Semester :8
UPBJJ : Surabaya
PBI UT : Bojonegoro
TUGAS 1
No Jawaban Skor
Kita mengenal ada biaya-biaya kualitas. Hal ini berarti untuk
mewujudkan produk berkualitas memerlukan biaya. Bagaimana
1 kualitas dapat meningkatkan produktivitas perusahaan jika untuk 20
menghasilkan produk berkualitas itu memerlukan biaya? Bagai-
mana pendapat Anda?
TQM memiliki tujuh elemen dalam teknik pelaksanaan-nya. Apakah
2 tujuh elemen dalam TQM tersebut masing-masing akan 20
mendukung? Ataukah dapat berdiri sendiri-sendiri?
JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Bagaimana
3 hubungan TQM dan JIT yang disebut sebagai “dua sisi dari 20
sekeping mata uang logam”?
Anda sudah mengenal ISO 9000 sebagai standar system manajemen
4 mutu yang diakui banyak Negara di dunia. Bagaimana sumbangan 20
ISO 9000 dalam mewujudkan kualitas produk dan layanan?
ISO 9000 merupakan standar sistem manajemen kualitas yang
5 banyak mengatur mengenai penyusunan SOP dalam perusahaan. 20
Bagaimana hubungan ISO 9000 dengan TQM?
Perbendaharaan istilah ISO 8402 dan dari Standar Nasional Indonesia (SNI 19-8402-
1991), kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang
kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas
maupun tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum
dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus didefinisikan terlebih dahulu.
kualitas juga merupakan bagian dari semua fungsi usaha yaitu pemasaran, sumber
daya manusia, keuangan, dan lain-lain. Kualitas (Quality) atau Mutu adalah tingkat
baik atau buruknya suatu produk yang dihasilkan apakah sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap kebutuhan. Pada dasarnya
standar Kualitas akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dari pihak yang
membutuhkannya. Kualitas (Mutu) tentunya bukan hanya pada produk atau barang,
tetapi juga diaplikasikan pada sektor Jasa atau pelayanan.
Setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan pasti terkait erat dengan biaya yang harus
dikeluarkan perusahaan tersebut. Dalam paradigma baru dikatakan bahwa quality has
no cost yang berarti kualitas tidak memerlukan biaya. Artinya, untuk membuat suatu
produk yang berkualitas perusahaan dapat melakukannya dengan cara menghilangkan
segala bentuk pemborosan, yang biasanya pemborosan ini disebabkan karena
perusahaan menghasilkan produk yang ternyata cacat sehingga harus diadakan
perbaikan atau harus dibuang.
Dalam paradigma baru dikenal bahwa peningkatan kualitas pasti diiringi dengan
peningkatan produktivitas Hal ini dapat terjadi apabila perusahaan berhasil
menghilangkan pemborosan. Dalam paradigma baru, kualitas tidak berdampak pada
peningkatan biaya kualitas, bahkan akan menghemat biaya tersebut. Biaya yang dapat
dihemat terutama yang merupakan biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan
menghasilkan produk cacat. Namun demikian, biaya kualitas itu akan tetap ada bila
perusahaan yang menganut paradigma lama. Dalam paradigma lama, dikatakan bahwa
kualitas itu mahal. Untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa menurut paradigma
lama, diperlukan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Ada dua golongan besar biaya
kualitas yaitu biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan biaya yang
harus dikeluarkan karena menghasilkan produk cacat.
Dalam praktik, manajemen kualitas harus menyadari bahwa mereka secara nyata
mengevaluasi produktivitas dan penjaminan bisnis seperti pada kualitas. Selain itu,
biasanya nilai kualitas produk akan ditingkatkan untuk memperbaiki persepsi
masyarakat, walaupun pada saat yang sama kualitas seringkali ditekan untuk
meningkatkan produktivitas.
