Anda di halaman 1dari 4

1. Kita mengenal ada biaya-biaya kualitas.

Hal ini berarti untuk mewujudkan produk


berkualitas memerlukan biaya. Bagaimana kualitas dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan jika untuk menghasilkan produk berkualitas itu memerlukan biaya?
Bagaimana pendapat Anda?
Jawab:
Semua hasil yang akan dicapai pasti diperlukan biaya untuk mencapainya. Dalam praktik,
manajemen kualitas harus menyadari bahwa mereka secara nyata mengevaluasi
produktivitas dan penjaminan bisnis seperti pada kualitas. Selain itu, biasanya nilai
kualitas produk akan ditingkatkan untuk memperbaiki persepsi masyarakat, walaupun
pada saat yang sama kualitas seringkali ditekan untuk meningkatkan produktivitas.
Menurut Omachonu dan Beruvides (1998) merumuskan produktivitas sebagai
perbandingan output dan input dikalikan dengan faktor kualitas. Faktor kualitas adalah
skor atau nilai yang berkaitan dengan jaminan kualitas. Lebih jauh lagi, Lagasse (1995)
menunjukkan adanya dua jenis produktivitas, yaitu produktivitas I dan produktivitas II.
Pada produktivitas tingkat kedua, produktivitas dihitung dengan melibatkan efisiensi,
penggunaan, serta faktor kualitas. Dalam pengukuran nilai produktivitas bersih, harus
dipisahkan antara output yang diterima dengan output yang ditolak. Berikut merupakan
gambar dari Net Value Productivity (NVP).

Berdasarkan gambar tersebut, nampak bahwa semakin rendah kualitasnya, maka akan
semakin banyak kerusakan yang terjadi dan biayanya rendah, atau sebaliknya. Semakin
tinggi kualitasnya, memerlukan karyawan yang banyak atau yang ahli sehingga biayanya
tinggi. Nilai produktivitas akan mengalami peningkatan pada tingkat kualitas yang
rendah, dan pada titik tertentu akan mengalami nilai produktivitas bersih maksimum
sebelum akhirnya menurun.
2. TQM memiliki tujuh elemen dalam teknik pelaksanaan-nya. Apakah tujuh elemen dalam
TQM tersebut masing-masing akan mendukung? Ataukah dapat berdiri sendiri-sendiri?
Jawab:
TQM merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Seorang pebisnis seharusnya memahami tentang Total Quality Management
yang mungkin bisa diterapkan pada bisnisnyapenerapan Total Quality Management yang
baik akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan membuat bisnis tersebut semakin
berkembang.
TQM atau Total Quality Management adalah sistem manajemen kualitas yang berfokus
pada pelanggan dengan melibatkan semua level karyawan guna melakukan peningkatan
atau perbaikan yang berkesinambungan. Pengertian lainnya, total quality management
adalah strategi manajemen yang bertujuan menanamkan kesadaran kualitas pada semua
proses dalam organisasi.
Ketujuh elemen tersebut adalah:
a. Kepemimpinan dan komitmen
b. Keterlibatan penuh seluruh karyawan
c. Perencanaan yang baik
d. Strategi pelaksanaan
e. Pengukuran dan evaluasi
f. Pengendalian dan perbaikan
g. Mencapai dan mempertahankan standar kesempurnaan
Dalam hal ini, ketujuh elemen tersebut saling mendukung dan berkesinambungan.
Elemen-elemen TQM sangat di perlukan demi mempertahankan organisasi yang di uji
dengan adanya ketidakpastian global. Elemen TQM akan relevan jika semua elemen
dijalankan secara berkesinambungan.

3. JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Bagaimana hubungan TQM dan JIT yang
disebut sebagai “dua sisi dari sekeping mata uang logam”?
Jawab:
Untuk dapat melaksanakan filosofi Total Quality Management, organisasi juga perlu
menerapkan filosofi Just in Time, ketika keduanya dapat dikatakan bagaikan sekeping
mata uang logam yang memang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaannya. Hubungan
Total Quality Management dengan Just in Time adalah bahwa Total Quality Management
(TQM) hanya akan terlaksana apabila perusahaan atau organisasi mampu menerapkan
Just in Time dan Just in Time juga akan dapat dilaksanakan bila perusahaan menggunakan
Total Quality Management sebagai filosofi dan budaya organisasi tersebut. Dalam
melaksanakan Total Quality Management ini, seluruh personil dalam organisasi harus
dididik dan dilatih tentang resep atau cara, metode, dan konsep kualitas yang meliputi
prinsip Total Quality Management, keahlian tim, dan penyelesaian masalah.
Selain itu, hubungan Total Quality Management dan Just in Time yang disebut sebagai
“dua sisi dari sekeping mata uang logam” berarti dalam pelaksanaan Total Quality
Management memang harus berpasangan dengan pelaksanaan Just in Time, baik sebagai
filosofi untuk menghilangkan pemborosan pada semua sektor yang ada, maupun Just in
Time sebagai teknik pengendalian, penjadwalan, penyediaan produk, dan sebagainya
dalam industri manufaktur yang utama.

4. Anda sudah mengenal ISO 9000 sebagai standar system manajemen mutu yang diakui
banyak Negara di dunia. Bagaimana sumbangan ISO 9000 dalam mewujudkan kualitas
produk dan layanan?
Jawab:
Istilah kualitas sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kualitas produk,
kualitas layanan, kualitas pendidikan, kualitas proses, masih banyak lagi. Dalam era
globalisasi ini, semua pihak menuntut pencapaian kualitas. Banyak orang rela membayar
mahal untuk mendapatkan produk atau layanan yang berkualitas.
ISO 9000 merupakan salah satu penjaminan kualitas yang dapat diterapkan untuk
berbagai bidang usaha yang bertujuan untuk merebut pasar dan meningkatkan pemasaran
internasional. Istilah ISO 9000b biasanya menunjuk pada seperangkat standar yang
meliputi ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, dan ISO 9004. Dalam
implementasinya, standar ISO 9000 lebih diarahkan kepada sistem untuk mengatur
kualitas produk atau jasanya sendiri. Sistem ISO 9000 memberikan kepastian terutama
melalui audit atau pemeriksaan internal dan eksternal bahwa suatu perusahaan yang
disertifikasi mempunyai suatu sistem kualitas yang berlaku. Karakteristik utama dari
sertifikasi ISO 9000 adalah bahwa ia memerlukan registrasi sistem pihak ketiga, oleh
badan akreditasi yang diberi otorisasi yang melakukan suatu audit yang independent dari
sistem kualitas suatu organisasi.
5. ISO 9000 merupakan standar sistem manajemen kualitas yang banyak mengatur
mengenai penyusunan SOP dalam perusahaan. Bagaimana hubungan ISO 9000 dengan
TQM?
Jawab:
Secara umum ISO 9000 dan TQM mempunyai tujuan yang sama yakni kepuasan
pelanggan. ISO 9000 merupakan sistem manajemen mutu berbasis dokumentasi,
sedangkan TQM merupakan program kerja yang berhubungan dengan sistem mutu yang
lebih menekankan pada perbaikan mutu yang berkelanjutan. Banyak perusahaan yang
menerapkan TQM memiliki kinerja operasional yang baik hingga dapat memuaskan
pelanggannya. Pelaksanaan sertifikasi ISO 9000 mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap praktek TQM, dan dinyatakan pula bahwa ISO 9000 merupakan
langkah tepat menuju praktek TQM.
ISO 9000 dengan TQM merupakan satu kesatuan yang dapat dijadikan pedoman
perusahaan dalam melaksanakan perbaikan mutu organisasi. Keduanya memiliki
kesamaan dalam tahap penerapanya. ISO 9000 dapat memberikan pesan yang aktual dan
potensial kepada pelanggan bahwa perusahaan menggunakan standar mutu yang legal
ditaraf internasional. Jadi, dapat dikatakan hubungan antara ISO 9000 dengan TQM
adalah komplementer, artinya ISO 9000 dan TQM merupakan sistem manajemen yang
terpadu serta bekerja sama untuk mencapai sasaran yakni kepuasan pelanggan. Karena
hubungan diantara keduanya adalah komplementer, maka keduanya penting untuk
diadopsi oleh suatu perusahaan.

Referensi:

Ariani, D. W. (2020). Manajemen Kualitas (Edisi 2). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai