Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PEMODELAN SISTEM

RESUME BAB 1 DAN 2

CHAPTER 1: INTRODUCTION
Pada chapter 1 ini ditujukan untuk membangkitakan pemahaman tentang kompleksitas dan
pemecahan masalah yang ada dalam dunia nyata secara efektif. Dimana diberi contoh tentang 5
situasi kehidupan nyata yang masing masing ditujukan untuk mempelajari cara pengambilan
keputusan dalam berbagai bidang aplikasi, jenis organisasim kerumitan, biaya, dan pentingnya
keputusan. 5 contoh permasalahan tersebut adalah:
1. Emergency service call centre (waiting line problem)
Setiap instansi pemerintah telah memiliki call center yang terintegrasi (seperti 911) agar
dapat menangani kejadian yang terjadi secara sigap. Setiap telepon yang masuk diproses
oleh staff yang siaga 24 jam dan melakukan verifikasi untuk memastikan apakah kejadian
yang dilaporkan asli atau tidak. Untuk menjaga agar tingkat kecepatan respon minimum,
maka harus mempekerjakan banyak orang sekaligus sehingga peluang pelapor menunggu
saat menelepon call center agar mendapat respon yang cepat diatas 10 detik adalah 0.
Sehingga dengan banyaknya operator yang ada akan memyebabkan idletime dan gaji
untuk operator dan alat yang sangat tinggi.
Maka, bagaimana cara menentukan operating cost dengan waktu respon operator tetap
seimbang sehingga tidak menyebabkan semakin banyak kecelakaan yang akan terjadi?
2. Vehicle scheduling
Perusahaan pengiriman barang ini mengirim dan mengambil barang ke berbagai tempat
setiap harinya yang berubah setiap hari. Dimana tiap pelanggan mungkin memiliki
request agar barang diantar/diterima pada waktu tertentu saja. Tiap kendaraan juga
memiliki kapasitas tertentu. Tiap jalan yang dilalui memiliki tingkat kemacetan dan batas
kecepatan yang beragam.
Maka, bagaimana cara menentukan mendapatkan alternatif terbaik? Apakah biaya, jarak
tempuh, serta waktu tempuh sudah minimal?
3. A mission statement for an organization
Akhir akhir ini perusahaan ingin dianggap professional dan beriorentasi pada kesuksesan,
harus memiliki mission statement atau visi misi yang jelas dan menjadi identitas
perusahaan. Mission statement yang baik harus relevan dengan tujuan perusahaan.
Perumusan mission statement memerlukan proses panjang dan banyak terdapat perbedaan
pendapat antar anggota. Pemimpin perusahaan harus melakukan kompromi terhadap apa
yang menjadi keinginan stakeholder, mana yang relevan, mana yang harus dieliminasi,
mana yang dapat digabung menjadi satu.
4. Environmental and economic considerations: the Deep Cove project
Air yang dibuang dari power station Manapori ke teluk dalam (deep cove) di New
Zealand sudah sangat jernih dan murni sehingga tidak membutuhkan zat-zat kimia untuk
menetralisir bakteri-bakteri yang mungkin ada. Sebuah perusahaan US mengajukan
proyek untuk mengambil air ini dan membawanya ke US. Namun, dari pihak New
Zealand memiliki banyak pertimbangan meskipun akan tetap mendapat royalti, sehingga
pemerintah New Zealand menentang proyek ini karena beberapa alasan:
1. Proyek ini akan memperkenalkan kegiatan komersil di taman nasional tersebut,
sehingga ditakutkan akan mempengaruhi keseimbangan air tawar dengan air laut dan
mempengaruhi flora dan fauna yang ada di taman nasional tersebut
2. Tanker-tanker besar yang digunakan untuk mengambil dan memindahkan air akan
mempengaruhi keseimbangan ekologi secara lebih parah
3. Karena beberapa kondisi cuaca di daerah taman nasional, kecelakaan yang membuat
pencemaran minyak akan sulit untuk dicegah, walaupun dengan cara yang baik, tetap
akan menimbulkan potensi terjadinya bahaya.
Pemerintah NZ harus memutuskan dengan mempertimbangkan akibat pada lingkungan,
bukan hanya melihat keuntungan ekonomi saja. Ini membutuhkan perhatian khusus
dalam menyeimbangkan kondisi ekonomi, politik serta faktor lingkungan. Oleh karena
itu, ini merupakan contoh masalah yang memiliki banyak cabang yang harus
dipertimbangkan, maka dibutuhkan pendekatan secara multicriteria decision making
untuk menyelesaikan permasalahan seperti ini.
5. Breast Cancer Screening Policies
Kanker payudara saat ini menjadi salah satu penyebab kematian pada perempuan
terbesar di negara-negara berkembang. 1 dari 11 wanita bisa terkena kanker payudara dan
memiliki 40% kemungkinan untuk meninggal dari penyakit ini. Namun sekitar 95% dari
potensi pertumbuhan kanker pada tahap preinvasive bisa disembuhkan. Untuk sekarang,
mamografi merupakan cara paling efektif untuk mendeteksi pertumbuhan jaringan
abnormal. Sedangkan mesin dan training yang dibutuhkan untuk pelaksanaan metode ini
dalam skala besar membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Jadi, permasalahan yang dihadapi oleh pihak medis adalah kebijakan apa yang harus
dipilih agar dapat menyeimbangkan antara pertimbangan ekonomi dan kesehatan
masyarakat.

CHAPTER 2: SYSTEM THINKING


Pada chapter ini diajarkan mengapa ada kebutuhan untuk sistem berpikir dalam menghadapi
banyak keputusan hari ini situasi? Mengapa metode analitik tradisional yang digunakan oleh para
insinyur, ekonom, dan akuntan untuk 100 tahun terakhir tidak lagi memadai?
Ada 3 contoh yang dapat diambil:
1. Percobaan Hawtorhe
Dari situasi yang ada pada bacaan tersebut dimana dapat diambil kesimpulan bahwa
adanya cari Reductionist Thinking pada jaman itu, yaitu dimana anggapan bahwa segala
sesuati di dunia ini dapat dipecah, di urai, menjadi bagian yang lebih kecil. Kemudian
penyelesain masalah dapat dilakukan di masing-masing bagian kecil tersebut kemudian
menyatukannya kembali. Selain itu, solusi di tiap bagian tersebut belum tentu akan
memberikan hasil terbaik ketika digabungkan kembali menjadi satu bagian.
2. Cause and Effect Thinking
Dari contoh kedua ini dapat diambil contoh yaitu Cause and Effect Thinking. Pemikiran
ini merupakan pemikiran yang tertuju pada anggapan bahwa segala sesuatu di dunia ini
dapat dipecah, diurai, dan dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, penyelesaian
masalah dilakukan dengan melihat hubungan antar bagian-bagian kecil dalam sistem
tersebut, solusi yang dihasilkan belum tentu yang terbaik, dapat muncul sifat-sifat baru
yang hanya ada jika bagian-bagian tersebut dihubungkan atau terdapat hubungan timbal
balik.
3. System Thinking
System thinking merupakan sesuatu untuk dijelaskan dipandang sebagai bagian dari
keseluruhan yang lebih besar, sistem, dan dijelaskan dalam hal perannya dalam sistem
itu.
Sistemik peran dalam system merupakan seperti berikut, yaitu segala sesuatu harus
dipandang sebagai bagian dari sebuah sistem, yakni suatu kesatuan yang terdiri dari
berbagai elemen yang dihubungkan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Dalam
pengambilan keputusan, perlu memahami bagaimana peran masing-masing bagian dalam
sistem yang ada dan tidak hanya menganggap bagian tersebut bersifat independen.
Pendekatan yang optimal adalah menggabungkan system thinking dengan pandangan
berpikir reductionist dan cause and effect. Reductionism memberikan pemahaman secara
rinci terhadap masing-masing bagian, sedangkan system thinking memperhatikan
perannya dalam sebuah system. System thinking fokus pada efektivitas total dari system
yang ada dan tidak terpaku pada efisiensi sempit masing-masing elemen.

Anda mungkin juga menyukai