Anda di halaman 1dari 6

Nama : Moch.

Ramadhan Jakaria
Nim : 221500006

MANAJEMEN KUALITAS DALAM SEBUAH PERUSAHAAN

A. Pengertian Kualitas dan Manajemen Kualitas.


Kualitas dapat didefinisikan dalam beberapa kategori. Beberapa definisi
didasarkan pada pengguna, yang percaya bahwa kualitas "terletak di mata yang
melihatnya." Orang-orang pemasaran dan pelanggan menyukai pendekatan ini
karena kualitas yang lebih tinggi berarti kinerja yang lebih baik, fitur yang bagus,
dan peningkatan lainnya. Bagi manajer produksi, kualitas didasarkan pada
manufaktur dan mereka percaya bahwa kualitas berarti sesuai dengan standar dan
"membuatnya benar untuk pertama kalinya." Pendekatan ketiga adalah berbasis
produk, yang memandang kualitas sebagai variabel yang tepat dan terukur. Dalam
pandangan ini, es krim yang benar-benar enak memiliki kadar lemak mentega yang
tinggi.
Manajemen kualitas yang baik mengintegrasikan perhatian pada kualitas
produk, fokus pada konsumen, dan orientasi pada karyawan dengan menyediakan
pendekatan integral dengan isu-isu organisasi. Manajemen kualitas didefinisikan
sebagai kreasi dari sistem organisasi yang dapat membimbing anggota organisasi
untuk meningkatkan nilai produk atau jasa kepada konsumen.
Manajer operasi harus memberikan produk dan layanan yang sehat, aman,
dan berkualitas kepada pelanggan. Pengembangan produk berkualitas buruk
menghasilkan biaya produksi yang lebih tinggi dan juga menyebabkan cedera,
tuntutan hukum, dan peningkatan peraturan pemerintah.
Jika sebuah perusahaan memperkenalkan produk yang dipertanyakan,
perilaku etis harus mendikte tindakan yang bertanggung jawab. Produsen harus
menerima tanggung jawab untuk setiap produk berkualitas buruk yang dirilis ke
publik. Dalam beberapa tahun terakhir, Ford dan Firestone telah dituduh gagal
mengeluarkan penarikan produk, menahan informasi yang merusak, dan menangani
keluhan secara individual.
B. Sejarah Singkat Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu adalah suatu sistem yang digunakan untuk memastikan
bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Awalnya,
pengendalian mutu dimulai di Amerika pada tahun 1920-an untuk produksi barang
manufaktur dan berkembang menjadi metode Statistical Quality Control oleh Dr.
J.M. Juran dan W.E. Daming pada tahun 1948.
Kedua tokoh ini berpengaruh besar terhadap pengembangan PTM
(Pengendalian Total Mutu) di Jepang. Pada tahun 1949 dibentuk Panitia Penelitian
teknis Luar Negeri dari Union of Japanese Scientists and Engineers (JUSE). Dalam
panitia ini dibentuk pula sebuah SubPanitia pengendalian Mutu, yang kemudian
berkembang menjadi kelompok penelitian kendali mutu.
Kelompok inilah yang memperkenalkan pengendalian mutu di Jepang,
dengan Dr. Kaoru Ishikawa sebagai pelopornya. Bulan Juni 1949 Japanese Standards
Association mengadakan seminar tentang Statistical Quality Control dan segera
setelah itu, mulai dari bulan September 1949, JUSE mengadakan kursus dan latihan
pengendalian mutu.
Dr.W.E.Deming juga memberikan seminar tentang Pengendalian Mutu
selama delapan hari pada bulan Juli 1950 atas undangan dari JUSE.Pada saat itu
dicetuskan agar pengendalian mutu diterapkan sebagai bagian integral dari
manajemen kontrol.J.M.Juran juga memberikan seminar Manajemen Pengen-dalian
Mutunya pada bulan Juli 1954.Sebagai upaya untuk menyebarluaskan konsep ini
maka disiarkan radio-radio gelombang pendek melalui udara oleh JUSE mulai Juli
tersebut.
Penyebarluasan konsep Pengendlian Mutupun dikukuhkan dengan
dicanangkan Bulan Mutuyaittu dilaksankan pada November1960.Sejak
itulah,penggunaannya semakin luas hingga saat ini dalam dunia industri maupun jasa
guna meningkatkan kualitas produk ataupun layanan bagi konsumen akhirnya.Untuk
menciptakan kepuasan kepada para pelanggan sehingga dapat bersinergi antara
produsen,distributor serta customer secara harmonis tanpa adanya ketidak puasan
baik dalam segi kuantitas maupun kualitas produk atau jasa tersebut .
Sejarah Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) di Indonesia dimulai pada tahun
1980-1981 oleh Astra Internasional dan cepat diikuti oleh banyak perusahaan hingga
tahun 1993. Pada awal tahun 1994, Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perindustrian
secara bersama-sama menerapkan sistem TQC ke dalam 52 perusahaan BUMN
sebagai permulaan gerakan ini. Pada tahun yang sama, QC Glub dibentuk oleh para
pakar sebagai cikal bakal PMMI yang terbentuk pada tanggal 1 Maret 1985.
Konvensi nasional pertama diadakan pada tahun 1985 dan diadakan setiap tahun
