Anda di halaman 1dari 11

Pengendalian dan Penjamin Mutu

Agnest Irene Olivia Nababan


Departemen Teknik Industri Universitas Diponegoro
Email: irenenababan27@gmail.com

ABSTRAK
Mutu berasal dari bahasa inggris, “Quality” yang berkualitas. Hal ini berarti mutu
merupakan sebuah hal yang berhubungan dengan nilai tertinggi dari suatu produk atau jasa.
Menurut Crosby, mutu adalah sesuai yang disyaratkan atau distandarkan, yaitu sesuai dengan
standar mutu yang telah ditentukan baik inputnya, proses maupun outputnya.
Bagi Instansi meningkatkan mutu merupakan tugas yang paling penting. Peningkatan
mutu bagi sebagian orang dianggap sebagai hal yang membinggungkan karena mutu dalam
pandangan seiap orang akan berbeda-beda. Sehingga tidak dapat memiliki kesimpulan yang
sama tentang bagaimana cara instusi yang baik memciptakan mutu mereka.
TQM atau Total Quality Management merupakan evolusi dari kualitas dan
manajemen kualitas. Sistem manajemen tersbut berkaitan dengan perencanaan,
pengeorganisaasian, pengendalian dan engelolahan sumber daya yang berkaitan dengan
kualitas baik produk maupun jasa. Statistic Quality Control (SQC) atau pengendalian kualitas
statistik yang penyelesaian masalah yang digunakan untuk mengendalikan, mengawasim
mengelola dan memperbaiki produk.
Kata Kunci : Mutu, kualias, TQM, SQC

1. Pendahuluan
Perusahan atau sebuah organisasi yang menghasilakn produk dan jasa akan sangant
mementingkan mutu. Produk atau jasa yang bermutu maka perusahaan akan mendapatkan
keuntungan. Keuntungan yang didapatkan adalah konsumen akan banyak yang menggunakan
pproduk atau jasa yang dihasilakn sehingga perusahaan akan untung.
Kosnumen akan meningkat apabila dengan kualitas atau mutu yang semakin baik
tetapi harga penjualan produk atau jasanya dapat ditekan. Ketika harga nya sudah ditekan
maka keuntungan banyak karena kosumen banyak yang menggunakan atau membeli produk
tau jasa tersebut
2. Kajian Pustaka
2.1 Definisi Mutu
Mutu adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya
untuk memnuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Menurut Phil Crosby mutu adalah
kesesuaian terhadap persyartan seperti jam tahan air, sepatu tahan lama, dll. Sedangkan
menurut Edward Deming mutu adalah pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan
terus menerus. Ada 2 keuntungan yang dapat dicapai yaitu:
Pertama , peningkatan pasar yaitu mutu produk atau pelayanan yang meningkat akan
membuat produk atau jasa tersebut makin dikenal sehingga permintaan pasar meningkat dan
keuntungan perusahaan juga meningkat.
Kedua, penghematan biaya yaitu mutu produk yang meningkat akan menurunkan biaya
produksi atau service, cacat produk tentu akan mengakibatkan penggantian ulang yang
membutuhkan biaya tambahan ntuk material tenaga kerja, dll yang mengurangi keuntungan
perusahaan.

2.2 Sejarah Mutu


Sejarah pengendalian dan penjaminan mutu sebagai berikut:
1. 1700-1900 Kualitas sangan ditentukan oleh usaha pengrajin individu. Eli Whitney
memperkenalkan bbagian standar dan slaing dipertukarkan untuk mempermudah
perakitan
2. 1875 F.W. Taylor memfokusakan pada produktivitas pekerjaan
3. 1900-1930 Henry Ford- jalur perakitan – penyempurnaan metode kerja lebih lanjut
untuk meningkatkan prodktivitas dan kualitas
4. 1901 Standar pertama laboratorium yang didirikan di Ingrris Raya
5. 1907-1908 AT&T memulai pemeriksaan dan pengujian sistematis terhadap ptoduk
material
6. 1920 Laboratorium AT & T Bell membentuk kualitas departemen yang
mengutamakan mutu, inspeksi dan pengujian, dan keandalan produk.
B. P. Dudding di General Electric di Inggris menggunakan metode statistik untuk
mengendalikan kualitas lampu listrik.
7. 1931 W. A. Shewhart menerbitkan Economic Control of Quality of Manufactured
Product-menguraikan metode statistik untuk digunakan dalam metode bagan
produksi dan pengendalian.
8. 1942 Di Inggris Raya, Kementerian Pelayanan Advising Supply mengenai Metode
Statistik dan Kontrol Mutu dibentuk.
9. 1942-1946 Kursus pelatihan tentang pengendalian kualitas statistik diberikan kepada
industri; Lebih dari 15 masyarakat bermutu terbentuk di Amerika Utara.
10. 1944 Industrial Quality Control mulai terbit.
11. 1946 American Society for Quality Control (ASQC) dibentuk sebagai penggabungan
berbagai masyarakat berkualitas.
Organisasi Standar Internasional (ISO) didirikan.
Deming diundang ke Jepang oleh Bagian Pelayanan Ekonomi dan Ilmiah dari
Departemen Perang A.S. untuk membantu pasukan pendudukan dalam membangun
kembali industri Jepang. Persatuan Ilmuwan dan Insinyur Jepang (JUSE) dibentuk.
12. 1969 Industrial Quality Control berhenti terbit, digantikan oleh Quality Progress dan
Journal of Quality Teknologi (Lloyd S. Nelson adalah editor pendiri JQT).
13. 1970-an Di Inggris Raya, NCQP dan Institute of Quality Assurance bergabung untuk
membentuk Kualitas Inggris Asosiasi.
14. 1984 American Statistical Association (ASA) membentuk Komite Ad Hoc untuk
Kualitas dan Produktivitas;
Ini kemudian menjadi bagian penuh dari ASA. Jurnal Quality and Reliability
Engineering International muncul.
15. 1986 Kotak dan yang lainnya mengunjungi Jepang, mencatat penggunaan ekstensif
percobaan yang dirancang dan metode statistik lainnya.
16. 1987 ISO menerbitkan standar sistem kualitas pertama. Inisiatif enam sigma
Motorola dimulai.
17. 1988 The Malcolm Baldrige National Quality Award didirikan oleh Kongres A.S..
Yayasan Eropa untuk Manajemen Mutu didirikan; Organisasi ini mengelola
Penghargaan Kualitas Eropa.
18. 1990 Kegiatan sertifikasi ISO 9000 meningkat di industri A.S.; Pelamar untuk
penghargaan Baldrige tumbuh dengan mantap; Banyak negara mensponsori
penghargaan kualitas berdasarkan kriteria Baldrige.
19. 1997 Pendekatan six sigma Motorola menyebar ke industri lain.
20. 1998 American Society for Quality Control menjadi American Society for Quality
(lihat www.asq.org), mencoba untuk menunjukkan aspek-aspek yang lebih luas dari
bidang peningkatan mutu.
21. 2000 Standar ISO 9000: 2000 dikeluarkan. Manajemen rantai pasokan dan kualitas
pemasok menjadi faktor yang lebih penting dalam kesuksesan bisnis. Kegiatan
peningkatan kualitas berkembang melampaui pengaturan industri tradisional ke
banyak bidang lainnya termasuk layanan keuangan, perawatan kesehatan, asuransi,
dan utilitas.