Pada dasarnya, Tujuan utama dari suatu perusahaan bisnis adalah untuk menghasilkan
keuntungan ataupun profit yang sebanyak-banyaknya. Untuk meningkatkan
keuntungan atau profit perusahaan, Ide ataupun usulan yang paling sederhana dan
paling pertama muncul adalah meningkatkan Produktivitas. Hal ini tidak selalunya
tepat. Berikut ini contoh atau gambaran mengapa meningkatkan Produktivitas bukan
suatu pilihan yang tepat pada kondisi tertentu.
2. TQM memiliki tujuh elemen dalam teknik pelaksanaan-nya. Apakah tujuh elemen
dalam TQM tersebut masing-masing akan mendukung? Ataukah dapat berdiri sendiri-
sendiri?
Jawab :
3. JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Bagaimana hubungan TQM dan JIT
yang disebut sebagai “dua sisi dari sekeping mata uang logam”?
Jawab :
Kaizen atau perbaikan secara terus menerus selalu beriringan dengan Total Quality
Management (TQM). Bahkan sebelum filosofi TQM ini terlaksana atau sebelum
sistem mutu dapat dilaksanakan dalam suatu perusahaan maka filosofi ini tidak akan
dapat dilaksanakan sehingga perbaikan secara terus menerus (Kaizen) ini adalah
usaha yang melekat pada filosofi TQM itu sendiri. Sehingga Kaizen bisa juga
merupakan suatu kesatuan pandangan yang komprehensif dan terintegrasi. Kaizen
adalah suatu istilah dalam bahasa Jepang yang dapat diartikan sebagai perbaikan
secara terus menerus (countinuous improvement).
TQM akan terlaksana apabila perusahaan mampu menerapkan JIT.dan JIT akan
daapat dilaksanakan bilaperusaahaan menggunakan TQM sebagai filosofi budaya
perusahaan.
Sumber : BMP Manajemen Kualitas EKMA4265 Modul 2 KB 2 Hal. : 2. 46 – 2. 47
4. Anda sudah mengenal ISO 9000 sebagai standar system manajemen mutu yang diakui
banyak Negara di dunia. Bagaimana sumbangan ISO 9000 dalam mewujudkan
kualitas produk dan layanan?
Jawab :
ISO 9000 merupakan salah satu jalan merebut pelanggan, terutama bila ingin merebut
pelanggan yang mensyaratkan penjaminan kualitas (quality assurance). Penjaminan
kualitas (quality assurance) adalah seluruh kegiatan terencana dan sistematis yang
diimplementasikan dalam sistem kualitas untuk memberikan suatu keyakinan yang
memadai bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi persyaratan kualitas.
Penjaminan kualitas dapat bersifa intern, yaitu memberikan keyakinan kepada pihak
manajemen dan bersifat ekstern yang memberikan keyakinan kepada pelanggan. Agar
dapat memberikan penjaminan kualitas yang baik, pimpinan harus menerapkan
kebijakan yang tegas yang akan mencakup semua divisi baik riset, perencanaan,
desain, pabrikasi, penjualan, dan layanan dengan melibatkan semua personil termasuk
karyawan, subkotraktor, dan distributor.
ISO 9000 juga merupakan salah satu penjaminan kualitas yang kini banyak digunakan
dalam berbagai bidang usaha. Untuk menerapkan ISO 9000 dibutuhkan komitmen
dari semua jajaran organisasi perusahaan. Tujuan dari ISO 9000 adalah untuk
mempromosikan arus pertukaran barang dan jasa internasional melalui pengembangan
Standardisasi. Sedang tujuan riil konsep ISO 9000 adalah meningkatkan kualitas
dengan memberikan panduan pada institusi atau organisasi dengan kriteria yang dapat
mereka pergunakan untuk menetapkan dan mengukur sistem kualitas. Untuk
selanjutnya standar sistem manajemen kualitas ISO 9000 kita sebut sebagai ISO 9000
saja
Karakteristik utama dari sertifikasi ISO 9000 adalah bahwa ia memerlukan registrasi
sistem pihak ketiga, oleh badan akreditasi yang diberi otorisasi yang melakukan suatu
audit yang independen dari sistem kualitas suatu organisasi. Dengan situasi tersebut
berarti bahwa setiap pengekspor yang ingin masuk atau mempertahankan usaha
mereka di pasar internasional harus memperoleh sertifikasi ISO 9000. Hal tersebut
disebabkan bukan oleh sertifikasi merupakan suatu persyaratan formal, melainkan
karena pelanggan potensial di pasar internasional tidak akan dapat menghindari
memberi preferensi kepada pemasok dengan standar ISO 9000.
