Anda di halaman 1dari 9

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. V, NO.

2 DESEMBER 2017
p-ISSN: 2339-1928 & e-ISSN: 2579-633X

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK :


SISTEM INFORMASI KONTRAKTOR

Heru Setiawan [1], M. Qadafi Khairuzzaman [2]


Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Pontianak
Jl. Abdurrahman Saleh, No. 18 A, Pontianak [1]
Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Pontianak
Jl. Abdurrahman Saleh, No. 18 A, Pontianak [2]
Email : heru1012@bsi.ac.id [1], qadafi.mqk@bsi.ac.id [2]

ABSTRAKSI
Kegiatan dan pelaksanaan proyek terdiri dari bermacam proses dan prosedur yang harus
diselenggarakan bersama antara pihak kontraktor, konsultan dan stakeholder selaku pemegang modal.
Penerapan teknologi informasi pada kegiatan ini bertujuan untuk membantu serta memudahkan
pengelolaan proses anggaran belanja, inovasi, perubahan dan kebijakan-kebijakan lainnya yang
bersifat strategis. Perancangan sistem informasi manajemen proyek diharapkan dapat menjadi salah
satu acuan dan sumber solusi untuk permasalahan tersebut.
Kata Kunci : Manajemen Proyek, Sistem Informasi Manajemen proyek, Perancangan Sistem
Informasi

ABSTRACT
Activities and project implementation consist of various procedures and processes that must be held jointly
between the contractor, the consultant and the stakeholder as the capital holder. The implementation of
information technology on this activities will going to give more assist and facilities to manage of budget
process, innovation, change and other strategic policies. The design of project management information system
is expected to be one of the solution for the problems above.
Keyword : Project Management, Project Management Information System, Information System
Planning

1. PENDAHULUAN kepada semua bidang, tak terkecuali pada


Perkembangan teknologi informasi saat aspek-aspek pembangunan dalam bidang jasa
ini dapat mempengaruhi efektivitas kontraktor. Seperti perusahaan jasa lainnya
operasional pada perusahaan/ organisasi. yang menyediakan suatu program aplikasi
Sebuah teknologi informasi yang diterapkan sistem informasi dengan tujuan untuk
dimanfaatkan sebagai salah satu solusi untuk membantu serta memudahkan pengelolaan
meminimalisir tingkat kesalahan pada proses anggaran belanja, inovasi, perubahan
pengguna, baik pelayanan kepada konsumen dan kebijakan-kebijakan lainnya yang bersifat
maupun dalam memanajemen distribusi strategis. Menurut definisi dalam buku
informasi dan data kepada sesama karyawan panduan PMBOK (A Guide to the Project
perusahaan. Pengembangan perangkat lunak Management Body of Knowledge) pada Heryanto
yang tepat sasaran hendaknya disesuaikan (2015), definisi proyek adalah suatu usaha
dengan segala kebutuhan administrasi yang sementara yang dilaksanakan untuk
dibutuhkan sehari-hari, sehingga pada proses menghasilkan suatu produk atau jasa yang
input akhirnya segala keputusan dan unik.
kebijakan yang akan ditentukan dapat Proyek yang dilaksanakan secara
menunjang perkembangan perusahaan/ temporer tentu perlu diatur dan dikendalikan
organisasi. dengan baik. Untuk melakukan pengaturan
Dampak penerapan teknologi informasi dan pengendalian diperlukan kaidah-kaidah
yang semakin pesat ini sudah merambah yang menjadi pedoman untuk

103
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. V, NO. 2 DESEMBER 2017
p-ISSN: 2339-1928 & e-ISSN: 2579-633X

pelaksanaannya. “Manajemen proyek adalah mempengaruhi antar satu fase dengan fase
aplikasi dari pengetahuan, keahlian, alat dan lainnya. Gambar dibawah ini memberikan
teknik untuk melaksanakan aktivitas sesuai penjelasan singkat mengenai Conceptual
dengan kebutuhan proyek” (Tantra, 2012). Framework.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi Manajemen
Menurut Raymond Mcleod. JR. (2008)
“Sistem Informasi Manajemen merupakan
suatu sistem berbasis komputer yang
membuat informasi tersedia bagi para
pengguna yang memiliki kebutuhan serupa”.
Manajer pada puncak hirarki organisasi,
seperti direktur dan para wakil direktur sering
disebut berada pada tingkat perencanaan Sumber : Olaf Passenheim, 2009
strategis. Manajer tingkat menengah Gambar. 1. Project Management Conceptual
mencakup manajer wilayah, direktur, produk, Framework
dan kepala divisi tingkat dini dinamakan
tingkat pengendalian manajemen. Manajer 2.4. Diagram Use Case
tingkat bawah mencakup kepala departemen, Diagram use case menyajikan interaksi
penyelia, dan pemimipin proyek, yang antara use case dan actor. Dimana aktor dapat
bertanggung jawab menyelesaikan rencana- berupa orang, peralatan atau sistem lain yang
rencana yang telah ditetapkan oleh para berinteraksi dengan sistem yang sedang
manajer ditingkat yang lebih tinggi. Tingkat dibangun. Use case menggambarkan
terendah ini disebut tingkat pengendalian fungsionalitas sistem atau persyaratan yang
operasional. harus dipenuhi sistem dari pandangan
pemakai.
2.2. Manajemen Proyek
Tujuan utama dari manajemen proyek 2.5. Diagram Activity
adalah agar proyek dapat dilaksanakan Diagram aktivitas adalah “sebuah cara
dengan efisien, tepat waktu, dan mencapai untuk memodelkan aliran kerja (workflow) dari
hasil yang diinginkan. Sering terjadi pada use case bisnis dalam bentuk grafik” (Sholiq,
sebuah proyek yang berlarut pada 2006).
pekerjaannya sehingga pada akhirnya harus Diagram aktivitas menggambarkan aliran
mengalami penjadwalan ulang. Oleh karena fungsionalitas sistem. Pada tahap permodelan
itu, peran perencanaan dalam suatu proyek bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan
sangat penting, segala sesuatu harus dimulai untuk menunjukkan aliran kerja bisnis
dari rencana dan harus disepakati bersama (bussiness flow). Dapat juga digunakan untuk
antara para stakeholder yang terlibat pada menggambarkan aliran kejadian (flow of events)
proyek. Stakeholder yang dimaksud didalam dalam use case.
proyek adalah pemilik proyek (project owner), 2.6. Diagram Sequence
komite pengarah (steering committee), “Diagram sequence menggambarkan
pengguna hasil proyek dan pelaksana proyek kelakuan objek pada use case dengan
(Heryanto, 2015). mendeskripsikan waktu hidup objek dan
message yang dikirimkan dan diterima antar
2.3. Project Management Conceptual objek” (Rossa dan Shalahuddin, 2014). Oleh
Framework karena itu, untuk menggambar diagram
Konsep Pekerjaan yang meliputi seluruh sequence maka harus diketahui objek-objek
fase kegiatan pada permulaan hingga proses yang terlibat dalam sebuah use case beserta
penyelesaian akhir proyek yang saling metode-metode yang dimiliki class yang
diinstansiasi menjadi objek itu sendiri.
104
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. V, NO. 2 DESEMBER 2017
p-ISSN: 2339-1928 & e-ISSN: 2579-633X

Diagram sequence membutuhkan skenario 4.1. Analisa Sistem Berjalan


yang ada pada use case. Untuk menjabarkan sistem yang berjalan
pada kegiatan proyek, penulis mencoba
2.7. Model Waterfall menggambarkan melalui metode Conceptual
Model waterfall sering juga disebut model Framework yang meliputi seluruh proses
sekuensial linier (sequential linier) atau alur
kegiatan proyek.
hidup klasik (classic life cycle). Model ini
menyediakan pendekatan alur hidup a. Project Organisation
perangkat lunak secara sekuensial atau terurut Mendeskripsikan kebutuhan
dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengorganisasian pada manajemen proyek
pengujian dan tahap pendukung. Berikut ini secara keseluruhan, meliputi : perencanaan,
adalah gambar model waterfall : penjadwalan, prosedur pendaftaran dan
pengajuan proyek pada fase pelelangan.
Penyusunan berkas-berkas pendukung seperti
Sumber : Rossa dan Shalahuddin, 2014 : RAB (Rencana Anggaran Biaya), perpajakan,
Gambar 2. Model Waterfall izin usaha, kontrak kerja dan dokumen-
dokumen pendukung lainnya.
3. METODOLOGI PENELITJAN
b. Scope
Pembahasan permasalahan yang
Pada fase ini proyek telah mulai
diangkat dikembangkan dengan
menggunakan kerangka waterfall, yang terdiri dilaksanakan, partisipasi dari rekan dan relasi
dari beberapa langkah yaitu : yang terkait didalam kontrak kerja harus
a. Tahap Analisis Kebutuhan Perangkat diidentifikasi secara detail.
Lunak c. Planning
Pada tahap ini pengembang Tahap perencanaan mendefinisikan
mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan spesifikasi pekerjaan yang akan dilaksanakan,
analisis kebutuhan user, dan melakukan meliputi : penganggaran serta realisasi RAB
perancangan awal perangkat lunak (Rencana Anggaran Biaya) yang telah
(perancangan arsitektural dan use case). disetujui.
b. Tahap Desain d. Risk Management
Tahap ini lebih di fokuskan pada Pada fase ini, pimpinan menekankan
perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga fokus kegiatan pada kebijakan-kebijakan
mendeteksi apakah arsitektur sistem yang pengawasan terkait pelaksanaan kegiatan
diinginkan dapat ciptakan atau tidak. proyek yang sedang berlangsung.
c. Pengkodean e. Progress and Performance.
Pengimplementasian rancangan Fase ini merupakan bentuk kemajuan dan
perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan realisasi yang telah terlaksana pada seluruh
pada tahap ini. Hasil pada tahap ini adalah kegiatan proyek yang sedang berjalan.
program dengan desain yang telah dibuat f. Auditing, Documentation and Closing
dengan desain yang telah ditentukan. Laporan akhir kegiatan proyek,
d. Tahap Pengujian pemberkasan dan dokumen serta
Pengujian fokus pada perangkat lunak dokumentasi yang dilaksanakan di lapangan.
secara dari segi logis dan fungsional dan Bentuk laporan yang sudah disusun akan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. dipertanggungjawabkan kepada pihak
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir stakeholder.
kesalahan dan memastikan keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan. 4.2. Tahap Analisa Kebutuhan
Kebutuhan data dan informasi baik
4. HASIL DAN PEMBAHASAN berupa fisik dan non fisik pada penelitian ini

105
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. V, NO. 2 DESEMBER 2017
p-ISSN: 2339-1928 & e-ISSN: 2579-633X

didasarkan pada teknik pengumpulan data


yang dilakukan.

4.3 Hasil Analisa Kebutuhan


Setelah teknik pengumpulan data
dilaksanakan, penulis mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang dihadapi
oleh manager kontraktor pada
penyelenggaraan proyek terutama pada
tingkat kebutuhan yang dijabarkan dibawah
ini.
a. Kebutuhan Pengguna
Identifikasi kebutuhan pengguna telah Gambar 3. Use Case Sistem Berjalan
dilakukan dengan melalui pendataan awal,
melakukan pendekatan dan konsultasi kepada 4.4.1. Tahap Desain
pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Rancangan desain sistem informasi
proyek. Hasil dari identifikasi ini adalah manajemen proyek yang diusulkan oleh
dengan memperoleh struktur User Level dan penulis digambarkan melalui diagram activity
User Requirement yang digunakan untuk dibawah ini.
perancangan sistem, menyusun navigasi
Menu Utama dan Sub Menu dalam suatu
rancangan aplikasi. User Level terbagi kedalam
tiga kategori, yaitu Staff/ Karyawan, Client dan
Manager.
b. Kebutuhan Informasi dalam bentuk
laporan
Laporan merupakan dokumen yang
wajib disediakan pada setiap pelaksanaan
proyek, dari laporan ini diperoleh rangkuman
informasi yang harus diterjemahkan dengan
baik kepada implementasi pekerjaan dan
pertanggungjawaban kepada pihak stakeholder.
Laporan juga dapat dipertanggungjawabkan Gambar 4. Diagram Activity Registrasi
kepada kegiatan lainnya yang dibutuhkan
untuk pengelolaan proyek dalam
memanajemen kebutuhan perusahaan baik
administrasi dan pengaplikasian pekerjaan di
lapangan.
c. Manajemen Dokumen
Pengelolaan dokumen dapat berupa hard
copy dan soft copy yang berfungsi sebagai
arsip dokumen proyek serta memfasilitasi
kebutuhan administrasi kepada seluruh pihak
yang terlibat dalam penyelenggaraan
prosedur yang berjalan.

4.4 Analisa Kebutuhan Sistem Berjalan


Gambar 5. Diagram Activity Sistem
Kebutuhan data dan informasi yang
Informasi Gaji
dibutuhkan digambarkan melalui diagram use
case sistem berjalan.

106
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. V, NO. 2 DESEMBER 2017
p-ISSN: 2339-1928 & e-ISSN: 2579-633X

Gambar 6. Diagram Activity Administrasi


Surat
Gambar 9. Diagram Activity Laporan

Gambar 7. Diagram Activity Absensi Gambar 10. Diagram Activity Sistem


Karyawan berjalan

4.5. Tahap Implementasi/ Pengkodean


4.5.1. Perancangan Sistem Informasi
Pada fase ini perancangan sistem
informasi memasuki proses penerapan,
pembuatan aplikasi yang terkoneksi dengan
database system yang dirancang harus sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan administrasi
dan prosedur kerja yang djalankan pada
pelaksanaan proyek. Implementasi dan
pengkodean rancangan digambarkan melalui
diagram sequence di bawah ini :

Gambar 8. Diagram Activity Pengarsipan

107
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. V, NO. 2 DESEMBER 2017
p-ISSN: 2339-1928 & e-ISSN: 2579-633X

Gambar 14. Sequence Diagram – Subsistem


Gaji

Gambar 11. Sequence Diagram – Registrasi


Akun Gambar 15. Sequence Diagram – Subsistem
Surat

Gambar 12. Sequence Diagram – Subsistem


Absensi Gambar 16. Sequence Diagram – Subsistem
Kearsipan

4.5.2. Rancangan Dokumen


Berikut ini adalah bentuk-bentuk data
yang akan diolah pada penerapan sistem
informasi yang dirancang.
a. Data Perusahaan
Data Perusahaan adalah data-data yang
berhubungan dengan inti perusahaan di mulai
dari nama perusahaan, alamat perusahaan,
Gambar 13. Sequence Diagram – Subsistem nama direktur hingga nomor telp direktur.
Logistik b. Data Komanditer
Data Komanditer adalah data-data
pemilik saham yang meliputi profil dan
biodata perusahaan itu sendiri.
c. Data Akta
Data Akta merupakan data-data yang
berhubungan dengan didirikannya
perusahaan kontraktor yang diantaranya
tanggal berdirinya dan telah di sahkan secara
hukum.
d. Data IUJK

108
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. V, NO. 2 DESEMBER 2017
p-ISSN: 2339-1928 & e-ISSN: 2579-633X

