional, maupun internasional.
Sebagai ajang konsultasi masalah marketing dengan perusahaan para anggota dan pengurus.
Fasilitas potongan harga pada beberapa outlet seperti; toko buku, percetakan, lembaga
pendidikan, restoran dan hotel.
Undangan untuk menghadari kegiatan-kegiatan IMA local maupun nasional seperti ; seminar,
pelatihan, dan pertemuan forum marketing lainnya.
IMA telah aktif dalam berbagai kegiatan antara lain :
Seminar dan Pelatihan dibidang Bisnis / Pemasaran bagi anggota IMA / non Anggota termasuk
jajaran eksekutif dan Pejabat Pemerintah.
Program Pelatihan untuk pengelolaan UKM
Rakornas dan Pekan Pemasaran
Partisipasi Kegiatan Seminar / Konferensi Internasional
Penyelenggaraan sayembara karya tulis
Penerbitan dan peluncuran buku
Berperan aktif dalam Forum For Corporate Governance in Indonesia, IMA ikut mensosialisasikan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada BUMN/D
Membantu munculnya brand-brand local 
CEO meeting
Bekerjasama dengan konsultan Marketing Nasional Mark Plus & Co 
Marketing corner kegiatan bulanan pada salah satu toko buku
Mengisi kolom pada beberapa media cetak Koran, Majalah.
Membentuk IMA Sub Chapter pada beberapa Universitas

PENGURUS IMA
Pengurus IMA Chapter Sul-Sel berasal dari para Akademisi dan Profesional dari beberapa
pimpinan perusahaan BUMN, Perusahaan Swasta Nasional, Pengusaha, Media Cetak/Elektronik
(Radio dan Televisi)
Anggota dari IMA Chapter yang telah terdaftar kurang lebih 350 orang anggota, terdiri dari
berbagai bidang profesi dari praktisi maupun akademisi.

KODE ETIK PROFESI ASOSIASI PEMASARAN INDONESIA


Para profesional pemasaran anggota asosiasi harus mempunyai tanggung jawab terhadap
profesinya, perusahaan tempatnya bekerja, pelanggannya, relasinya, serta masyarakat secara
luas. Asosiasi ini mensyaratkan bahwa para anggota memahami tanggung jawab tersebut,
bersedia menjaga nama baik dan citra asosiasi maupun profesional dengan menaati kode etik
asosiasi, didalam perilakunya sebagai profesional di bidang bisnis.
Kode 1 : Perilaku Profesional
Anggota IMA akan dipandu/dituntun oleh aturan dasar etika profesi yaitu : tidak melakukan
pelanggaran dengan sengaja. Anggota tidak berpartisipasi dalam proyek yang mempunyai
konflik kepentingan tanpa terlebih dahulu memberitahu kepada semua pihak yang terlibat.
Kode 2 : Integritas Profesional
Anggota harus memiliki Integritas, mematuhi prinsip-prinsip dan spirit dari kode etik ini, untuk
meningkatkan reputasinya maupun reputasi profesional pemasaran dan menempatkan asosiasi
ini pada posisi terhormat.
Kode 3 : Kejujuran Profesional
Anggota harus berupaya keras untuk menjamin bahwa presentase dari semua produk, layanan
dan konsep dari perusahaan maupun dirinya, dibuat secara jujur, jelas dan tidak menyesatkan
Kode 4 : Kompetensi Profesional
Anggota harus menempatkan standar profesional tertinggi dalam profesinya sebagai pemasar,
termasuk dalam mendelegasikan tugas kepada bawahannya. Anggota juga wajib menjaga
standar yang sama ketika bekerja sama semua pihak yang terkait termasuk untuk dirinya.
Kode 5 : Kerahasiaan Profesional
Anggota tidak boleh membocorkan atau menggunakan untuk kepentingannya, semua informasi
rahasia perusahaan atau pelanggannya, tanpa seizin yang bersangkutan, kecuali memang
diharuskan oleh undang-undang.
Kode 6 : Pengembangan Profesional
Anggota harus berupaya keras meningkatkan pengetahuannya dibidang pemasaran dan
mempraktekkannya di Indonesia, sebagai bagian dari kepentingan pengembangan ekonomi
nasional, serta dengan sungguh-sungguh menyebarkan ke masyarakat luas.
Kode 7 : Tanggung Jawab Sosial Profesional
Anggota dalam menjalankan profesinya harus memahami perkembangan dalam masyarakat
khususnya mengenai masalah lingkungan dan sosial, dan secara konstruktif bekerjasama
dengan pemerintah maupun masyarakat luas untuk mengupayakan solusi yang efektif
Kode 8 : Pelanggaran Profesional
Anggota IMA harus secara sungguh-sungguh memahami dan menyepakati bahwa apabila
dengan sengaja dan terang-terangan melanggar kode etik ini akan mengakibatkan diberhentikan
dari keanggotaan IMA.

Perekonomian Indonesia telah menunjukkan kemajuan sangat pesat yang ditandai


dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata sekitar 6% dalam lima tahun terakhir, serta
pendapatan per kapita yang telah mendekati US$4,000. Namun demikian, memang
masih terdapat sejumlah hal yang memerlukan perhatian lebih lanjut, antara lain
dalam bidang infrastruktur, penegakan hukum, regulasi, kesehatan masyarakat,
pendidikan/sumberdaya manusia, dan masalah lingkungan.

Di masa mendatang perekonomian Indonesia masih menjanjikan. Meskipun


Indonesia telah menjadi the new darling of the world, namun Indonesia masih
dibayangi kemungkinan adanya dampak krisis sejumlah negara di berbagai belahan
dunia lain yang bisa mempengaruhi minat direct investment ke Indonesia, serta
eskpor Indonesia ke berbagai negara.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga telah membuat konsumen di


Indonesia semakin teredukasi dan terinformasi yang pada gilirannya membuat
mereka semakin tinggi tuntutan dan harapannya terhadap berbagai produk-baik
barang maupun jasa-serta dukungan layanan-layanannya. Konsumen menjadi
semakin sulit untuk dipuaskan dan semakin sulit untuk menjadi loyal terhadap suatu
merek. Hal ini menunjukkan semakin kuatnya tingkat sofistikasi konsumen dan
semakin bergesernya posisi menawar (bargaining position) ke arah konsumen.
Lebih jauh lagi, dengan dukungan berbagai platform social media maka membuat
kekuatan kolektif konsumen semakin tidak dapat diabaikan, demikian diungkapkan
oleh Muhammad Awaluddin, Presiden IMA 2013-2015.

Para pelaku bisnis yang menawarkan berbagai barang dan jasa dituntut untuk
semakin pro-konsumen. Mereka tidak bisa lagi mengabaikan hak-hak konsumen,
apalagi membohongi konsumen. Para pelaku bisnis bahkan sudah harus melangkah
lebih jauh lagi dari sekadar customer-centric, yaitu dengan melihat pasar secara
lebih holistik yang pada gilirannya mendorong penerapan pemasaran yang mengacu
pada human spirit. Oleh karenanya, etika sebagai bagian dari aspek human spirit
tersebut harus diterapkan secara konsisten dan menjadi suatu bagian tidak
terpisahkan dalam proses pertukaran nilai (exchange of value) dengan berbagai
pemangku kepentingan khususnya dengan konsumen.

Berkenaan dengan itu, Indonesia Marketing Association (IMA) menyambut bahagia


dan mendukung sepenuhnya peringatan Hari Konsumen Nasional (HKN) pada
tanggal 20 April 2013 mendatang yang dicanangkan oleh Kementerian Perdagangan
RI.

Muhammad Awaluddin menjelaskan, IMA mempunyai pandangan yang sangat


sejalan dengan HKN yang antara lain bertujuan untuk mencerdaskan konsumen
serta mendorong penerapan etika oleh para pelaku bisnis. HKN 2013 diharapkan
menjadi momentum dan mendorong IMA menjadi pelopor Gerakan Konsumen
Cerdas. Memang sudah saatnya sekarang hubungan antara konsumen dan
penyedia produk menjadi lebih horisontal, di mana konsumen bukan lagi sekadar
menjadi obyek. Oleh karenanya, pendekatan komunikasi tidak bisa lagi bersifat
searah namun harus dua-arah sehingga tecipta suatu conversation melalui berbagai
platform komunikasi pemasaran Above The Line – Below The Line dan offline/online.

Daya saing perusahaan tidak lagi cukup dibangun hanya dengan mengandalkan
pendekatan product-centric, namun harus menjadikan misi sosial sebagai bagian
integral dalam berbagai proses penciptaan nilai (value creation) di suatu
perusahaan. Apabila perusahaan ingin menjaga keberlanjutanya maka perusahaan
tersebut harus bisa melebur dengan berbagai komunitas di mana perusahan
tersebut eksis.

Sebagai manifestasi salah satu tujuan IMA sesuai yang tercantum dalam anggaran
dasarnya, yaitu meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan bangsa Indonesia,
IMA akan terus mendukung pemerintah dalam berbagai upaya perlindungan
konsumen termasuk berbagai upaya pemberdayaan konsumen (customer
empowerment). IMA juga akan mendorong para pelaku bisnis berkomitmen untuk
menerapkan pendekatan human spirit dalam menjalankan bisnisnya dengan tetap
mempertahankan kualitas produk dan layanannya yang tinggi, namun pada sisi lain
juga konsisten menerapkan strategi harga yang fair bagi konsumen serta
ketersediaan produk yang terjamin.
IMA juga mengajak seluruh perusahaan untuk dapat saling menghormati para
pesaingnya dalam sebuah kompetisi yang sehat dan pada sisi lain mengajak seluruh
perusahan untuk semakin mencintai para konsumen yang dilayaninya. IMA percaya
bahwa pendekatan seperti inilah yang pada akhirnya dapat semakin meningkatkan
daya saing perusahaan-perusahaan Indonesia di tingkat global.

TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGURUS HARIAN IMA

KETUA
 
1. Bertanggung Jawab atas segala urusan IMA
2. Menjaga rasa persatuan antaranggota IMA
3.  Berkoordinasi dengan wakil ketua dan keseluruhan pengurus organisasi
dalammenjalankan semua program kerja yang ada.
4. Melakukan pengawasan terhadap seluruh program kerja yang dijalankan baikprogram
kerja pengurus harian maupun department.
5. Menyusun dan merencanakan program kerja satu periode.

SEKRETARIS UMUM
1. Mengkoordinir ketua bidang, sekretaris dan bendahara
2. Menggantikan sementara jabatan ketua, apabila ketua IMA berhalangan
hadir.
3. Mengetahui, membantu, dan mengingatkan jalannya program kerja dari
masing-masing departemen.
4. Berkoordinasi serta berbagi tugas dengan ketua bahkan pengurus harian yanglain untuk
menghadiri berbagai acara dari pihak eksternal IMA
 
SEKRETARIS
1. Mengadakan kegiatan pada bidang administrasi dan kesekretariatan
2. Menjalankan program kerja sekretaris diantaranya adalah:
a. Pendokumentasian hasil rapat
b. Membantu kinerja pengurus harian
c. Pembuatan dokumen-dokumen kesekretariatan: Surat, Proposal dan LPJ
d. Pembuatan struktur pengurus dan tabel program kerja
3. Berkoordinasi dengan sekretaris bidang
3. Berkoordinasi dengan sekretaris bidang.
4. Membantu ketua dan sekretaris umum dalam hal kesekretariatan
.
BENDAHARA
1. Mengelola keuangan IMA
2. Bertangging jawab atas kas BPH.
3. Menggurus PDL IMA
 
KETUA BIDANG
1. Menjaga rasa persatuan antaranggota bidang.
2. Membantu merumuskan program kerja yang telah diberikan ketua.
3. Melakukan pengawasan terhadap seluruh program kerja yang dijalankan.
4. Berkoordinasi dengan sub bidangnya.
SEKBID
1.Pembuatan dokumen-dokumen kesekretariatan: Surat, Proposal dan LPJ.
2.Membantu dan mengawasi sekretaris acara/kegiatan.
 SUBBIDANG
1. Menjalankan program kerja yang menjadi tanggungjawabnya dengan baik.
2. Menjaga hubungan dengan anggota subbidang lain dalam bidangnya maupunbidang lain,
serta ketua bidang dan pengurus harian

Anda mungkin juga menyukai