Sistem Manajemen Mutu ISO seri 9000 dalam Peningkatan Mutu di Indonesia di
respon baik oleh perusahaan perusahaan, ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah
perusahaan yang mendapatkan sertifikasi ISO seri 9000. Hal tersebut memberikan
sumbangan dalam mewujudkan kualitas produk dan layanan dilihat dari berbagai
indikator, yaitu:
5. ISO 9000 merupakan standar sistem manajemen kualitas yang banyak mengatur
mengenai penyusunan SOP dalam perusahaan. Bagaimana hubungan ISO 9000
dengan TQM?
Jawab :
Secara umum ISO 9000 dan TQM mempunyai tujuan yang sama yakni kepuasan pelanggan
(Karemani and Kapaj, 2016). ISO 9000 merupakan sistem manajemen mutu berbasis
dokumentasi sedangkan TQM merupakan program kerja yang berhubungan dengan sistem
mutu yang lebih menekankan pada perbaikan mutuyang berkelanjutan. Banyak perusahaan
yang menerapkan TQM memiliki kinerja operasional yang baik hingga dapat memuaskan
pelanggannya. Hasil temuan Foo et al., (2016) memperkuat hubungan ISO 9000 dan TQM.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan sertifikasi ISO 9000 mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap praktek TQM, dan dinyatakan pula bahwa ISO 9000
merupakan langkah tepat menuju praktek TQM (Osman and Supervisor, 2016).
ISO 9000 diciptakan tahun 1987 dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang
sistem kualitas. Dalam ISO 9000 menjelaskan sebuah proses pengendalian statistik yang
terkendali, sedangkan TQM lebih fokus pada program kerja untuk perbaikan berkelanjutan
berbasis pada pengendalian statistik (Phan et al., 2016; Faritsy, 2014). Keduanya dirancang
untuk memperolah data tentang kualitas.
Perbedaannya, ISO 9000 tidak membutuhkan analisa terhadap data sedangkan TQM
membutuhkan kumpulan data untuk diolah dan hasilnya untuk mengembangkan kualitas
(Arifin and Wahyuni, 2017; Neyestani, 2017). ISO 9000 bisa menjadi kekuatan perusahaan
dalam pengawasan produk-produk yang diterima dari suplier, sedangkan TQM
mengendalikan dan mengolah hubungan dengan suplier atas dasar kepercayaan. ISO dan
TQM memiliki program kerja yang berbeda, namun keduanya mempunyai tujuan yang sama
yakni kepuasan pelanggan.
ISO 9000 dengan TQM merupakan satu kesatuan yang dapat dijadikan pedoman perusahaan
dalam melaksanakan perbaikan mutu organisasi. Keduanya memiliki kesamaan dalam tahap
penerapanya. ISO 9000 dapatmemberikan pesan yang aktual dan potensial kepada
pelanggan bahwa perusahaan menggunakan standar mutu yang legal ditaraf internasional.
Jadi, dapat dikatakan hubungan antara ISO 9000 dengan TQM adalah komplementer artinya
ISO 9000 dan TQM merupakan sistem manajemen yang terpadu serta bekerja sama untuk
mencapai sasaran yakni kepuasan pelanggan. Karena hubungan diantara keduanya adalah
komplementer, maka keduanya penting untuk diadopsi oleh suatu perusahaan.