sejak itu. Sampai tahun 1990, tercatat sejumlah perusahaan besar menengah yang
menerapkan program PMT sebanyak 425 perusahaan.
C. Konsep Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu yang berlangsung pada tingkat organisasi secara
keseluruhan dinamakan Company Wide Quality Control (CWQC). Di Jepang
CWQC memilki tiga ciri yaitu:
1. Partisipasi semua bagian (termasuk para subkontraktor perusahaan
penjualan, dan pemeliharaan/service).
2. Partisipasi semua pekerja dari pucuk pimpinan sampai pekerja paling bawah
sampai pramuniaga.
3. Pengendalian proses terpadu termasuk mutu, laba, biaya dan harga,
kualitas jadwal penyerahan, keamanan dan nilai sosial. Perusahaan memiliki
tanggung jawab orientasi interen dan eksteren. Orientasi keluar ditujukan kepada
kepuasan pelanggan, sedangkan orientasi ke dalam untuk perbaikan mutu barang
atau jasa yang dihasilkan, biaya, harga, jumlah, jadwal penye-rahan dan nilai sosial.
Pengendalian mutu berlaku pada tingkat perusahaan dan bengkel kerja yang
dilaksanakan oleh QCC atau GKM. QCC atau GKM adalah kelompok karyawan
yang berada di garis depan produksi antara 2 sampai 10 orang. GKM adalah suatu
kelompok kecil yang secara suka rela mengadakan kegiatan pengendalian mutu di
dalam tempat kerja mereka sendiri. Teknik-teknik kendali mutu baru dapat
diterapkan secara efektif jika dapat dilakukan pengumpulan data yang relevan, benar,
cukup dan tepat waktu di garis depan produksi
D. Standar Mutu/Kualitas Internasional
Manajemen kualitas telah mengalami evolusi dari kualitas inspeksi,
pengendalian kualitas, penjaminan kualitas, hingga manajemen kualitas total (TQM).
TQM adalah proses untuk mengelola kualitas dan filosofi yang menekankan pada
perbaikan berkelanjutan. Pendekatan sistem digunakan dalam konsep manajemen
kualitas dan didukung oleh teknik dan alat. Implementasi manajemen kualitas
berkaitan dengan manajemen perubahan organisasi dan memerlukan tahapan untuk
menerapkannya di perusahaan.
Untuk sukses di pasar global saat ini, kita harus bisa menghasilkan barang
dan jasa yang memenuhi atau bahkan melebihi standar yang berlaku. Ada banyak
jenis standar seperti jumlah produk manufaktur yang dihasilkan oleh sebuah negara.
Namun, situasi global saat ini membuat hal tersebut tidak dapat dipertahankan lagi.
Jika pelanggan menentukan produk, maka standar kualitasnya sama dengan harapan
pelanggan tersebut. Oleh karena itu, perlu dibuat standar-standar untuk memastikan
keseragaman dalam kualitas sehingga apa yang dianggap sebagai produk berkualitas
di satu negara juga bisa diterima di negara lainnya.
Salah satu aspek penting dalam perdagangan adalah liberalisasi perdagangan
dan ISO-9000 merupakan salah satu standard terpenting dalam perdagangan global
dewasa ini. ISO-9000 didihasilkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi
(ISO) di Jenewa Swiss yang bertujuan untuk membantu perusahaan meningkatkan
efisiensi operasinya dan memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk
mereka memiliki kualitas tinggi.
Contoh sederhana dari penggunaan ISO-9000 adalah ketika Anda membeli
laptop dari produsen Amerika Serikat dan kemudian membawanya ke Indonesia
tanpa ada masalah pada laptop tersebut. Hal ini mungkin terjadi karena produsen
telah menggunakan standard internasional seperti ISO-9000 sehingga produk mereka
dapat diterima secara internasional tanpa adanya masalah teknis atau kualitas.
Jadi, intinya adalah jika kita ingin bersaing di pasar global dewasa ini, maka
kita harus mampu menghasilkan barang dan jasa dengan standar kualitas tertentu
agar dapat diterima secara internasional serta meraih kepercayaan konsumen dunia
atas produk-produk kita.
ISO 9000 adalah sekumpulan standar sistem kualitas universal yang
memberikan rangka yang sama bagi jaminan kualitas yang dapat dipergunakan
diseluruh dunia. Tujuan utama dari ISO 9000 ini adalah:
1. Organisasi harus mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau
jasa dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi
kebutuhan para pembeli.
2. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya
sendiri bahwa kualitas yang telah dihasilkan itu telah dicapai dan dapat
dipertahankan.
3. Organisasi harus dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli
bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam
produk atau jasa yang dijual.
ISO 9000 sendiri adalah merupakan suatu rangkaian dari 5 standar mutu
Internasional. Seri tersebut diberi nama sedemikian rupa sehingga terdiri lima set
standar atau kriteria, dengan angka berurutan yang dimulai dari 9000. Kelima standar
tersebut adalah:

