Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEM OPERASIONAL

“Pengelolaan Kualitas dan Standar Kualitas yang Digunakan”

Disusun oleh:

1. Adhinda Dwi Putri Nurchaliza (202010170311317)

2. Nabila Nurul Aziza (202010170311323)

3. Safira Dwinda Ramadhina (202010170311337)

4. Fauzia Mellyana Aprilia (202010170311351)

5. Timotius Jonathan Kumentas (202010170311354)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


2021

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kualitas merupakan hal penting yang dibutuhkan perusahaan dalam menarik konsumen.
Seorang konsumen berharap barang yang dibelinya dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginannya serta produk yang diinginkan memiliki kondisi yang baik dan terjamin. Maka
dari itu, perusahaan diharapkan mampu menjamin kualitas produk yang dihasilkan bisa
diterima konsumen dan bersaing di pasar. Pemenuhan kebutuhan konsumen seringkali hanya
berfokus pada kuantitas produk mengingat pangsa pasar semakin terus berkembang. Pada
persaingan yang semakin ketat aspek yang juga perlu diperhatikan adalah mengenai kualitas
produk. Dengan pengelolaan kualitas yang baik, akan membantu perusahaan membangun
strategi yang baik dalam meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya yang dapat
meningkatkan profitabilitas.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu kualitas?
2. Apa saja pengaruh kualitas?
3. Apa saja standar kualitas internasional?
4. Apa itu TQM ? dan apa pentingnya bagi perusahaan?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari kualitas
2. Mengetahui pengaruh kualitas dan etika manajemen kualitas
3. Mengetahui apa saja standar kualitas internasional
4. Mengetahui pengertian TQM dan perangkatnya
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi kualitas

Definisi kualitas sangat beragam dan mengandung banyak makna. Menuru Gasperz
(1997), kualitas adalah total dari fitur-fitur dan karakteristik yang dimiliki suatu produk yang
sanggup memuaskan kebutuhan konsumen. Sedangkan definisi kualitas menurut Kotler(1997),
kualitas adalah suatu ciri atau sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Maka, kualitas
merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Terdapat
tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas
tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan
pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer
produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat
produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang
memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang dapat dihitung.

2.2 Pengaruh Kualitas

Terdapat tiga alasan pentingnya suatu kualitas, yaitu;

1. Reputasi Perusahaan
Dengan memperhatikan kualitas hubungan sebuah perusaan dengan karyawan,
pemasok, dan konsumen akan semakin meningkat

2. Keandalan Produk
Pengadilan terus menerus berusaha menangkap organisasi yang memiliki desain,
memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya mengakibatkan
kerusakan atau kecelakaan. Peraturan seperti Consumer Product Safety Act membuat
standar produk dan cara melarang produk yang tidak dapat memenuhi standar tersebut.

3. Implikasi Global
Produk-produk perusahaan yang akan bersaing di pasar internasional harus
memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan harganya secara global. Dengan kualitas
yang baik, produk dapat bersaing dengan competitor dan akan memiliki keunggulan
kompetitif.

2.3 Biaya Kualitas

Empat kategori utama biaya dikaitkan dengan kualitas yang disebut sebagai biaya
kualitas (cost of quality-COQ), yaitu :
1. Biaya pencegahan
Biaya yang terkait dengan pengurangan komponen barang atau jasa yang rusak. (contoh:
pelatihan, program peningkatan kualitas)
2. Biaya penaksiran
biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses komponen, dan jasa. (contoh:
biaya percobaan, biaya lab, dan produksi)
3. Biaya kegagalan internal
biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum
diantarkan ke pelanggan. (contoh: rework, scrap)
4. Biaya eksternal
biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk biaya
eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan, biaya produk yang
berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan.

2.3 Standar Kualitas Internasional

 ISO 9000
Kualitas secara global sangat penting, sehingga dunia bersatu dalam satu standar kualitas,
yakni ISO 9000. ISO 9000 merupakan satu-satunya standar kualitas yang diakui secara
internasional. Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, organisasi harus melalui proses selama 9
sampai 18 bulan yang mencakup pendokumentasian prosedur kualitas, penilaian lapangan dan
serangkaian audit yng terus berjalan pada produk atau jasa. ISO memperbarui standartnya pada
bulan Desember 2000 menjadi lebih pada sistem manajemen kualitas yang lebih terinci yang
disebut ISO 9001: 2000.
Prinsip manajemen mutu ISO 9000 ada delapan, yaitu:
 Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan
Manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan
datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi harapan
pelanggan.
 Prinsip 2: Kepemimpinan
Pimpinan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-
orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
 Prinsip 3: Pelibatan Orang
Keterlibatan semua orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting
dari suatu organisasi karena akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk
manfaat organisasi.
 Prinsip 4: Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan
sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses.
 Prinsip 5: Pendekatan Sistem Pada Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling
berkaitan sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya
 Prinsip 6: Perbaikan Berkesinambung
Perbaikan berkesinambung didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada
upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk
memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu.
 Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan Keputusan.
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi
untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat
terselesaikan secara efektif dan efisien
 Prinsip 8: Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok
 ISO 14000
Proses internasionalisasi kualitas yang terus menerus merupakan bukti pengembangan
ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang berisi lima elemen
pokok: (1) manajemen lingkungan, (2) pengauditan, (3) evaluasi kerja, (4) pelabelan, (5)
penilaian siklus hidup. Standar baru ini memiliki kelebihan:
a.    Gambaran publik yang positif dan ekspos yang yang berkurang terhadap kewajiban.
b.    Pendekatan sistematis yng baik untuk pencegahan polusi melalui minimisasi dampak
ekologis dari produk dn aktivitas.
c.    Pemenuhan persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan keunggulan bersaing.
d.   Pengurangan kebutuhan audit berganda.
Prinsip manajemen mutu ISO 9000 ada lima, yaitu:
 Prinsip Pertama Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan
memiliki komitmen terhadap SML Manajemen Operasional
 Prinsip Kedua Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan lingkungan
yang ditetapkan sendiri.
 Prinsip Ketiga: Implementasi dan Operasi
Agar terlaksana dengan efektif, organisasi harus mengembangakan kemampuan dan
mekanisme pendukung yang diperlukan untuk menaati kebijakan lingkungan, tujuan dan
sasaran manajemen.
 Prinsip keempat: pemeriksaan dan koralasi
Organisasi harus memeriksa, memantau dan mengorelasi kinerja lingkungan.
 Prinsip kelima: kaji ulang manajemen
Organisasi harus mengkaji ulang dan terus menerus memperbaiki standart manajemen
lingkungan dengan maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkunga yang telah dicapai.

2.3 Total Quality Management (TQM)

Total quality management (TQM) merujuk pada penekanan kualitas yang meliputi


organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen
manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang terus menerus ingin mencapai
keunggulan dalm semua aspek produk dan jasa yang kesemuanya penting bagi pelanggan.
TQM memiliki tujuh konsep program yang efektif yaitu:

1. Perbaikan berkesinambungan
Yaitu model dalam melakukan perbaikan terus menerus dengan merencanakan,
melakukan, memeriksa, dan melakukan tindakan.
2. Six Sigma
Adalah program yang dirancang untuk mengurangi cacat guna membantu menghemat
waktu, meningkatkan kualitas, dan menurunkan biaya.
Saat ini terdapat dua pendekatan yang biasa digunakan dalam Six Sigma, yaitu :
a. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control)
b. DMADV (Define, Measure, Analyze, Design and Verify)
3. Pemberdayaan Pekerja
Teknik untuk memberdayakan pekerja yaitu :
1. Mmbangun jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja
2. Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka dan mendukung
3. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para pekerja di
bagian produksi
4. Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi
5. Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan lingkaran kualitas
4. Benchmarking
Langkah menetapkan benchmark antara lain:
1. Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark
2. Membentuk tim benchmark
3. Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark
4. Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark
5. Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmarJust In Time (JIT)
5. Just in Time (JIT)
JIT berkaitan dengan 3 hal yaitu:
 JIT memangkas biaya kualitas
 JIT meningkatkan kualitas
 Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit
6. Konsep Taguchi
Dalam konsep ini disediakan 3 hal yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan
proses, yaitu ketangguhan kualitas (quality robustness), fungsi kerugian kualitas
(quality loss function-QLF) dan kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality).
7. Pengetahuan alat TQM
 Alat untuk menghasilkan ide (check sheets, scatter diagrams)
 Alat pengatur data (pareto charts, flowchart)
 Alat untuk mengidentifikasikan masalah (histogram, stastitical process
control chart)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Reputasi perusahaan, keandalan produk, dan implikasi global
adalah 3 alasan pentingnya kualitas bagi suatu perusahaan. Standar Internasional kualitas
perusahaan ada dua yakni: ISO 9000 dan ISO 14000
Total quality management (TQM) merujuk pada penekanan kualitas yang
meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. Tujuh konsep
program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma,
pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan
pengetahuan perangkat TQM.

Daftar Pustaka

Jay Heizer dan Barry Render, 2009, Operations Management, 9th ed, Pearson Int’l
Santoso, Joko Bagio.2019. Pengaruh Kualitas Produk, Pelayanan dan harga terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Konsumen.

Anda mungkin juga menyukai