Data IUJK merupakan kepanjangan dari satu dengan yang lainnya. Sistem dikatakan
Izin Usaha Jasa Kontruksi yang berhubungan baik dan akan berhasil digunakan atau
dengan data-data perizinan yang disahkan diterapkan jika didukung dengan beberapa
secara hukum dan memiliki masa berlaku unsur atau beberapa aspek antara lain,
yang harus di perpanjang selama 3 tahun perangkat keras (Hardware), perangkat lunak
sekali. (Software).Diantara unsur tersebut yaitu
e. Data SBU prasarana atau peralatan pendukung yang
Data SBU merupakan kepanjangan dari dibutuhkan harus sesuai dengan spesifikasi
Sertifikat Badan Usaha yang bertujuan untuk sistem yang diusulkan.
mengklasifikasikan jenis pekerjaan yang dapat
di lakukan perusahaan. b. Perangkat Keras (Hardware)
f. Data SITU Perangkat keras adalah seluruh
Data SITU merupakan kepanjangan dari komponen yang membentuk suatu sistem
Surat Izin Tempat Usaha berisi data-data komputer dan peralatan lainnya yang
perusahaan yang berhubungan dengan lokasi memungkinkan komputer dapat
kantor. melaksanakan tugasnya. Spesifikasi hardware
g. Data SIUP atau perangkat keras yang diusulkan sebagai
Data SIUP merupakan kepanjangan dari berikut:
Surat Izin Usaha Perdagangan yang berfungsi
a. Monitor : 14.0”
untuk melaksanakan kegiatan usaha
b. Processor : Pentium (R) IV 1,00
perdagangan.
GHz
h. Data Personalia
c. Memory : 1 GB (Minimum)
Data Personalia adalah data-data yang
d. Hardisk : 80 GB
menampung personil/ tenaga ahli yang
e. Keyboard : 108 Keys
diperuntukkan untuk mendukung kegiatan
f. Printer : Dot Matrix
proyek.
c. Perangkat Lunak (Software)
i. Data Pajak
Bagian penting lain yang mendukung
Data Pajak digunakan untuk
program adalah perangkat lunak yang
menunjukkan bahwa perusahaan adalah taat
digunakan dalam mengeksekusi program
hukum diantaranya membayar pajak atas
aplikasi serta sistem operasi yang akan
penghasilan yang di dapat.
digunakan untuk menjalankan program
j. Data Logistik dan Perlengkapan
tersebut.
Data ini mencakup seluruh sarana dan
Untuk perangkat lunak yang diusulkan
prasarana yang digunakan untuk pelaksanaan
untuk aplikasi perancangan sistem dan
proyek.
informasi penawaran proyek pembangunan
ini adalah :
k. Data Keuangan
Data ini mencakup seluruh anggaran 1. OS (Operating System) : Microsoft
pembiayaan kegiatan proyek, mencakup Windows Xp x86, x6 Microsft Windows 7
pemasukan dan pengeluaran. x86, x64
2. Bahasa pemrograman :Microsoft Visual
4.5.3. Spesifikasi Hardware dan Software Basic 6.0, mySql
a. Umum 3. Program atau Software pendukung
Suatu sistem yang baik tidak akan : Crystal Report, Wamp Server All API
berhasil dengan baik apabila tidak didukung Guide, API Viewer
oleh sarana pendukung yang baik pula. 4. Database server : mySql 5.5.8
Sarana pendukung yang dimaksud bukan
harus menggunakan suatu unit komputer Perancangan aplikasi ini dibangun
dengan merek tertentu dan harga yang mahal dibawah sistem operasi Windows 7 serta
tetapi harus berintegrasi dengan baik antara menggunakan software visual basic 6.0,

109
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. V, NO. 2 DESEMBER 2017
p-ISSN: 2339-1928 & e-ISSN: 2579-633X

WampServer dan Crystal Report juga didukung dua metode yang dapat dilakukan untuk
bahasa pemograman Basic dan mySql. melakukan uji pada tahap ini, yaitu :

1. OS (Operating System) : Microsft 1. Black Box Testing, terfokus pada unit


Windows 7 x86 program yang tersedia untuk
2. Bahasa pemrograman : Microsoft Visual memenuhi kebutuhan (requirement)
Basic 6.0, mySql yang telah didefinisikan sebelumnya.
3. Program atau Software pendukung : 2. White Box Testing, yaitu dengan cara
Crystal Report, Wamp Server pengujian modul yang diteliti dari
4. Database server : mySql 5.5.8 kode-kode program yang ada, jika
terjadi kesalahan pada output yang
4.6. Pengujian dihasilkan, maka baris-baris program,
Beberapa test-case harus dilaksanakan variabel dan parameter yang terlibat
dengan perbedaan strategi transaksi, query, akan di-Compile ulang.
atau jalur navigasi yang mewakili
penggunaan sistem. Pengujian harus c. Integration Testing
mencakup unit testing, yang mengecek Pengujian ini dilakukan dengan
validasi dari setiap prosedur dan fungsi yang menganalisa interaksi dari modul-modul yang
dijalankan secara independen dari komponen menyusun sistem informasi untuk menjamin
sistem lainnya. Kemudian modul testing harus bahwa modul tersebut berjalan dengan
menyusul dilakukan untuk mengetahui semestinya. Integration testing terdiri dari
apakah penggabungan beberapa unit dalam (Fatta, 2007):
satu modul sudah berjalan dengan baik, a. Ujicoba interface, memastikan setiap
termasuk eksekusi dari beberapa modul yang fungsi dari antarmuka.
saling berelasi. Berikut ini adalah tahap b. Ujicoba skenario pengguna.
pengujian yang dapat dilakukan (Al Fatta, c. Ujicoba aliran data, menguji setiap
2007). proses dalam langkah per langkah.
d. Ujicoba sistem antar muka,
a. Stub Testing memastikan data mengalir antar
Merupakan suatu pengujian yang proses.
difokuskan pada pengujian struktur kendali
sebelum semua modul dituliskan. Sistem 4.6.1. Pengujian Sistem
perangkat lunak secara umum terdiri dari Komponen dari sistem informasi secara
modul yang berelasi, secara hierarki maupun keseluruhan tidak hanya terdiri dari
relasional. perangkat lunak saja, tetapi juga terdiri dari
sistem transmisi data, perangkat keras,
magnetic reader tes untuk menjamin
perangkat lunak bekerja dengan baik sebagai
bagian dari keseluruhan sistem yang berjalan.

4.6.2. Acceptance Testing.


Pengguna akhir dari sistem yang
diterapkan memiliki tingkat pemahaman yang
berbeda akan penerapan sistem informasi.
Gambar 17. Ilustrasi Stub Testing
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan
apakah sistem informasi yang diaplikasikan
telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
b. Unit Testing Pengujian ini terdiri dari :
Pengujian unit dilakukan untuk a. Alpha Testing, yaitu dilakukan oleh
menguji setiap modul untuk menjamin fungsi setiap pengguna untuk menjamin
yang dijalankan oleh tiap-tipa modul. Ada bahwa kebutuhan informasi dari tiap
110
JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. V, NO. 2 DESEMBER 2017
p-ISSN: 2339-1928 & e-ISSN: 2579-633X

divisi dapat terpenuhi pada seluruh McLeod, Jr dan George P. Schell. 2008. Sistem
prosedur perusahaan yang dibutuhkan. Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba
b. Beta testing, pengujian ini dilakukan Empat.
sebagai hasil akhir dari keputusan
perusahaan pada penerapan sistem Passenheim, Olaf. 2009. Project Management.
informasi yang diusulkan. Perbaikan ISBN : 978-87-7681-487-8.
dan pembaharuan yang dibutuhkan
Rosa A.S, & M. Shalahuddin. 2011. Modul
ditentukan dari penilaian masing-
Pembelajaran Rekayasa Perangkat
masing divisi kepada output akhir
Lunak (Terstruktur dan Berorientasi
sistem informasi yang telah diterapkan.
Objek). Bandung : Modula.

5. KESIMPULAN Sholiq. 2006. Permodelan Sistem Informasi


Kegiatan dan pelaksanaan proyek terdiri Berorientasi dengan UML. Graha Ilmu :
dari bermacam proses dan prosedur yang Yogyakarta.
harus diselenggarakan bersama antara pihak
kontraktor, konsultan dan stakeholder selaku
pemegang modal Pemanfaatan sistem
informasi pada manajemen proyek perlu
dilakukan untuk memberikan berbagai
kemudahan pada pelaksanaan proyek yang
dijalankan. Rancangan ini memberikan solusi
melalui metode Waterfall yang didasarkan
pada kebutuhan perusahaan pada pengolahan
data dan informasi terkait pada prosedur dan
pelaksanaan teknis pekerjaan.
Mengingat kebutuhan sarana dan
prasarana yang cukup kompleks pada
pelaksanaan kegiatan proyek, perlu difasilitasi
kesiapan infrastruktur yang optimal, baik dari
segi sumber daya manusia, peralatan dan
perlengkapan serta sistem informasi yang
mampu merangkul keseluruhan prosedur
yang dibutuhkan oleh semua pihak yang
terkait.

REFERENSI

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan


Perancangan Sistem Informasi : Untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan
Organisasi Modern. Andi : Yogyakarta.

Heryanto, Imam dan Totok Triwibowo. 2015.


Manajemen Proyek Berbasis Teknologi
Informasi : Mengelola Proyek Secara
Sistematis Menggunakan Microsoft
Project. Bandung : Informatika.

111

Anda mungkin juga menyukai