Tipe Nama Deskripsi


Pedoman ISO 9000 (1987) Pedoman untuk
ISO 9000-2 (Orisoective) pemeliharaan dan
ISO 9000-3 (1991) penggunaan stadar
ISO 8402 (1986) Pedoman persiapan
ISO 9001, ISO 9002,
dan ISO 9003
Pedoman dalam
penerapan ISO 9001
untuk Pengembangan,
perawatan, dan
pemeliharaan
perangkat lunak
Perbedaan Istilah
kualitas
Sistem Kualitas ISO 9001 (1987) Model untuk jaminan
(Model Konstruksi) ISO 9002 (1987) kualitas dalam desain
ISO 9003 (1987) pengem-bangan
produksi, istalasi dan
pelayanan jasa Model
untuk jaminan
kualitas dalam
produksi dan Instalasi
Model untuk jaminan
kualitas dalam
inspeksi akhir dan
pengujian
Unsur-Unsur ISO 9004 (1987) Pedoman
Manajemen ISO 9004-2 (1991) Bagian 2 pedoman
kualitas dan Sistem untuk bidang jasa
kualitas
Pedoman bagi ISO 10011-1 (1990) Bagian 1 Auditing
system Bagian 2 Kreteria
kualifikasi bagi
auditor sistem kualitas
Kualitas audit ISO 10011-2 (1991) Bagian 3 Manajamen
ISO 10011-3 (1991) program-program
audit (Akhmad, 2018,
pp. 315-316)

Perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9000 mendapatkan manfaat


seperti akses yang lebih luas ke pasar luar negeri dan kesesuaian dengan pemasok dari
luar negeri. Selain itu, proses untuk mencapai sertifikasi meningkatkan kualitas,
keseragaman pekerjaan, dan produktivitas perusahaan, sehingga meningkatkan daya
saing. Ada juga seri ISO 14000 yang merupakan standar internasional untuk proyek yang
berkaitan dengan tanggung jawab lingkungan. Seri ini terdiri dari beberapa macam
seperti ISO 14001 tentang sistem manajemen lingkungan, ISO 14010 tentang audit
lingkungan, dan ISO 14020 tentang label lingkungan, ISO 14030 tentang evaluasi kinerja
lingkungan proyek dan ISO 14040 tentang analisis daur hidup proyek.
E. Total Quality Management (TQM)
Mutu atau kualitas ditentukan oleh terpenuhinya spesifikasi yang telah ditentukan
sebelumnya dan terpenuhinya spesifikasi yang diharapkan menurut tuntutan dan kebutuhan
pelanggan. Total quality management (TQM) digunakan untuk memaksimumkan daya
saing organisasi melalui perbaikan secara terus-menerus atas produk, jasa, sumber daya
manusia, maupun lingkungan organisasinya. Kepuasan konsumen menjadi pusat perhatian
dan diciptakan melalui kualitas pelayanan dan nilai.
TQM mencakup seluruh organisasi, dari pemasok hingga pelanggan. TQM
menekankan komitmen manajemen untuk memiliki dorongan luas perusahaan yang
berkelanjutan menuju keunggulan dalam semua aspek produk dan layanan yang penting
bagi pelanggan. Masing-masing dari 10 keputusan yang dibuat oleh manajer operasi
berhubungan dengan beberapa aspek dalam mengidentifikasi dan memenuhi harapan
pelanggan.
Memenuhi harapan tersebut memerlukan penekanan pada TQM jika perusahaan
ingin bersaing sebagai pemimpin di pasar dunia. TQM juga diartikan sebagai strategi
manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses
dalam perusahaan. Strategi tersebut adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun
waktu tertentu.
Total quality management harus diimplementasikan dengan menggunakan metode
yang terarah untuk mencapai tujuan perusahaan. Proses ini berlangsung secara
berkesinambungan dan melibatkan semua sumber daya perusahaan. Subsistem-subsistem
perusahaan bekerja sama untuk mencapai perbaikan yang berkelanjutan. Perusahaan
memberikan edukasi dan pengembangan diri bagi sumber daya yang terlibat dalam upaya
perbaikan tersebut.
F. Pentingnya Manajemen Kualitas
Kualitas produk memiliki pentingnya yang dibedakan menjadi dua sudut pandang,
yaitu manajemen operasional dan manajemen pemasaran. Dari sudut pandang manajemen
operasional, kualitas produk adalah keputusan penting dalam meningkatkan daya saing
produk. Sedangkan dari sudut pandang manajemen pemasaran, kualitas produk adalah
unsur penting dari bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi, dan saluran
distribusi. Keempat elemen tersebut dapat meningkatkan volume penjualan dan
memperluas pangsa pasar perusahaan.
Selain menjadi elemen penting dalam operasi, kualitas memiliki implikasi
lain. Berikut adalah tiga alasan lain mengapa kualitas itu penting:
a) Reputasi Perusahaan
Sebuah organisasi harus memperhatikan reputasinya karena kualitasnya akan
mempengaruhi persepsi tentang produk, praktik ketenagakerjaan, dan hubungan
pemasok. Promosi diri tidak dapat menggantikan produk berkualitas.
b) Tanggung Jawab Produk
Kursus semakin menuntut organisasi yang merancang, memproduksi, atau
mendistribusikan produk atau layanan yang salah bertanggung jawab atas
kerusakan atau cedera akibat penggunaannya. Undang-undang Keamanan Produk
Konsumen menetapkan standar produk dan melarang produk yang tidak mencapai
standar tersebut. Produk yang tidak aman seperti makanan tidak murni, baju tidur
yang terbakar, ban yang hancur, atau tangki bahan bakar mobil yang meledak
karena benturan dapat menyebabkan biaya hukum besar, penyelesaian atau
kerugian besar, dan publisitas yang buruk.
c) Implikasi Global
Dalam era teknologi saat ini, kualitas menjadi perhatian internasional dan juga OM.
Untuk bersaing secara efektif dalam ekonomi global, produk harus sesuai dengan
kualitas global, desain, dan ekspektasi harga. Produk inferior dapat membahayakan
profitabilitas perusahaan dan neraca pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai