PENGELOLAAN KUALITAS
DOSEN :
ILHAM SAFAR,SM,.MM.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 KualitasdanStrategi
2.2 Standar Kualitas Internasional
2.3 Total Quality Management(TQM)
2.4 Perangkat TQM
2.5 Peranan Inspeksi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi kualitas
membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam
diverenasi biaya rendah dan respon pelanggan. Perbaikan dalam
kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pangsa pasar
dan menekan biaya, dan keduanya dapat meningkatkan
profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena
perusahaan merespon secara cepat harga jual redah sebagai hasil
dari skala ekonomis, dan meningkatkan reputasi kualitas produk.
Demikian juga, perbaikan kualitas akan diikuti oleh penurunan
biaya karena perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan
mengurangi kerja ulang, barang sia dan biaya garansi.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kualitas, pengaruh kualitas
dan etika manajemen kualitas
2. Mengetahui apa saja standar kualitas internasional
3. Mengetahui pengertian TQM dan perangkatnya
1.3 Manfaat
Makalah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan secara lebih rici
dan detail mengenai manajemen kualitas dan berbagai perangkat
TQM. Konsep TQM merupakan konsep yang dapat memperbaiki
kualitas suatu produk dalam perusahaan dengan berbagai cara
antara lain Perbaikan berkesinambungan, six sigma,
pemberdayaan pekerja, benchmarking dan banyak lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Kualitas
Pengaruh Kualitas.
Reputasi Perusahaan.
Keterlibatan global.
Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang
harus dibayar karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat
kategori utama yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu:
Biaya Pencegahan.
Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen
atau jasa mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program
peningkatan kualitas.
Biaya Penaksiran
Kegagalan internal
Biaya eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat.
Contoh: rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan
kepercayaan, dan biaya pada masyarakat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan,
namun untuk biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada
kondisi keseimbangan, biaya produk yang berkualitas hanyalah
sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan Genichi berpendapat
bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal
berupaya agresif di bidang kualitas.
I S O 9 0 0 0
ISO 14 000
Prinsip Pertama
Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan
memastikan memilikikomitmen terhadap SML
Prinsip Kedua
Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan
lingkungan yang ditetapkan sendiri.
Prinsip Ketiga
Implementasi dan OperasiAgar terlaksana dengan efektif,
organisasi harus mengembangakan kemampuan dan
mekanisme pendukung yang diperlukan untuk menaati
kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran manajemen.
Prinsip keempat
Pemeriksaan dan koralasiOrganisasi harus memeriksa,
memantau dan mengorelasi kinerja lingkungan.
Prinsip kelima
Kaji ulang manajemenOrganisasi harus mengkaji ulang dan
terus menerus memperbaiki standart manajemen lingkungan
dengan maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkunga
yang telah dicapai.
a. D M A I C
( Define, Measure, Analyze, Improve and Control)
MetodologiDMAICdigunakan saat sudah terdapat produk atau
proses di perusahaan, namun belum dapat mencapai
spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan.
1. Define, menentukan tujuan proyek dan ekspektasi
pelanggan.
2. Measure,mengukur proses untuk dapat menentukan
kinerja sekarang atau sebelum mengalami perbaikan.
3. Analyze,menganalisa dan menentukan akar
permasalahan dari suatu cacat atau kegagalan.
4. Improve, memperbaiki proses menghilangkan atau
mengurangi jumlah cacat atauu kegagalan.
5. Control, mengawasi kinerja proses yang akan datang
setelah mengalamai perbaikan.
b. DMADV
(Define, Measure, Analyze, Design and Verify) Metodologi
DMADV dapat digunakan pada tempat / perusahaan yang
belum terdapat produk maupun proses atau pada perusahaan
yang sudah memiliki produk maupun proses dan sudah
dilakukan optimisasi (menggunakanDMAICataupun metode
yang lain) namun tetap saja tidak bisa mencapai level
spesifikasi yang ditetapkan berdasarkan pelanggan
atausigmalevel.
1. Define,menentukan tujuan proyek
2. Measure,mengukur dan memutuskan spesifikasi dan
kebutuhan pelanggan.
3. Analyze,menganalisa beberapa proses pilihan yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
4. Design,merancang proses secara terperinci yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
5. Verify,menguji kemampuan dan kekuatan hasil rancangan
agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
c. Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap
langkah proses produksi. Secara konsisten, literatur bisnis
menyatakan 85% permasalahan kualitas terletak pada bahan
dan proses, bukan pada kinerja pekerja. Oleh karena itu, tugas
yamg diperlukan adalah merancang peralatandan proses yang
dapat memproduksi kualitas yang diinginkan.Saat terjadi
ketidakcocokan kualitas, kesalahannya jarang terletak pada
para pekerja. Entah produknya dirancang dengan salah atau
pekerjanya tidak dilatih dengan benar. Walaupun pekerja
dapat membantu menyelesaikan masalah, jarang terjadi kasus
dimana pekerja yang menyebabkan masalah tersebut.Teknik
untuk memberdayakan pekerja yaitu :
1. Membina jaringan komunikasi yang melibatkan
pekerja.
2. Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka
dan mendukung
3. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan
tsaf kepada para pekerja di bagian produksi.
4. Membangun organisasi yang memiliki moral yang
ti ngg. Menciptakan struktur organisasi formal sebagai
ti m-ti m dan lingkaran-lingkaran kualitas
c. Benchmarking
Benchmarking
2 . M e m b e n t u k ti m b e n c h m a r k .
3 . M e n g i d e n ti fi k a s i m i t r a- m i t r a b e n c h m a r k .
Benchmarking internal
lead time, JIT juga menjaga bukti kesalahan tetap baru dan
membatasi jumlah sumber kesalahan yang potensial. Oleh karena itu,
JIT menciptakan sebuah sistem peringatan akan adanya
permasalahan kualitas, baik dalam perusahaan maupun dengan
parapenjual.
f. Konsep Taguchi
2.4Perangkat TQM
Karakteristik:
2 . S e b a g a i s a r an a u n t u k u r u n p e n d ap a t ( brainstorming)
3 . M e l i b a t k a n s e ti a p o r a n g y a n g t e r k a i t Kekurangan:
.sangat kompleks.
. M e m e r l u k an d e d i k a s i d a n k e s a b a r a n .
.Bisa jadi sulit dalam memfasilitasinya.
2.5 PerananInspeksi
Inspeksi
dan
2 . S a a t m e n e r i m a p r o d u k d a r i p e m a s o k ( supplier )
3.Sebelum melakukan proses yang mahal dan ti dak dapat
dikembalikan
6 . S e b e l u m p e n g an t a r a n k e k o n s u m e n
Poka-yoke
Inspeksi variabel
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Quality Management
2.Dalam membuat makalah sebaiknya menggunakan bahasa
yang baku sesuai dengan EYD
DAFTAR PUSTAKA