2.3 Ruang Lingkup Mutu


Ruang lingkup penjamin mutu (Motogomery, 2009) yaitu :
 Perencanaan mutu
Merupakan kegiatan strategis dalam pengembangan produk, rencana
keuangan, rencana pemasaran dan rencana pemanfaatan SDM. Rencana
kualitas yang dibutuhkan agar tidak terjadi banyaknya waktu, uang dan usaha
akan terbuang oleh organiasi yang menangani desain yang salah. Produk yang
emenuhi atau melampaui harapan akan direalisasikan.
 Penjamin kualitas
Merupakan kegiatan memastikan tingkat kualitas produk dan layanan agas
selalu baik. Dokumentasi sistem pengendalian mutu merupakan komponen
penting, yaitu :
a. Apa yangharus dilakukan
b. Metode dan personil yang menerapkan kebijakan
c. Instruksi dan spesifikasi kerja
d. Catatam dengan cara mendokumentasikan kebijakan, prosedur, dll
 Pengendalian dan peningkatan kualitas ‘
Merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa produk dan layanan memenuhi
persyaratan dan diperbaiki secara terus-menerus. Karena variabilitas sering
menjadi sumber utama untuk kualitas yang buruk.
2.4 Perkembangan Mutu
 Era Tanpa Mutu
Era tersebut dimulai sebelum abad ke 18 , dimana produk yang dibuat tidak
memperhatikan mutu karena perusahaan tidak ada pesaing
 Era Inspeksi
Era in imutu hanya melekat pada produk yang cacat atau rusak. Era ini
berlangsung sekitar 1800 di negara barat, dimana produse sudah memiliki
pesaing-pesaing dan ptoduksi yang diguakan adalah produksi massal.
Pemilihan terhadap produk dilakukan inspeksi. Perhatian produsen terhadap
mutu sangat terbatas.
 Era Statistical Quality Control
Era ini pada tahun 1930 yang diperkenalkan Walter. Pada zaman ini
dapertemen inspeksi dilengkapi dengan alat dan metode statistic dalam
mendeteksi adalanya penyimpangan yang terjadi dalam produk yang
dihasilkan dalam proses produksi. Data penyimpangan tersebut dapat
diberitahukan kepada dapertemen produksi sebagai dasar untuk dievaluasi dan
diperbaiki. Sehingga pada zaman ini pengendalian untuk produksi yang
bermutu sudah baik akan tetapi konsep kualitasnya masih terbatas pada atribut
yang melekat pada produk yang sedang di produksi.
 Era Quality Assurance
Era ini konsep mutu mengalami perluasan yaitu bertambah hingga pada tahap
desain dan kordinasi dengan dapertemen jasa sudah ada. Keterlibatan
manajemen dalam penaganan mutu produk memerlukan koordinasi dan
kebijakan manajemen. Pada zaman ini mulai diperkenalkan konsep mengenai
biaya mutu yaitu pengeluaran akan dapat dikurangi jika manajemen
meningkatkan aktifitas pencegahan yang merupakan hal yang lebih penting
daripada upaya perbaikan mutu atas penyimpangan yang sudah terlanjur
terjadi.
 Era Strategis Quality Management/Total Quality Management
TQM mencakup semua fungsi dala manajemen. Desain, perencanaan,
produksi, pemasaran, pengembangan sumber daya, pengelolaan keuangan
yang baik, distribusi dan pelayanan. Ukuran keberhasilan tQM merupakan
kepuasana pelanggan dan cara mencapainnya terutama melalui desain system
dan pengingkatan yang terus menurus. TQM merupakan satu konsep yang
berupaya melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu
diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem suatu organisasi. Ada 4
prinsip utama dalam TQM, yaiut :
1) Kepuasan Pelanggan
2) Respek terhadap setiap orang
3) Manajemen berdasarkan fakta
4) Perbaikan berkesinambungan
2.5 Tokoh-tokoh Mutu
Berikut merupakan tokoh-tokoh dalam perkembangan mutu :
1. F.W.Taylor (1956-1915)
Taylor atau dikenal sebagai bapak Manajemen Ilmiah karena analisis yang
dilakukannya yaitu pendekatan gerak dan waktu. Taylor juga memishakan
perencanaan dari perbaikan kerja dan dengan dimikian memisahkan pekerjaan
dari tanggung jawab untuk memperbaiki kerja. Dalam bukunya, Taylor
menjelaskan beberapa elemen teori manajemen, yaitu :
 Setiap orang harus mempunyai tugas yang jelas dan harus diselesaikan dalam
satu hari
 Pekerjaan harus memilki peraltan yang standar untuk menyelesaikan tugas
yang menjadi bagiannya
 Bonus dari intensif wajar diberikan kepada yang berprestasi maksimal
 Penalti yang merupakan kerugian bagi pekerjaan yang tidak mencapai sasaran
yang telah ditentukan
2. Shewhart (1891-1967)
Seorang ahli statistik yang bekerja pada Bell Labs selama 10 tahun. Dalam
bukunya yang berjudul “The Economic Control of Quality Manufactured
Products”, menjelaskan bahwa suatu kontribusi yang menonjol dalam usaha untuk
memperbaiki mutu barang hasil pengolahan. Dia mengatakan bahwa variasi
terjadi pada setiap segi pengolahan dan variasi dapat dimengeri melalui
penggunaan alat statistik yang sederhana. Sampling dan probabilitas digunakan
untuk membuat control chart untuk memudahkanpara pemeriksa mutu, untuk
memilih produk mana yang memenuhi mutu dan tidak. Penemuan Shewhart
sangant menarik bagi Deming dan Juran.
3. Edward Deming
Edward mendapat gelar Ph.D nya pada tahun 1972 diumurnya yang menginjak 72
tahun sangat menyadari bahwa ia memberikan pelajaran tentang pengendalian
mutu secara statistik kepada para insinyur buka kepada manajer yang mempunyai
wewenang untuk memutuskan . Pada tahun 1950 beliau diungung oleh
JUSE( The union to Japanese Scientists and Engineer) untuk memberikan
penjelasan tentang muru. Pada penjelasannya beliau mengatakan tanpa
keterlibatan pimpinan secara aktif tidak mungkin tercapai manajemen mutu
terpadu. Pendekatan yang disampaikannya disimpulkan sebagai berikut :
 Quality is primarily the result of senior management actions and not the
results of action taken by workers.
 The system of work that determines how work is performed and only
manager can create system
 Only manager can allocate resources, provide training to workers, select
the equipment and tools that workers use and povide the plant and
environment necessary to achieve quality
 Only senior mangers, determine the market in which the firm will
participate and what product or service will be solved
4. Prof Juran
Juran mengunjungi Jepang pada tahun 1945. Di Jepang Juran membantu pimpinan
jepang didalam menstrukturisasi industri sehingga mampu menekspor produk ke
pasar dunia. Ia membantu jepang untuk mempraktekkankonsep mutu dan alat-alat
yang dirancang unutk pabrik ke dalam suatu seri konsep yang menjadi dasar bagi
management proses yang baik. Juran mendemonstrasikan tiga proses manajerial untuk
mengelola keuangan suatu organisasi yang dikenal dengan trigoly Juran yaitu,
Finance Planing, Financial planing, Financial Impovement. Trilogy itu dapat
dijelaskan sebagai berikut:
 Quality planing, suatu proses yang mengiundetifikasi pelanggan dan proses
akan menyampaikanproduk dan jasa dengan karakteristik yang tepat dan
kemudian mentransfer pengertahuan ini ke seluruh cabang perusahaan guna
memuaskan pelanggan
 Quality Control, suatu proses dimana produk bener-bener diperiksa dan
dievaluasi, dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para
pelanggan. Persoalan yang telah diketeahui kemudian dipecahkan, misalnya
mesin-mesin rsak segara diperbaiki.
 Quality Improvement, suatu proses dimana mekanisme yang sudah mamapan
dipertahankan sehinnga muru dapat dicapai berkelanjutan. Hal ini meliputi
alokasi sumber-smber, menugaskan mutu dapat dicapai berkelannjutan. Hal
ini meliputi alokasi sumber-sumber, menugaskan orang-orang untuk
menyelesaikan proyek mutu, melatih para karyawan yang terlibat dalam
proyek mutu dan pada umurnya menetapkan suatu struktur permanen untuk
mengejar dan mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya.

3. Diskusi
Pada diskusi ini yang akan dibahas adalah mengenai spesifikasi smartwatch .
3.1 Aspek yang dapat menjelaskan produk Smartwatch
Pada sebuah smartwatch yang harus dipunya adalah fitur-fitur yang dapat membantu
pengguna untuk memudahkannya berkomunikasi atau sebagai pengganti smartpone. Fitur-
fitur tersebut seperti Phone Log untuk memantau aktifitas keluar masuknya telfon, dan juga
Message(SMS) agar pengguna dapat membaca atau menuliskan pesan tanpa harus
mengeluarkan smartphone dari saku atau tas.
Smartwatch dikenal juga sebagai wearable gadget karena dapat digunakan sebagai
jam tangan tetapi dapat berkomunikasi layaknya smarthphone. Tentu dengan begitu,
smartwatch ahrus didesign dengan baik agar mendukung gaya si pengguna selain gaya yang
harus diperhatikan dalammendesign smartwatch adalah material yang digunakan agar
nyaman digunakan ditangan. Akan lebih baik jika smartwatch tersebut menawarkan durasi
penggunaan yang tahan lama dan water resistand atau scrath glass display. Sehingga tidak
berbeda dengan memilih sebuah jam tangan berkualitas.
Biasanya pada smartwatch tidak hanya dapat menerima atau melakukan panggilan ,
atau membalas dan menerima pesan, banyak fitur-fitur tambahan yang diberikan kepada
pengguna , seperti :
 Camera
 Music player
 Phone finder
 Sleep tracking
 Notifications
 Pedometer
 Health Monitoring
Contoh smartwatch yang dapat kita bandingkan adalah Samsung dan Apple , sebgai
berikut :
Nomo Pembanding Apple Watch Samsung Gear
r S2
1 Anti debu dan tahan air Tidak Ya
2 Ukuran layar 1,5" 1,2"
3 Dapat digunakan untuk menjawab panggilan Ya Tidak
4 Masa hidup baterai 0,75 hari 3 hari
5 Kerapatan pixel 302 ppi 302 ppi
6 Resolusi 312 x 390 px 360 x 360 px
7 Ketahanan layar kaca Tidak Ya
8 Mempunyai WIFI Ya Ya
9 Penghitung kalori yang terbakar Ya Ya
10 Terintegrasi jaringan sosial Ya Ya
11 Kompatibel dengan IOS Ya Tidak
12 Pengisian daya nirkabel Ya Ya
13 Memiliki stopwatch Ya Ya
14 Finding my mobile Ya Ya
15 Mempunyai NFC Ya Ya
16 Tali jam dapat diganti Ya Tidak
17 Mempunyai perintah suara Ya Ya
18 Pemutar musik Ya Ya
19 Versi Bluetooth 4 4.1
20 Kompas Ya Ya
21 Mencatat jarak Ya Ya
22 GPS Tidak Ya
23 Mencatat jumlah langkah Ya Ya
24 Mengukur kecepatan Ya Tidak
25 Berguna sebagai kamera jarak jauh Ya Tidak
26 Monitor detak jantung Ya Ya
27 Touchscreen Ya Ya
28 Kontrol panggilan Ya Ya
29 Barometer udara Tidak Ya
30 Pelacak jalur Ya Tidak
31 Layar kaca safir Ya Tidak
32 Accelerator Ya Ya
33 Mencatat kenaikan Ya Ya
34 Sinkronisasi nirkabel Ya Ya
35 Notifikasi Ya Ya
36 Indikator level batre Ya Ya
37 Sinkronisasi otomatis Ya Ya
38 Pencapaian Ya Tidak
39 Pengaturan sasaran Ya Tidak
40 Layar AMOLED Ya Tidak

3.2 Cara agar Kualitas selalu terjaga


Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni :
 Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapanpelanggan
 Kualitas mencakup produk , jasa, manusia, proses dan lingkungan
 Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah(apa yang dianggap
berkualitas saat ini belum tentu disaat mendatang akan sama berkualitas)
 Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusa, proses dan linggungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
3.3 Dimensi Customer
Customer adalah orang yang menggunakan hasil kerja yang telah diproduksi maupun
jasa yang diesediakan. Customer secara tidak langsung adalah orang menuntut untuk
dipenuinya suatu standart kualitas tertentu dan karena itu akan memberikanpengaruh pada
performansi sebuah perusahaan. Macam-macam customer, yaitu:
 Internal Customer yaitu otang yang berada dalam perusahaan dan memiliki
pengaruh pada perormance pekerjaan atau perusahaan(Bagian pemebelian,
produksi, penjualan, pembayaran gaji, karyawan)
 Intermediate Customer yaitu orang yang bertindan atau beperan sebagai
perantara bukan sebagai pemakai akhir produk (Distributor, agen-agen)
 External Customer yaitu pembeli atau pemakai akhir produk tersebut atau
pelanggan nyata

3.4 Cara mencari terobasan untuk kepuasan pelanggan


Dalam mengukut kepuasan pelanggan, menurut Fandy Djpto mengatakan “ secara
garis besar ada 4 metode yang sering digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan ,
yakni :
 Sistem keluhan dan saran, seprti email, website dan kotak saran
 Ghost shoping, salah satu bentuk dengan memakai jasa orang yang menyamar
sebagai pelanggan perusahaan
 Lost Customer Analysis, menghubungi dan mewawancari para pelanggan
 Survey kepuasan pelanggan, baik via pos, email dan blog atau tatap muka
langsung .
Dengan mengetahui keluhan dan saran dari customer , mak perusahaan dapat
memperbaiki maupun meningkatkan kulitas dalam membuat inovasi baru serta
menjaga kulitas agar tidak tersaingi dengan pesaing. Survei kepuasan pelanggan juga
perlu agar perushaan dapat introspeksi dan berubah demi kemajuan.
4. Kesimpulan
Pada paper kali ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Mutu adalah ukuran yang dibuat konsumen atas produk yang ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan sehingga setiap konsumen memiliki kriteria mutu yang
berbeda.
2. Sejarah Mutu dapat dikenal mulai dari tahun 1700an dan terus sampai
perkembangan akhir tahun 200an yang menjelaskan bahwa adanya sebuh aturan
standarisasi seperti ISO 9000
3. Pengelolahan mutu ang baik melibatkan keberhasilan pelaksanaan tiga kegiatan
mutu yaitu, perencanaan , penjaminan dan pengendalian serta peningkatan mutu
4. Perkambangan mutu yang telah terjadi yaitu era tanpa mutu, era inspeksi, era
statistical qualitu control, era wiality assurance, era strategis quality management
atau TQM.
5. Tokoh mutu antaralain adalah F.W.Taylor, Shewhart, Edward Deming, dan Prof
Juran.

DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Restiani. “ Perkambangan Mutu dan Tokoh-tokohnya”
https://ireztia.com/2008/09/19/perkembangan-mutu-dan-tokoh-tokohnya (diakses
tangal 19 Agustus 2017)

Gaspers, Vincent. Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
2002

Rahardian, Dimas. “ Pengertian Dan Sejaran Manajemen Mutu”


http://rahadiandimas.staff.uns.ac.id (diakses tangal 19 Agustus 2017)

Anda mungkin juga menyukai